Anda di halaman 1dari 24

KONSEP DASAR SIKLUS HIDROLOGI

Dosen:
Dr. Eng. Ir. H. Mukhsan Putra Hatta, S. T., MT

Anggota Kelompok 1:
Tenriyana Sukma Putri_D011211088
Miswar Anwar_D011211111
Wiwi Afriliah Bur_D011211118
Andi Azzahra Ratu Jayaningrat_D011211128
Muhammad Ahsan_D011181357
Randi Aditya Wardana_D011191117

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala limpahan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan maklah ini dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk mapun pedoman bagi pembaca.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Gowa, 13 September 2022

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 2


DAFTAR ISI .................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang......................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 6
1.3 Tujuan ..................................................................................................................... 6
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 7
2.1 Pengertian Siklus Hidrologi ...................................................................................... 7
2.3 Jenis Jenis Siklus Hidrologi. ................................................................................... 14
2.4 Cara Pergerakan Air ............................................................................................... 17
2.5 Tahapan Siklus Hidrologi ....................................................................................... 17
BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 21
5.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 21
5.2 Saran..................................................................................................................... 22
Daftar Pustaka ............................................................................................................ 23

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Hidrologi adalah proses perjalanan sejumlah air yang menguap dari lautan, sungai,
permukaan tanah/tanaman dsb. ke atmosfir yang kemudian turun sebagai hujan dan
akhirnya kembali lagi ke laut. Proses ini sudah sangat disederhanakan, karena kenyataan
yang sesungguhnya terjadi di lapangan sangat kompleks.
Dalam siklus hidrologi terdapat komponen yang sangat komplek, dimana media
utamanya merupakan air. Air secara alamiah akan mengalami peredaran melalui siklus
hidrologi, yaitu perjalanan air dari permukaan laut ke atmosfer kemudian ke permukaan
tanah dan kembali lagi ke laut secara terus menerus. Dalam siklus ini terjadi proses
evapotranspirasi dan pengembalian air secara teratur. Salah satu bagian penting dalam
siklus hidrologi adalah presipitasi. Hujan merupakan salah satu bentuk presipitasi yang
berfungsi mengembalikan air yang terevapotranspirasi serta mengisi kembali air tanah.
Sebagian hujan yang jatuh menguap sebelum tiba dipermukaan bumi, yakni ketika sedang
jatuh atau ditahan dan melekat pada tumbuh-tumbuhan. Bagian air ini disebut air
intersepsi dan peristiwa penahanan air tersebut disebut peristiwa intersepsi (Arsyad,
2000).
Curah hujan yang tinggi akan mempengaruhi besarnya aliran permukaan (surface runoff)
yang akibatnya akan terjadi pengikisan tanah hingga menyebabkan erosi. Jika hujan terus
berlangsung, maka volume air limpasan permukaan akan membesar dan selanjutnya akan
meluap hingga menyebabkan terjadinya banjir, dan jika dibiarkan terus berlanjut akan
menimbulkan degradasi tanah (Aprisal, 2010).
Intersepsi curah hujan oleh tajuk tumbuhan atau kanopi akan menahan butiran curah
hujan yang jatuh ke permukaan tanah, sehingga dapat mengurangi aliran permukaan dan
erosi. Selain itu, juga akan mereduksi kemampuan air dalam memecah ikatan antar
partikel tanah karena pengurangan besarnya momentum tumbukan oleh partikel butir air
hujan oleh tanaman penutup tanah. Begitu juga dengan peluang terjadinya erosi dan
longsor.
Intersepsi dianggap faktor penting dalam daur hidrologi karena berkurangnya air
hujan yang sampai dipermukaan tanah oleh adanya proses intersepsi cukup besar. Dari
keseluruhan evapotranspirasi, besarnya intersepsi bervariasi antara 35-55 %. Oleh sebab
itu, pengelola daerah aliran sungai harus tetap memperhitungkan besarnya intersepsi
karena jumlah air yang hilang sebagai air intersepsi dapat mempengaruhi neraca air lokal
dan regional (Asdak, 2014). Bukti-bukti ilmiah yang telah dikumpulkan sejak 1960,
4
terutama dari hutan di daerah beriklim sedang, menunjukkan bahwa laju intersepsi jauh
lebih cepat dari pada laju transpirasi, kehilangan air oleh proses intersepsi merupakan
bentuk kehilangan air nyata dalam sistem neraca air suatu DAS (Ward dan Robinson,1990
cit Asdak, 2014). Hasil penelitian yang lebih realistik dilaporkan oleh Rutter (1963),
Helvey (1967), dan Leyton et al., (1967 cit Asdak, 2014) yang menunjukkan bahwa
selama musim dingin kehilangan air oleh proses intersepsi telah melebihi laju transpirasi
di tempat dan lingkungan yang sama.
Dengan adanya tanaman penutup tanah (vegetasi) menyebabkan butiran air hujan
yang jatuh tidak akan langsung menimpa tanah, tetapi ditahan oleh tajuk dan kemudian
dialirkan secara berlahan melalui batang (stemflow) ke permukaan tanah, sebagian jatuh
secara langsung dari tajuk (throughfall) dan sebagian lagi tertahan oleh tajuk
(interception) yang kemudian diuapkan lagi ke udara. Air hujan yang diuapkan tersebut
tergantung pada kapasitas tampung tajuk pohon dari kapasitas tampung seresahnya
(Sallata, et al.,1984 cit Oktaria ,2005).
Salah satu jenis tanaman yang menjadi komoditas unggulan dan paling banyak di
usahakan masyarakat Pesisir Selatan, khususnya di Kecamatan Sutera adalah tanaman
gambir, dimana luas tanaman komoditi gambir adalah 3.711 hektar atau 58,26% dari total
luas areal perkebunan (138,42 km2) di Kecamatan Sutera. Penanamannya pada umumnya
dilakukan pada lahan yang bergelombang sampai berbukit dengan pembudidayaan yang
sederhana. Diketahui juga bahwa petani setempat sudah terbiasa menanam gambir di
tempat-tempat yang berlereng yang pada hakekatnya merupakan kawasan hutan atau
penyangga. Perusakan kawasan hutan serta konversi lahan menjadi perkebunan gambir
akan mempengaruhi kondisi hidrologi kawasan DAS, sehingga perlu dilakukan penelitian
peran maupun fungsi gambir dalam siklus hidrologi. Kawasan penanaman gambir
tersebut pada dasarnya merupakan lahan marginal yang miring dengan reaksi masam,
kesuburan fisik dan kimia sangat rendah, solum dangkal, dan rentan terhadap erosi karena
memiliki erodibilitas tinggi (Badan Pusat Statistik, 2014).

