Anda di halaman 1dari 5

Proses Difusi Molekul KMnO4 atau CuSO4 Di dalam Aquades dan Tekanan

Osmotik Cairan Sel Daun Rhoe discolor Dalam Larutan Glukosa Dengan
Konsentrasi Yang Berbeda

Siti Nur Faedah


1405113011
Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP
Universitas Riau, Pekanbaru 28293

ABSRTAK
Percobaan ini dilakukan dengan tujuan yang pertama untuk mengetahui proses
difusi suatu molekul dalam pelarut dan yang kedua untuk mengukur besar tekanan
osmosis cairan sel epidermis bawah daun Rhoe discolor dalam larutan glukosa, di
laboratorium PMIPA FKIP Universitas Riau pada tanggal 17 Maret 2016. Dalam
pelaksanaan percobaan metode yang digunakan adalah metode eksperimen.
Berdasarkan hasil percobaan ini jumlah partikel KmnO4 mempengaruhi cepat
lambatnya proses difusi. Semakin sedikit jumlah partikel KmnO 4 maka semakin
cepat terjadinya proses difusi, dan semakin banyak jumlah partikel KMnO 4 maka
semakin lambat pula akan terjadinya proses difusi. Sedangkan pada tekanan
osmotik cairan sel epidermis bawah daun Rhoe discolor dipengaruhi oleh
konsentrasi dari larutan glukosa itu sendiri.

