Anda di halaman 1dari 38

STATISTIK FERMI - DIRAC

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Statistik

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK VII

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK VII
1. 06101011006 MUHAMMAD FURQON
2. 06101011020 EVELINA ASTRA PATRIOT
3. 06101011037 RENY

DOSEN PENGAMPUH:
Drs. IMRON HUSAINI, M.Pd.
LENI MARLINA, S.Pd., M.Si.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN


KEGURUAN DAN ILMU FISIKA FAKULTAS
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2013
STATISTIK FERMI-DIRAC

KATA PENGANTAR

Dengan menghaturkan puji dan syukur ke hadirat Allah Swt, penyusun telah
dapat menyelesaikan makalah Fisika Modern yang berjudul “Statistik Fermi
- Dirac” tepat waktu.
Tujuan utama penyusunan makalah ini adalah selain untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Fisika Statistik, juga untuk membantu para pembaca
khususnya mahasiswa yang nantinya akan menjadi calon pendidik agar lebih
mengetahui tentang statistik untuk fungsi distribusi fermi-dirac. Dengan demikian,
diharapkan para calon pendidik dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik
mungkin untuk menyongsong masa depan peserta didiknya sebagai generasi muda
yang akan menjadi motor pengerak pembangunan bangsa di masa yang akan
datang.
Dalam penyusunan makalah ini penyusun mengucapkan terima kasih
kepada Dosen Pengasuh Mata Kuliah Fisika Modern, Bapak Drs. Imron Husaini,
M.Pd., Ibu Leni Marlina, S.Pd., M.Si. dan kedua orangtua kami yang senantiasa
memberikan dukungan dan nasihatnya, serta teman-teman Pendidikan Fisika
Angkatan 2010 yang selalu memberikan dukungan serta semangatnya dalam
penyusunan makalah ini.
Meskipun telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun penyusun
menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, segala
tegur sapa, kritik, serta saran yang diberikan pembaca akan penyusun terima
dengan kelapangan hati guna perbaikan pada masa yang akan datang.
Akhir kata, penyusun berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi para pembaca.

Palembang, Mei 2013

Penyusun

Fisika Statistik Page 2


STATISTIK FERMI-DIRAC

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................1
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR IS. ........................................................................................................ ...3
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)....................................................... ...4
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. .......7
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................8
1.4 Manfaat Penulisan........................................................................................ 8
BAB II ISI
2.1 Distribusi Fermi - Dirac...............................................................................9
2.2 Konfigurasi Fermion..................................................................................13
2.3 Energi Fermi...............................................................................................20
2.4 Temperatur Fermi dan Gas Fermi..............................................................23
2.5 Contoh Soal beserta Penyelesaiannya........................................................29
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................34
3.2 Saran...........................................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................35

Fisika Statistik Page 3


STATISTIK FERMI-DIRAC

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

1. Identitas Mata Kuliah


Mata Kuliah : Fisika Statistik Kode Mata Kuliah/Sks
: GFI 10349/3 SKS Fakultas/Jurusan,Prodi : FKIP/PMIPA,
Prodi Pendidikan Fisika Semester : Genap
2012/2013
Tempat : Indralaya
Dosen Pengasuh : Drs. Imron Husaini, M.Pd./Leni Marlina, M.Si.

2. Tujuan Mata Kuliah : Memberikan wawasan kepada mahasiswa untuk


memahami tentang statistik fungsi fermi-dirac.

3. Standar Kompetensi : Memiliki wawasan dan pengetahuan tentang


statistik fungsi fermi-dirac

4. Kompetensi Dasar : Memiliki wawasan dan pengetahuan tentang


statistik fungsi fermi-dirac

5. Indikator : 1. Menjelaskan distribusi energi fermi.

2. Menjelaskan konsep temperatur Fermi dan gas


elektron

6. Materi Pembelajaran : Statistik Fermi Dirac

7. Kegiatan Pembelajaran : Pertemuan Ke-7 (2 x 50 menit)

Kegiatan awal (10 menit)


1. Salam pembuka, mengecek kehadiran mahasiswa.
2. Dosen melakukan tanya jawab mengenai tugas yang diberikan, kelompok
yang presentasi harus duduk di depan.
3. Dosen menyampaikan indikator yang harus dicapai mahasiswa.

Fisika Statistik Page 4


STATISTIK FERMI-DIRAC

4. Dosen memberikan arahan tentang tata tertib dalam bertanya dan disikusi

Kegiatan inti (75 menit)


5. Presentasi Kelompok 6
6. Penjelasan Ensambel Mikrokanonik
7. Penjelasan Ensambel Kanonik
8. Penjelasan Aplikasi Pada Suseptibilitas Bahan Magnet
9. Energi Rata Rata Gas Ideal

Penutup (15 menit)


10. Dosen menyampaikan intisari dari isi materi ajar yang dipresentasikan oleh
kelompok penyaji.
11. Dosen memberikan catatan perbaikan pada materi ajar dan untuk dijillid oleh
kelompok penyaji.