5
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Siklus Hidrologi?
2. Apa Saja Jenis-Jenis Siklus Hidrologi?
3. Bagaimana Cara Pergerakan Air?
4. Apa Saja Tahapan-Tahapn Siklus Hidrologi?

1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Apa itu Siklus Hidrologi?
2. Untuk Mengetahui Apa Saja Jenis-Jenis Siklus Hidrologi?
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Cara Pergerakan Air?
4. Untuk Mengetahui Apa Saja Tahapan-Tahapn Siklus Hidrologi?

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Siklus Hidrologi


Siklus hidrologi adalah prinsip dasar yang paling utama dalam hidrologi.
Siklushidrologi ini digambarkan sebagai suatu rangkaian yang rumit dari peredaran air dalam
berbagai wujud (cair dan uap air) pada permukaan, di bawah permukaan bumi dan
diatmosfir, dimana hukum kekentalan massa ditampilkan sebagai azas yang paling
mendasar.Siklus hidrologi merupakan rangkaian peristiwa yang terjadi mulai dari air saat
jatuhke bumi hingga menguap keudara hingga kemudian jatuh kembali kebumi. Siklusnya
tidak berpangkal dan berakhir dari laut ke atmosfir terus kepermukaan tanah dan kembali
kelaut,dalam pergerakannya untuk sementara air akan tertahan didanau, sungai, tanah, atau
air tanahdan dapat dimamfaatkan oleh manusia, kemudian kembali keatmosfir.Siklus air,
juga dikenal sebagai siklus hidrologi atau siklus H2O, menggambarkan pergerakan air yang
kontinu pada, di atas dan di bawah permukaan bumi. Massa air di Bumimasih cukup konstan
sepanjang waktu tetapi pembagian air ke dalam waduk besar es, airtawar, air asin dan air di
atmosfer adalah variabel yang tergantung pada berbagai variabeliklim. Air bergerak dari satu
waduk yang lain, seperti dari sungai ke laut, atau dari laut keatmosfer, oleh proses pengupan
(evaporation), pengembunan (condensation),curah hujan(precipitation), resapan
(infiltration), aliran permukaan (runoff), dan aliran bawah permukaan(subsurface
flow).Dengan demikian, air terjadi melalui fase yang berbeda: cair, padat (es), dangas
(uap).Siklus air melibatkan pertukaran energi, yang menyebabkan terjadinya
perubahansuhu. Misalnya ketika air menguap, tidak memakan banyak energi dari sekitarnya
danmendinginkan lingkungan. Tetapi ketika mengembun, ini melepaskan energi
danmenghangatkan lingkungan. Pertukaran panas inilah yang mempengaruhi iklim.Tahap
evaporasi siklus menjernihkan air yang kemudian mengisi ulang tanah denganair tawar.
Aliran air cair dan es mengangkut mineral di seluruh dunia. Hal ini jugamembentuk kembali
fitur geologi bumi, melalui proses erosi dan sedimentasi siklus air juga penting untuk
pemilahraan ekosistem di planet ini.Matahari, yang mendorong siklus air, memanaskan air
di samudera dan laut. Airmenguap menjadi uap air di udara Es, hujan dan salju dapat berubah
secara langsung menjadiuap air. Evapotranpirasi adalah air terjadi dari tanaman dan
menguap dari air tanah.Meningkatknya aliran udara yang membawa uap sampai ke atmosfer
dan temperatur yanglebih dingin akan menyebabkan itu mengembun dan menjadi awan.
Aliran udara yangmenggerakan uap air di seluruh dunia, sehingga partikel awan bertabrakan,

