DISUSUN OLEH :
KELOMPOK VII
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK VII
1. 06101011006 MUHAMMAD FURQON
2. 06101011020 EVELINA ASTRA PATRIOT
3. 06101011037 RENY
DOSEN PENGAMPUH:
Drs. IMRON HUSAINI, M.Pd.
LENI MARLINA, S.Pd., M.Si.
KATA PENGANTAR
Dengan menghaturkan puji dan syukur ke hadirat Allah Swt, penyusun telah
dapat menyelesaikan makalah Fisika Modern yang berjudul “Statistik Fermi
- Dirac” tepat waktu.
Tujuan utama penyusunan makalah ini adalah selain untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Fisika Statistik, juga untuk membantu para pembaca
khususnya mahasiswa yang nantinya akan menjadi calon pendidik agar lebih
mengetahui tentang statistik untuk fungsi distribusi fermi-dirac. Dengan demikian,
diharapkan para calon pendidik dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik
mungkin untuk menyongsong masa depan peserta didiknya sebagai generasi muda
yang akan menjadi motor pengerak pembangunan bangsa di masa yang akan
datang.
Dalam penyusunan makalah ini penyusun mengucapkan terima kasih
kepada Dosen Pengasuh Mata Kuliah Fisika Modern, Bapak Drs. Imron Husaini,
M.Pd., Ibu Leni Marlina, S.Pd., M.Si. dan kedua orangtua kami yang senantiasa
memberikan dukungan dan nasihatnya, serta teman-teman Pendidikan Fisika
Angkatan 2010 yang selalu memberikan dukungan serta semangatnya dalam
penyusunan makalah ini.
Meskipun telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun penyusun
menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, segala
tegur sapa, kritik, serta saran yang diberikan pembaca akan penyusun terima
dengan kelapangan hati guna perbaikan pada masa yang akan datang.
Akhir kata, penyusun berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi para pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................1
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR IS. ........................................................................................................ ...3
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)....................................................... ...4
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. .......7
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................8
1.4 Manfaat Penulisan........................................................................................ 8
BAB II ISI
2.1 Distribusi Fermi - Dirac...............................................................................9
2.2 Konfigurasi Fermion..................................................................................13
2.3 Energi Fermi...............................................................................................20
2.4 Temperatur Fermi dan Gas Fermi..............................................................23
2.5 Contoh Soal beserta Penyelesaiannya........................................................29
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................34
3.2 Saran...........................................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................35
4. Dosen memberikan arahan tentang tata tertib dalam bertanya dan disikusi
Penilaian
12. Penilaian Presentasi Kelompok 14.
13. Penulisan Tugas (Lembar Kriteria Tugas).
14. Penilaian Kognitif (Tanya Jawab Antar Kelompok dan Antar Individu)
15. Penilaian Afektif (Lembar Pengamatan)
16. Penilaian Psikomotorik ( Lembar Pengamatan)
17. Alat Yang Digunakan : Laptop, Projektor, Papan Tulis, Alat Tulis
18. Sumber belajar : Buku-Buku Fisika Universitas dan Fisika
Statistik, Mahasiswa, Internet
19. Media : Pemrograman Materi Ajar dengan Program
Microsoft Power Point dan Microsoft Word
20. Penilaian : Teknik Penyajian (Lembar Pengamatan)
Penguasaan Materi (Lembar Pengamatan)
Penilaian Kognitif (Tes Tertulis, Tes Lisan)
Penilaian Afektif (Lembar Pengamatan)
Penilaian Psikomotorik (Lembar Pengamatan)
Internet/E-Book
Mengetahui,
Kaprodi Pendidikan Fisika Dosen Pengasuh I Dosen Pengasuh II
Taufiq, S.Pd., M.Pd. Drs. Imron Husaini, M.Pd. Leni Marlina, M.Si.