Penilaian
12. Penilaian Presentasi Kelompok 14.
13. Penulisan Tugas (Lembar Kriteria Tugas).
14. Penilaian Kognitif (Tanya Jawab Antar Kelompok dan Antar Individu)
15. Penilaian Afektif (Lembar Pengamatan)
16. Penilaian Psikomotorik ( Lembar Pengamatan)
17. Alat Yang Digunakan : Laptop, Projektor, Papan Tulis, Alat Tulis
18. Sumber belajar : Buku-Buku Fisika Universitas dan Fisika
Statistik, Mahasiswa, Internet
19. Media : Pemrograman Materi Ajar dengan Program
Microsoft Power Point dan Microsoft Word
20. Penilaian : Teknik Penyajian (Lembar Pengamatan)
Penguasaan Materi (Lembar Pengamatan)
Penilaian Kognitif (Tes Tertulis, Tes Lisan)
Penilaian Afektif (Lembar Pengamatan)
Penilaian Psikomotorik (Lembar Pengamatan)

Fisika Statistik Page 5


STATISTIK FERMI-DIRAC

21. Sumber Pembelajaran :

Internet/E-Book

Inderalaya, Mei 2013

Mengetahui,
Kaprodi Pendidikan Fisika Dosen Pengasuh I Dosen Pengasuh II

Taufiq, S.Pd., M.Pd. Drs. Imron Husaini, M.Pd. Leni Marlina, M.Si.

Fisika Statistik Page 6


STATISTIK FERMI-DIRAC

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fisika statistik adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat atau perilaku
sistem yang terdiri dari banyak partikel. Generalisasi perilaku partikel merupakan
ciri pokok dari pendekatan statistik. Sampai saat ini pendekatan statistik cukup
memadai untuk merepresentasikan keadaan sistem dan perilaku partikel
penyusunnya. Oleh karena itu perlu disusun cara memahami keadaan suatu sistem
dan perilaku partikel pada sistem partikel yang memenuhi hukum-hukum fisika
klasik maupun fisika modern.

Pada bagian awal dalam kuliah ini menerangkan tentang dasar-dasar statistik
dan fungsi distribusi partikel sebagai pengetahuan dasar dalam memahami
penerapan statistik pada sistem partikel. Sistem yang tersusun oleh partikel- partikel
tidak identik (terbedakan) dan mematuhi hukum-hukum fisika klasik dapat
didekati dengan statistik klasik Maxwell-Boltzmann. Sedangkan pada sistem
yang tersusun oleh partikel-partikel identik (tidak terbedakan), hukum- hukum
fisika klasik tidak cukup memadai untuk merepresentasikan keadaan sistem
dan hanya dapat diterangkan dengan hukum-hukum fisika kuantum. Sistem
semacam ini dapat didekati dengan statistik modern, yaitu statistik Fermi-Dirac
dan Bose-Einstein. Statistik Fermi-Dirac sangat tepat untuk menerangkan perilaku
partikel-partikel identik yang memenuhi larangan Pauli, sedangkan statistik Bose-
Einstein sangat tepat untuk menerangkan perilaku partikel-partikel identik yang
tidak memenuhi larangan Pauli.

Fisika Statistik ini adalah mata kuliah wajib program studi pendidikan fisika.
Materi yang akan disajikan mengacu pada kurikulum dan pengalaman mengajar
fisika statistik. Topik-topik yang disajikan dalam pembelajaran disesuaikan
dengan kemampuan hamasiswa dan kurikulum. Materi fisika yang akan disajikan
menekankan pada pemahaman konsep dasar dan pengembangannya. Disamping
itu akan dibahas juga cara menyajikan materi disertai dengan terapannya dalam
kehidupan sehari-hari, terutama pada materi-materi yang dianggap sulit untuk
diajarkan kepada mahasiswa.

Mengingat begitu pentingnya Fisika Statistik bagi mahasiswa FKIP Fisika,


maka mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami materi ajar Fisika
Statistik yang meliputi Pengantar Metode Statstik, Karakteristik Makroskopik dan
Kesetimbangan, Deskripsi Statistik Sistem Partikel, Entropi dan Temperatur,

Fisika Statistik Page 7


STATISTIK FERMI-DIRAC

Ensambel dan Sistem Interaktif, Statistik Maxwell-Boltzmann, Aplikasi Statistik


Maxwell-Boltzmann, Statistik Bose-Einstein, Aplikasi Statistik Bose-Einstein,
Statistik Fermi-Dirac, serta Aplikasi Statistik Fermi-Dirac. Dalam hal ini akan
membahas mengenai Ensambel dan Sistem Interaktif yang terdiri dari Ensambel
Mikrokanonik, Ensambel Kanonik, Aplikasi pada Suseptibilitas Bahan Magnet
dan Energi Rata-Rata Gas Ideal.

1.2 Rumusan Masalah


Beberapa rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya:
1) Apa definisi Statistik Fermi-Dirac?
2) Apa definisi tentang energi Fermi ?
3) Bagaimanakah perumusan temperatur Fermi dan gas elektron?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dalam penyusunan makalah diantaranya:
1) Penulis dapat menjelaskan tentang statistik Fermi-Dirac
2) Penulis dapat menjelaskan tantang energi Fermi
3) Penulis dapat menjelaskan perumusan temperatur Fermi dan gas elektron

1.4 Manfaat Penulisan


Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1) Manfaat untuk mahasiswa


Penulis melakukan penulisan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat
bagi para mahasiswa, diantaranya dapat dijadikan sebagai salah satu solusi yang
bisa menjembatani permasalahan yang dialami mahasiswa mengenai statistik
distribusi Fermi - Dirac sehingga nantinya dapat mengurangi kesalahpahaman
dalam penafsiran materi Fisika Statistik.

2) Manfaat untuk penulis


Manfaat untuk penulis yaitu memperluas wawasan dan pengetahuan
tentang Fisika Statistik, terutama statistik distribusi fungsi Fermi-Dirac serta
sebagai bahan acuan dalam pembuatan makalah selanjutnya.