7
tumbuh, dan jatuhdari lapisan atmosfer bagian atas sebagai presipitasi. Beberpa presitipitasi
jatuh sebagai saljuatau hujan es dan dapat terakumulasi sebagai es dan gletser, yang dapat
menimpan air bekuuntuk ribuan tahun. Kebanyakan air jatuh kembali ke lautan atau ke tanah
sebagai hujan,dimana air mengalir di atas tanah sebagai aliran (limpasan) permukaan.
Sebagaian aliranmasuk sungai di lembah dalam lanskap, dengan debit sungai air bergerak
menuju lautan.Limpasan dan air yang muncul dari tanah (air tanah) dapat disimpan sebagai
air tawar di danau. Tidak semua limpasan mengalir ke sungai, banyak yang meresap ke
dalam tanahsebagai infilitrasi. Sebagaian air menyerap dalan je dakan tanah mengisi ulang
sumber air,yang dapat menampung tawar untuk jangka waktu yang lama. Sebagaian resepan
bisa beradadekat dengan permukaan tanah dan bisa merembes kembali ke permukaan badan
air (dan laut)sebagai debit air tanah. Sebagaian tanah memiliki celah pada permukaan tanah
sehingga airkeluar sebagai mata air tawar. Pada lembah sungai dan banjir dataran seringkali
ada pertukaran air secara kontinu antara air permukaan dan tanah di zona hyporhei. Sering
waktu,air kembali ke laut, untuk melanjutkan siklus air.

Sebagaimana dapat dilihat dari Gambar dan penjelasan singkat tentang Siklus
hidrologi di atas, tangkapan daerah aliran sungai terhadap presipitasi merupakan keluaran
dari saling-tindak semua proses ini. Limpasan nampak pada sistem yang sangat kompleks
setelah pelintasan presipitasi melalui beberapa langkah penyimpanan dan transfer.
Kompleksitas ini meningkat dengan keragaman areal vegetasi, formasi-formasi geologi,
kondisi tanah dan di samping ini juga keragaman-keragaman areal waktu dari faktor-faktor
iklim.

8
Selain matahari, geometri bumi dan atmosfer, masih ada faktor terakhir yang
mempengaruhi cuaca. Faktor ini adalah bentuk-bentuk geofisik permukaan bumi, seperti
misalnya pegunungan, samudera, benua, lembah atau danau. Bagaimana cuaca di suatu
daerah pada hari ini atau pada bulan yang akan datang itu sangat bergantung kepada
bentuk permukaan daerah tersebut.

Daratan, misalnya lebih cepat mengumpulkan panas dan juga lebih cepat kehilangan
panas dibandingkan dengan perairan. Karena air menahan panaslebih lama daripada
tanah, orang yang berdiam dekat pantai atau dekat danau besar di pedalaman
mengalami musim panas yang lebih sejuk dan musim dingin yang relatif lebih ringan
bila dibandingkan dengan mereka yangbertempat tinggal juh dari danau atau lautan.
Akibat lainnya ialah angin lautsejuk yang bertiup dari perairan pada siang hari, dan
angin darat yang bertiupdari daratan pada malam hari. Hal itu merupakan ciri utama
pola cuaca pesisir, khususnya di daerah tropik.

Adapun penjelasan lebih umum tentang Klimatologi yaitu :

1. Radiasi Matahari dan Bumi

Radiasi matahari, yakni sumber utama energi bumi menetukan cuaca dan
iklim. Baik bumi maupun matahri, pada dasarnya beradiasi sebagai
blackbidies, yakni benda benda yang memancarkan panjang gelombang
yang hampir sama dengan jumlah radiasi maksimum teoritis dari
temperatur-temperaturnya. Panjang gelombang radiasi biasanya
dinyatakan dalammikrometer (μm)(10-6 m) atau dalam angstrom (A)(10-
10 m). Energi maksimum radiasi matahari berupa gelombang pendek
dalam rentang –nilai-tampak (visible range ) adalah dari 0,4 sampai 0,8
μm. Radiasi bumi adalah sekitar 10 μm.

a. Radiasi Matahari pada Permukaan Bumi


Sebagian besar radiasi matahari yang mencapai batas-batas bagian luar
atmosfir terpancar dan terserap di atmosfir atau

9
dipantulkan kembali oleh awan dan prmukaan bumi. Awan-awan banyak
memantulkan radiasi matahari ke angkasa. Banyaknya radiasi yang
dipantulkan tergantung pada jumlah awan dan albedonya. Jumlah albedo
(dan penyerapan) awan snagat bervariasi dengan ketebalan dan kadar
lengas cair(liquid water content), serta bervariasi terbalik dengan
ketinggian matahari. Keseimbangan Panas Permukaan Bumi

