Anda di halaman 1dari 12

HUBUNGAN ANTAR SEL

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Biologi Sel yang diampu oleh

Dr. Marini Susanti Hamidun, S.Si., M.Si

Oleh :

Ardita (433419027)

Natasya Paputungan (

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2020

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang masih
memberikan kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini
dengan judul “Hubungan antar sel”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu
tugas pada Mata Kuliah Ekologi.

Saya ucapkan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan saya
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya dan khususnya pada
pembaca pada umumnya. Dengan segala kerendahan hati, saran – saran dan kritik
yang konstruktif sangat kami harapkan dari para pembaca guna peningkatan
pembuatan makalah pada tugas yang lain pada waktu mendatang.

Gorontalo, 18 November 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. 2

DAFTAR ISI............................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 4

1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 4


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 5
1.3 Tujuan ................................................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 6

2.1 Hubungan antar Sel Pada Hewan ........................................................................ 6

2.2 Hubungan antar Sel Pada Tumbuhan .................................................................. 8

BAB III PENUTUP ................................................................................................. 11

3.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 11

3.2 Saran ................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sel Hewan adalah Suatu bagian organel terkecil yang memiliki selaput tipis dan
didalamnya terdapat larutan koloid yang mengandung senyawa kimia. Sel ini
memiliki keunggulan yaitu dalam membuat duplikat secara mandiri dengan cara
pembelahan sel. Dalam sel terdapat senyawa yang sangat penting dalam proses
pembelan maupun fotosintesis. Senyawa tesebut seperti karbohidrat, senyawa ini
sangat penting dalam proses fotosintesis. Selanjutnya lipid, senyawa ini berguna
sebgai cadangan makanan seperti lemak dan minyak.

Selain itu juga ada protein yang berperan sebagai proses metabolisme tubuh hewa
mapun dengan tumbuhan. Dan yang terakhir yaitu asam nukleat, senyawa ini sangat
berpera penting dalam proses sintesis protein.

Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup.Di dalam sel terdapat protoplasma
yang tersusun atas karbohidrat, lemak, protein, dan asam nukleat. Berdasarkan tipe sel
dibedakn menjadi prokaroriotik, yaitu sel yang tidak memiliki membran inti dan sel
eukariotik, yaitu sel yang memiiliki membran inti.

4
Dari penemuan tentang sel dan segala aktivitasnya, lahirlah teori sel, bahwa sel
merupakan kesatuan struktural, kesatuan fungsional, kesatuan pertumbuhan, kestuan
hereditas, dan kesatuan reproduksi makhluk hidup.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja hubungan antara sel pada Hewan
2. Apa saja hubungan antara sel pada Tumbuhan
1.3 Tujuan
1. Mengetahui hubungan antara sel pada Hewan
2. Mengetahui hubungan antara sel pada Tumbuhan

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hubungan antara sel pada Hewan

Hubungan antar sel biasanya disebut adesi. Adesi adalah modifikasi permukaan
sel sehingga sel dapat melakukan hubungan dengan sekitarnya untuk dapat bertahan
hidup.
Hubungan antar sel dibagi menjadi 4, yaitu :

1. Desmosom
Desmosom adalah hubungan antar sel yang dipisahkan oleh jarak sejauh 15-20
nm sehingga tidak terjadi kontak langsung dengan sel lainnya. Desmosom
biasa ditemukan pada sel otot jantung, sel epitel leher rahim, dan epidermis
kulit. Hubungan ini melibatkan filamen aktin (mikrofilamen) yang berada di
sitoskeleton.

2. Adherens Junction

Hubungan ini sama saja dengan desmosom. Hanya saja, adheren


junction melibatkan filamen intermediet yang ada di sitoskeleton. Filamen

6
intermediet adalah bagian dari sitoskeleton yang memiliki diameter 8-12 nm
lebih besar dari mikrofilamen.

3. Tight junction

Tight junction adalah hubungan antar sel yang sangat erat sehingga
terjadi kontak langsung antar kedua membran. Hubungan ini dihubungan oleh
protein kompleks yang terdapat di masing-masing membran sel. Contoh tight
junction terdapat pada sel epitel usus. Bahan makanan yang ada di dalam usus
harus melalui membran sel yang berhubungan dengan ruang usus.