3) Manfaat untuk penulis selanjutnya


Manfaat penulisan makalah ini untuk penulis selanjutnya adalah dapat
digunakan sebagai contoh dalam pembuatan makalah yang akan datang.

Fisika Statistik Page 8


STATISTIK FERMI-DIRAC

BAB II
ISI

2.1 DISTRIBUSI FERMI – DIRAC


Distribusi fermi-Dirac ini adalah distribusi yang mematuhi asas
larangan pauli seperti partikel-partikel berspin pecahan setengah (1/2, 3/2,
....) contohnya elektron atau nukleon, yang disebut dengan fermion, dan
fungsi distribusi yang berlaku bagi sistem fermion ini adalah distribusi
Fermi-Dirac :
1
f E   (1)
FD
1
E / kT
Ae

untuk distribusi Fermi-Dirac, A sangat bergantung pada T, dan


ketergantungannya ini biasanya menghampiri bentuk eksponensial
sehingga dapat ditulis sebagai berikut :
 E F / kT
A  e (2)

dengan demikian, fungsi distribusi Fermi-Dirac menjadi


1
f E   (3)
FD ( E  E F ) / kT
e 1

EF disebut energi Fermi. (Walaupun energi Fermi sendiri bergantung


pada suhu, ketergantungannya cukup lemah sehingga E F dapat kita
perlakukan sebagai sebuah tetapan).
Marilah kita lihat secara kualitatif perbedaan antara f BE dan f FD

pada suhu rendah. Untuk distribusi Bose-Einstein, pada limit T rendah,


dengan menganggap sementara A = 1, faktor eksponensial menjadi besar
untuk E yang besar; karena itu, f BE  0 untuk keadaan dengan energi

yang besar. Satu-satunya tingkat energi yang memiliki peluang besar


untuk ditempati adalah keadaan yang memiliki E  0 ; karena faktor
eksponensial menghampiri 1, sehingga penyebut f menjadi sangat kecil,
dan dengan demikian f BE   . Jadi, bila T kecil, semua partikel dalam

sistem berebut menempati keadaan energi yang terendah. Efek ini dikenal

Fisika Statistik Page 9


STATISTIK FERMI-DIRAC

sebagai “pengembunan” (condensation). Kelak akan kita lihat bagaimana


efek ini memberikan akibat-akibat tidak terduga yang cukup menarik
perhatian.
Efek “pengembunan” ini tidak mungkin terjadi pada sistem
fermion, sepeTrt=i0 sistem elektron, karena sebagaimana telah kita ketahui,
elektron-elektron dalam sebuah atom, misalnya tidak semuanya
menempati keadaan energi terendah, berapapun rendahnya suhu. Marilah
kita lihat bagaimana distribusi Fermi-Dirac mencegah terjadinya hal ini.
Faktor eksponensial dalam penyebut f FD adalah e ( E  E ) / kT . Untuk E > EF,
F

ceritanya sangat berbeda, karena E – EF negatif, sehingga untuk T yang


( E  E F ) / kT
kecil, faktor e menuju nol, dan f FD  1 . Dengan demikian,

probabilitas populasi hanyalah satu fermion per satu keadaan kuantum,


sesuai dengan yang disyaratkan oleh asas Pauli. Jadi, pada suhu yang
rendah sekalipun, sistem fermion tidak “mengembun” ke tingkat energi
yang terendah. Pada

EF
E

0 1
fFD

Gambar ... Pengisian berbagai tingkat energi elektron menurut distribusi Fermi-Dirac pada T = 0

Misalkan suatu assembly tertutup dan mengandung sejumlah N

fermion yang tak saling berinteraksi, dengan energi total E . Seperti pada
pembahasan statistik sebelumnya, konfigurasi assembly dapat dinyatakan
dalam bentuk distribusi sistem pada sejumlah pita energi. Tiap pita

Fisika Statistik Page 10


STATISTIK FERMI-DIRAC

mengandung sejumlah g s keadaan dengan energi yang berada dalam

interval  s dan  s  ds . Konfigurasi assembly ditandai oleh nilai ns yang

menyatakan jumlah sistem yang dapat ditempatkan pada berbagai nilai s .


Karena assemblynya tertutup, maka jumlah total sistem dan energi total
haruslah memenuhi syarat
 ns  N  n s s  E
s s

Seperti halnya dengan boson, pertukaran dua fermion tidak akan


menghasilkan susunan yang baru karena partikelnya identik (tak dapat
dibedakan). Selanjutnya jira terdapat w s cara menyusun n s sistem diantara

pita energi s yang memiliki g s keadaan, maka jumlah total konfigurasi


adalah

W   ws
s

yang tentu saja W tak lain adalah robot konfigurasi.


Oleh karena fermion memenuhi larangan Pauli, maka jumlah yang
dapat ditempatkan pada suatu keadaan hanya dapat bernilai 0 atau 1. Jika
sejumlah ns sistem telah ditempatkan dalam g s keadaan, maka terdapat

gs  ns  dari g s keadaan yang masih kosong. Maka banyaknya cara

mengisi adalah

g s!
ws 
n !g  n !
s s s

Untuk menggambarkan proses pengisian ini, gambar berikut


memperlihatkan 3 sistem (digambarkan dengan titik) pada 5 keadaan
(digambarkan dengan kotak). Hasil menunjukkan bahwa terdapat 10 cara,
nilai ini sesuai jika kita menggunakan rumus 5.3
Bobot konfigurasi secara keseluruhan diperoleh dengan
mengalikan masing-masing jumlah susunan yang mungkin, yakni

Fisika Statistik Page 11


STATISTIK FERMI-DIRAC

gs !
W   ns !  g s  ns !
s

Fisika Statistik Page 12


STATISTIK FERMI-DIRAC

Oleh karena gs dan ns cukup besar, maka kita dapat menggunakan pendekatan
Stirling

gs !
lo g W   lo g
s ns !  g s  ns !