Karena luas permukaan suatu bola adalah 4 kali lingkaran terbesarnya,


maka radiasi matahari yang tertangkap oleh planet bumi sebagai suatu
bola utuh adalah seperempat konstante matahari, atau sekitar 0,5 Ly/min.
Jumlah ini dipasang secara berubah-ubah pada 100 unit. Pada gambar
berikut ini akan memberikan gambaran gambaran dari bermacam
komponen kesimbangan panas bumi.

b. Pengukuran Radiasi
Actinometer dan radiometer adalah nama umum bagi instrumenyang
digunakan untuk mengukur intensitas energi radiasi (intensity of radiant
energy), lihat Gambar 2. Sistim metrik atauunit dari intensitas radiasi
adalah Watt per square meter / W/m2

Ada 5 jenis instrumen, yaitu :

➢ Pyrheliometer. Untuk mengukur radiasi matahari langsung


➢ Pyranometer. Untuk mengukur radiasi gelombang pendek
hemisfir (hemispherical shortwave radiation), yakni intensitas
gabungan dari radiasi matahari langsung dan radiasi angkasa yang
tersebar.
➢ Pyrgeometer. Untuk mengukur radiasi gelombang pendek
hemisfir, yang digunakan untuk menghadapi pengukuran radiasi
atmosfir atau secara terbalik mengukur radiasi bumi dan radiasi
atmsferik yang dipantulkan

10
Pyrradiometer, atau total hemispherical radiometer. Untuk
mengukur semua perubahan gelombang radiasi yang berlangsung
terus-menerus, atau digunakan untuk mengukur radiasi
gelombang panjang hemisfir ditambah radiasi bumi atau secara
terbalik mengukur radiasi bumi dan radiasi stmosferik yang
dipantulkan, ditambah denganradiasi matahari yang dipantulkan.
➢ Net Pyrradiometer, atau ‘net radiometer. Untuk mengukursemua
perubahan gelombang radiasi bersih
Alat radiometer (net pyradiometer) tidak umum digunakan dalam
penelitian jaringan (net observation) karena pengukuran-pengukurannya
hanya dapat dipakai untuk jenis permukaan tanahpada lokasi pemasangan
yang tertentu dan luas yang terwakili adalah terbatas. Penggunaan alat
radiometer yang terbanyakdalam hidrologi adalah pada studi penguapan
dan salju mencair (snow melt). Pada studi penguapan, biasanya semua
data peristiwa radiasi gelombang telah tersedia, karena revlektivitas air
hampir konstan (angka-angka harian rata-rata untuk gelombang pendek
dan gelombang panjang berturut-turut adalah 5 dan 3 persen). Namun
reflektivitas salju sangat tergantung pada pangjangnya gelombang, dan
nilai albedonya dapat berkisar antara 40 sampai 90 persen.

▪ Albedo adalah perbandingan jumlah radiasi matahari yang dipantulkan oleh


suatu permukaan dengan jumlah radiasi yang terjadi, juga dinyatakan dalam
persentase. Sebagai contoh, reflektivitas dari salju segar mendekati nol bagi
panjang gelombang-gelombang infra merah ( radiasi buni ), tetapi nilai albedonya
sekitar 85 persen. Albedo merupakanreflektivitas bagi matahari atau jarak nilai
tengah dari radiasi.

▪ Reflektivitas adalah perbandingan radiasi elektromagnetik yang dipantulkan


oleh suatu benda dengan jumlah radiasi yang terjadi, biasanya dinyatakan dengan
persentase

11
2. Temperatur

a. Terminologi
Pengetahuan tentang terminologi dan metode-metode perhitungan
diperlukan guna menghindari terjadinya kesalahan dalam memakai data
temperatur yang dipublikasikan. Temperaturharian rata-rata (mean daily
temperature) dapat dihitung melalui beberapa metode. Metode praktis
yang paling teliti dilaksanakan dengan meratakan temperatur-temperatur
jam-an. Hasi-hasil yang teliti yang dapat diterima dapat di peroleh dengan
meratakan pengamatan-pengamatan 3 atau 6 jam. Temperatur harian
normal(normal daily temperature) adalah nilai rata-rata dari temperatur
harian rata-rata (average daily mean temperature) untuk suatu tanggal
yang diberikan, yang dihitung untuk suaut periode spesifik 30 tahunan.
Rentang nilai harian (daily range) dalam temperatur ialah perbedaan
antara temperatur-temperatur tertinggi dan terendah yang tercatat peda
tanggal tertentu. Temperatur bulanan rata-rata (mean monthly
temperature) adalah temperatur rata-rata dari temperatur- temperatur
maksimum dan minimum bulana rata-rata. Temperatur tahunan rata-rata
(mean annual temperature) ialah temperatur rata-rata dari temperatur
bulananrata-rata pada tahun yang bersangkutan. Derajat-hari (the degree-
day) adalah perubahan satu derajat untuk satu hari dalam temperatur
harian tata-rata dari suatu temperatur dasar yang ditentukan.

