Anda di halaman 1dari 8

AIR SEBAGAI KOMPONEN TUMBUHAN

Nikya Arum Humaira


1810422069
4A Kelas A
Kekekeke934@gmail.com

ABSTRAK
Pratikum tentang air sebagai komponen tumbuhan dilaksanakan pada hari Senin, 2 September
2019, di Laboratorium Pendidikan IV, Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Andalas, Padang. Air
merupakan komponen utama dalam tumbuhan, yang menyusun 60 – 90% dari berat daun. Adapun
tujuan dari praktikum ini adalah untuk melihat peristiwa plasmolisis dan deplasmolisis pada
jaringan epidermis, menghitung tekanan osmosis cairan sel, dan mengetahui cara mengukur
potensial air dengan metode Chardakov. Ada empat percobaan yaitu percobaan pertama
plasmolisis dan deplasmolisis pada jaringan epidermis, percobaan kedua penentuan tekanan
osmotik cairan sel untuk menghitung tekanan osmosis cairan sel, percobaan ketiga mengukur
potensial air jaringan dengan metode chardakov. Pada percobaan pertama dimana Rhoeo discolor
ditetesi larutan sukrosa 1M, plasmolisis lebih lama terjadi daripada depalsmolisis. Tekanan osmotic
cairan sel dengan persentase plasmolisis terbesar pada konsentrasi 0,12; 0,16; 0,20; 0,24 M.
Percobaan ketiga larutan sukrosa yang di tetesi methilen blue maka terjadi terjadi arah pergerakan
yang berbeda. 0,1 M dan 0,3 M tenggelam, 0,5 M dan 0,7 M melayang.
Kata kunci :Difusi, Osmosis, Plasmolisis, Chardakov, Potensial Osmotik, Rhoe discolor

