Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH HIDROLOGI

“Konsep Dasar Hidrologi,Cabang-Cabang Hidrologi,Sebaran Air Di Bumi dan Siklus


Hidrologi dan Neraca Air”

OLEH : KELOMPOK 1

-MARTA EVI MEILIANA GIRSANG (3203131044)

-RIDWAN ROFIQ GURNING (3203131051)

-YOGA TRI BUWONO (3203331034)

-SARAH NOVITA SILALAHI 93203131053)

-AME MAHISA CEMPAKA AY (3203331019)

KELAS : B

DOSEN PENGAMPU : Dr.Dwi Wahyuni Nurwihastuti,S.Si., M.Sc

PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah
hidrologi tepat pada waktunya. Penulisan makalah yang berjudul Konsep Dasar
Hidrologi,Cabang-cabang hidrologi,Sebaran Air Di Bumi dan Siklus (Daur)
Hidrologi,Neraca Air, telah disusun sebaik-baiknya untuk memenuhi tugas mata kuliah
hidrologi.

Kami menyadari makalah yang berjudul konsep dasar hidrologi,cabang-cabang


hidrologi,sebaran air di bumi dan siklus (daur) hidrologi,neraca air ini masih
memerlukan penyempurnaan,terutama pada bagian isi. Kami menerima segala bentuk
kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan makalah kami ini.Apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan.Besar harapan kami agar makalah ini
bermanfaat bagi seluruh pihak.Akhir kata kami ucapkan Terima Kasih.

Medan,Februari 2021

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................. i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1

1.1.Latar Belakang Masalah......................................................................................................... 1

1.2.Rumusan Masalah.................................................................................................................... 1

1.3.Tujuan .......................................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 3

2.1.Pengertian Hidrologi.............................................................................................................. 3

2.2.Cabang-Cabang Hidrologi..................................................................................................... 4

2.3.Sebaran Air Di Muka Bumi................................................................................................... 4

2.4.Daur Hidrologi/Siklus Air...................................................................................................... 5

2.5.Neraca Air..................................................................................................................................... 7

BAB III PENUTUP................................................................................................................ 10

3.1.Kesimpulan.............................................................................................................................. 10

3.2.Saran........................................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 11
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Salah satu planet yang ada dalam tatasurya yang mempunyai kandungan air
yang cukup banyak adalah bumi. Lapisan air yang menyelimuti bumi disebut hidrosfer.
Hidrosfer merupakan lapisan yang terdapat dibagian luar bumi terdiri atas air
laut,sungai,danau,air dalam tanah,dan resapan-resapan. Presentase paling banyak
terdapat dilautan,yakni sekitar 97.5%,dalam bentuk es 75%,dan dalam bentuk uapdi
udara sekitar 0.001%. Air merupakan salah satu unsur yang vital dalam kehidupan. Air
dapat ditemukan disemua tempat dipermukaan bumi ini.

Air merupakan sumberdaya abiotik yang keberadaanya tidak dapat dipisahkan


dari kehidupan sehari-hari. Hampir semua kegiatan hidup manusia bersinggungan
langsung dengan air. Misalnya air digunakan untuk keperluan
minim,memasak,mencucu dan lain-lain. Dari contoh-contoh itu bisa kita jadikan titik
tolak untuk menyimpulkan seberapa penting peran air bagi kehidupan yang ada dibumi.
Namun kenyataannya,dewasa ini penggunaan air terus meningkat. Laju pertumbuhan
penduduk yang meningkat menyebabkan penggunaan air turut meningkat.
Akibatnya,kelangkaan air bersihpun terjadi. Apalagi pada saat musim kemarau banyak
sekali deretan orang yang mengantrr untuk mendapatkan air bersih.

1.2.Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan hidrologi ?