= g s lo g g s  n s lo g n s   g s  n s  lo g gs  ns 

Mengikuti metode sebelumnya, syarat yang harus dipenuhi adalah

  lo g W 
       s d n s  0

s  ns 

Nilai yang ada dalam tanda kurung haruslah bernilai nol untuk setiap harga s

manapun
 lo g W
    s  0
ns

Dari persamaan 5.5

l o g W  g s n s 
 lo g  
ns  ns 

 g n s 
lo g  s      s  0
 ns 
gs
 e x p     s   1
ns

Nilai ns yang bersesuaian dengan konfigurasi yang memiliki peluang terbesar


gs
ns 
e x p     s   1

Persamaan di atas disebut distribusi Fermi-Dirac untuk assembly fermion.

Fisika Statistik Page 13


STATISTIK FERMI-DIRAC

Bentuk 1 / e x p       s   secara umum dikenal dengan nama fungsi

Fermi dan umumnya ditulis dalam bentuk


1
f   
e x p      F / kT 1

Persamaan di atas diperoleh dengan melakukan substituís    1 / kT dan

   F / kT . F dalam persamaan di atas disebut energi Fermi. Jika rapat keadaan

dengan energi berada di antara  dan   d , maka jumlah sistem yang berada
dalam interval energi tersebut adalah

n    d   f    g    d 

2.2 KONFIGURASI FERMION


Salah satu sifat yang dimiliki fermion adalah terpenuhinya prinsip
ekslusi Pauli. Tidak boleh lebih dari satu fermion memiliki keadaan
kuantum yang sama. Satu keadaan hanya boleh kosong atau hanya ditempati
oleh satu fermion.
Konsekuensi dari prinsip eksklusi Pauli adalah jumlah fermion harus
lebih sedikit atau sama dengan jumlah keadaan. Ini berbeda dengan sistem
klasik atau boson di mana tidak ada pembatasan jumlah partikel yang
menempati keadaan tertentu. Berapa pun jumlah keadaan yang tersedia,
maka keadaan tersebut dapat menampung partikel klasik maupun boson
yang jumlahnya berapa pun.
Untuk menurunkan fungsi distribusi Fermi-Dirac kita pun akan
memulai dengan membagi keadaan-keadaan atas kelompok-kelopok
sebagai berikut :
Kelopok-1 mengandung g1 keadaan dengan energi rata-rata E1
Kelopok-2 mengandung g2 keadaan dengan energi rata-rata E2.
.
.

Fisika Statistik Page 14


STATISTIK FERMI-DIRAC

Kelopok-s mengandung gs keadaan dengan energi rata-rata Es

Fisika Statistik Page 15


STATISTIK FERMI-DIRAC

.
.
.
Kelopok-M mengandung gM keadaan dengan energi rata-rata Mg ME

Jumlah sistem yang menempati masing-masing keadaan misalkan


n1 sistem menempati keadaan-1
n2 sistem menempati keadaan-2
.
.
.
ns sistem menempati keadaan-s
.
.
.
nM sistem menempati keadaan-M
Karena satu keadaan maksimum menampung satu sistem maka harus
terpenuhi n1 g1, n2 g2, … , ns gs, nM gM .
Selanjutnya kita akan menentukan berapa cara menyusun n1 sistem pada g1
keadaan, n2 sistem pada g2 keadaan, …, nM sistem pada gM keadaan. Tinjau
kelompok-1. Di sini ada keadaan dan menampung sistem. Kembali kita
menganalogikan keadaan sebagai kursi dan sitem sebagai benda yang akan
ditempatkan pada kursi-kursi tersebut, seperti diilustrasikan pada Gbr. 6.1.

Fisika Statistik Page 16


STATISTIK FERMI-DIRAC

Gambar : Contoh penyusunan fermion analog dengan penyusunan kursi. Sebagian kursi
ditempeli benda (keadaan yang diisi fermion) dan sebagian kursi kosong (keadaan yang tidak
ditempati fermion).
Untuk menentukan jumlah cara menempatkan benda pada kursi-kursi
tersebut, kita tempelkan benda pada kursi-kursi tesebut. Pada satu kursi hanya boleh
ditempelkan satu benda. Penempelan ini menjamin bahwa tidak boleh lebih
dari satu benda berada pada satu lursi. Akibatnya kita dapatkan :
Ada buah kursi yang ditempeli benda
Ada buah kursi yang kosong.
Kemudian kita melakukan permutasi semua kursi yang ada baik yang
kosong maupun yang ditempeli benda, karena benda sudah menempel pada kursi
maka permutasi tidak memungkinkan munculnya satu kursi yang menampung
lebih dari satu benda. Jumlah kursi yang dipermutasi adalah kursi sehingga
menghasilkan jumlah permutasi sebanyak cara. tetapi, karena buah
kursi kosong tidak terbedakan dan buah kursi yang ditempeli benda juga tidak
dapat dibedakan maka jumlah permutasi buah kursi harus dibagi dengan

Fisika Statistik Page 17


STATISTIK FERMI-DIRAC

permutasi buah kursi kosong, tidak terbedakan dan buah kursi yang
ditempeli benda untuk mendapatkan penyusunan yang berbeda. Jadi, jumlah
penyusunan yang berbeda hanyalah