PENDAHULUAN cair atau gas dan makin berat molekul


Fisiologi tumbuhan merupakan ilmu yang maka makin besar energi yang
mempelajari fungsi tumbuhan dan ilmu dibutuhkan. Gaya adhesi adalah gaya
yang menghubungkan proses dari
tarik menarik antara molekul tak sejenis.
respon tumbuhan terhadap perubahan
lingkungan, serta pertumbuhan morfologi Air disebut sebagai pelarut universal
tumbuhan (Salisbury dan ross 1995). karena air mampu melarutkan lebih
Air merupakan komponen utama banyak bahan daripada zat cair
tanaman hijau yang merupakan 70 – 90 umum.Hal ini disebabkan karena air
% dari berat segar. Sebagian besar air memiliki tetapan dielektrik yang cukup
yang dikandung dalam isi sel (85 – 90 %) tinggi (Salisburry dan Ross, 1995).
yang merupakan media yang baik unruk Berbeda dengan sel hewan, sel
terjadinya proses biokimia di dalam tumbuhan berdinding, hal ini
tumbuhan. Air juga mempunyai mengakibatkan timbulnya tekanan
beberapa peranan di dalam fisiologi hidrostatik yang disebut turgor, hasil dari
tanaman dan keadaannya cocok dengan perimbangan air tersebut. Tekanan
sifat fisika dan kimia yang diperankan turgor sangat penting untuk berbagai
oleh air tersebut (Lakitan,B., 2004). proses fisiologis, antara lain pembesaran
Air memiliki banyak fungsi bagi sel, pertukaran gas pada daun, transpor
tumbuhan, diantaranya adalah sebagai dalam floem, serta proses transpor
komponen sel membentuk sudut melintasi membran. Tekanan turgor juga
o
105 .Cairan pada suhu dipengaruhi oleh berperan dalam kekakuan serta
bobot molekul suatu unsur.Semakin kestabilan mekanis jaringan tanaman
rendah berat bobot molekul suatu unsur, (Steudle, 2001).
maka besar kemungkinannya berbentuk
Pergerakkan air terbagi menjadi tiga Adapun praktikum ini dilaksanakan pada
yaitu difusi, osmosis, dan aliran massa. hari Senin, 2 September 2019 di
Difusi adalah gerakan penyebaran suatu Laboratorium Pendidikan IV, Jurusan
partikel dari daerah yang potensialnya Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
rendah dengan melewati suatu membran Pengetahuan Alam, Universitas Andalas.
semi permeable (Yuliany. 2002).
Alat dan bahan
Difusi adalah penyebaran
Alatnya adalah mikroskop, kaca objek,
molekul zat dari konsentrasi (kerapatan)
cover glass, pisau, silet, tabung reaksi,
tinggi ke konsentrasi rendah tanpa
alat pengebor gabus, pipet tetes,
menggunakan energi secara spontan,
penangas air, thermometer dan
molekul zat dapat terdifusi hingga
alumunium foil. Bahannya adalah Rhoe
dicapai kerapatan yang sama dalam
discolor, Pachyrizus erosus, Sukrusa 1
suatu ruangan. Difusi bukanlah suatu
M, larutan Sukrosa dengan konsentrasi
kejadian yang mudah dilihat karena
0,24 :0,20 :0,16 : 0,12 : 0,7 :0,5 :0,3 :0,1,
difusi zat cair yang menempuh jarak
air destilata, metilen blue.
makroskopik itu berlangsung lambat dan
aliran massa gas dan zat cair sangatlah Cara kerja
lazim. Walaupun demikian sebenarnya a. Plasmolisis dan Deplasmolisis pada
difusi mudah diamati (Lakitan,1993). Jaringan Epidermis
Osmosis adalah perpindahan air Permukaan epidermis bawah Rhoe
melalui membrane permeable selektif discolor disayat selapis tipis dengan
dari bagian yang lebih encer ke bagian menggunakan pisau silet yang tajam.
yang lebih pekat. Membrane Potongan tersebut diletakkan pada kaca
semipermeabel harus dapat ditempuh objek dan ditetesi 2–3 tetes air, ditutup
oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, dengan cover glass dan diamati dibawah
yang mengakibatkan gradient tekanan mikroskop dengan perbesaran rendah.
sepanjang membrane. Osmosis Sel–sel yang bewarna ungu ditepi irisan
merupakan suatu fenomena alami, tapi diamati antara lain adanya sel–sel yang
dapat dihambat secara buatan dengan tidak berpigmen. Kemudian ditambah 2–
meningkatkan tekann pada bagian 3 tetes sukrosa 1 M diantara gelas
dengan konsentrasi yang lebih encer preparat dan kaca penutup melalui salah
(Campbell dan reece, 2002). satu sisinya. Air yang berlebihan di tepi
kaca dilap dengan menngunakan
Tujuan Praktikum ini adalah untuk tissue.Penambahan tetesan larutan
melihat peristiwaplasmolisis dan sukrosa terus dilakukan sehingga ikut
deplasmolisisdari pada jaringan terserap oleh kertas tissue kedalam
epidermis, menghitung tekanan osmosis kaca.Kemudian diamati penurunan
cairan sel, serta mengetahui cara volume protoplas dan dicatat waktunya.
mengukur potensial air dengan metode Lalu kertas tissue diletakkan untuk
Chardakov. menyerap larutan sukrosa dan
ditambahkan lagi beberapa tetes air
destilata disisi kaca berlawanan. Diamati,
METODE PRAKTIKUM dicatat waktu yang diperlukan untuk
Waktu dan tempat proses deplasmolisis yang terjadi..
b. Penentuan Tekanan Osmotik Cairan c. Mengukur Potensial Air Jaringan
Sel dengan Metode Chardakov
Disiapkan 4 buah tabung reaksi, diisi Diisi tabung reaksi dengan larutan
larutan glukosa atau sukrosa ke dalam sukrosa yang telah disediakan.Dibuat
tabung kira – kira 1/3 bagian, satu potongan umbi Pachyrizus erosus
tabung reaksi untuk satu konsentrasi. dengan menggunakan pengebor gabus.
Kemudian disayat selapis tipis lapisan Kemudian dimasukkan kedalam masing
epidermis Rhoe discolor dengan masing tabung reaksi 10 potongan tadi.
menggunakan pisau silet dan diamati Dibiarkan selama 60 menit. Setiap 20
pada mikroskop. Hitung jumlah sel yang menit tabung digoyangkan untuk
bewarna ungu utuh kemudian mempercepat terjadinya keseimbangan.
dimasukkan kembali ke tabung reaksi Setelah 60 menit potongan umbi
dan dibiarkan selama 30 menit.Setelah dikeluarkan, kemudian larutan sisa
30 menit, hitung kembali sel bewarna ditetesi dengan larutan asal yang
ungu yang masih utuh.Dicari konsentrasi konsentrasinya sama dan telah diwarnai
sukrosa dimana 50% dari jumlah sel dengan metilen blue, diamati gerakan
epidermis tadi telah terplasmolisis. larutan pengetas tadi. Dilihat apakah
Keadaan ini disebut dengan insipient larutan tersebut jatuh kedasar,
Plasmolisis. Lalu tentukan potensial melayang, atau tenggelam pada sisa
osmotik sel pada insipient Plasmolisis. larutan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