BAB I
PENDAHULUAN
Fisika statistik adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat atau perilaku
sistem yang terdiri dari banyak partikel. Generalisasi perilaku partikel merupakan
ciri pokok dari pendekatan statistik. Sampai saat ini pendekatan statistik cukup
memadai untuk merepresentasikan keadaan sistem dan perilaku partikel
penyusunnya. Oleh karena itu perlu disusun cara memahami keadaan suatu sistem
dan perilaku partikel pada sistem partikel yang memenuhi hukum-hukum fisika
klasik maupun fisika modern.
Pada bagian awal dalam kuliah ini menerangkan tentang dasar-dasar statistik
dan fungsi distribusi partikel sebagai pengetahuan dasar dalam memahami
penerapan statistik pada sistem partikel. Sistem yang tersusun oleh partikel- partikel
tidak identik (terbedakan) dan mematuhi hukum-hukum fisika klasik dapat
didekati dengan statistik klasik Maxwell-Boltzmann. Sedangkan pada sistem
yang tersusun oleh partikel-partikel identik (tidak terbedakan), hukum- hukum
fisika klasik tidak cukup memadai untuk merepresentasikan keadaan sistem
dan hanya dapat diterangkan dengan hukum-hukum fisika kuantum. Sistem
semacam ini dapat didekati dengan statistik modern, yaitu statistik Fermi-Dirac
dan Bose-Einstein. Statistik Fermi-Dirac sangat tepat untuk menerangkan perilaku
partikel-partikel identik yang memenuhi larangan Pauli, sedangkan statistik Bose-
Einstein sangat tepat untuk menerangkan perilaku partikel-partikel identik yang
tidak memenuhi larangan Pauli.
Fisika Statistik ini adalah mata kuliah wajib program studi pendidikan fisika.
Materi yang akan disajikan mengacu pada kurikulum dan pengalaman mengajar
fisika statistik. Topik-topik yang disajikan dalam pembelajaran disesuaikan
dengan kemampuan hamasiswa dan kurikulum. Materi fisika yang akan disajikan
menekankan pada pemahaman konsep dasar dan pengembangannya. Disamping
itu akan dibahas juga cara menyajikan materi disertai dengan terapannya dalam
kehidupan sehari-hari, terutama pada materi-materi yang dianggap sulit untuk
diajarkan kepada mahasiswa.
BAB II
ISI
sistem berebut menempati keadaan energi yang terendah. Efek ini dikenal
EF
E
0 1
fFD
Gambar ... Pengisian berbagai tingkat energi elektron menurut distribusi Fermi-Dirac pada T = 0
fermion yang tak saling berinteraksi, dengan energi total E . Seperti pada
pembahasan statistik sebelumnya, konfigurasi assembly dapat dinyatakan
dalam bentuk distribusi sistem pada sejumlah pita energi. Tiap pita
W ws
s
mengisi adalah
g s!
ws
n !g n !
s s s
gs !
W ns ! g s ns !
s
Oleh karena gs dan ns cukup besar, maka kita dapat menggunakan pendekatan
Stirling
gs !
lo g W lo g
s ns ! g s ns !
= g s lo g g s n s lo g n s g s n s lo g gs ns
lo g W
s d n s 0
s ns
Nilai yang ada dalam tanda kurung haruslah bernilai nol untuk setiap harga s
manapun
lo g W
s 0
ns
l o g W g s n s
lo g
ns ns
g n s
lo g s s 0
ns
gs
e x p s 1
ns
F / kT . F dalam persamaan di atas disebut energi Fermi. Jika rapat keadaan
dengan energi berada di antara dan d , maka jumlah sistem yang berada
dalam interval energi tersebut adalah
n d f g d
.
.
.
Kelopok-M mengandung gM keadaan dengan energi rata-rata Mg ME
Gambar : Contoh penyusunan fermion analog dengan penyusunan kursi. Sebagian kursi
ditempeli benda (keadaan yang diisi fermion) dan sebagian kursi kosong (keadaan yang tidak
ditempati fermion).