2. Cabag-cabang hidrologi
3. Sebaran air dimuka bumi
4. Daur hidrologi/Siklus air
5. Neraca air

1.3.Tujuan Makalah

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui mengenai


hidrologi,cabang-cabang dari hidrologi dan siklus air.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Hidrologi

Berbagai macam air dapat kita lihat di sekitar kita, misalnya air sumur, air
sungai, air hujan, air rawa, air telaga, air danau, air laut, air es, dan sebagainya. Seperti
kita ketahui bahwa permukaan bumi kita ini lebih banyak ditutupi oleh air daripada
daratan. Bumi sebagai tempat tinggal merupakan salah satu planet dalam sistem tata
surya yang hampir tiga perempat permukaannya tertutup oleh air, baik air yang ada di
darat maupun yang ada di laut. Lapisan air yang menutupi permukaan bumi kita ini
disebut hidrosfer. Lapisan air yang menutupi permukaan bumi akan membentuk
samudera, laut, rawa, telaga, danau, sungai, tumpukan es, awan, uap, dan sebagainya.

Perairan darat adalah semua bentuk perairan yang terdapat di darat. Bentuk
perairan yang terdapat di darat meliputi, mata air, air yang mengalir di permukaan dan
bergerak menuju ke daerah-daerah yang lebih rendah membentuk sungai, danau,
telaga, rawa, dan lain-lain yang memiliki suatu pola aliran yang dinamakan Daerah
Aliran Sungai (DAS). Dari berbagai penjelasan di atas dapat kita ketahui bahwa air
sumur, air sungai, rawa, telaga, danau, empang dan sejenisnya termasuk jenis perairan
darat. Tata air yang berada di wilayah daratan tersebut dipelajari oleh suatu ilmu yang
disebut hidrologi.

Air permukaan tanah dan air tanah yang dibutuhkan untuk kehidupan dan
produksi adalah air yang terdapat dalam proses daur/siklus hidrologi. Jika peredaran
siklus hidrologi atau siklus air tidak merata (hal mana memang terjadi demikian), maka
akan terjadi berbagai kesulitan. Peredaran air yang berlebih dapat mengakibatkan
permasalahan banjir, untuk ini harus diupayakan segera pengendalian banjir.
sementara itu jika peredaran air sedikit/kurang dapat mengakibatkan permasalahan
kekeringan. Untuk mengatasinya maka kekurangan air ini harus ditambah dalam suatu
usaha pemanfaatan air.
Berdasarkan uraian di atas, Hidrologi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang
berkaitan dengan air di bumi, proses terjadinya, peredaran dan agihannya, sifat-sifat
kimia dan fisikanya, dan reaksi dengan lingkungannya, termasuk hubungannya dengan
makhluk-makhluk hidup (International Glosary of Hidrology dalam Seyhan, 1995).
Hidrologi juga dapat disebut ilmu yang mempelajari presipitasi (precipitation),
evaporasi dan transpirasi (evaporation), aliran permukaan (surface steamflow), dan air
tanah (groundwater) (Suyono, 1977).

2.2. Cabang-Cabang Hidrologi

Cabang-cabang ilmu hidrologi, antara lain:

1. Potamologi, yaitu cabang hidrologi yang mempelajari air yang mengalir di


permukaan tanah.
2. Limnologi, yaitu cabang hidrologi yang mempelajari tentang air yang
menggenang di permukaan tanah.
3. Geohidrologi, yaitu cabang hidrologi yang mempelajari air yang terdapat di
bawah permukaan tanah.
4. Kriologi, yaitu cabang hidrologi yang mempelajari tentang salju dan es.
5. Hidrometeorologi, yaitu cabang hidrologi yang mempelajari tentang pengaruh
aspek meteorologi terhadap aspek hidrologi.

Cabang-cabang ilmu di atas tidak berdiri sendiri-sendiri, tetapi saling berkaitan satu
sama lain. Mempelajari hidrologi berarti juga mempelajari bagian-bagian Potamologi,
Limnologi, Geohidrologi, Kriologi, dan Hidrometeorologi .

2.3. Sebaran Air di Bumi

Di bumi terdapat air berkisar antara 1,3 – 1,4 milyard kmᶟ.