Kata kunci : difusi,osmosis,larutan glukosa

PENDAHULUAN
Difusi adalah pergerakan dalam dunia biologi, contohnya
molekul suatu zat secara random adalah fenomena transport gula
yang menghasilkan pergerakan dalam tanaman (Suryasatriya
molekul efektif dari konsentrasi Trihandaru dkk, 2012)
tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi adalah peristiwa
Contoh-conyohnya adalah difusi zat mengalirnya atau berpindahnya suatu
warna dalam air tenang, difusi zat dalam pelarut dari bagian
glukosa dan teknik tomografi, difusi konsentrasi tinggi ke bagian
zat melalui membran, difusi oksigen berkonsentrasi rendah. Perbedaan
dalam membran polimer. Bahkan konsentrasi yang ada pada dua
difusi tidak hanya terjadi pada skala larutan disebut gradien konsentrasi.
mikro tetapi juga skala makro, Difusi akan terus terjadi hingga
seperti difusi gas dalam galaksi. seluruh partikel tersebar luas secara
Model dasar yang digunakan dalam merata atau mencapai keadaan
penelitian tentang difusi biasanya kesetimbangan dimana perpindahan
adalah hukum Fick, namun molekul tetap terjadi walaupun tidak
bentuknya akan bervariasi sesuai ada perbedaan konsentrasi (Riesqi
dengan asumsi-asumsi peneliti. Ayu Hardianti, 2013)
Difusi larutan gula sangat penting
Difusi juga merupakan dua
proses terpisah dan dapat rendah melalui membran semi
digabungkan, untuk peristiwa difusi permeabel. Membran semi
Adolf Fick seorang ahli fisika jerman permeabel adalah selaput pemisah
menyatakan bahwa : ”Pada arah yang hanya bisa di tembus oleh air
tertentu, massa dari suatu bahan dan zat tertentu yang larut
terlarut yang melewati suatu luasan didalamnya. Proses osmosis akan
tertentu tiap unit waktu adalah terhenti ketika kedua larutan
sebanding dengan gradien mempunyai konsentrasi yang sama
konsentrasi bahan terlarut pada arah atau isotonik (Riesqi Ayu Hardianti,
tersebut” (Budi Haryanto, 2008) 2013)
Difusi juga diakibatkan oleh Pada selaput membran semi
tenaga gerak molekul, jika suatu permeabel ini bentuknya seperti
kristal yang berukuran kecil pada lubang yang besar yang hanya bisa
suatu zat dapat larut apabila dilewati oleh molekul-molekul yang
ditambahkan ke dalam air, maka berukuran kecil (Michael Hammer,
molekul pada unsur tersebut akan 2001)
menghilang dari permukaan kristal Osmosis adalah proses yang
dan ikut terlarut (Anonim, 1999) sangat penting dalam ilmu biologi
Contoh peristiwa difusi ini seperti selaput membran semi
adalah salah satu pada percobaan ini permeable yang umunya selaput ini
yaitu jika KMnO4 di masukkan ke tidak dapat di tembus oleh molekul
dalam air maka dengan konsentrasi organik yang berukuran besar seperti
yang berbeda-beda, maka akan polisakarida (T.C.Broyer, 1947)
terjadi difusi yang akan Perlakuan cekaman air
memindahkan KMnO4 dari menyebabkan penurunan potensial
konsentrasi tinggi ke konsentrasi osmotik daun. perubahan potensial
rendah (Chapter, 2015) air daun dan mekanisme penyesuaian
Osmosis merupakan proses osmotik masih merupakan topik yang
perpindahan molekul-molekul menarik untuk dikaji lebih lanjut
pelarut dari konsentrasi pelarut tinggi (Didy Sopandie, 1995)
ke konsentrasi pelarut yang lebih
Praktikum dilaksanakan pada
tanggal 31 November 2015, di METODOLOGI PENELITIAN
laboratorium PMIPA FKIP Langkah-langkah pertama
Universitas Riau. Alat dan Bahan untuk mengetahui proses difusi
yang digunakan adalah Cawan Petri, molekul adalah (1) Dituangkan air
Kristal KMnO4 atau CuSO4, Aquades sebanyak 15 ml ke dalam cawan petri
atau Air kran, Sendok Plastik, Daun lalu diletakkan di tempat datar yang
Rhoe discolor , Larutan Glukosa, dialasi dengan kertas putih, (2)
Mikroskop, Gelas ukur, Pipet tetes, Dimasukkan kristal kecil KMnO4 ke
Jarum ose, Kaca objek, Kaca dalam air di cawan tadi lalu di ukur
penutup, Pisau silet. diameter sebaran air setelah selang
waktu tertentu, (3) Di ulangi kegiatan
tersebut berkali-kali lalu di hitung
rata-rata kecepatan difusinya, (4)
Diperhatikan apakah kecepatan di
selang waktu mula-mula sama
dengan berikutnya sampai percobaan larutan sesuai dengan konsentrasi
dihentikan. Mengapa demikian? yang telah ditetapkan, (4) Agar
pengamatan berjalan dengan baik
Langkah-langkah yang kedua maka dilakukan perendaman sayatan
untuk mengetahui tekanan osmotik dengan interval waktu lima menit
cairan sel adalah (1) Disiapkan antar masing-masing larutan, (5)
larutan glukosa dengan konsentrasi Dicatat hasil pengamatan melalui
0,20 M, 0,22 M, 0,24 M, 0,26 M, mikroskop setelah perlakuan 10
0,28 M, 0,30 M dengan volume 20 menit, (6) Dicatat suhu selama
ml dalam cawan petri, (2) Disayat percobaan berlangsung (oC) dan di
epidermis bawah daun Rhoe discolor hitung besar tekanan osmotik cairan
dan di rendam dalam aquades, (3) sel melalui rumus :
Pada tiga sayatan epidermis bawah
daun Rhoe discolor dimasukkan ke TO = 22,4 X M X T
dalam cawan petri yang telah berisi 273

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil dari percobaan difusi molekul adalah:
Tabel 1.Data difusi molekul
No Diameter Waktu untuk menyebar
1 5,5 cm 2 menit 33 detik
2 5,5 cm 2 menit 27 detik
3 5,5 cm 2 menit 25 detik