a. Peristiwa plasmolisis dan deplasmolisis
Perlakuan Deskripsi pengamatan Waktu Plasmolisis Waktu
Deplasmolisis
Sukrosa 1 M Setelah ditetesi sukrosa 1M 27,51 menit
sel mengalami penyusutan,
warna pigmen ungu pada sel
terjadi pengurangan dalam
waktu yang cukup lama
Air destilata Membrane sel langsung 12,51 menit
mengembang setelah
ditetesi air destilata dan
terjadi penambahan jumlah
sel berpigmen ungu
sehingga berjumlah sama
dengan sebelum ditetesi
sukrosa, bentuknya kembali
seperti semula.

Pada percobaan mengenai peristiwa sel mengkerut, sedangkan sel yang tidak
plasmolisis dan deplasmolisis didapatkan berwarna tidak terjadi plasmolisis,
hasil bahwa pada saat sayatan membran selnya tetap utuh. Berarti pada
epidermis ungu Rhoe discolor ditetesi pengamatan ini, yang mengalami
sukrosa 1 M, terjadi plasmolisis terhadap pengerutan adalah protoplasmanya
sel dibuktikan dengan ciri-ciri membran karena air didalam protoplasma keluar
akibat proses osmosis. Pada percobaan osmotik. Ketika diberi air maka tekanan
plasmolisis dan deplasmolisis, pada osmotik kembali stabil dan mengalami
larutan Sukrosa 1 M sel lebih cepat desplamolisis.
mengalami plasmolisis dibandingkan Kembalinya kondisi sel yang
deplasmolisis. Pada larutan Sukrosa telah terplasmolisis ke keadaan semula
membutuhkan waktu 5 menit untuk disebut dengan deplasmolisis.
melakukan plasmolisis, sedangkan untuk Deplasmolisis merupakan kebalikan dari
deplasmolisis Sukrosa membutuhkan plasmolisis, yaitu menyatunya kembali
waktu 30 menit. membran plasma yang telah lepas dari
Menurut Salisbury dan Ross dinding sel. Deplasmolisis terjadi jika sel
(1995), terlepasnya protoplas dari tumbuhan diletakkan di larutan hipotonik,
dinding sel disebabkan oleh penyusutan sel tumbuhan akan menyerap air dan
atau pengurangan volume, karena cairan juga tekanan turgor meningkat.
di dalam protoplas menjadi lebih pekat Banyaknya air yang masuk ke dalam sel
dan karenanya berpotensial osmotik akan menyebabkan terjadinya
lebih negatif. Peristiwa tersebut disebut deplasmolisis. Membran plasma akan
dengan plasmolisis. Hal inilah yang mengembang sehingga akan melekat
terjadi ketika sayatan Rhoe discolor kembali pada dinding sel (Campbell dan
ditetesi larutan sukrosa. Itu disebabkan reece,2002).
karena adanya perbedaan potensial

b. Penentuan Tekanan Osmotik Cairan Sel


Tabel 2. Penentuan Tekanan Osmotik Cairan Sel

Larutan Sukrosa Rhoe discolor Persentase plasmolisis (%)