Persebarannya meliputi:

1. Air laut (97,5%)

2. Es dan salju (1,75%)


3. Air tawar (0,73%), dan

4. Air meteorit (0,001%)

Air yang terdapat di permukaan bumi dapat berbentuk padat (seperti es,
gletser), berbentuk cair (seperti air sungai, air danau, air laut), dan berbentuk gas
(seperti awan dan uap di udara/atmosfer). Perlu diketahui bahwa jumlah air di bumi ini
tetap (tidak bertambah dan tidak berkurang) dan akibat adanya sinar matahari dapat
terjadi daur hidrologi/siklus air.

2.4. Daur Hidrologi/Siklus Air

Daur hidrologi atau siklus air adalah siklus yang menunjukkan gerakan air di
permukaan bumi (Asdak, 2007). Selama berlangsungnya daur hidrologi, yaitu
perjalanan air dari permukaan laut ke atmosfer kemudian ke permukaan tanah dan
kembali lagi ke laut yang tidak pernah berhenti tersebut, air akan tertahan sementara di
sungai, danau/waduk, dan dalam tanah sehingga dapat dimanfaatkan oleh manusia atau
mahluk hidup lainnya untuk berbagai keperluan.

Dalam daur hidrologi, masukan berupa curah hujan akan didistribusikan melalui
beberapa cara; yaitu air lolos (throughfall), aliran batang (steamflow), dan air hujan
langsung sampai ke permukaan tanah untuk kemudian terbagi menjadi air larian,
evaporasi, dan air infiltrasi. Gabungan evaporasi uap air hasil proses transpirasi dan
intersepsi dinamakan evapotranspirasi, sedangkan air larian dan air infiltrasi akan
mengalir ke sungai sebagai debit aliran (discharge).

Sirkulasi yang kontinu antara air laut dan air daratan berlangsung secara terus-
menerus. Sirkulasi ini dapat tidak merata, karena kita melihat perbedaan besar jumlah
presipitasi dari tahun ke tahun, dari musim ke musim, dan juga dari wilayah ke wilayah
yang lain. Sirkulasi air ini ini dipengaruhi oleh kondisi meteorologi (suhu, tekanan
atmosfer, angin, dan lain-lain) dan kondisi topografi. Kondisi meteorologi adalah faktor-
faktor yang paling menentukan.

Gambar 1 di bawah ini adalah gambaran sirkulasi air.


Daur hidrologi atau siklus hidrologi dapat dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu:

1. Siklus Air Kecil


Akibat adanya pemanasan oleh sinar matahari, air di laut/lautan akan menguap
dan membubung di udara. Di udara uap air mengalami penurunan suhu karena
perbedaan ketinggian (setiap naik 100 meter, suhu udara turun 0,50C). Dengan
demikian semakin ke atas suhu udara semakin rendah, sehingga terjadi proses
kondensasi (pengembunan). Uap air berubah menjadi butir-butir air dan
terkumpul menjadi awan atau mendung dan akhirnya jatuh ke permukaan
laut/lautan sebagai hujan.
2. Siklus Air Sedang
Uap air yang berasal dari laut/lautan ditiup oleh angin dan bergerak sampai di
atas daratan, kemudian bergabung dengan uap air yang berasal dari sungai,
danau, tumbuh-tumbuhan dan benda-benda lainnya. Setelah mencapai
ketinggian tertentu, uap air akan berkondensasi membentuk butir-butir air dan
terkumpul menjadi awan dan jatuh di atas daratan sebagai hujan. Air hujan yang
jatuh di daratan mengalir kembali ke laut melalui sungai, permukaan tanah dan
melalui resapan di dalam tanah.
3. Siklus Air Besar
Uap air yang berasal dari laut/lautan setelah sampai di atas daratan karena
dibawa oleh angin bergabung dengan uap air yang berasal dari danau, sungai,
rawa, tumbuh-tumbuhan dan benda-benda lainnya. Uap yang telah bergabung
tersebut tidak saja berkondensasi tetapi juga membeku, membentuk awan yang
terdiri dari kristal-kristal es. Kristalkristal es turun ke daratan sebagai salju, salju
mencair dan mengalir sebagai gletser kemudian akhirnya kembali lagi ke laut.