Untuk menentukan jumlah cara menempatkan benda pada kursi-kursi
tersebut, kita tempelkan benda pada kursi-kursi tesebut. Pada satu kursi hanya boleh
ditempelkan satu benda. Penempelan ini menjamin bahwa tidak boleh lebih
dari satu benda berada pada satu lursi. Akibatnya kita dapatkan :
Ada buah kursi yang ditempeli benda
Ada buah kursi yang kosong.
Kemudian kita melakukan permutasi semua kursi yang ada baik yang
kosong maupun yang ditempeli benda, karena benda sudah menempel pada kursi
maka permutasi tidak memungkinkan munculnya satu kursi yang menampung
lebih dari satu benda. Jumlah kursi yang dipermutasi adalah kursi sehingga
menghasilkan jumlah permutasi sebanyak cara. tetapi, karena buah
kursi kosong tidak terbedakan dan buah kursi yang ditempeli benda juga tidak
dapat dibedakan maka jumlah permutasi buah kursi harus dibagi dengan
permutasi buah kursi kosong, tidak terbedakan dan buah kursi yang
ditempeli benda untuk mendapatkan penyusunan yang berbeda. Jadi, jumlah
penyusunan yang berbeda hanyalah
(6.1)
Dengan cara yang sama kita dapatkan jumlah cara penyusunan sistem
pada keadaan adalah
(6.2)
Begitu seterusnya. Akhirnya, jumlah total cara penyusunan secara bersama
– sama sistem pada keadaan, sistem pada keadaan,…, sistem pada
keadaan adalah
x x…x
Selanjutnya kita perlu menentukan berapa cara membawa sistem dari luar
untuk didistribusikan ke dalam keadaan – keadaan di dalam assembli. Seperti yang
kit bahas pada assembli boson, untuk partikel tak terbedakan jumlah cara tersebut
adalah . Akhirnya, jumlah cara penyusunan fermion untuk
konfigurasi di atas adalah
umlah total sistem dalam assembli dan energi total assembli masing – masing adalah
maupun energi antara assembli dan lingkungan maka jumlah partikel selalu konstan
dan energi total juga konstan. Dengan demikian bentuk diferensial dari N dan U
adalah
Konfigurasi Maksimum
Konfigurasi dengan probabilitas maksimum diperoleh dengan
memaksimalkan atau dengan memperhatikan konstrain pada persamaan
(6.5) dan (6.6). Sebelum ke arah itu kita coba sederhanakan pada persamaan
(6.4)
Mari kita hitung satu per satu suku dalam persamaan (6.8)
i.
ii.
iii.
Dari hasil di atas maka bentuk dapat ditulis dalam bentuk lebih sederhana
sebagai berikut.
Agar persamaan (6.10) selalu nol untuk variasi yang sembarang maka harus
terpenuhi
Untuk 1 dimensi
Besarnya harga adalah
P.S : =
= ...................................(1)
Karena = = 0, maka :
→ A sin kL
sin kL → kL n
k= ..........................................................k(2)
= →L
n = 1→ L =
Panjang gelombang yang diperoleh kecil (minimum)
b. Untuk harga n terbesar
n = 3→ L =
panjang gelombang yang diperoleh besar (maksimum)
Bila maka jumlah tingkat energi yang terisi ”penuh” oleh elektron
Energi tersebut dinamakan energi Fermi, yaitu tingkat energi tertinggi yang
ditempati elektron pada suhu T = 0K (pada keadaan dasar, yang elektronnya terisi
penuh). Jika suhu T = 0K , maka:
1. Elektron akan mampu bertransisi (loncat) ke tingkat energi yang lebih tinggi.
2. Sedangkan elektron yang lainnya, pada waktu yang bersamaan, tidak dapat
bertransisi ke tingkat energi yang lebih tinggi, hal ini terjadi dikarenakan
berlakunya prinsip ekslusi Pauli.
