OLEH:
MISWAR ANWAR
HALAMAN PENGESAHAN
NIS :
Kelas : XI MIA 2
Pembimbing I Pembimbing II
yakni Nabi Muhammad SAW., rasul pilihan yang membawa umatnya dari
wajo”.
fasilitas yang diberikan. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang
maupum materil sehingga terselesainya karya ini, rasa hormat dan terima
melakukan penelitian.
yang dibutuhkan.
selesai.
7. Saudara-saudaraku yang telah memberikan semangat kepada
kepada penulis dari semua pihak yang bersangkutan dicacat di sisi Allah
Penulis
Miswar Anwar
ABSTRAK
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
semata. Banyak juga orang tua yang hanyamelihat pada hasil prestasi
nilai rapor yang bagus, menjadi juarakelas, dan anak tersebut dianggap
Tentu saja hal ini tidak salah, tetapi tidak juga benar seratuspersen.
terobsesi dengan impian masa lalu atauingin dipuji oleh banyak orang,
bahasa, dan ilmu sains lain. Pada awalnya memang anak sangat
anak sejak dini, untuk memberi merekapeluang yang lebih baik dalam
bagi anak setelahkeluarga. Jika seorang anak dirasa telah cukup umur
atas pendidikananak adalah orang tua atau wali yang memiliki hak
aspekkecerdasan emosi.
faham dan yang belum faham, serta pembinaan terampil baca tulis
penghunilembaga tersebut.
dilewati oleh satu angkutan kota(angkot), itu pun siswa siswa harus
moral.
Islam) yang berstatu swasta juga, tidak ada sekolah Islam yang
jurusan,yaitu: IPA, IPS, dan Bahasa. Dan untuk selanjutnya, siswa akan
B. RUMUSAN MASALAH
Wajo?
3. Bagaimana hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi
C. TUJUAN PENELITIAN
Wajo..
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis:
landasan teori.
b. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan untuk menolak,
yangdiraihnya”.
2. Manfaat Praktis:
KAJIAN TEORI
A. PENELITIAN TERDAHULU
B. KECERDASAN EMOSIONAL
1. Pengertian Emosi
1993:163).
Keberadaan emosi bagi setiap individu memegang peranan
oleh evolusi.Akar kata emosi adalah movere, kata kerja bahasa Latin
(Goleman, 2005a:7).
1990:228),emosi adalah:
singkat
bersifat subjektif).
a. Aspek Emosi
psikologi.com).
orang lain, atausesuatu yang ada di alam semesta ini. Dan ia mampu
faktor yang tidakberarti. Ia akan marah dan benci kepada apa yang
c. Penggolongan Emosi
dahsyat.
mempermudah kerjasama.
lebar dan juga cahaya yang masuk keretina. Reaksi ini membuka
(7) Jengkel: hina, jijik, muak, mual, benci, tidak suka, mau
rasabersalah, malu hati, sesal, hina, aib, dan hati hancur lebur.
d. Fungsi Emosi
tingkah laku dimasa yang akan datang. Hal ini menolong untuk
datang.
kali dilontarkan pada tahun 1990 oleh psikolog Peter Salevoy dari
adalah:
a) Empati
c) Mengendalikan amarah
d) Kemandirian
i) Kesetiakawanan
j) Sikap hormat
2001:6).
Pada saat yang sama, Dr. Reuven Bar-On, psikolog Israel
jika adanya anggapan tentang suatu alatuji ukur yang akurat untuk
(Suharsono, 2005:120) :
2005a:11).
(Goleman, 2005b:30-31).
menjadi kaya itutidak harus dengan kerja keras dan pendidikan yang
Hamzah. http://www.pikiran-rakyat.com).
mematikanpotensi EQ tersebut.
11).
Hati)
Optimisme)
penulis.
utama, yaitu:
ini bukan bermaksud untuk individu akanterbawa arus dari emosi itu,
(Goleman, 2005a:268).