Holtzman memberikan gambaran siklus air secara keseluruhan sebagai berikut:


akibat pemanasan oleh sinar matahari, air yang ada di laut, sungai, danau, rawa dan
benda-benda lainnya akan menguap dan membubung ke angkasa. Setelah mencapai
ketinggian tertentu (karena pengaruh suhu), uap air akan berubah menjadi awan atau
titik-titik air. Awan kemudian turun ke permukaan bumi menjadi hujan. Sebagian air
hujan turun di permukaan laut dan sebagian lainnya turun di atas daratan. Air hujan
yang turun di daratan sebagian disimpan menjadi air tanah dan sebagian lagi mengalir
kembali ke laut melalui sungai.

2.5.Neraca Air

1.Pengertian Neraca Air

Neraca air (water balance) merupakan neraca masukan dan keluaran air disuatu
tempat pada priode tertentu,sehingga dapat untuk mengetahui jumlah air tersebut
kelebihan (surplus) ataupun kekurangan (defisit). Kegunaan mengetahui kondisi air
pada surplus dan defisit dapat mengantisipasi bencana yang kemungkinan terjadi,serta
dapat pula untuk mendayagunakan air sebaik-baiknya.

Kesetimbangan air dalam suatu sistem tanah-tanam dapat digambarkan melalui


sejumlah proses aliran air yang kejadiannya berlangsung dalam satuan waktu yang
berbeda-beda. Beberapa proses aliran air dan kisaran waktu kejadiannya yang dinilai
penting adalah:

1. Hujan atau irigasi (mungkin dengan tambahan aliran permukaan yang masuk
kepetak atau run-on) dan pembagiannya menjadi infiltrasi dan limpasan
permukaan (dan/atau genangan dipermukaan) dalam sekala waktu detik sampai
menit.
2. Infiltrasi kedalam tanah dan drainase (pemutusan) dari dalam tanah melalui
lapisan-lapisan dalam tanah dan/atau lewat jalan pintas seperti retakan yang
dinamakan by pass flow dalam sekala waktu menit sampai jam.
3. Drainasi lanjutan dan aliran bertahap untuk menuju kepada kesetimbangan
hidrostatik dalam sekala waktu jam sampai hari.
4. Pengaliran larutan tanah antara lapisan-lapisan tanah melalui aliran massa
(mass flow).
5. Penguapan atau evaporasi dari permukaan tanah dalam sekala waktu jam
sampai perhari.
6. Penyerapan air oleh tanaman dalam sekala waktu jam hingga hari,tetapi
sebagian besar terjadi pada siang hari ketika stomata terbuka.
7. Kesetimbangan hidrostatik melalui sistem perakaran dalam skala waktu jam
hingga hari,tetapi pada malam hari pada saat transpirasi nyaris tidak ada.
8. Pengendalian hormon terhadap transpirasi dalam sekala waktu jam hingga
minggu.

Persamaan umum neraca air adalah sebagai berikut :

P=Q+E+△S
Dimana:

P=Presipitasi

Q=Aliran permukaan (run off)

E=Evapotranspirasi

△S=Perubahan cadangan air (dalam tanah atau batuan dasar)

2.Macam-Macam Neraca Air

Model neraca air cukup banyak ,namun yang bisa dikenal terdiri dari tiga
model,antara lain:

1. Model neraca umum.


Model ini menggunakan data-data klimatologis dan bermanfaat untuk
mengetahui berlangsungnya bulan-bulan basah (jumlah curah hujan melebihi
kehilangan air untuk penguapan dari permukaan tanah atau evaporasi maupun
penguapan dari sistem tanaman atau transpirasi,penggabungan keduanya
dikenal sebagai evapotranspirasi.
2. Model neraca air lahan.
Model ini merupakan penggabungan data-data klimatologi dengan data-data
tanah terutama data kadar air pada Kapasitas Lapang (KL),kadar air tanah pada
Titik Layu Permanen (TLP),dan air tersedia (WHC=Water Holding Capacity).
 Kapasitas lapang adalah keadaan tanah yang cukup lembab yang
menunjukan jumlah air terbanyak yang dapat ditahan oleh tanah
terhadap gaya tarik gravitasi. Air yang dapat ditahan tanah tersebut akan
terus menerus diserap akar tanaman atau menguap sehingga tanah makin
lama makin kering. Pada suatu saat akar tanaman tidak lagi mampu
menyerap air sehingga tanaman menjadi layu. Kandungan air pada
kapasitas lapang diukur pada tegangan 1/3 bar atau 33 kPa atau Pf 2,53
atau 346 cm tinggi kolam air.
 Titik layu permanen adalah kondisi kadar air tanah dimana akar-akar
tanaman tidak mampu lagi menyerap air tanah,sehingga tanaman layu.
Tanaman akan tetap layu pada siang atau malam hari. Kandungan air
pada titik layu permanen diukur pada tegangan 15 bar atau 1.500 kPa
atau Pf 4,18 atau 15.849 cm tinggi kolam air.
 Air tersedia adalah banyaknya air yang tersedia bagi tanaman yaitu
selisih antara kapasitas lapang dan titik layu permanen.
3. Model neraca air tanaman.
Model ini merupakan penggabungan data klimatologis,data tanah,dan
data tanaman. Neraca air ini dibuat untuk tujuan khusus pada jenis tanaman
tertentu. Data tanaman yang digunakan adalah data tanaman keofisientanaman
pada komponen keluaran dari neraca air. Neraca air adalah gambaran potensi
dan pemanfaatan sumberdaya air dalam priode tertentu. Dari neraca air ini
dapat diketahui potensi sumberdaya air yang masih belum dimanfaatkan dengan
optimal. Secara kuantitatif,neraca air menggambarkan prinsip bahwa selama
priode waktu tertentu masukan air total sama dengan keluaran air total
ditambah dengan perubahan air cadangan (change in storage).
3.Manfaaat Neraca Air

Manfaat secara umum yang dapat diperoleh dari analisis neraca air antara lain
adalah :

 Digunakan sebagai dasar pembuatan bangunan penyimpanan dan pembagi air


serta saluran-salurannya. Hal ini terjadi jika hasil analisis neraca air didapat
banyak bulan-bulan yang defisit air.
 Sebagai dasar pembuatan saluran drainase dan teknik pengendalian banjir. Hal
ini terjadi jika hasil analisis neraca air didapat banyak bulan-bulan yang surplus
air.
 Sebagai dasar pemanfaatn air alam untuk berbagai keperluan pertanian seperti
tanaman pangan hortikultural,perkebunan,kehutanan,hingga perikanan.

4.Komponen Neraca Air

Dalam menghitung neraca air ada beberapa komponen yang perlu


diperhatikan,antara lain :

 Kapasitas menyimpan air (jumlah ruang pori)


 Infiltrasi run off
 Evapotranspirasi
 Curah hujan
 Jenis vegetasi
BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Hidrologi merupakan ilmu yang mempelajari segala macam seluk-beluk tentang


air serta siklusnya yang terjadi di udara dan dipermukaan bumi. Hidrologi memiliki
berbagai cabang-cabang yang masing-masing mempunyai pengertian dan proses kerja
yang berbeda namun tetap berhubungan dengan air. Cabang-cabang tersebut seperti:
Hidrometeorologi,potamilogi,geohidrologi,limnologi,oceanilogi dan geohidroligi.
Dengan adanya energi dari matahari maka terbentuklah suatu proses atau siklus air
(siklus hidrologi) yang terjadi secara kontiniu. Siklus hidrologi mempunyai berbagai
macam tipe. Ada yang berupa siklus pendek,sedang dan panjang namun secara hakiki
ketiganya memiliki sistem kerja yang sama.

3.2.Saran

Semoga dengan makalah ini dapat menambah wawasan kita mengenai


hidrologi,cabang-cabang hidrologi dan siklus hidrologi. Kritik dan saran yang
membangun kami harapkan guna karya tulis yang lebih baik lagi.Terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA

Khotimah, Nurul. 2008. Diktat Mata Kuliah Hidrologi. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.

https://id.scribd.com/document/350863399/Makalah-Neraca-Air

https://geograph88.blogspot.com/2014/09/cabang-hidrologi.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai