DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
- DESI MANSARI - SARNDIKA
- ELA HAQ YUNANSA - SARNI YANTI PABUNDU
- HARDIANTI - SETIYAWATI
- LA ODE ABDUL MORIS - SITTI KHARISYAH
- LA YUSUF - AMRUL
- MUH. ANSORI SIDIK - ALAMSYA
- RESTI LESTARI
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………..………i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………ii
BAB I : Pendahuluan
A. Latar Belakang…………………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………1
C. Tujuan……………………………………………………………………..1
BAB II : Pembahasan
A. Sifat Kimia air ………………………………........................................….2
B. Sifat Fisika Air…………………………………………………………….3
C. Perbedaan Air LAur dan Air Sungai………………………………………4
D. Elemen – Elemen Kimia Air Laut…………………………………………5
BAB III : Kesimpulan
A. Kesimpulan………………………………..……………………………..13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan sifat kimia air laut?
2. Jelaskan sifat Fisika air laur?
3. Apa perbedaan air laut dan air sungai?
4. Jelaskan Elemen-elemen air laut?
C. Tujuan
1. Mengetahui sifat kimia air laut
2. Mengetahui sifat fisika air laut
3. Mengetahui perbedaan air laut dan air sungai
4. Mengetahui elemen-elemen air laut
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sifat kimia
Air adalah suatu senyawa kimia berbentuk cairan yang tidak berwarna, tidak
berbau dan tak ada rasanya. Air mempunyai titik beku 0°C pada tekanan 1 atm,
titik didih 100°C dan kerapatan 1,0 g/cm3 pada suhu 4°C (SCHROEDER, 1977).
Ukuran satu molekul air sangat kecil, umumnya bergaris tengah sekitar 3 A (0,3
nm atau 3x10-8 cm). Wujud air dapat berupa cairan, gas (uap air) dan padatan
(es). Air yang berwujud cairan merupakan elektrolit lemah, karena di dalamnya
terkandung ion-ion dengan reaksi kesetimbangan sebagai berikut:
Di samping komposisinya yang sederhana, air juga memiliki sifat-sifat kimia yang
tergolong unik. Keunikan ini terjadi sebagai akibat dari adanya ikatan hidrogen
yang terjadi antar molekul-molekul air. Ikatan hidrogen dalam molekul air terjadi
karena adanya sifat polar dalam air, sehingga tempat kedudukan atom hidrogen
yang positif akan menarik tempat kedudukan oksigen yang negatif dari molekul
air lainnya. Ikatan hidrogen terjadi dalam beberapa senyawa hidrogen, dimana
atom hidrogen menjembatani dua atom yang cenderung menarik elektron lebih
besar (keelektronegatifan). Ikatan hidrogen ini sifatnya lebih lemah dibandingkan
dengan ikatan kovalen. Namun demikian, ikatan hidrogen antara dua molekul air
yang berdekatan dan sifat terpolarisasi molekul air inilah yang berperan terhadap
sifat-sifat kimia dan fisik air yang unik itu terjadi (WHITFIELD, 1975). Molekul-
molekul dalam air dan es mempunyai banyak ikatan hidrogen dengan sesamanya.
Es yang merupakan wujud air dalam bentuk padat, terdiri dari jaringan terbuka
dari molekul-molekul H2O yang terikat oleh ikatan hidrogen. Jaringan es ini
sangat terbuka, sehingga jika es meleleh, maka ikatan-ikatan hidrogen itu putus
dengan menghasilkan air yang kerapatannya lebih besar dari es. Jika suhu air
bertambah, maka kerapatannya akan bertambah karena strukturnya lebih rapat
sebagai akibat terjadinya pemutusan ikatan hidrogen. Pada waktu yang bersamaan
kerapatannya berkurang karena cairan memuai. Pada suhu 4°C kedua pengaruh
yang saling berlawanan itu seimbang dan memiliki kerapatan tertinggi yaitu 1
gram/cm3 . Di atas suhu 4°C pemuaian termal itu lebih menonjol dan kerapatan
air berkurang.
Temperatur air laut adalah temperatur di permukaan air laut yang dipengaruhi
sinar matahari. Temperatur atau suhu permukaan laut berubah-ubah. Faktor yang
memengaruhi perubahan suhu yakni radiasi matahari, posisi matahari, letak
geografis, musim, kondisi awan, proses interaksi air dan udara, penguapan, serta
embusan angin. Laut di daerah tropis memiliki suhu permukaan yang lebih hangat
dan stabil. Ini karena sinar matahari lebih kuat di daerah tropis. Semakin ke
dalam, suhu air laut semakin berkurang atau semakin dingin. Ini karena sinar
matahari makin lama makin sedikit.
2. Warna
Pada dasarnya, air tidak berwarna. Air hanya menyerap cahaya yang kemudian
dipantulkannya. Cahaya matahari terdiri dari tujuh warna yakni merah, jingga,
kuning, hijau, biru, nila, dan ultraviolet. Saat sinar matahari menyentuh air laut,
cahayanya akan bertumbukan dengan molekul-molekul air. Sebagian cahaya akan
diserap oleh molekul air adn sisanya disebarkan ke segala arah. Cahaya merah
diserap dengan cepat, sedangkan biru sangat lambat. Cahaya merah akan terserap
pada kedalaman kurang dari 20 meter, setelah itu keberadaannya tersembunyi.
Hanya cahaya biru kehijauan yang dapat merambat ke dalam laut, kemudian
disebar dan kembali ke luar tanpa diserap. Ini penyebab air laut tampak berwarna
biru. Warna air laut juga dipengaruhi kekeruhan dan tumbuhan laut. Laut menjadi
jernih karena proses fotosintesis tumbuhannya yang tinggi. Selain biru, warna laut
juga bisa menjadi kuning, hijau, ungu, merah, dan hitam.