4. Gap Junction
Hubungan ini melibatkan sebuah konekson atau penghubung yang
terbuat dari protein yang berasal dari masing-masing membran sel tersebut.
Permukaan antar membran dipisahkan oleh celah sepanjang 2-4 nm. Konekson
ini dapat dilalui oleh molekul yang larut dalam air.

7
2.2 Hubungan antara sel pada Tumbuhan
Communicating junctions (memerantarai jalan lintasan sinyal-sinyal kimiawi
atau elektrik darisatu sel yang sedang berinteraksi ke sel lainnya). Hubungan antar
sel dalam jaringan tumbuhan masuk kedalaman kategori communicating junctions
yang biasa disebut Plasmodesmata.
1. Plasmodesmata
Plasmodesmata menghubungkan sitoplasma dua sel yang berbatasan. Dua sel
yang berbatasandibatasi oleh dinding sel yang disebut lamella tengah yang
tersusun dari kalsium pektat.

Sruktur utama pada sel


1. Membran sel

Membran plasma adalah lapisan di sekeliling sel. Lapisan ini bersifat,


yang berarti bahwa beberapa zat dapat masuk ke sel melalui membran ini dan

8
zat lain tidak. Membran sel tersusun dari lapisan lipid dan protein. Sel
tumbuhan dan beberapa bakteri dan sel alga memiliki lapisan tambahan berupa
dinding sel sebagai pelindung tambahan di samping membran sel.

2. Isi sel (sitoplasma)

Di dalam sel adalah cairan seperti jeli yang disebut sitoplasma yang
berisi organel sel. Organel adalah struktur khusus dalam sel yang melakukan
fungsi sel tertentu. Beberapa organel utama di dalam sel adalah vakuola,
mitokondria, lisosom, ribosom, retikulum endoplasma, aparatus Golgi, dan inti
sel.

Retikulum endoplasma (ER) penting dalam produksi atau sintesis


komponen sel. ER Halus menghasilkan lipid dan protein membran, sementara
ER Kasar (disebut demikian karena mengandung ribosom penghasil protein)
menghasilkan semua protein lain yang dibutuhkan oleh sel. Protein ini
dimodifikasi oleh aparatus Golgi, yang juga menyimpan dan mengemasnya
untuk dikeluarkan dari sel.

Vacuola adalah unit penyimpanan utama sel, berfungi menyimpan


makanan, air, atau limbah sel sampai bisa digunakan atau dibuang.
Mitokondria adalah "pusat penghasil energi" di dalam sel, mengubah nutrisi
menjadi energi.

9
Sel hewan mengandung lisosom yang bertanggung jawab atas reaksi
yang memecah protein, poli dan disakarida, dan beberapa lipid. Sel darah
putih menggunakan lisosom untuk "memakan" penyakit dengan enzim
pencernaan.

3. Inti sel (nukleus)

Inti sel berfungsi mengatur kegaiatn sel. Inti sel mengandung asam
deoksiribonukleat, atau DNA, yang merupakan materi genetik kehidupan.
DNA membawa materi genetis yang mengatur bentuk sel saat terjadi
pembelahan sel.

Sel hewan dan tumbuhan memiliki nukleus yang tertutup membran.


Sel prokariotik seperti bakteri tidak memiliki membran inti. Sehingga bahan
genetik seperti DNAhanya mengelompok di tengah sel.

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sel merupakan kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan
merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Sel mampu melakukan semua
aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan
kehidupan berlangsung di dalam sel
Sel adalah kesatuan struktural dan fungsional makhluk hidup, yang
mengandung pengertian sebagai penyusun makhluk hidup dan melaksanakan
semua fungsi kehidupan, Berdasarkan jumlah sel penyusun pada makhluk hidup
dapat digolongkan menjadi makhluk hidup uniseluler dan multiseluler.
3.2 Saran
Ada baiknya kita menjaga dan memelihara kesehatan lingkungan agar berdampak
baik pada kehidupan dan alam sekitar

11
DAFTAR PUSTAKA

12

Anda mungkin juga menyukai