(6.1)
Dengan cara yang sama kita dapatkan jumlah cara penyusunan sistem
pada keadaan adalah

(6.2)
Begitu seterusnya. Akhirnya, jumlah total cara penyusunan secara bersama
– sama sistem pada keadaan, sistem pada keadaan,…, sistem pada
keadaan adalah

x x…x

Selanjutnya kita perlu menentukan berapa cara membawa sistem dari luar
untuk didistribusikan ke dalam keadaan – keadaan di dalam assembli. Seperti yang
kit bahas pada assembli boson, untuk partikel tak terbedakan jumlah cara tersebut
adalah . Akhirnya, jumlah cara penyusunan fermion untuk
konfigurasi di atas adalah

atau dalam notasi logaritma

umlah total sistem dalam assembli dan energi total assembli masing – masing adalah

Fisika Statistik Page 18


STATISTIK FERMI-DIRAC

dan ntuk sistem terisolasi di mana tidak terjadi pertukaran partikel

maupun energi antara assembli dan lingkungan maka jumlah partikel selalu konstan
dan energi total juga konstan. Dengan demikian bentuk diferensial dari N dan U
adalah

Konfigurasi Maksimum
Konfigurasi dengan probabilitas maksimum diperoleh dengan
memaksimalkan atau dengan memperhatikan konstrain pada persamaan
(6.5) dan (6.6). Sebelum ke arah itu kita coba sederhanakan pada persamaan
(6.4)

Selanjutnya kita gunakan pendekatan Stirling untuk menyederhanakan faktorial,


yaitu

Dengan demikian bentuk dapat diaproksimasi sebagai berikut.

Selanjutnya, ambil diferensial ke dua ruas persamaan (6.7)

Fisika Statistik Page 19


STATISTIK FERMI-DIRAC

Mari kita hitung satu per satu suku dalam persamaan (6.8)

i.

ii.

iii.

Dari hasil di atas maka bentuk dapat ditulis dalam bentuk lebih sederhana
sebagai berikut.

Konfigurasi dengan probabilitas maksimum diperoleh dengan mencari


solusi untuk persamaan , atau

Agar persamaan (6.10) selalu nol untuk variasi yang sembarang maka harus
terpenuhi

Fisika Statistik Page 20


STATISTIK FERMI-DIRAC

yang memberikan ungkapan untuk sebagai

Berlaku juga pada fungsi distribusi fermion bahwa parameter memenuhi


. Dengan parameter ini maka kita dapat menulis persamaan (6.11)
secara lebih eksplisit sebagai

Persamaan (6.12) merupakan bentuk umum fungsi distribusi Fermi-Dirac untuk


fermion.

Tabel 1 Fungsi Distribusi Statistik


Tipe Distribusi Sifat-sifat Fungsi contoh
Maxwell- Partikel identik F MB  E   A
E
kT Semua Gas
Boltzmann yang dapat
dibedakan
Bose-Einstein Partikel identik 1 He cair (spin 0)
F BE ( E )  E
yang tak dapat e kT
1 Foton (spin 1)
dibedakan
berspin bulat
Fermi-Dirac Partikel identik 1 Elektron (spin ½)
F FD   E  E F 
yang tak dapat e kT
1 Proton
dibedakan nertron
berspin
tengahan.

Fisika Statistik Page 21


STATISTIK FERMI-DIRAC

2.3 ENERGI FERMI


Energi Fermi adalah tingkat energi tertinggi yang ditempati
elektron pada suhu T = 0K (pada keadaan dasar). Energi Fermi merupakan
suatu kuantitas yang sangat penting dalam sistem fermion (elektron adalah
fermion). Fermion adalah sistem partikel dengan fungsi gelombang yang
saling bertumpangan, yang memiliki spin setengah bilangan bulat-ganjil

( ..........). Fermion memenuhi prinsip ekslusi Pauli, dan fungsi


gelombang sistem fermion berubah tanda terhadap pertukaran setiap
pasangan partikel. Fungsi gelombang semacam ini disebut antisimetrik.
Hanya satu fermion yang diperbolehkan terdapat pada keadaan kuantum
tertentu dari sistem tersebut.
a. Sistem dua partikel yang terbedakan
Terdapat dua partikel, partikel 1 dan 2, yang berada dalam keadaan a
dan keadaan b. Jika kedua partikel tersebut terbedakan, maka terdapat
dua kemungkinan terisinya keadaan yang diperoleh oleh fungsi
gelombang :

Untuk fermion, kemungkinan untuk mendapatkan kedua partikel


tersebut dalam keadaan yang sama (misal pada keadaan a) adalah:

Jadi, dalam sistem fermion, kehadiran partikel dalam keadaan


kuantum tertentu dapat mencegah partikel lain untuk berada dalam
keadaan itu ( hal ini terjadi karena untuk fermion berlaku prinsip
ekslusi Pauli).

b. Sistem dua partikel tak terbedakan


Jika terdapat partikel yang tidak dapat dibedakan, maka posisi masing-

Fisika Statistik Page 22


STATISTIK FERMI-DIRAC

masing partikel tidak dapat ditentukan, dan fungsi gelombangnya


harus merupakan kombinasi dari dan , untuk mencerminkan
peluang yang sama.

Untuk fermion, fungsi gelombang anti simetriknya adalah :

Faktor diperlukan untuk menormalisasi fungsi gelombang tersebut.