0,12 M 25%
0,16 M 61,5%
0,20 M 31,8%
0,24 M 81,4%
Pada percobaan menentukan tekanan dalam sel, sesudah kesetimbangan
osmotik cairan sel cara menentukan dengan larutan tercapai.
persentase plasmolisis dengan rumus
Hal ini disebabkan oleh tingginya
jumlah sel awal – sel akhir dibagi jumlah
molaritas media dengan sukrosa
sel awal dikali 100%.
berkonsentrasi tinggi sehingga sel
Salisbury dan Ross (1995), mengalami plasmolisis di mana proses
menyatakan bahwa plasmolysis insipient keluarnya air dari dalam sel justru lebih
terjadi pada jaringan yang separuh dominan daripada proses penyerapan
jumlah selnya baru saja mengalami nutrisi. Sebagaimana sifat membran sel
plasmolisis, atau protoplas mulai terlepas yang semi permeabel, sel akan
dari dinding sel), berarti tekanan- menyerap nutrisi (bersama dengan
dalamnya sama dengan nol. Maka dapat penyerapan air) jika molaritas larutan
dikatakan bahwa potensial osmotik pada lingkungannya adalah lebih rendah
larutan penyebab plamolisis insipient daripada molaritas cairan di dalam sel
setara dengan potensial osmotik di (Rostika, 2007).
c. Mengukur Potensial Air Jaringan dengan Metode Chardakov
Tabel 3. Mengukur Potensial Air Jaringan dengan Metode Chardakov

Larutan Sukrosa (M) Arah pergerakan larutan uji


0,1 M Tenggelam
0,3 M Tengelam
0,5 M Melayang
0,7 M Melayang
Pada percobaan mengukur potensial air masuk kedalam jaringan, larutan penguji
jaringan dengan metode bertambah pekat (density meningkat).
Chardakov,pada larutan dengan Bila selama perendaman air tidak masuk
konsentrasi 0.5 dan 0.7, arah gerak atau tidak keluar dari jaringan maka
metilen blue melayang, ini berarti larutan kerapatan kelarutan tidak mengalami
tersebut tidak mengalami perubahan perubahan (Suwirmen, 2011).
selama perendaman jaringan yang
Larutan yang lebih pekat memiliki
berarti jaringan dalam keadaan
potensial air yang lebih rendah (lebih
seimbang dengan larutan(potensial air
negatif). Jadi air akan berdifusi ke
umbi sama dengan potensial air larutan).
daerahnya atau larutan lain sampai
Pada larutan dengan konsentrasi 0.1 dan
tekanannya naik ke atas suatu titik yaitu
0,3 arah gerak metilen blue tenggelam.
sampai potensial air larutan yang kurang
Hal ini menandakan tidak terjadinya
pekat. Larutannya pekat maka potongan
perubahan konsentrasi. Peristiwa ini
jaringan tenggelam dan akan melayang,
tidak akan terjadi apabila tidak terdapat
jika potensial air jaringan sama dengan
kesalahan dalam proses pengerjaan,
potensial larutan. Sedangkan potongan
yaitu kecerobohan praktikan. Pada saat
jaringan akan mengapung, jika potensial
pengujian larutan, penetesan metilen
jaringan lebih besar atau encer
blue dilakukan tanpa menghomogenkan
dibandingkan dengan potensial air
larutan sukrosa terlebih dahulu sehingga
larutan. Nilai potensial osmotik pada
larutan metilen blue melayang pada
pengetesan larutan sisa yang melayang
larutan sukrosa. Selain itu, pinset yang
bernilai negatif yaitu sebesar -2,48 Bar.
digunakan pada saat pengambilan
Dimana dikatakan bahwa potensial air
potongan Pachyrizus erosus tidak
negatif apabila potensial kimia air dalam
dibedakan sehingga konsentrasi larutan
system lebih rendah daripada potensial
sukrosa antara larutan sukrosa yang lain
kimia air murni acuan dan acuan apabila
bercampur.
potensial kimia dalam air tersebut lebih
Prinsip metode ini bergantung
besar dari potensial air murni acuan.
pada adanya perubahan kerapatan
Semakin besar konsentrasinya maka
(density) dari larutan penguji. Jika dalam
nilai osmotiknya semakin kecil,
periode perendaman air bergerak keluar
begitupun sebaliknya (Salisbury dan
dari jaringan maka terjadi penurunan
Ross,1995)
kerapatan dari larutan penguji (larutan
bertambah encer), sebaliknya bila air KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Lakitan, B. 2004.Dasar-Dasar Fisiologi
1. Plasmolisis dan deplasmolisis Tumbuhan.Raja Grafindo
dapat diamati menggunakan Persada : Jakarta.
larutan Sukrosa
Levitt, J. 1980. Responses of plants to
2. Persitiwa plasmolisis terjadi pada
environmental stresses: Water,
sayatan Rhoe discolor karena
radiation, salt, and other stresses.
adanya perbedaan konsentrasi
Vol II. Academic Press. New
cairan di dalam sel dan cairan di
York-London;Toronto;Sydney-
luar sel. Kemudian terjadi
San Francisco.
deplasmolisis karena sel dapat
kembali mempertahankan Rostika. 2007. Kriopreservasi Tanaman
konsentrasi cairan selnya. Purwoceng (Pimpinella Pruatjan
3. Menentukan tekanan osmotik Molk.) dengan Teknik Vitrifikasi.
Berita Biologi 8(6). Balai Besar
cairan sel cara menentukan
Penelitian dan Pengembangan
persentase plasmolisis dengan Bioteknologi dan Sumberdaya
rumus jumlah sel awal – sel akhir Genetik Pertanian. Bogor
dibagi jumlah sel awal dikali
100%
Salisbury, F.B. dan C.W. Ross. 1995.
4. Pada percobaan dengan metoda
Fisiologi Tumbuhan Jild 1. ITB.
Chardakov larutan dengan
Bandung
konsentrasi 0.1 M dan 0.3 M,
arah gerak metilen blue Steudle E. 2001. The cohesion-tention
tenggelam, pada larutan dengan mechanism and the acquisition of
konsentrasi 0.5 M, dan 0.7 M water by plant roots.Annu.rev.
arah gerak metilen blue Plant Physiol. Mol. Biol.
melayang. 52:847:75
Suwirmen. 2011. Kecepatan Transpirasi
Saran
dan Permeabilitas Air Beberapa
Sebelum pratikum hendakanya pratikan
Spesies Poho di Hutan
memahami apa yang akan di
Pendidikan dan Penelitian Biologi
pratikumkan. Semua anggota kelompok
Universitas Andalas. FMIPA.
harus bekerja sesuai dengan prosedur.
Universitas Andals
Diharapkan seluruh praktikan lebih
cermat dan teliti dalam percobaan dan Yuliany.2002. Pengaruh Media
harus disiplin dalam waktu sehingga Perendaman Terhadap
waktu yang digunakan menjai lebih Permeabilitas
efisien. Membran.Bandung:ITB.