KecerdasanEmosional
(Shapiro, 2001:13).
otak manusia agar bisamemahami apa yang terjadi bila bagian ini
(Mas’ud, 2001:80).
2000:29).
berada di setiap sisi otak, disisi kepala. Jika amigdala dipisahkan dari
emosional(Goleman, 2005a:19).
(Goleman, 2005a:23).
lebih kuat.
TeoriPerkembangan
emosi (Hurlock,1980:210).
kulit otakdatang. Kerja sistem limbik lebih cepat 80.000 kali dari kerja
kulitotak yang sadar. Jika pikiran sadar hanya memproses 126 bit
berpikir.
kemampuan anak untuk mencapai nilai IQ yang lebih baik dan tinggi
adalah penting, tetapi itu bukan satu-satunya faktor yang menentukan
biasanya prestasi belajar siswa juga semakin tinggi. Hal ini dapat dilihat
manusia. Orang yang memiliki tubuh yang sehat, ia akan lebih dapat
Orang yang stres akan mudah marah dan mudah terkena penyakit,
emosinya dengan baik. Begitu juga bila manusia berada atau berstatus
belajar sangat banyak, namun saat ini emosi merupakan faktor yang
kecerdasan yang lain. Hal ini terbukti bahwa banyak sekali orang yang
puluh tahun. Sesudah itu mereka ditest lagi dan ternyata bahwa pada
juara kelas dan juara kedua yang mempunyai nilai rata-rata tertinggi di
setelah lulus SMU, ternyata hanya satu di antara empat orang yang
METODOLOGI PENELITIAN
A. RANCANGAN PENELITIAN
2006:37).
B. IDENTIFIKASI VARIABLE
(Arikunto, 2006:10).
prestasi belajar.
C. DEFINISI OPERASIONAL
laporan hasil akhir belajar berupa nilai rata-rata yang dalam buku
raport siswa.
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan satuan analisis yang merupakan
populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda alam yang lain
(Sugiyono, 1993:53)
2. Sampel Penelitian
Kusumah, 2000:16).
mutlak, berapa persen sampel harus diambil. Hal ini sesuai dengan
apabila subyek penelitian kurang dari 100 orang, lebih baik jumlah
orang maka dapat diambil antara 10%-15 % atau 20%-25% atau lebih,
dilakukan uji coba alat ukur kepada siswa kelas III SMA Wachid Hasyim
1. Angket
oleh subyek.
2. Dokumenter
2006:229).
F. INSTRUMEN PENELITIAN
2004:123).
hasilnya lebih baik – dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis –
emosional.
Penelitian ini menggunakan angket dalam pengumpulan
yaitu:
tidak malumalumenjawab
dipercaya.
jujur.
1998:141).
yang dimaksud untuk diukur, bukan variabel lain. Jadi suatu skala
Selain harus valid, suatu alat ukur juga harus reliable atau
handal. Suatu alat ukur dikatakan reliable apabila alat ukur tersebut
a. Validitas Item
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-
dengan mencari korelasi setiap butir dengan skor total pada alat
berikut:
rxy =
kecerdasan emosional.
Hal itu berarti bahwa butir item tersebut sudah bisa mengukur
75. Jadi jika hasil rhitung lebih besar dan positif dari rtabel, maka
Tabel 3.6
Validitas dan Reliabilitas Faktor
H. ANALISIS DATA
melalui proses yang mengikuti tata cara yang dapat diterima oleh ilmu
pengetahuan.
SPSS 12.0 for Windows. Analisis data yang digunakan dalam penelitian
Tabel 3.7
Analisis Data
S X Y
Keterangan:
S = Subyek
X = Jumlah Skor Item
Y = Julah Skor Item
BAB IV
nama pemberian Allah itu adalah nama seorang Ulama besar, Alm.