Penentuan Besarnya Energi Fermi

Bayangkan sebuah elektron bebas bergerak dalam sebuah sumur


potensial (daerah yang membatasi gerak elektron, dimana daerah
tersebut memiliki energi potensial tak hingga ), yang lebarnya L dan
kedalamannya . Asumsikan bahwa pada daerah 0 – L energi
potensialnya sama dengan 0. Jika partikel tidak memiliki energi
potensial, maka persamaan eigen valuenya ( P.S ) adalah:

 Untuk 1 dimensi
Besarnya harga adalah

P.S : =

dimana pada elektron bebas: V(x) = 0

= ...................................(1)

Dan solusinya adalah : Asin kx + Bcos kx

Fisika Statistik Page 23


STATISTIK FERMI-DIRAC

Agar = = 0 maka besarnya x haruslah sama


dengan 0. Untuk x = 0, maka :
= Asin k0 + Bcos k0
s
dan
cos 0 = 1, agar = 0 maka B = 0
...............................................(2)
Jika persamaan (2) disubtitusikan ke dalam persamaan (1), maka didapat:

bila k = bila k = ..............k(1)

Karena = = 0, maka :

→ A sin kL

sin kL → kL n

k= ..........................................................k(2)

Bila persamaan k(1) disubtitusikan ke dalam persamaan k(2), maka:

= →L

a. Untuk harga n terkecil

n = 1→ L =
Panjang gelombang yang diperoleh kecil (minimum)
b. Untuk harga n terbesar

n = 3→ L =
panjang gelombang yang diperoleh besar (maksimum)

Fisika Statistik Page 24


STATISTIK FERMI-DIRAC

Bila maka jumlah tingkat energi yang terisi ”penuh” oleh elektron

pada n = dimana N adalah jumlah elektron dan angka 2 menunjukan spin

elektron (spin up dan spin down), sebesar :

Energi tersebut dinamakan energi Fermi, yaitu tingkat energi tertinggi yang
ditempati elektron pada suhu T = 0K (pada keadaan dasar, yang elektronnya terisi
penuh). Jika suhu T = 0K , maka:
1. Elektron akan mampu bertransisi (loncat) ke tingkat energi yang lebih tinggi.
2. Sedangkan elektron yang lainnya, pada waktu yang bersamaan, tidak dapat
bertransisi ke tingkat energi yang lebih tinggi, hal ini terjadi dikarenakan
berlakunya prinsip ekslusi Pauli.
Dari persamaan-persamaan diatas, dapat disimpulkan bahwa
semakin banyak gelombang yang terbentuk, maka akan semakin tinggi tingkat
energinya.

2.4 TEMPERATUR FERMI DAN GAS FERMI-DIRAC


Sebelum membahas lebih jauh perilaku gas yang dibentuk oleh
fermion, kita akan menéela fungís Fermi dengan fokus pada energi Fermi
F . Fungsi Fermi pada temperatur mutlak nol ditunjukkan pada gambar
berikut. Ketika temperatur mutlak T  0, suku    F  0  / k T memiliki

dua nilai yang mungkin.

(i) Untuk    F  0  ,     F  0  / k T   dan

(ii) Untuk    F  0  ,     F  0  / k T   

Maka fungsi Fermi dapat memiliki dua harga yakni


1
untuk    F  0  , f    
0 dan
e 1

Fisika Statistik Page 25


STATISTIK FERMI-DIRAC

1
untuk    F 0  , f    
1
e 1

Hal ini menunjukkan bahwa pada temperatur mutlak nol, peluang


bahwa keadaan dengan energi    F  0  terisi sama dengan satu, dengan

kata lain semua keadaan terisi. Sebaliknya bahwa semua keadaan dengan
energi    F  0  kosong. Bentuk fungsi Fermi untuk temperatur mutlak

nol ditunjukkan pada gambar berikut.

f  


0
 F  0 

Sifat fungsi f   dapat dijelaskan secara sederhana sebagai berikut. Pada

temperatur mutlak nol, fermion menduduki keadaan dengan energi yang paling
rendah. Oleh karena hanya satu fermion yang dapat menduduki satu keadaan,
maka keadaan dengan energi paling rendah semuanya terisi sampai semua
fermion berada dalam tingkatan energi tersebut. Singkatnya dapat dikatakan
bahwa tingkatan energi Fermi adalah tingkatan energi tertinggi yang diduduki
oleh fermion pada temperatur mutlak nol, keadaan dengan tingkatan energi di
atasnya tidak terisi.
Nilai   0  dapat dicari dari persamaan 5.11 dengan menggunakan syarat
F

bahwa



 ns   n   d   N
s 0

Fisika Statistik Page 26


STATISTIK FERMI-DIRAC

Oleh karena bentuk fungsi Fermi pada T 0 K, n    g    untuk    ( 0 ) ,


F

ketika n    0 untuk   F(0 ) syarat di atas dapat ditulis menjadi

EF ( 0 )

 n    d   N
0

Karena fermion merupakan sistem kuantum maka bentuk fungsi rapat keadaan
g    dapat diambil dari persamaan 4.12 oleh karena momentum sudut spin

fermion memungkinkan lebih dari satu keadaan untuk setiap tingkatan energi.
Dengan penerapan yang lebih luas ini, misalnya dalam kasus elektron, kita dapat
memandang bahwa bilangan kuantum spin magnetiknya dapat berharga 21 dan