b. Pengukuran Temperatur
Untuk mengukur temperatur udara secara tepat, temperatur-temperatur
haruslah ditempatkan pada tempat yang peredaran udaranya relatif tidak
terganggu, dan juga harus terlindungi dari sinar matahari langsung dan
hujan. Di Amerika Serikat temperatur- temperatur ditempatkan pada
naungan-naungan alat yang terbuat dari kayu, berventilasi baik dan
berwarna putih, lihatGambar 3. Lokasi naungan harus pada daerah yang
bersifat umum sehingga temperatur- temperatur yang diukur merupakan
hasil yang dapat mewakili daerah tersebut. Karena gradien temperatur
vertikal yang ditetapkan berada tepat diatas permukaan tanah, maka
semua naungan alat harus ditempatkan pada ketinggian diatas tanah yang
kira-kira sama, agar temperatur yang tercatat dapat dibandingkan.Di

12
Amerika Serikat, naungan alat dipasang kira-kira 41/2 foot (1,4m) di atas
tanah.

3. Hujan

Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya hujan diantara lainberupa:

1. Adanya uap air di atmosphere


2. Faktor-faktor meteorologis
3. Lokasi daerah
4. Adanya rintangan misal adanya gunung.

4. Kelembaban Udara

Kelembaban Udara (humidity) adalah perbandingan tekanan uap air dengan


tekanan uap air jenuh pada volume dan temperatur yang sama.Tekanan uap jenuh
(es) adalah terjadinya keseimbangan di mana udara sudah jenuh air dan
penyerapan air tidak banyak yang dinyatakan dalam bar atau tinggi kolom air
raksa. Kelembaban udara dinyatakan dalam (%). Pengukuran kelembaban
dengan memakai alat psychrometer, lihatGambar 5.

5. Angin

Kecepatan angin diukur dengan anemometer dengan ketinggian 2 meter dari


permukaan tanah, lihat Gambar 6. Pembacaan dilakukan berdasar selisih
pembacaan hari terakhir dengan hari sebelumnya.

6. Tekanan Udara
Tekanan udara berpengaruh terhadap angin dan penguapan air permukaan.
Pengukuran dilakukan dengan barometer. Satuan dinyatakan dalam bar atau
tinggi kolom air rak

13
2.3 Jenis Jenis Siklus Hidrologi.
Siklus hidrologi yang tahapan- tahapannya telah dijelaskan di atas ternyata tidakhanya terdiri
atas satu macam saja. Siklus hidrologi ini terdiri atas beberapa macam. Macam-macam siklus
hidrologi ini dilihat dari panjang atau pendeknya proses siklus hidrologitersebut.
Berdasarkan proses panjang dan pendeknya, siklus hidrologi ini dibagi menjadi 3macam,
yakni siklus hidrologi pendek, siklus hidrologi sedang dan siklus hidrologi Panjang

1. Siklus hidrologi pendek

Siklus hidrologi pendek merupakan siklus hidrologi yang tidak mengalami prosesadveksi.
Uap air yang terbentuk melalui siklus hidrologi akan diturunkan mealui hujan yangterjadi di
daerah sekitar laut tersebut. Penjelasan mengenai siklus hidrologi pendek ini adalahsebagai
berikut:

1. Air laut yang terkena pemanasan sinar matahari akan mengalami penguapan
danmenjadi uap air
2. Uap air tersebut akan mengalami kondensasi dan membentuk awan
3. Awan yang terbentuk tersebut akan menjadi hujan di sekitar permukaan lauttersebut.

14
2. Siklus hidrologi sedang

Siklus yang selanjutnya adalah siklus hidrologi sedang. Siklus hidrologi sedangmerupakan
siklus hidrologi yang umum terjadi di Indonesia. Hasil dari siklus hidrologisedang ini adalah
turunnya hujan di atas daratan. Hal ini karena proses adveksi akanmembawa awan yang
terbentuk ke atas daratan. penjelasan mengenai siklus hidrologi sedangini adalah sebagai
berikut:

1. Air laut yang terkena pemanasan sinar matahari akan mengalami penguapan
danmenjadi uap air
2. Uap air yang sudah terbentuk mengalami proses adveksi karena adanya angin
dantekanan udara, sehingga bergerak menuju ke daratan
3. Di atmosfer daratan, uap air tersebut akan membentuk awan dan kemudian akan
berubah menjadi hujan
4. Air hujan yang jatuh di permukaan Bumi atau daratan akan mengalami run
off,menuju ke sungai dan kembali ke laut.