Dari persamaan-persamaan diatas, dapat disimpulkan bahwa
semakin banyak gelombang yang terbentuk, maka akan semakin tinggi tingkat
energinya.
(ii) Untuk F 0 , F 0 / k T
1
untuk F 0 , f
1
e 1
kata lain semua keadaan terisi. Sebaliknya bahwa semua keadaan dengan
energi F 0 kosong. Bentuk fungsi Fermi untuk temperatur mutlak
f
0
F 0
temperatur mutlak nol, fermion menduduki keadaan dengan energi yang paling
rendah. Oleh karena hanya satu fermion yang dapat menduduki satu keadaan,
maka keadaan dengan energi paling rendah semuanya terisi sampai semua
fermion berada dalam tingkatan energi tersebut. Singkatnya dapat dikatakan
bahwa tingkatan energi Fermi adalah tingkatan energi tertinggi yang diduduki
oleh fermion pada temperatur mutlak nol, keadaan dengan tingkatan energi di
atasnya tidak terisi.
Nilai 0 dapat dicari dari persamaan 5.11 dengan menggunakan syarat
F
bahwa
ns n d N
s 0
EF ( 0 )
n d N
0
Karena fermion merupakan sistem kuantum maka bentuk fungsi rapat keadaan
g dapat diambil dari persamaan 4.12 oleh karena momentum sudut spin
fermion memungkinkan lebih dari satu keadaan untuk setiap tingkatan energi.
Dengan penerapan yang lebih luas ini, misalnya dalam kasus elektron, kita dapat
memandang bahwa bilangan kuantum spin magnetiknya dapat berharga 21 dan
1
2
. Jadi memungkinkan dua keadaan untuk tiap tingkatan energi
2m
2
g
1
V 4 2 2
h
2 m 2 1
V 4 2 d N
2
0
h 2/3
2
h 3N
F 0
2 m 8 V
Secara sederhana kita dapat menghubungkan besaran di atas dengan energi termal
kT dengan mendefenisikan temperatur Fermi T F melalui hubungan
k TF F 0
Dalam tabel berikut disajikan nilai F 0 dan TF untuk berbagai gas Fermi-Dirac
3
; gas fermion yang dibentuk oleh atom isotop Helium 2
H pada tekanan standar
dan juga gas elektron dalam logam alkali lithium dan natrium
Gas F 0 eV T( K )
GAS ELEKTRON
Dari tabel 1 nampak bahwa untuk gas elektron temperatur Ferminya relatif tinggi,
diperkirakan bahwa kenaikan temperatur T dari temperatur mutlak ke nilai di
sekitar temperatur kamar hanya akan berpengaruh pada elektron-elektron dengan
energi yang dekat dengan energi Fermi. Hal ini ditunjukkan pada gambar berikut
dengan asumís bahwa k T F dan nilai fungsi Fermi diberikan untuk berbagai
1
F kT f 1
0,73
e 1
1
F f 0,5
e 1
0
1
F kT f 0,27
e1
f(ε)
ε
εF - kT εF εF+ kT
n
g(ε ~ ε1/2
T=0
T>0
Sifat-sifat gas elektron pada temperatur mutlak nol dapat dihitung dari
distribusi integral dengan mengambil batas integral dari 0 sampai F 0 . Contoh
energi rata-rata elektron pada T 0 adalah :
n d
0
n d
0
F (0 )
g d
3
0 0
F 0
5
g d
0
n d N
0
Maka f g d N
0
Oleh karena itu kita hanya perlu mencari nilai energi Fermi sebagai batas atas
integral. Pendekatan yang dapat diambil adalah T TF .
Tingkatan energi Fermi sebagai fungsi temperatur dapat dinyatakan
dengan
T
2
2
F F 0 1
1 2 T F
2
T
2
dengan 8 x 10-5.