 1
2
. Jadi memungkinkan dua keadaan untuk tiap tingkatan energi

 2m 
2

g  
1

 V  4  2   2

 h 

dalam sebuah ruang V . Persamaan 5.13b menjadi


F ( 0 ) 3

 2 m 2 1
V  4   2   d   N
2



0
h  2/3

2
h  3N
 F 0    
2 m  8  V 

Secara sederhana kita dapat menghubungkan besaran di atas dengan energi termal
kT dengan mendefenisikan temperatur Fermi T F melalui hubungan

k TF   F  0 

Dalam tabel berikut disajikan nilai  F  0  dan TF untuk berbagai gas Fermi-Dirac

3
; gas fermion yang dibentuk oleh atom isotop Helium 2
H pada tekanan standar
dan juga gas elektron dalam logam alkali lithium dan natrium

Fisika Statistik Page 27


STATISTIK FERMI-DIRAC

Tabel 1. Energi dan temperatur Fermi

Gas  F  0   eV  T( K )

Helium 0,94 x 10-3 10


Gas elektron dlm lithium 4,7 54.000
Gas elektron dalam natrium 2.1 24.000

Untuk gas molekuler yang mengandung fermion, temperatur Ferminya


relatif rendah dibandingkan temperatur kamar normal.

GAS ELEKTRON
Dari tabel 1 nampak bahwa untuk gas elektron temperatur Ferminya relatif tinggi,
diperkirakan bahwa kenaikan temperatur T dari temperatur mutlak ke nilai di
sekitar temperatur kamar hanya akan berpengaruh pada elektron-elektron dengan
energi yang dekat dengan energi Fermi. Hal ini ditunjukkan pada gambar berikut
dengan asumís bahwa k T F dan nilai fungsi Fermi diberikan untuk berbagai

harga khusus (yang lebih mudah dihitung).

1
    F  kT  f    1
0,73
e 1

1
  F f    0,5
e 1
0

1
    F  kT  f    0,27
e1

Fisika Statistik Page 28


STATISTIK FERMI-DIRAC

f(ε)

ε
εF - kT εF εF+ kT

Distribusi jumlah elektron ke seluruh tingkatan energi merupakan perkalian antara


fungsi distribusi dengan rapat keadaan
n    d   f    g    d 

Bentuk grafik n   dapat dilihat pada gambar berikut.

n  
g(ε ~ ε1/2

T=0

T>0



Sifat-sifat gas elektron pada temperatur mutlak nol dapat dihitung dari
distribusi integral dengan mengambil batas integral dari 0 sampai  F  0  . Contoh
energi rata-rata elektron pada T  0 adalah :



  n    d 
  0


 n    d 
0

sehingga f   1 untuk    dan f    0 untuk    ,


F F

Fisika Statistik Page 29


STATISTIK FERMI-DIRAC

F (0 )

  g    d 
3

 0   0 
 F  0 
5
 g    d 
0

nilai g    diambil dari persamaan 5.14

Untuk mencari bagaimana perilaku gas elektron apabila temperatur mutlak


dinaikkan (di atas nol), maka pertama perlu dicari energi Fermi sebagai fungsi
temperatur. Dengan menggunakan persamaan 5.11 serta syarat kekekalan


 n   d   N
0


Maka  f   g   d   N
0

Oleh karena itu kita hanya perlu mencari nilai energi Fermi sebagai batas atas
integral. Pendekatan yang dapat diambil adalah T TF .
Tingkatan energi Fermi sebagai fungsi temperatur dapat dinyatakan
dengan

  T  
2

2

F   F  0   1    
1 2  T F 

2
  T 
2

Untuk TF 3 0 .0 0 0 K , nilai   pada temperatur kamar kira-kira sama


1 2  T F 

dengan 8 x 10-5.

Energi rata-rata elektron pada temperatur T diperoleh dengan menghitung




nilai integral   f    g    d  untuk memperoleh


0

3  T  
2
2 

   F  0      
 5  T F  4 
 

Panas jenis pada volume constan satu mol gas elektron diperoleh dari

Fisika Statistik Page 30


STATISTIK FERMI-DIRAC

   N A  
2
RT
Cv  
T 2 TF

Dengan temperatur Fermi TF 3 0 .0 0 0 K pada temperatur kamar nilai panas jenis


Kira-kira 0,05 R.

2.5 CONTOH SOAL DAN PENYELESAIANNYA


1. Hitunglah energi Fermi EF dari logam Natrium

Pemecahan :
Karena setiap atom natrium menyumbangkan satu elektron valensi, maka
jumlah elektron per satuan volume, N/V, sama dengan jumlah atom natrium
per volume. Nilai ini dapat ditentukan dari kerapatan atom natrium dan massa
atom natrium :
N N
 
A
Jumlah atom per volume
V M

6 , 02  10
23
atom / mol
 0 ,971 g / cm
3

23 , 0 g / mol
3
 2 ,54  10
22
cm
3
 2 ,54  10
28
m

 3 N 
2 3
h
E F   

2 m  8  V 

 hc2 
2

 3 
3
3
   2 ,54  10
28
m 
 8 
2
2 mc 
2
2 9
 
 1240 

eV .nm
 2 , 09  10 18
m
2
10 m

2 0 ,511  10 eV 
6
nm 


 3 ,15 eV

Fisika Statistik Page 31


STATISTIK FERMI-DIRAC

2. Suatu metal mempunyai energi Fermi E F = 4,0 eV dan suhu T = 400 K.


Hitung cacah elektron bebas persatuan energi n(E) untuk (a) E = E F + kT (b) E
= EF – kT
Pemecahan :
C
E  E F  nE F   C  2 n  E F E F
1/ 2 1 / 2
Untuk EF
2