15
3. Siklus hidrologi Panjang

Siklus yang selanjutnya adalah siklus hidrologi panjang. Siklus hidrologi panjangmerupakan
siklus hidrologi yang umum terjadi di daerah beriklim sub tropis atau di daerah pegunungan.
Melalui siklus hidrologi panjang ini hujan tidak langsung berbentuk air, namunturun dalam
bentuk salju ataupun gletser terlebih dahulu. Penjelasan mengenai siklushidrologi sedang ini
adalah sebagai berikut;

1. Air laut yang terkena pemanasan sinar matahari akan mengalami penguapan
danmenjadi uap air
2. Uap air yang telah terbetuk tersebut mengalami proses sublimasi
3. Kemudian terbentukla awan yang mengandung kristal- kristal es
4. Awan mengalami proses adveksi dan kemudian bergerak ke daratan
5. Awan akan mengalami presipitasi dan turun sebagai salju
6. Salju akan terakumulasi menjadi gletser
7. Gletser tersebut akan mencair karena adanya pengaruh suhu udara dan
membentukaliran sungai
8. Air dari gletser dan mengalir di sungai tersebut kemudian akan kembali ke laut.

Itulah macam- macam siklus hidrologi yang dilihat dari panjang dan pendeknya proses
yang terjadi. Contoh dari masing- masing proses adalah hujan lokal di area lautan(siklus
hidrologi pendek), hujan di daerah tropis (siklus hidrologi sedang), dan hujan salju(siklus
hidrologi panjang).

16
2.4 Cara Pergerakan Air

Ada beberapa Cara Pergerakan Air, yaitu sebagai berikut :

• Evaporasi / transpirasi

- Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, ditanaman, dsb. kemudian akan menguap
ke angkasa(atmosfer ) dankemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air
(awan) itu akanmenjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation)
dalam bentuk hujan, salju, es.

• Infiltrasi / Perkolasi

ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanahmelalui celah-celah dan pori-pori tanah
dan batuan menuju muka air tanah.Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat
bergerak secaravertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air
tersebutmemasuki kembali sistem air permukaan.

• Air Permukaan

- Air bergerak di atas permukaan tanah dekat denganaliran utama dan danau; makin
landai lahan dan makin sedikit pori-poritanah, maka aliran permukaan semakin besar.
Aliran permukaan tanahdapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai
bergabung satusama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air
permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut.Air permukaan, baik yang
mengalir maupun yang tergenang (danau,waduk, rawa), dan sebagian air bawah
permukaan akan terkumpul dan mengalirmembentuk sungai dan berakhir ke laut. Proses
perjalanan air di daratan itu terjadidalam komponen-komponen siklus hidrologi yang
membentuk sistem DaerahAliran Sungai (DAS). Jumlah air di bumi secara keseluruhan
relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya.Tempat terbesar tejadi di laut.

2.5 Tahapan Siklus Hidrologi

Sebuah siklus pastilah mempunyai beberapa tahapan yang berangkai. Tahapan-tahapan


tersebut apabila tergabung antara satu dengan yang lainnya maka akan terciptalahsebuah
siklus. Dengan kata lain, siklus ini terjadi karena adanya tahapan- tahapan yang saling
berkaitan satu sama lain dan bentuknya memutar. Siklus hidrologi ini setidaknya
mencakup 9tahap, yakni evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi, sublimasi, kondensasi,
adveksi, presipitasi, run off, dan infiltrasi. Siklus air secara umum dapat digambarkan
17
dalam gambardisamping. Gambar disamping menunjukkan langkah- langkah atau
tahapan siklus hidrologiyang membentuk gerakan memutar. Adra lebih jelas, masing-
masing tahapan tersebut akankita bahas sebagai berikut.

1. Evaporasi

Tahapan pertama dalam siklus hidrologi ini adalah evaporasi. Evaporasi


merupakanistilah lain dari penguapan. Siklus hidrologi akan dimulai dari adanya
penguapan. Penguapanyang mengawali terjadinya siklus hidrologi adalah penguapan
dari air yang ada di Bumi,seperti samudera, laut, danau, rawa, sungai , bendungan (baca:
bendungan terbesar di dunia), bahkan di areal persawahan. Semua air tersebut akan
berubah menjadi uap air karena adanya pemanasan dari sinar matahari. Hal inilah yang
disebut dengan evaporasi atau penguapan.Evaporasi ini akan mengubah bentuk air yang
semula cair menjadi uap air yang berwujud gas. Karena menjadi wujud gas, hal ini
memungkinkan bahwa gas tersebut dapatnaik ke atas (ke atmosfer) karena terbawa oleh
angin. Semakin panas sinar matahari yangditerima, maka akan semakin banyak air yang
berubah menjadi uap air, dan semakin banyak pula yang terbawa ke lapisan atmosfer
Bumi.