3. Salinitas.
Salinitas adalah kadar garam yang terlarut dalam air. Satuan salinitas adalah per
mil (‰), yaitu jumlah berat total (gram) material padat yang terkandung dalam
1.000 gram air laut. Salinitas air laut rata-rata 3,5 persen per kilogram. Salinitas
dipengaruhi banyaknya air tawar dari sungai yang masuk ke laut. Selain itu,
salinitas juga dipengaruhi kecilnya penguapan dan jumlah curah hujan.
4. Tekanan
Semakin dalam laut maka semakin besar pula tekanannya. Manusia hanya mampu
menyelam hingga kedalaman tertentu karena tekanan yang sangat besar. Di dalam
laut, gaya gravitasi yang bekerja ke arah bawah akan diimbangi oleh gaya yang
bekerja ke arah atas akibat adanya tekanan. Tekanan yang terjadi di bawah
permukaan laut disebut tekanan hidrostatis dan diukur dalam satuan atmosfer
(atm). Setiap kedalaman 10 meter, tekanan hidrostatis bertambah 1 atm.
Permukaan laut memiliki tekanan 1 atm.
5. Densitas
Densitas atau kepadatan air laut adalah jumlah massa air laut per satuan volume.
Nilai densitas air laut pada umumnya antara 1,02-1,07 gram per cm³. Nilai
densitas sangat berkaitan dengan temperatur, salinitas, dan tekanan.
Komposisi air di bumi secara umum terbagi atas air tawar 3% dan air laut 97%.
Air tawar terbagi atas air tanah 30,1%, air gletser dan bongkahan es 68,7%, air
permukaan 0,3% dan berbagai jenis air lainnya 0,9%. Dari komposisi tersebut
dapat diketahui bahwa air laut adalah senyawa cair yang paling dominan yang
terdapat di bumi yakni sebesar 97%, hal ini berbanding lurus dengan luas
permukaan bumi yang lebih didominasi oleh perairan dibanding daratan.
Air laut memiliki rasa yang asin dibandingkan dengan air tawar. Hal ini
disebabkan air laut mengandung senyawa kimia yang lebih kompleks seperti
Khlor (Cl) 55%, Natrium (Na) 31%, kemudian Magnesium (Mg),Kalsium (Ca),
Belerang (S), dan Kalium (K). Senyawa Khlor (Cl) 55% adalah senyawa yang
paling dominan sehingga air laut terasa asin dibandingkan air tawar.
Komposisi senyawa kimia yang terdapat di laut pada dasarnya berasal dari
wilayah daratan (hulu), meskipun beberapa reaksi kimia yang ada didalam air laut
menghasilkan senyawa baru. Berdasarkan pergerakan siklus air, air laut akan
mengalami evaporasi dan membentuk awan jenuh yang akan mengahasikan hujan.
Hujan kemudian diturunkan melalui proses presipitasi di wilayah hulu (sebagian
di wilayah hilir) yang masuk kedalam tanah melalui celah tanah.
Air tersebut secara tidak langsung akan mengalir kembali ke laut melalui aliran
sungai ataupun aliran air tanah lainnya. Saat air tersebut mengalir menuju ke laut,
air tersebut akan membawa berbagai sedimen yang mengandung senyawa-
senyawa yang membuat air laut memiliki komposisi senyawa yang lebih
bervariasi. Hal tersebut yang kemudian membuat air laut memiliki banyak unsur
senyawa kimia karena berasal dari sedimen daratan yang dibawa melalui aliran
massa air dari hulu menuju ke hilir.
Beberapa sifat fisik air laut yang paling sering dipelajari adalah suhu, salinitas,
massa jenis dan tekanan. Suhu yang ada dipermukaan laut akan cenderung lebih
panas dibandingkan suhu yang ada dikolom dan dalam perairan, hal ini
disebabkan semakin dalam suatu perairan laut maka semakin sedikit intensitas
cahaya matahari yang dapat menembus kolom perairan tersebut.
Salinitas akan bertambah seiring dengan kedalaman air laut, hal ini disebabkan
karena banyaknya senyawa kimia yang mengendap didasar perairan sehingga
menyebabkan kandungan senyawa tersebut lebih melimpah didasar perairan.
massa jenis air laut cenderung lebih besar dibandingkan air tawar yakni berkisar
1,026 sampai 1,028.
Tekanan juga akan bertambah besar siring bertambahkan kedalaman, hal ini
disebabkan banyaknya material halus seperti sedimen yang mengendap didasar
perairan, menyebabkan tekanan pada bagian dasar perairan menjadi lebih kuat.
Dari ulasan sifat fisika perairan laut yang telah dijelaskan, maka dapat
disimpulkan bahwa air laut memiliki karakter yang berbeda dengan air tawar. Hal
tersebut dipengaruhi oleh faktor fisika dan kimia perairan.
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Air adalah senyawa kimia yang paling berlimpah di alam, namun demikian
sejalan dengan meningkatnya taraf hidup manusia, maka kebutuhan air pun
meningkat pula, sehingga akhir-akhir ini air menjadi barang yang "mahal". Air
laut memiliki perbedaan dengan air sungai karena air laut memiliki Ph yang
tinggi. Air juga memiliki sifat kimia dan sifat fisika yang telah dijelaskan oleh
penulis pada pemabahasan di atas. Air juga memiliki elemen utama yang kita
kenal saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
BOLT, G. H. 1976. Adsorption of anions by soils. In : "Soil Chemistry" (G.H. Bolt & M. G.
M. Bruggenwert, eds.). Amsterdam :91-95
HARVEY, H. W. 1974. The chemistry and vertility of sea waters. Cambridge University
Press.