1/ 2
CE
Dari persamaan
n  E dE  dE  E  E F  / kT
e 1

 
2

2  E n E F 
E 
  F 
n  E    E  E F  / kT
e 1

a) sehingga untuk E = EF + kT
2  E kT / E  n E 
1
2

 
n E F  kT 
F F F
EF  kT  E F  / kT
e 1

dengan T = 400 K
  400 K 1,6  10 
 19 1
 kT  1,38  10  0 ,034 eV
23
J /K J / eV

E F  4 ,0 eV
2  E F k T / E  n  E F 
1
2

n  4 ,034   F
eV
e1
n  4 ,034 eV  0 ,54 n  4 ,0 eV 

b) untuk E = EF – kT
2 ( E F k T ) / E  n  EF 
1
2

n  E F  kT  
F

1
e 1
n 3 ,966 eV   2 3 ,966 / 4 , 0  2 n  4 , 0 eV 
1

n 3 ,966 eV   1,5 n  4 , 0 eV 

3. 15 molekul helium masing-masing menpunyai spin total dan berada


pada bidang potensial L x L. Tentukan

Fisika Statistik Page 32


STATISTIK FERMI-DIRAC

a. energi Fermi
b. energi total system

Penyelesaian :

Fisika Statistik Page 33


STATISTIK FERMI-DIRAC

a. merupakan contoh fermion karena menmpunyai spin tengahan,


atau . Tingkat energi diberikan oleh pers.(2.14) untuk Lz = Ly = L

Setiap titik (m,n) ditempati dua molekul yaknin dengan spin up dan spin-
down. 15 berturut menempati dan berenergi sebagai berikut :

N0 m n E/E0
1 1 1 2
2 1 2 5
3 2 1 5
4 2 2 8
5 1 3 10
6 3 1 10
7 2 3 13
8 3 2 13

Dengan demikian energi Fermi yakni energi tertinggi adalah 13E 0

Salah satu dari keadaan no.7 dan no.8 ditempati satu molekul dan
lainnya dua.

b. Energi total system 15


E = 2(2+5+5+8+10+10+13+13)E0 + 3 x 13 E0
= 119 E0

4. 4,2 x 1021 elektron berada di dalam kotak bervolume 1 cm3. Hitung :


a. Besar vector gelombang Fermi
b. Energi Fermi system
c. Energi dan vector gelombang Fermi jika electron diganti proton.

Penyelesaian :
a. Dari pers.(6.52) diperoleh

Maka

Fisika Statistik Page 34


STATISTIK FERMI-DIRAC

PF =
Dan panjang vector gelombang Fermi

b. Energi Fermi

c. Bila electron diganti proton massa proton kira-kira 1836 massa electron
mp = 1836 me

5. System gas electron bebas di dalam logam pad atemperatur nol


mempunyai kerapatan N = 1022 elektron/cm3. Tentukan potensial kimia
dari electron konduksi di dalam logam tersebut.
Penyelesain :
Dari rapat keadaan

Maka

6. Bintang neutron Reaksi di dalam bintang neutron adalah p + e + , MeV→n


Hitung :

Fisika Statistik Page 35


STATISTIK FERMI-DIRAC

a. Kerapatan minimum electron bebas


b. Kerapatan minimum bintang neutron agar reaksi di atas dapat
berlangsung

Penyelesaian :
a. Menggunakan per.(6.7)

Reaksi berlangsung jika

b. Rapat massa minimum bintang neutron

Fisika Statistik Page 36


STATISTIK FERMI-DIRAC

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dijabarkan oleh penulis di atas dapat
disimpulkan bahwa:
1. Elektron atau fermion dalam sebuah atom memiliki tingkatantingkatan
energi yang dapat diserap atau dipancarkan. Elektron ini memenuhi
prinsip eksklusi Pauli, yang menyebutkan bahwa tidak ada elektron yang
memiliki bilangan kuantum yang sama, kehadiran partikel dalam keadaan
kuantum tertentu dapat mencegah partikel lain untuk berada dalam
keadaan itu. Peluang elektron untuk menempati tingkat energi tertentu
(loncat ke tingkat energi tertentu) dapat dinyatakan melalu distribusi
Fermi-Diract, yang memiliki persamaan :

2. Temperatur Fermi pada T = 0 K adalah :

3. Energi Fermi adalah tingkat energi tertinggi yang ditempati elektron pada
suhu T = 0K (pada keadaan dasar). Energi Fermi merupakan suatu
kuantitas yang sangat penting dalam sistem fermion (elektron adalah
fermion).
3.2 Saran
Setelah membahas dan mengkaji tentang statistik Fermi-Dirac ini
adapun beberapa saran yang ingin disampaikan penulis dari pembahasan materi
ini yaitu dengan untuk bisa memahami perkembangan statistik Fermi- Dirac
maka kita harus menggunakan banyak referensi. Sehingga, semakin banyak
referensi yang kita baca, maka pemahaman mengenai materi tersebut akan
semakin bertambah.

Fisika Statistik Page 37


STATISTIK FERMI-DIRAC

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mikrajuddin.2009.Pengantar Fisika Statistik. Bandung : Institut


Teknologi Bandung.

Purwanto, Agus. 2007. Fisika Statistik. Yogyakarta: Gaya Media.


Sudiarta, I Wayan. 2012. Diktat Kuliah Fisika Statistik. Mataram: Universitas
Mataram.

Fisika Statistik Page 38

Anda mungkin juga menyukai