Rabu) dan do'a awal belajar. Khusus pada hari Senin, secara
aqidah
Ukhuwah Basyariyah;
kemakmuran bangsa;
B. DESKRIPSI DATA
5(lima) tingkatan yaitu: tinggi, sedang, dan rendah. Sedangkan cara untuk
standarddevisi
diperoleh
Tabel 4.1
Kecerdasan
Emosional
ST
SR
> 438,67
411,55 – 438,66
357,29 – 411,54
330,17 – 357,30
≤ 330,18
12
55
1
1%
16 %
72 %
10 %
1%
Total 76 100%
kategori
kategori
rendah, dan 1 anak (1%) pada kategori sangat rendah pada tingkat
kecerdasan
emosionalnya.
dibagi
Aspek
Rata-rata
(M)
Standard
Devisi (SD)
Kecerdasan IntraPersonal
234,83 16,63
Kecerdasan InterPersonal
149,59 12,74
inter-personal, 16 anak
11 anak
kategori
sedang pada aspek kecerdasan intra-personal dan 56 anak (74%) pada
aspek
11 anak
(14%) pada aspek kecerdasan intra-personal dan 6 anak (8%) pada aspek
1 anak
(1%) pada aspek kecerdasan intra-personal dan 2 anak (3%) pada aspek
kecerdsan
inter-personal.
Hasil nilai prestasi belajar subyek yang diambil dan digunakan pada
kategori
sangat baik, 9 anak (12%) tergolong kategori baik, dan 41 anak (54%)
termasuk
20 anak
(26%), dan sisanya sebanyak 4 anak (5%) berkategori sangat kurang
baik.
penelitian ini, pengujian secara statistik dilakukan pada hipotesis nol yang
belajar
Product
Adapun
nilai
probabilitas P = 0,049.
berkorelasi.
Tidak ada tanda negatif ( – ) pada hasil koefisien r maka hal itu
menandakan
korelasinya
tidak kuat atau rendah karena kurang dari 0,5, yaitu koefisien r = 0,226.
Dari hasil analisis data tersebut di atas dapat dikatakan bahwa "terdapat
Hubungan
kecerdasan
emosional anak (siswa) maka semakin tinggi pula nilai prestasi belajarnya,
begitu
belajarnya
rendah.
dari kedua variabel tersebut disejajarkan untuk melihat fakta dalam lokasi
emosional
dengan prestasi belajar. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel berikut ini:
Tabel 4.5
Kategori F % Kategori F %
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
12
55
16
55
9
1
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
41
20
12
54
26
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat fakta yang tampak
dari lokasi penelitian berbalik arah dengan hasil analisis data. Hal ini dapat
dilihat.
dari jumlah frekuensi dan prosentase kedua variabel tersebut yang tidak
memiliki
sedangkan pada
nilai prestasi belajarnya jumlah anak yang memiliki nilai bagus lebih sedikit
yang
tergantung
atau
tidaknya nilai dari prestasi belajar tersebut sangat dipengaruhi oleh kondisi
emosional siswa. Jika pada saat mengerjakan ujian siswa sedang memiliki
menurunkan
Hasyim
tinggi
semakin
dengan
rtabel =
sesuai dengan
emosional
tinggi namun prestasi belajarnya kurang bagus. Hal ini dapat disebabkan
oleh:
tinggi dan kecerdasan intelligensi yang tinggi pula, namun pada saat
tinggi namun kurang bisa menangkap materi yang diajarkan oleh guru,
tersebut dan memberikan catatan perilaku dan nilai yang kurang bagus.
dengan baik. Bisa juga karena subyek duduk dekat dengan teman yang
atau bahkan tidak punya sama sekali catatan permasalahan dalam buku
siswa tersebut dan memberikan catatan perilaku dan nilai yang bagus.
penelitian yang tidak sesuai dengan hasil analisis penelitian, tetap dapat
seseorang
besar ia akan
bahagia dan berhasil dalam kehidupan, menguasai kebiasaan pikiran
yang
menghimpun
pertarungan batin
pekerjaan
emosional
diri
istilah
kesadaran diri ini dalam artian perhatian yang terus menerus terhadap
keadaan
modus
Menurut
terhadap
suasana hati maupun pikiran manusia tentang suasana hati. Inti dari
kemampuan
emosi yang
muncul dari dirinya dan mengetahui apa yang seharusnya dilakukan jika
emosi
tersebut muncul.
