ABSTRAK
Pratikum tentang air sebagai komponen tumbuhan dilaksanakan pada hari Senin, 2 September
2019, di Laboratorium Pendidikan IV, Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Andalas, Padang. Air
merupakan komponen utama dalam tumbuhan, yang menyusun 60 – 90% dari berat daun. Adapun
tujuan dari praktikum ini adalah untuk melihat peristiwa plasmolisis dan deplasmolisis pada
jaringan epidermis, menghitung tekanan osmosis cairan sel, dan mengetahui cara mengukur
potensial air dengan metode Chardakov. Ada empat percobaan yaitu percobaan pertama
plasmolisis dan deplasmolisis pada jaringan epidermis, percobaan kedua penentuan tekanan
osmotik cairan sel untuk menghitung tekanan osmosis cairan sel, percobaan ketiga mengukur
potensial air jaringan dengan metode chardakov. Pada percobaan pertama dimana Rhoeo discolor
ditetesi larutan sukrosa 1M, plasmolisis lebih lama terjadi daripada depalsmolisis. Tekanan osmotic
cairan sel dengan persentase plasmolisis terbesar pada konsentrasi 0,12; 0,16; 0,20; 0,24 M.
Percobaan ketiga larutan sukrosa yang di tetesi methilen blue maka terjadi terjadi arah pergerakan
yang berbeda. 0,1 M dan 0,3 M tenggelam, 0,5 M dan 0,7 M melayang.
Kata kunci :Difusi, Osmosis, Plasmolisis, Chardakov, Potensial Osmotik, Rhoe discolor
Pada percobaan mengenai peristiwa sel mengkerut, sedangkan sel yang tidak
plasmolisis dan deplasmolisis didapatkan berwarna tidak terjadi plasmolisis,
hasil bahwa pada saat sayatan membran selnya tetap utuh. Berarti pada
epidermis ungu Rhoe discolor ditetesi pengamatan ini, yang mengalami
sukrosa 1 M, terjadi plasmolisis terhadap pengerutan adalah protoplasmanya
sel dibuktikan dengan ciri-ciri membran karena air didalam protoplasma keluar
akibat proses osmosis. Pada percobaan osmotik. Ketika diberi air maka tekanan
plasmolisis dan deplasmolisis, pada osmotik kembali stabil dan mengalami
larutan Sukrosa 1 M sel lebih cepat desplamolisis.
mengalami plasmolisis dibandingkan Kembalinya kondisi sel yang
deplasmolisis. Pada larutan Sukrosa telah terplasmolisis ke keadaan semula
membutuhkan waktu 5 menit untuk disebut dengan deplasmolisis.
melakukan plasmolisis, sedangkan untuk Deplasmolisis merupakan kebalikan dari
deplasmolisis Sukrosa membutuhkan plasmolisis, yaitu menyatunya kembali
waktu 30 menit. membran plasma yang telah lepas dari
Menurut Salisbury dan Ross dinding sel. Deplasmolisis terjadi jika sel
(1995), terlepasnya protoplas dari tumbuhan diletakkan di larutan hipotonik,
dinding sel disebabkan oleh penyusutan sel tumbuhan akan menyerap air dan
atau pengurangan volume, karena cairan juga tekanan turgor meningkat.
di dalam protoplas menjadi lebih pekat Banyaknya air yang masuk ke dalam sel
dan karenanya berpotensial osmotik akan menyebabkan terjadinya
lebih negatif. Peristiwa tersebut disebut deplasmolisis. Membran plasma akan
dengan plasmolisis. Hal inilah yang mengembang sehingga akan melekat
terjadi ketika sayatan Rhoe discolor kembali pada dinding sel (Campbell dan
ditetesi larutan sukrosa. Itu disebabkan reece,2002).
karena adanya perbedaan potensial
DAFTAR PUSTAKA
Campbell dan Reece. 2002. Biologi Jilid
I. Jakarta: Erlangga.
Harjadi, S. S. 1979. Pengantar
Agronomi. Gramedia.
Jakarta.
LAMPIRAN
Percobaan A
Plasmolisis dan deplasmolisis