3 T
2
2
F 0
5 T F 4
Panas jenis pada volume constan satu mol gas elektron diperoleh dari
N A
2
RT
Cv
T 2 TF
Pemecahan :
Karena setiap atom natrium menyumbangkan satu elektron valensi, maka
jumlah elektron per satuan volume, N/V, sama dengan jumlah atom natrium
per volume. Nilai ini dapat ditentukan dari kerapatan atom natrium dan massa
atom natrium :
N N
A
Jumlah atom per volume
V M
6 , 02 10
23
atom / mol
0 ,971 g / cm
3
23 , 0 g / mol
3
2 ,54 10
22
cm
3
2 ,54 10
28
m
3 N
2 3
h
E F
2 m 8 V
hc2
2
3
3
3
2 ,54 10
28
m
8
2
2 mc
2
2 9
1240
eV .nm
2 , 09 10 18
m
2
10 m
2 0 ,511 10 eV
6
nm
3 ,15 eV
1/ 2
CE
Dari persamaan
n E dE dE E E F / kT
e 1
2
2 E n E F
E
F
n E E E F / kT
e 1
a) sehingga untuk E = EF + kT
2 E kT / E n E
1
2
n E F kT
F F F
EF kT E F / kT
e 1
dengan T = 400 K
400 K 1,6 10
19 1
kT 1,38 10 0 ,034 eV
23
J /K J / eV
E F 4 ,0 eV
2 E F k T / E n E F
1
2
n 4 ,034 F
eV
e1
n 4 ,034 eV 0 ,54 n 4 ,0 eV
b) untuk E = EF – kT
2 ( E F k T ) / E n EF
1
2
n E F kT
F
1
e 1
n 3 ,966 eV 2 3 ,966 / 4 , 0 2 n 4 , 0 eV
1
n 3 ,966 eV 1,5 n 4 , 0 eV
a. energi Fermi
b. energi total system
Penyelesaian :
Setiap titik (m,n) ditempati dua molekul yaknin dengan spin up dan spin-
down. 15 berturut menempati dan berenergi sebagai berikut :
N0 m n E/E0
1 1 1 2
2 1 2 5
3 2 1 5
4 2 2 8
5 1 3 10
6 3 1 10
7 2 3 13
8 3 2 13
Salah satu dari keadaan no.7 dan no.8 ditempati satu molekul dan
lainnya dua.
Penyelesaian :
a. Dari pers.(6.52) diperoleh
Maka
PF =
Dan panjang vector gelombang Fermi
b. Energi Fermi
c. Bila electron diganti proton massa proton kira-kira 1836 massa electron
mp = 1836 me
Maka
Penyelesaian :
a. Menggunakan per.(6.7)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dijabarkan oleh penulis di atas dapat
disimpulkan bahwa:
1. Elektron atau fermion dalam sebuah atom memiliki tingkatantingkatan
energi yang dapat diserap atau dipancarkan. Elektron ini memenuhi
prinsip eksklusi Pauli, yang menyebutkan bahwa tidak ada elektron yang
memiliki bilangan kuantum yang sama, kehadiran partikel dalam keadaan
kuantum tertentu dapat mencegah partikel lain untuk berada dalam
keadaan itu. Peluang elektron untuk menempati tingkat energi tertentu
(loncat ke tingkat energi tertentu) dapat dinyatakan melalu distribusi
Fermi-Diract, yang memiliki persamaan :
3. Energi Fermi adalah tingkat energi tertinggi yang ditempati elektron pada
suhu T = 0K (pada keadaan dasar). Energi Fermi merupakan suatu
kuantitas yang sangat penting dalam sistem fermion (elektron adalah
fermion).
3.2 Saran
Setelah membahas dan mengkaji tentang statistik Fermi-Dirac ini
adapun beberapa saran yang ingin disampaikan penulis dari pembahasan materi
ini yaitu dengan untuk bisa memahami perkembangan statistik Fermi- Dirac
maka kita harus menggunakan banyak referensi. Sehingga, semakin banyak
referensi yang kita baca, maka pemahaman mengenai materi tersebut akan
semakin bertambah.
DAFTAR PUSTAKA