mengenali emosi yang muncul dari dalam diri, maka langkah selanjutnya
adalah
bagaimana ia harus mengelola emosi tersebut agar menjadi suatu luapan
perasaan
emosi yang tidak membuat diri menyesal. Kata Yunani kuno (Goleman,
dalam
Orang
diri;
kemampuan ini
perasaan
Aristoteles,
dan jarak;
akan
menjadi sumber penyakit; seperti depresi berat, cemas berlebihan,
amarah yang
berikutnya adalah
menyokong atau men-support diri untuk selalu berpikir positif dan optimis
dalam
bersikap
tanpa
dan
memilih jalan kehidupan mana yang baik untuk dirinya di masa yang akan
datang,
saja, bukan
tersebut
tidak akan mudah putus asa, begitu juga dengan para pelajar yang
mengalami
hanya salah
satu manfaat dari mengajari anak untuk bersikap lebih optimis; anak-anak
yang
pesimis.
memegang
belajar.
kecerdasan
emosional yang dimiliki seseorang (siswa) itu sendiri, artinya dimiliki atau
berasal
dari dalam diri sendiri, bukan karena pengaruh atau dukungan dari orang
merupakan
diharapkan
dapat mengenali dan mengelola emosi dalam diri sendiri dan memotivasi
dirinya,
maka ia dapat mengenali emosi yang ditampakkan orang lain dan ikut
terbuka
perasaan
merupakan
2003:70).
diungkapkan
mampu
membaca pesan non-verbal: nada bicara, gerak-gerik, ekspresi wajah,
sorotan
mengelola
emosi orang
membutuhkan
dan
lain'akan
membawa
antarpribadi.
Sesungguhnya, karena tidak dimilikinya keterampilan inilah yang
menyebabkan
membina
membina
orang lain
merasa nyaman.
Sejak
kecerdasan
kecerdasan
hanya memiliki 20% bagi faktor yang menentukan sukses dalam hidup,
dan
satunya adalah
kecerdasan emosional. Jadi prestasi belajar yang baik belum tentu akan
membuat
memiliki
intelligensi tinggi tidak akan memperoleh prestasi belajar yang baik, jika
tidak
satu faktor
EQ tinggi
menahan diri.
tersebut
diistilahkan dengan sabar. Orang yang sabar adalah orang yang tinggi
kecerdasan
belajar
sifat sabar
ini dengan prestasi belajar adalah bahwa orang yang memiliki sifat sabar
dapat
belajar lebih tekun dan giat meski ia tahu apa yang dipelajarinya itu sulit
dipahami, dan ia akan dapat menerima hasil prestasi dari belajarnya itu
dengan
tabah hati tanpa merasa iri kepada orang yang memiliki prestasi belajar
lebih baik,
karena ia tahu bahwa itulah hasil dari usaha belajarnya yang maksimal.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
bahwa
siswa (72%) sedang, 7 siswa (10%) rendah, dan 1 siswa (1%) sangat
rendah.
rendah.
rendah.
2. Prestasi belajar yang diambil peneliti untuk data pada penelitian ini
adalah
nilai raport semester I siswa kelas XI IPA dan IPS. Hasilnya adalah bahwa
dan
b. Dari hasil korelasi diperoleh nilai r sebesar 0,226 dan nilai probabilitas
dari kedua tersebut tidak kuat atau rendah, sehingga dapat dikatakan
B. SARAN
adalah:
dari
diperlukan
kecerdasan
Khusus kepada enam siswa yang mempunyai ciri tersendiri (fakta nyata
tidak sesuai dengan hasil penelitian), diharapkan pihak sekolah dapat
lebih
psikologis
dalam
kesuksesan.
Peneliti Selanjutnya
belajar
seperti minat, bakat, dan kecerdasan intelektual (IQ). Selain itu, peneliti
satu
dan