2. Transpirasi
Selain evaporasi, ada bentuk penguapan lainnya yakni penguapan yang berasal dari
jaringan makhluk hidup. Penguapan yang terjadi di jaringan makhluk hidup ini
disebutsebagai transpirasi. Transpirasi ini terjadi di jaringan hewan maupun
tumbuhan.Sama halnya dengan evaporasi, transpirasi ini juga mengubah air yang
berwujud cairdari jaringan makhluk hidup tersebut menjadi uap air. Uap air ini juga
akan terbawa ke atas,yakni ke atmosfer. Namun, biasanya penguapan yang terjadi
karena transpirasi ini jumlahnyalebih sedikit atau lebih kecil daripada penguapan yang
terjadi karena evaporasi.
3. Evapotranspirasi
Evapotranspirasi ini merupakan gabungan dari evapotasi dan juga transpirasi.
Sehinggadapat dikatakan bahwa evapotranspirasi ini merupakan total penguapan air
atau penguapanair secara keseluruhan, baik yang ada di permukaan Bumi atau tanah
maupun di jaringanmakhluk hidup. Dalam siklus hidrologi, evapotranspirasi ini
sangatlah mempengaruhi jumlahuap air yang ternagkut ke atas atau ke atmosfer Bumi.
4. Sublimasi
Tahapan yang lainya adalah sublimasi. Jadi selain melalui proses penguapan, naiknya
uapair ke atmosfer ini juga terjadi melalui proses sublimasi. Apa sebenarnya sublimasi

18
itu?Sumblimasi merupakan proses perubahan es di kutub atau di puncak gunung
menjadi uap air,tanpa harus melalui proses cair terlebih dahulu.Sublimasi ini juga tidak
sebanyak penguapan (evaporasi maupun transpirasi), namunmeski sedikit tetap saja
sublimasi ini berkontribusi erat terhadap jumlah uap air yangterangkat ke atmosfer.
Dibandingkan dengan evaporasi maupun transpirasi, proses sublimasiini berjalan lebih
lambat dari pada keduanya. Sublimasi ini terjadi pada tahap sikulushidrologi panjang.
5. Kondensasi
Kondensasi merupakan proses berubahnya uap air menjadi partikel- partikel es(baca:
hujan es). Ketika uap air dari proses evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi,
dansublimasi sudah mencapai ketinggian tertentu, uap air tersebut akan berubah menjadi
partikel-partikel es yang berukuran sangat kecil melalui proses konsendasi. Perubahan
wujudini terjadi karena pengaruh suhu udara yang sangat rendah saat berada di
ketinggian tersebut.Partikel- partikel es yang terbentuk tersebut akan saling mendekati
satu sama lain dan bersatuhingga membentuk sebuah awan. Semakin banyak partikel es
yang bersatu, maka akansemakin tebal dan juga hitam awan yang terbentuk. Inilah hasil
dari proses kondensasi
6. Adveksi
Adveksi ini terjadi setelah partikel- partikel es membentuk sebuah awan.
Adveksimerupakan perpidahan awan dari satu titik ke titik lainnya namun masih dalam
satuhorisontal. Jadi setelah partikel- partikel es membentuk sebuah awan yang hitam
dan gelap,awan tersebut dapt berpindah dari satu titik ke titik yang lain dalam satu
horizontal.
Proses adveksi ini terjadi karena adanya angin maupun perbedaan tekanan
udarasehingga mengakibatkan awan tersebut berpindah. Proses adveksi ini
memungkinkan awanakan menyebar dan berpindah dari atmosfer yang berada di lautan
menuju atmosfer yang adadi daratan. Namun perlu diketahui bahwa tahapan adveksi ini
tidak selalu terjadi dalam proses hidrologi, tahapan ini tidak terjadi dalam siklus
hidrologi pendek.
7. Presipitasi
Awan yang telah mengalami proses adveksi tersebut selanjutnya akan mengalami
presipitasi. Presipitasi merupakan proses mencairnya awan hitam akibat adanya
pengaruhsuhu udara yang tinggi. Pada tahapan inilah terjadinya hujan. Sehingga awan
hitam yangtebentuk dari partikel es tersebut mencair dan air tersebut jatuh ke Bumi
manjadi sebuahhujan. Namun, tidak semua presipitasi menghasilkan air.Apabila
presipitasi terjadi di daerah yang mempunyai suhu terlalu rendah, yakni sekitarkurang
dari 0 ᵒ Celcius, maka prepitisasi akan menghasilkan hujan salju. Awan yang
19
banyakmengandung air tersebut akan turun ke litosfer dalam bentuk butiran- butiran
salju tipis. Halini dapat kita temui di daerah yang mempunyai iklim sub tropis, dimana
suhu yang dimilikitidak terlalu panas seperti di daerah yang mempunyai iklim tropis.
8. Run Off
Tahapan run off ini terjadi ketika sudah di permukaan Bumi. Ketika awan
sudahmengalami proses presipitasi dan menjadi air yang jatuh ke Bumi, maka air
tersebut akanmengalami proses run off. Run off atau limpasan ini merupakan proses
pergerakan air daritempat yang tinggi menjuju ke tempat yang lebih rendah yang terjadi
di permukaan Bumi.Pergerakan air tersebut dapat terjadi melalui saluran- saluran,
seperti saluran got, sungai,danau, muara sungai, hingga samudera. Proses ini
menyebabkan air yang telah melalui siklushidrologi akan kembali menuju ke lapisan
hidrosfer Bumi.
9. Infiltrasi
Proses selanjutnya adalah proses infiltrasi. Air yang sudah berada di Bumi akibat proses
presipitasi, tidak semuanya mengalir di permukaan Bumi dan mengalami run
off.Sebagian dari air tersebut akan bergerak menuju ke pori- pori tanah, merembes,
danterakumulasi menjadi air tanah. Sebagian air yang merembes ini hanyalah sebagian
kecil saja.Proses pergerakan air ke dalam pori- pori tanah ini disebut sebagai proses
infiltrasi. Prosesinfiltrasi akan secara lambat membawa air tanah untuk menuju kembali
ke laut.Setalah melalui proses run off dan infiltrasi, kemudian air yang telah
mengalamisiklus hidrologi akan kembali berkumpul ke lautan. Dalam waktu yang
berangsunr- angsur,air tersebut akan kembali mengalami siklus hidrologi yang baru,
dimana diawali denganevaporasi. Dan itulah kesembilan dari tahapan siklus hidrologi

