Anda di halaman 1dari 14

TUGAS 2

Air Sebagai Sumber Kehidupan

Oleh:
Nama : Lisna Oktaviani
NIM : ACB 116 026
Mata Kuliah : Fisika Lingkungan
Dosen Pengampu : Dr. Andi Bustan, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang sebesar-besarnya patut dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya lah makalah dengan judul “Air Sebagai Sumber
Kehidupan” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat untuk memenuhi
Tugas Mata Kuliah Fisika Lingkungan yang dibimbing oleh Bapak Dr. Andi Bustan, M.Si.

Apresiasi yang setinggi-tinggi nya juga diberikan kepada Bapak Dr. Andi Bustan,
M.Si selaku Dosen Pengampu, atas bimbingan nya dalam menyampaikan materi kuliah Fisika
Lingkungan. Ucapan terimakasih juga kepada rekan-rekan mahasiswa atas kerjasama nya
sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar.

Makalah ini secara umum membahas tentang Bumi yang kita tinggali, bagaimana sifat
fisisnya, apa saja dampaknya terhadap lingkungan, serta dampaknya terhadap kehidupan
manusia. Selain itu, melalui makalah ini pembaca diharapkan dapat lebih mengenal,
memahami, serta memperhatikan kondisi fisis Bumi dan lingkungan yang kita tempati agar
secara bersama-sama kita dapat menjaga dan memelihara Bumi yang kita cintai ini demi
kelangsungan hidup kita semua.

Palangka Raya, April 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................................1
C. TUJUAN PENULISAN.............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
A. SIFAT KIMIA DAN FISIKA AIR............................................................................................2
B. MANFAAT DAN KUALITAS AIR.........................................................................................4
C. SUMBER AIR...........................................................................................................................7
BAB III PENUTUP...............................................................................................................................9
A. KESIMPULAN.........................................................................................................................9
B. SARAN.....................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................10

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Siapa yang tidak mengenal air. Semua mahluk hidup di dunia ini membutuhkan
apa yang disebut air, mulai dari mikroorganisme sampai dengan mahluk paling mulia
yaitu manusia. Tidak akan ada kehidupan seandainya di bumi ini tidak ada air, karena air
merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan. Air merupakan senyawa kimia yang
paling berlimpah di alam, namun demikian sejalan dengan meningkatnya taraf hidup
manusia, maka kebutuhan air pun meningkat pula, sehingga akhir-akhir ini air menjadi
barang yang "mahal". Di kota-kota besar, tidak mudah mendapatkan sumber air bersih
yang dipakai sebagai bahan baku air bersih yang bebas dari pencemaran, karena air
banyak tersedot oleh kegiatan industri yang memerlukan sejumlah air dalam menunjang
produksinya. Di sisi lain, tanah yang merupakan celengan air sudah banyak ditutup untuk
berbagai keperluan seperti perumahan, dan industri tanpa mempedulikan fungsi dari
tanah tersebut sebagai wahana simpanan air untuk masa yang akan datang.
Jumlah air yang terdapat di muka bumi ini relatif konstan, meskipun air
mengalami pergerakan arus, tersirkulasi karena pengaruh cuaca dan juga mengalami
perubahan bentuk. Sirkulasi dan perubahan bentuk tersebut antara lain melalui air
permukaan yang berubah menjadi uap (evaporasi), air yang mengikuti sirkulasi dalam
tubuh tanaman (transpirasi) dan air yang mengikuti sirkulasi dalam tubuh manusia dan
hewan (respirasi). Air yang menguap akan terkumpul menjadi awan kemudian jatuh
sebagai air hujan. Air hujan ada yang langsung bergabung di permukaan, ada pula yang
meresap masuk ke dalam celah batuan dalam tanah, sehingga menjadi air tanah. Air tanah
dangkal akan diambil oleh tanaman, sedangkan air tanah dalam akan keluar sebagai mata
air. Sirkulasi dan perubahan fisis akan berlangsung terus sampai akhir zaman
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sifat kimia dan fisika air?
2. Bagaimana manfaat dan kualitas air?
3. Apa saja sumber air?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui sifat kimia dan fisika air
2. Mengetahui manfaat dan kualitas air
3. Mengetahui berbagai macam sumber air

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. SIFAT KIMIA DAN FISIKA AIR


Air adalah suatu senyawa kimia berbentuk cairan yang tidak berwarna, tidak
berbau dan tak ada rasanya. Air mempunyai titik beku 0°C pada tekanan 1 atm, titik didih
100°C dan kerapatan 1,0 g/cm3 pada suhu 4°C (SCHROEDER, 1977). Ukuran satu
molekul air sangat kecil, umumnya bergaris tengah sekitar 3 A (0,3 nm atau 3x10 -8 cm).
Wujud air dapat berupa cairan, gas (uap air) dan padatan (es). Air yang berwujud cairan
merupakan elektrolit lemah, karena di dalamnya terkandung ion-ion dengan reaksi
kesetimbangan sebagai berikut:
2H2O H3O+ + OH-
Di samping komposisinya yang sederhana, air juga memiliki sifat-sifat kimia yang
tergolong unik. Keunikan ini terjadi sebagai akibat dari adanya ikatan hidrogen yang
terjadi antar molekul-molekul air. Ikatan hidrogen dalam molekul air terjadi karena
adanya sifat polar dalam air, sehingga tempat kedudukan atom hidrogen yang positif akan
menarik tempat kedudukan oksigen yang negatif dari molekul air lainnya. Ikatan
hidrogen terjadi dalam beberapa senyawa hidrogen, dimana atom hidrogen menjembatani
dua atom yang cenderung menarik elektron lebih besar (keelektronegatifan). Ikatan
hidrogen ini sifatnya lebih lemah dibandingkan dengan ikatan kovalen. Namun demikian,
ikatan hidrogen antara dua molekul air yang berdekatan dan sifat terpolarisasi molekul air
inilah yang berperan terhadap sifat-sifat kimia dan fisik air yang unik itu terjadi
(WHITFIELD, 1975). Molekul-molekul dalam air dan es mempunyai banyak ikatan
hidrogen dengan sesamanya.

Gambar 1. Ikatan hidrogen dalam molekul air dan es

2
Es yang merupakan wujud air dalam bentuk padat, terdiri dari jaringan terbuka
dari molekul-molekul H2O yang terikat oleh ikatan hidrogen. Jaringan es ini sangat
terbuka, sehingga jika es meleleh, maka ikatan-ikatan hidrogen itu putus dengan
menghasilkan air yang kerapatannya lebih besar dari es. Jika suhu air bertambah, maka
kerapatannya akan bertambah karena strukturnya lebih rapat sebagai akibat terjadinya
pemutusan ikatan hidrogen. Pada waktu yang bersamaan kerapatannya berkurang karena
cairan memuai. Pada suhu 4°C kedua pengaruh yang saling berlawanan itu seimbang dan
memiliki kerapatan tertinggi yaitu 1 gram/cm 3. Di atas suhu 4°C pemuaian termal itu
lebih menonjol dan kerapatan air berkurang.
Apabila dibandingkan dengan persenyawaan kimia lainnya, sifat-sifat fisika air
tergolong unik, antara lain adalah dalam hal tegangan permukaan, kalor penguapan,
kerapatan suhu, dan kapasitas melarutkan.
1. Tegangan Permukaan
Adanya ikatan hidrogen dalam molekul air menyebabkan air cenderung bersatu
membentuk suatu kekuatan yang dinamakan kohesi. Daya kohesi ini diperlukan
untuk melawan kekuatan dari luar molekul yang akan memecahkan ikatan-ikatan
hidrogen. Kekuatan kohesi ini terjadi pada batas antara air dan udara, sehingga
membentuk suatu "kulit" di permukaan air. "Kulit" ini cukup kuat untuk menyangga
benda-benda kecil, kekuatan ini disebut tegangan permukaan. Di antara sekian
banyak zat cair, air memiliki tegangan permukaan yang paling tinggi, hal ini
memungkinkan terjadinya asosiasi organisme baik yang hidup di bawahnya maupun
di atasnya.
2. Kalor Penguapan
Air memiliki kalor penguapan yang tinggi, hal ini nampak ketika air dipanaskan
maka proses penguapanrnya akan berlangsung lebih lambat dibandingkan dengan
cairancairan lainnya (SCHROEDER, 1977). Hal ini terjadi sebagai akibat dari
kekuatan ikatan hidrogen di antara molekul air yang harus diputuskan agar molekul
dapat terlepas. Tingginya kalor penguapan air ini menyebabkan tingginya pula titik
didih air (100°C), oleh karena itu air di permukaan bumi berbentuk cairan dan bukan
berbentuk gas. Sifat air yang demikian itu dapat menjadikan air sebagai bahan
pendingin yang sangat baik, karena dapat menyerap sejumlah besar panas
3. Kerapatan Suhu
Pada umumnya cairan akan semakin rapat dengan semakin dinginnya suhu. Jika
cairan didinginkan sampai menjadi padat, maka wujud padat dari cairan ini menjadi

3
lebih rapat dibandingkan dengan wujud cairnya. Kondisi demikian tidak terjadi pada
air, karena air memiliki kerapatan suhu yang aneh. Air akan menjadi semakin rapat
bila didinginkan sampai pada suhu 4°C dan dalam proses pendinginan selanjutnya,
maka kerapatan air semakin menurun. Keunikan sifat fisik air inilah yang
menyebabkan es lebih dingin dibandingkan dengan air dan dapat terapung di atas air.
Sifat ini berperan penting dalam kehidupan di laut, karena jika tidak memiliki sifat
tersebut maka sebagian besar volume lautan tidak dapat dihuni karena air laut
menjadi berbentuk gumpalan-gumpalan es yang besar (HARVEY, 1974).
4. Kapasitas Melarutkan
Air dapat melarutkan zat-zat kimia dan dapat digunakan sebagai medium yang di
dalamnya berlangsung berbagai reaksi kimia. Kebanyakan proses-proses kimia yang
berlangsung, menyangkut reaksi yang menggunakan air sebagai pelarutnya.
Kemampuan air dalam proses melarutkan zatzat kimia disebut sebagai daya larut air,
dan daya larut tersebut tergantung kepada sifat terpolarisasinya molekul air dan
ikatan hidrogen. Sebagai pelarut polar air juga dapat melarutkan berbagai macam
garam bergantung pada interaksi antara ion-ion garam dengan muatan listrik yang
dimiliki oleh molekul air.

B. MANFAAT DAN KUALITAS AIR


1. Manfaat Air
ROSS (1970) memperkirakan bahwa di permukaan bumi ini terdapat 326 juta
kubik mil air, dan dari sejumlah itu 97,2 % terdapat di laut. Secara rinci dapat dilihat
dalam Tabel berikut.

4
Semua orang di bumi ini merasakan dan menghayati betapa pentingnya
peranan air untuk berbagai aspek kehidupan di dunia ini. Sesungguhnya air
merupakan sumber alam yang bernilai ekonomis sangat tinggi, apalagi bila ditinjau
dari sudut biologis maupun budaya. Bila kita kaji setiap aspek kehidupan manusia
yang berasal dari tingkat budaya manapun tidak dapat lepas dari keberadaan air.
Selain itu terdapat kecenderungan bahwa semakin tinggi kebudayaan manusia, maka
ketergantungan mereka terhadap air akan semakin tinggi pula, sejalan dengan
kebutuhan yang semakin meningkat. Peranan air yang sangat menunjang dari sudut
ekonomi adalah sebagai pembangkit energi (PLTA), media dalam bidang
transportasi dalam berbagai skala, serta menyediakan berbagai wahana dalam bidang
parawisata. Dalam dunia mahluk hidup, air identik dengan kehidupan itu sendiri.
Tubuh hewan dan manusia sendiri sebagian besar terdiri dari air, walaupun kadar air
dalam tiap jaringannya berbeda-beda. Secara keseluruhan tubuh manusia
mengandung 60-85 % air. Variasinya tergantung kepada umur manusia, semakin tua
jaringan tubuh banyak mengalami hidrasi (pelepasan molekul air yang terikat dalam
tubuh).
2. Kualitas Air
Sebagaimana diketahui bahwa ketergantungan manusia terhadap air banyak
sekali jumlahnya, terutama yang berhubungan dengan kesehatan. Gambaran tentang
berapa banyak air bersih yang diperlukan orang Indonesia yang tinggal di perkotaan
untuk setiap orang per hari, dapat dilihat dalam Tabel 2 berikut.

5
Air memiliki sifat sebagai pelarut universil yang di dalamnya selalu terlarut
unsur dan senyawa kimia lainnya selain hidrogen dan oksigen sebagai unsur
utamanya. Oleh karena itu, tidak ada air dan perairan alami yang murni di bumi ini.
Dengan terlarutnya unsur dan senyawaan kimia di dalamnya, maka air merupakan
komponen ekologis yang berperan penting bagi hidup dan kehidupan organisme.
Kualitas air yang diperlukan dalam berbagai aspek kehidupan manusia tergantung
pada kriteria penggunaan air tersebut. Penggunaan air pada umumnya adalah
diperuntukkan sebagai:
1. Air minum
2. Keperluan rumah tangga
3. Industri
4. Pengairan
5. Pertanian
6. Perikanan, dll.
Untuk menetapkan standar air bersih tidaklah mudah karena, tergantung pada
banyak faktor tertentu yang menyangkut kegunaan air dan sumber air. Walaupun
demikian ada kesepakatan bahwa air yang bersih tidak ditetapkan pada kemurnian air
namun didasarkan pada keadaan normalnya. Apabila terjadi penyimpangan dari
keadaan normal maka hal itu berarti air tersebut telah mengalami pencemaran. Pada
tahun 1988, Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta telah mengeluarkan
peraturan mengenai kriteria baku mutu air untuk berbagai keperluan, demikian juga
Kantor Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup dan Menteri
Kesehatan RI telah mengeluarkan peraturan yang sama sehubungan dengan

6
penggunaan air. Menurut WARDHANA (1999) indikator bahwa air lingkungan telah
tercemar adalah ditandai dengan adanya perubahan atau tanda yang dapat diamati
melalui:
1. Adanya perubahan suhu air.
2. Adanya perubahan nilai pH atau konsentrasi ion hydrogen
3. Adanya perubahan warna, bau dan rasa air.
4. Timbulnya endapan, koloidal, bahan terlarut.
5. Adanya mikroorganisme.
6. Meningkatnya radioaktivitas air lingkungan.

C. SUMBER AIR
Untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, air dapat diperoleh dari berbagai
sumber seperti air hujan (rain water), air permukaan (surface water), air tanah (ground
water) dan air laut (seawater). Air tersebut tidak dapat langsung dimanfaatkan, karena
tercampur dengan pengotor-pengotor tertentu yang berasal dari bermacam-macam
sumber pengotor (industri, rumah tangga, pertanian dan lain-lain).
1. Air Hujan
Pemanfaatan sumber air yang berasal dari air hujan biasa dilakukan di daerah-daerah
yang tidak mendapatkan air tanah, atau walaupun tersedia air tapi tidak dapat
digunakan. Air hujan yang akan dimanfaatkan biasanya ditampung dari atap rumah,
kemudian ditampung dalam tong, bak, atau kolam. Sumber air tersebut mengandung
banyak bahan-bahan yang berasal dari udara seperti gas-gas (oksigen, nitrogen,
karbon dioksida), asamasam kuat yang berasal dari gas buangan industri tertentu dan
partikel-partikel radioaktip (SCHROEDER, 1977). Dari atap penampungan sendiri
dicemari oleh partikel-partikel debu, kotoran burung, dan berbagai kotoran lainnya.
Sumber air yang berasal dari air hujan ini walaupun tidak murni termasuk dalam
kategori air lunak, sehingga apabila akan dimanfaatkan untuk air minum perlu
direbus dulu atau disucihamakan.
2. Air Permukaan

7
Semua air yang berada di atas permukaan bumi seperti air parit, selokan, sungai dan
danau adalah air permukaan. Pada umumnya air tersebut mengandung
kotorankotoran berupa benda-benda terapung yang berasal dari lingkungan
sekitarnya, bendabenda padat tersuspensi, bakteri, buangan bahan, kimia, dan
sebagainya. Kumpulan berbagai kotoran tersebut menimbulkan berbagai bau dan
rasa, sehingga bila air tersebut akan digunakan untuk kepentingan hidup manusia
perlu perlakuan / tindakan pembersihan lengkap secara bertahap, teknik
pembersihannya tergantung dari macam dan jumlah kotoran yang dikandungnya
(SCHROEDER, 1977). Air permukaan yang terdapat di daerah pegunungan
umumnya relatif tidak begitu kotor dibandingkan dengan air sungai, sehingga
melalui penyimpanan yang lama serta proses klorinasi saja air sudah dapat
dimanfaatkan.
3. Air Tanah
Air tanah ialah air yang terdapat di dalam tanah, tepatnya di bawah permukaan air
tanah. Pada umumnya air tanah mengandung bahan mineral larut yang terdiri dari
kation (Ca,
Mg, Mn, dan Fe) dan anion (SO4, CO3, HCO3 dan C1). Kadar ion-ion tersebut
bervariasi, tergantung kepada sifat dan kondisi tanah setempat, semakin dalam air
tanah yang diambil semakin tinggi kadar ion-ion tersebut (BOLT, 1967). Air tanah
ini banyak dipakai untuk berbagai keperluan, karena tidak banyak terkontaminasi
oleh lingkungan sekitarnya dibandingkan sumber-sumber air lainnya, kontaminasi
yang terjadi antara lain disebabkan oleh teknik pengambilan yang kurang baik,
adanya kebocoran sistim pipa, dan keretakan tanah. Perlakuan pembersihan air tanah
yang kadang diperlukan adalah proses pelunakan untuk menghilangkan kesadahan
air dan aerasi untuk menghilangkan bau dan rasa yang tidak dikehendaki.
4. Air Laut
Jumlah air yang terdapat di bumi ini cukup banyak, prosentasenya mencapai 71 %
dari luas permukaan bumi. Dari sejumlah itu permukaan bumi sebagian besar
ditutupi oleh air laut, yaitu sekitar dua-per-tiga (70 %) permukaan bumi. Luas
keseluruhan wilayah laut yang menutupi bumi adalah 3,61 x 108 km2, dengan
kedalaman rata-rata 3800 m. Jadi air laut merupakan 97 % dari jumlah air yang ada
di bumi dan bagian terbesarnya terdapat di belahan bumi Selatan (ROSS, 1970).
Pada umumnya air laut relatif murni, sehingga dapat berfungsi sebagai pelarut bagi
zat kimia, baik yang berwujud padat, cair maupun gas. Penggunaan air laut sebagai

8
sumber air tawar dilakukan bilamana sumbersumber air tawar seperti air hujan, air
permukaan dan air tanah tidak dapat diperoleh lagi. Untuk itu dilakukan proses
desalinasi yang dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain adalah destilasi,
elektro dialisa, osmosis / hiperfiltrasi dan sebagainya. Sesuai dengan fungsinya
sebagai pelarut, maka 96,5 % air murni yang terdapat dalam air laut dapat
melarutkan 3,5 % zat-zat kimia. Secara kimiawi dalam air laut terdapat sekitar 80
unsur kimia, dengan nilai keasaman (pH) antara 7,5 - 8,5. ROSS (1970) membagi
komposisi kimia air laut menjadi empat golongan, yaitu senyawa anorganik terlarut,
senyawa organik terlarut, gas terlarut dan senyawa partikulat.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Air adalah suatu senyawa kimia berbentuk cairan yang tidak berwarna, tidak berbau
dan tak ada rasanya. Wujud air dapat berupa cairan, gas (uap air) dan padatan (es).
Air yang berwujud cairan merupakan elektrolit lemah, karena di dalamnya
terkandung ion-ion. Sifat fisika air antara lain: tegangan permukaan, kalor
penguapan, kerapatan suhu, dan kapasitas melarutkan.
2. Penggunaan air pada umumnya adalah diperuntukkan sebagai: air minum, keperluan
rumah tangga, industry, pengairan, pertanian, perikanan, dan lain sebagainya.
3. Air dapat bersumber dari air hujan, air permukaan, air tanah, dan air laut.

B. SARAN
Penyusun sangat menyadari kekurangan dan keterbatasan dalam pembuatan makalah ini,
untuk itu sangat diharapkan kritik dan saran dari semua pihak agar kedepannya penyusun
dapat membuat makalah yang lebih baik lagi. Melalui makalah ini, sangat diharapkan

9
kesadaran dari pembaca sekalian agar kita bersama-sama menjaga dan memelihara Bumi
yang kita tinggali ini.

DAFTAR PUSTAKA

Susana, Tjutju. 2003. http://oseanografi.lipi.go.id/dokumen/oseana_xxviii(3)17-25.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai