TRANSPORT MEMBRAN II
OLEH :
XI MIPA 5
1) Blood lanset
2) Kaca benda
3) Kaca penutup
4) Mikroskop
5) Pipet
6) Kapas
7) Alkohol 70%
8) Larutan gula pekat
5. Cara Kerja
1) Menyiapkan 5 gelas beker dan memberi label dengan 0%, 10%, 20%, 30%, 40%.
2) Membuat larutan sesuai dengan label pada gelas beker dengan menuangkan
garam yang telah ditimbang sesuai konsentrasi kemudian menambahkan air
hingga volumenya 100 ml.
3) Membuat 5 potongan kentang menggunakan plong kentang, menyamakan
panjang kentang, kemudian menimbangnya sebagai berat awal.
4) Memasukkan potongan kentang yang telah dibuat kedalam masing-masing gelas
beker.
5) Merendam kentang selama 20 menit.
6) Meniriskan kentang yang sudah direndam selama 20 menit, kemudian
mengeringkannya dengan tisu.
7) Menimbang kembali kentang sebagai berat akhir.
1) Menyediakan kaca benda bersih dan memberi setetes air dengan menggunakan
pipet
2) Membersihkan salah satu ujung jari menggunakan kapas yang telah diberi alkohol
70%.
3) Menusuk ujung jari dengan menggunakan blood lanset.
4) Mengusap dengan menggunakan kapas beralkohol lagi.
5) Menekan ujung jari yang telah berdarah pada kaca benda yang telah di beri air.
6) Menutup ujung jari yang berdarah pada kaca benda yang telah di beri air.
7) Menutup dengan menggunakan kaca penutup.
8) Mengamati dengan menggunakan mikroskop, dan menggambar hasil pengamatan
sebagai gambar awal.
9) Menetesi tepi kaca penutup dengan larutan gula pekat dan menghisap dari arah
berlawanan.
10) Mengamati dengan menggunakan mikroskop, dan menggambar hasil pengamatan
sebagai gambara akhir.
6. Hasil Pengamatan
Berat Kentang
No Konsentrasi Larutan Garam
Awal Akhir
1. 0% 2,07 gr 2,16 gr
2. 10% 2,28 gr 1,80 gr
3. 20% 2,27 gr 1,80 gr
4. 30% 2,23 gr 1,83gr
5. 40% 2,08 gr 1,60 gr
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, kentang yang dimasukkan ke dalam
larutan garam mengalami perubahan berat. Pada konsentrasi larutan gula 0% kentang
mengalami pertambahan berat. Hal ini terjadi karena kentang yang bersifat hipertonik
dan air yang bersifat hipotonik sehingga kentang mengalami pertambahan berat. Pada
konsentrasi larutan gula 10%, 20%, 30%, dan 40% kentang mengalami penurunan
berat. Hal ini karena kentang bersifat hipotonik dan larutan garam yang bersifat
hipertonik sehingga kentang mengalami penurunan berat awal. Kedua hal ini sesuai
dengan teori bahwa semakin pekat larutan garam yang diberikan, berat kentang yang
diuji akan semakin menurun.
Mula - mula sel Rhoeo discolor yang kami amati, terlihat membran plasma
menempel pada dinding sel. Sebelum diberi larutan gula, sel-sel yang berwarna ungu
terlihat banyak dan jelas. Pada saat diberi larutan gula bersifat hipertonis
terhadapnya, sel yang berwarna ungu terlihat lebih sedikit dan dapat dilihat bahwa
membran menjauhi dinding sel. Sesuai dengan kajian teori yang kami dapat,
plasmolysis yaitu keluarnya air dari sitoplasma pada sel tumbuhan keluar sel
menyebabkan volume sitoplasma mengecil. Akibatnya, membran plasma akan
terlepas dari dinding sel. Dari sini, kita dapat mengetahui pengamatan yang kita
lakukan sesuai dengan kajian teori.
Pada praktikum yang kami lakukan, pada sel darah merah yang belum diberi
larutan gula kemudian diamati menggunakan mikroskop bentuknya licin, berwarna
merah segar dan mulus. Namun, bentuk sel mengalami perubahan ketika ditetesi
dengan larutan gula, bentuk sel darah merah berubah menjadu kusut dan mengecil.
Hal ini sesuai dengan teori diatas, apabila sel yang memiliki larutan dengan
konsentrasi yang lebih rendah (sel darah merah) dibandingkan larutan di sekitar luar
sel (larutan gula), maka menyebabkan pergerakan air keluar dari sel, menyebabkan
sitoplasma berkurang volumenya. Sebagai akibatnya, sel mengecil (mengerut).
8. Pertanyaan
1) Berdasarkan data pengamatan, potongan kentang manakah yang paling berat dan paling
ringan ?
2) Peristiwa apa yang terjadi pada kentang? Mengapa hal itu bisa terjadi ?
3) Berdasarlan hasil pengamatan plasmolysis dan krenasi, apa perbedaan dari keduanya
ditinjau dari tempat terjadinya dan perubahan yang terjadi ?
4) Mengapa terjadi peristiwa plasmolysis maupun krenasi ?
5) Mengapa tumbuhan bisa menyerap air padahal airnya hanya disiram pada tanah
disekitarnya ?
Jawaban
1) Kentang yang paling berat adalah kentang pada data no. 1 (konsentrasi larutan garam
0%).
Kentang yang paling ringan adalahkentang pada data no. 5 (kosentrasi larutan garam
40%).
2) Terjadi peristiwa osmosis, hal ini terjadi karena perpindahan mleku ion dari kentang
lebih rendah dari larutan garam ataupun kerapatan molekul larutan garam lebih tinggi
daripada kentang. Hal ini dapat dilihat dari kentang yang mengalami perubahan berat.
3) Plasmolysis terjadi pada tumbuhan dimana membran terlepas dari dinding sel. Krenasi
terjadi pada sel hewan dimana terjadi pengerutan sel.
4) Karena konsentrasi larutan dalam sel tinggi sehingga air masuk ke dalam sel.
Akibatnya, sel mengalami lisis (robeknya membran plasma) sementara itu, pada saat
konsentrasi larutan di luar sel tinggi sehingga air di dalam sel akan keluar sel.
5) Karena air yang bersifat hipertonik akan diserap oleh tumbuhan yang bersifat
hipotonik.
9. Kesimpulan
http://mengasah-matapena.blogspot.co.id/2013/10/laporan-biologi-krenasi-dan-
plasmolisis_22.html
LAMPIRAN