DAFTAR PUSTAKA
Campbell dan Reece. 2002. Biologi Jilid
I. Jakarta: Erlangga.
Harjadi, S. S. 1979. Pengantar
Agronomi. Gramedia.
Jakarta.
LAMPIRAN
Percobaan A
Plasmolisis dan deplasmolisis

Gambar 6. Konsentrasi 0,16 sebelum


Gambar 1. Sayatan Rhoe discolor ditetesi sukrosa
sebelum ditetesi sukrosa

Gambar 7. Konsentrasi 0,16 setelah


Gambar 2. Setelah ditetesi sukrosa 1M ditetesi sukrosa

Gambar 8. Konsentrasi 0,20 sebelum


Gambar 3. Setelah ditetesi air distilasi ditetesi sukrosa

Gambar 4. Konsentrasi 0,12M sebelum


ditetesi sukrosa Gambar 9. Konsentrasi 0,20 setelah
ditetesi sukrosa

Gambar 5. Konsentrasi 0,12 setelah Gambar 10. Konsentrasi 0,24 sebelum


ditetesi sukrosa ditetesi sukrosa
Gambar 11. Konsentrasi 0,24 setelah
ditetesi sukrosa
Percobaan C

Gambar 12. Larutan yang diberi methilen


blue (0,5 M dan 0,7 M)

Gambar 13. Larutan yang ditetesi


methilen blue (0,1M dan 0,3M)

Anda mungkin juga menyukai