Berdasarkan tabel di atas kesetimbangan. Kesetimbangan ini


dapat diketahui bahwa pada saat air disebut dengan kesetimbangan
di cawan petri ditetesi KMnO4, maka dinamik, yaitu molekul pewarna dan
KMnO4 bergerak menyebar secara kristal KMnO4 yang melintasi
perlahan menuju air. Pergerakan ini membran dalam satu arah jumlahnya
dikarenakan konsentrasi KMnO4 sebanyak molekul pewarna yang
yang lebih tinggi dibandingkan air melintasi membran dalam arah yang
yang lebih rendah sehingga terjadi berlawanan setiap detik (Campbell,
pergerakan hingga tercapai 2002 : 147).
Hasil dari percobaan tekanan osmotik cairan disajikan pada tabel berikut :
Tabel 2.Data tekanan osmotik cairan sel epidermis daun Rhoediscolor.
Larutan Sel dalam Sel dalam Prosentase Tekanan
Glukosa keadaan keadaan plasmolisis osmotik
(M) biasa plasmolisis (%) (TO)
0 80 12 13% 0
0,2 63 18 22% 4,89
0,22 47 32 40% 5,38
0,24 38 62 62% 5,87
0,26 29 74 72% 6,36
0,28 23 91 80% 6,85
0,30 19 104 84% 7,33

Berdasarkan tabel di atas dari sel menuju larutan glukosa.


dapat diketahui bahwa ketika sayatan Selanjutnya, sel akan mengkerut dan
tipis epidermis bawah daun Rhoe membran sel akan terlepas dari
discolor direndam dalam larutan dinding selnya. Ketika konsentrasi
glukosa yang konsentrasinya semakin tinggi maka prosentase sel
berbeda-beda maka persentase sel yang terplasmolisis juga semakin
yang terplasmolisis juga semakin tinggi. Jadi semakin pekat
tinggi. Hal ini dikarenakan larutan konsentrasi larutan glukosa maka
glukosa yang semakin pekat semakin banyak pula sel epidermis
memiliki konsentrasi pelarut yang yang terplasmolisis, hal ini terjadi
semakin rendah dan lebih rendah karena perbedaan potensial air di
daripada pelarut yang terkandung di dalam sel dan di luar sel.
dalam sel.
Akibatnya pelarut yang
terkandung di dalam sel akan keluar

KESIMPULAN
Jadi dapat disimpulkan DAFTAR PUSTAKA
bahwa KMnO4 bergerak menyebar Anonim. 1999. Diffusion and Cell
secara perlahan menuju air yang ada Membrane – I. Journal
di cawan petri, pergerakan inilah international, Volume 3.
yang akan mencapai kesetimbangan.
Sedangkan pada percobaan osmotik
cairan sel epidermis daun Rhoe Ayu Hardianti, Riesqi. 2013. Difusi
discolor, ketika sel di rendam di osmosis. Jurnal difusi osmosis.
dalam larutan glukosa yang Departemen Fisika, Fakultas
konsentrasinya semakin lama matematika dan Ilmu
semakin tinggi atau pekat maka Pengetahuan Alam.ITB.
prosentase sel yang terplasmolisis
juga semakin banyak ataupun tinggi. Campbell, Neil A. 2003. BIOLOGI
Edisi Kelima Jilid II. Erlangga:
Jakarta.
american rhododendron
Chapter. 2015. Osmosis Blood and society, Volume 55, Number 3.
Diffusion of Potassium
Permanganate KMnO4 Biology T.C.Broyer. 1947. Journal the
Essay. movement of materials into
plants part 1. Osmosis and the
movement of water into plants,
Haryanto,budi. 2008. Pengaruh Volume 3.
pemilihan kondisi
batas,langkah
ruang,langkah waktu dan Trihandaru,Suryasatriya, Dkk. 2012.
koefisien difusi pada Pemodelan Dan
molekul difusi. Jurnal Pengukuran Difusi Larutan
APLIKA,volume 8 nomor Gula Dengan Lintasan
1. Cahaya Laser. Jurnal
Ilmiah XXVI HFI Jateng &
Michael Hammer. 2001. Osmosis DIY, ISSN : 0853-0823.
and Plant nutrition. Journal

Sopandie,Didy. 1995. Journal


Toleransi tanaman kedelai
terhadap cekaman air:
akumulasi prolin dan asam
absisik dan hubunganya
dengan potensial osmotik daun
dan penyesuaian osmotik.

Anda mungkin juga menyukai