20
BAB III
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Hidrologi adalah ilmu yang berkaitan dengan air bumi, terjadinya, peredaran dan
agihanya,sifat sifat kimia dan fisiknya, dan reaksi dengan lingkunganya, termasuk
hubunganya denganmahluk hiduo. (International Glossary of Hidrologi 1974), Karena
perkembanganya yang begitu cepat, hidrologi menjadi ilmu dasar dari penggolongan
sumber daya air yangmerupakan pengembanga agihan dan banyak penggunaan air
secara terencana. Banyak proyek di dunia (Rekayasa air , Irigasi, Pengendalian Banjir,
Drainase, Tenaga Air dan lainlain.) Dilakukan dengan terlebih dahulu melksanakan
survei kondisi kondisi hidrologi yangcukup. Survei Survei tersebut meliputi prosedur
prosedur pengumpulan data lapangan, pemrosesan data dan karena itu menghasilkan
data sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan.Kita sebagai mahasiswa geografi
harus paham betul mengenai apa itu hidrologi dansiklus hidrologi karena sebagai
standar kompetensi kita sebagai mahasiswa yang di proyeksikan menjadi tenaga
surveyor pemetaan, yang tentu harus paham mengenai kondisi hidrologi.
Siklus hidrologi ini digambarkan sebagai suatu rangkaian yang rumit dari
peredaran air dalam berbagai wujud (cair dan uap air) pada permukaan, di bawah
permukaan bumi dan di atmosfir, dimana hukum kekentalan massa ditampilkan sebagai
azas yang paling mendasar.
Siklus hidrologi dibedakan menjadi tiga, yaitu:
• siklus pendek,
• siklus sedang dan
• siklus panjang.
• Saran
Perlu ada kesadaran dari dalam diri sendiri untuk melakukan penghematan air
agar ketersediaan air terjaga hingga masa yang akan datang

21
Siklus air, juga dikenal sebagai siklus hidrologi atau siklus H2O, menggambarkan
pergerakan air yang kontinu pada, di atas dan di bawah permukaan bumi. Massa air di
Bumimasih cukup konstan sepanjang waktu tetapi pembagian air ke dalam waduk besar
es, airtawar, air asin dan air di atmosfer adalah variabel yang tergantung pada berbagai
variabeliklim. Air bergerak dari satu waduk yang lain, seperti dari sungai ke laut, atau
dari laut keatmosfer, oleh proses pengupan (evaporation), pengembunan
(condensation),curah hujan(precipitation), resapan (infiltration), aliran permukaan
(runoff), dan aliran bawah permukaan(subsurface flow).

5.2 Saran

Mata kuliah hidrologi kedepanya mudah mudahan sering mengangkat studi


kasusmengenai air dan menganalsis nya tidak hanya sekedar teori teori dasar mengenai
hidrologi.

22
Daftar Pustaka

D.Prinz, Rural Engineering, IWK, University of Karlsruhe,Germany.


Joseph L. H. Paulhus, Yandi Hermawan. (1996). Hidrologi Untuk
Insinyur. Jakarta : Penerbit Erlangga
Kiyotoka Mori, Suyono Sosrodarsono, Kensaku Takeda (1993). Hidrologi
Untuk Pengairan . Jakarta : Penerbit PTPradnya Paramita.
Linsley,R.K. and JB.Franzini, 1986. Hidrologi untuk Insiyur, Edisiketiga, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Riswal Karamma, 2016. Bahan Ajar Hidrologi, FTUH Makassar.
Rita Lopa, 2015. Bahan Ajar Hidrologi, FTUH Makassa

23
0

Anda mungkin juga menyukai