Disusun oleh
DEA MUTIARA GHOLIZA 20110017
Bismillahirahmannirahim, Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Dengan semua rahmatnya, saya akhirnya bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.
Tidak lupa, saya juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Sumiharni ,S.T.,M.T selaku
dosen mata kuliah Pengelolaan Sumber Daya Air, yang sudah memberikan banyak ilmu
sehingga saya dapat menyusun makalah ini.
Makalah berjudul “Pengaruh Air Terhadap Pertumbuhan Tanaman” disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pengelolaan Sumber Daya Air. Melalui tugas ini, saya mendapatkan banyak
ilmu baru tentang apa saja pengaruh air bagi pertumbuhan tanaman.
Tentu penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Meskipun begitu, saya berharap
bahwa makalah ini bisa bermanfaat untuk kita semua.
Apabila ada kritik dan saran yang ingin disampaikan, saya sangat terbuka dan dengan senang
hati menerimanya.
Bandar Lampung, 24 Mei 2022
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................4
1.2 Tujuan...................................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
2.1 Sekilas Tentang Sifat Air.......................................................................................................5
2.2 Peranan Air Bagi tumbuhan...................................................................................................6
2.3 Macam-Macam Air................................................................................................................6
2.4 Faktor-Faktor Mempengaruhi Kebutuhan Air Pada Tanaman..............................................6
2.5 Pengaruh Cekaman Air Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman...................................8
2.6 Dampak Kelebihan Air pada Tanaman................................................................................10
2.7 Stress Fisiologis Tanaman...................................................................................................10
BAB III..........................................................................................................................................12
KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................................................12
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................12
3.2 Saran..................................................................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan sumber kehidupan, tanpa air tidak ada makhluk yang dapat hidup.
Begitu juga tanaman,salah satu unsur terbesar tanaman adalah air yaitu berkisar antara 90%
untuk tanaman muda, kurang dari 10% untuk padi-padian yang menua. sedangkan tanaman yang
mengandung minyak kandungan airnya sangat sedikit. Penyiraman harus dilakukan teratur agar
tanaman tidak kekurangan air. Jika tidak disiram tanaman akan mati kekeringan. Air merupakan
bahan untuk fotosintesis, tetapi hanya 0,1% dari total air yang digunakan untuk fotosintesis. Air
yang digunakan untuk transpirasi tanaman sebanyak 99 %, dan yang digunakan untuk hidrasi 1
%, termasuk untuk memelihara dan menyebabkan pertumbuhan yang lebih baik. Selama
pertumbuhan ,tanaman membutuhkan sejumlah air yang tepat
Air merupakan reagen yang penting dalam proses-proses fotosintesis dan dalam proses-
proses hidrolik. Disamping itu air juga merupakan pelarut dari garam-garam, gas-gas dan
material-material yang bergerak kedalam tumbuh tumbuhan melalui dinding sel dan jaringan
esensial untuk menjamin adanya turgiditas, pertumbuhan sel, stabilitas bentuk daun, proses
membuka dan menutupnya stomata, kelangsungan gerak struktur tumbuh-tumbuhan.
Kekurangan air akan mengganggu aktifitas fisiologis maupun morfologis, sehingga
mengakibatkan terhentinya pertumbuhan. Defisiensi air yang terus menerus akan menyebabkan
perubahan irreversibel (tidak dapat balik) dan pada gilirannya tanaman akan mati.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah :
1. Mahasiswa dapat mengetahui peranan air bagi tanaman
2. Mahasiswa dapat mengetahui dampak kekurangan dan kelebihan air bagi tanaman
3. Mahasiswa dapat menambah wawasan mengenai pentingnya air bagi tanaman
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
2.2 Peranan Air Bagi tumbuhan
Air yang di butuhkan oleh tanaman adalah air yang berada di dalam tanah yang di tahan
oleh butir-butir tanah . air ini berasal dari cadangan dalam tanah yang telah ada sebelum tanaman
di tanam dan curah hujan yang turun senbelumnya. Peranan air bagi tumbuhan guna menjamin
kelangsungan proses fisiologis dan biologi pertumbuhannya yaitu :
Merupakan 90 – 95% penyusun tubuh tanaman
Aktivator enzim
Pereaksi dalam reaksi hidrolisis
Sumber H dalam fotosintesis
Penghasil O2 dalam fotosintesis
Pelarut dan pembawa berbagai senyawa
Menjaga Ψp sel yang penting untuk pembelahan, pembesaran, pemanjangan sel,
mengatur bukaan stomata, gerakan daun dan bunga (misal epinasti)
Pemacu respirasi
Mengatur keluar masuknya zat terlarut ke dan dari sel
Mendukung tegaknya tanaman, terutama pada tanaman herbaceous
Agensia penyebaran benih tanaman
Mempertahankan suhu tanaman tetap konstan pada saat cahaya penuh
6
contohnya jenis Adiantum, Begonia, Calathea, Dracaena, Dieffenbachia, Monstera,
Peperomia serta jenis pakis-pakisan.Jenis
menyukai air dalam jumlah sedang, memerlukan air yang cukup tapi tidak berlebih
untuk tumbuh dalam kondisi yang sehat, contohnya adalah Aglaonema, Anthurium,
Philodendron, dan lainnya Jenis menyukai
sedikit air, merupakan jenis tanaman yang dapat tumbuh dengan baik dalam keadaan
sedikit air, contohnya berbagai jenis tanaman sukulen, kaktus, Sansiviera,
Chryptanthus dan lainnya.
Bentuk daun juga harus diperhatikan, jika daunnya besar dan tipis, berarti
tanaman tidak kuat kondisi kering dan membutuhkan relatif lebih banyak air dalam
penyiraman. Jika daun ada lapisan lilinnya berarti sedikit tahan akan kondisi kering.
Daun kecil akan menghindari penguapan air saat siang hari. Akan tetapi penting pula
diketahui jenis tanamannya, apakah tanaman menyukai air atau tidak
b) Lokasi dan Kondisi Sekitar Tanaman
Lokasi juga mempunyai andil dalam menentukan banyaknya air untuk
penyiraman. Tanaman dalam pot yang diletakkan di bawah naungan dengan yang
langsung di bawah sinar matahari akan mempunyai perbedaan kebutuhan air. Umumnya
tanaman yang berada di daerah naungan membutuhkan jumlah air yang relatif lebih
sedikit dari pada tanaman yang terkena sinar matahari langsung.
Peletakan tanaman pada sumber air membutuhkan air yang berbeda dengan yang
diletakkan di tengah lapangan terbuka. Peletakan di dekat sumber air merupakan jenis
tanaman yang menyukai kondisi air cukup banyak untuk pertumbuhannya. Jenisnya pun
berbeda dengan tanaman yang tahan akan sinar matahari.
c) Jenis Media Tanam
Media merupakan material yang bersentuhan langsung dengan akar, bagian
tanaman yang sangat penting untuk penyerapan air dan unsur hara lainnya. Media
tanaman yang umum digunakan adalah tanah, humus, sekam, cocopeat, pasir malang, dan
akar pakis. Masing-masing mempunyai daya ikat air yang berbeda. Humus mengandung
banyak sisa-sisa bagian tanaman yang membusuk. Biasanya bersifat menahan air. Tetapi
jika diletakkan di area terbuka, humus mudah kering dan berbentuk serpihan2/butiran2
halus.
Sekam yang umumnya digunakan adalah jenis sekam biasa dan sekam bakar.
Bentuknya yang berupa butiran-butiran sekam kasar membantu tanah dalam
memperbaiki struktur tanah hingga menjadi remah-remah tidak padat sehingga air dapat
mengalir dengan lancar. Untuk itu media tanam sekam murni relatif cocok untuk tanaman
hias pada pot, atau campuran media tanam pada musim hujan agar air tidak merusak akar
yang akan mengakibatkan busuk akar.
Cocopeat relatif dapat menyimpan air hingga penggunaan media dengan
campuran bahan ini sangat tepat saat musim kering, tetapi jangan biarkan media ini
terlampau kering. Beda dengan pasir malang yang lebih bersifat tidak menahan air.
7
Sangat cocok digunakan sebagai campuran media tanam pada musim hujan. Tak jarang
untuk penanaman sering kali media tersebut dicampur dengan jumlah tertentu. Oleh
karena itu penting mengetahui sifat media terhadap daya pegang air untuk mendapat
media yang ideal dengan jenis tanaman yang hendak ditanam.
d) Besar Kecilnya Pot
Terkait dengan tingkat kelembaban media dalam pot. Pot kecil akan mempunyai
tingkat kelembaban yang lebih kecil jika dibandingkan dengan media pada pot yang
besar. Tepai pot besar mempunyai kelebihan dalam pertumbuhan akar tanaman.
Banyaknya ruang yang tersedia dapat memberikan ruang yang cukup untuk bernafasnya
akar.
e) Musim
Dua musim utama di Indonesia, musim kering dan musim hujan, akan
mempengaruhi penyiraman terhadap tanaman. Musim kering tanaman harus diperiksa
apakah memerlukan penyiraman satu-dua hari sekali sedangkan musim hujan apakah
harus disiram setiap hari atau tidak.
8
Penutupan stomata pada kebanyakan spesies akibat kekurangan air pada daun akan
mengurangi laju penyerapan CO2 pada waktu yang sama dan pada akhirnya akan mengurangi
laju fotosintesa .Disamping itu penutupan stomata merupakan faktor yang sangat penting dalam
perlindungan mesophyta terhadap cekaman air yang berat. Waktu antara penyebaran benih dan
pemasakan dapat diperpendek atau diperpenjang tergantung pada intensitas dan waktu terjadinya
cekaman air. Hasil penelitian Turk dan Hal pada tahun 1980 dan Lawn tahun 1982 menunjukkan
bahwa kacang tunggak berbunga dan masak lebih awal dibawah tingkat cekaman air sedang,
tetapi cekaman air yang berat menunda aktivitas reproduktif
Kedalaman perakaran sangat berpengaruh terhadap jumlah air yang diserap. Pada
umumnya tanaman dengan pengairan yang baik mempunyai sistem perakaran yang lebih panjang
daripada tanaman yang tumbuh pada tempat yang kering. Rendahnya kadar air tanah akan
menurunkan perpanjangan akar, kedalaman penetrasi dan diameter akar .Peningkatan
pertumbuhan akar di bawah kondisi cekaman air ringan sampai sedang mungkin sangat penting
dalam menyadap persediaan air baru bagi suatu tanaman.Hasil penelitian Nour dan Weibel tahun
1978 menunjukkan bahwa kultivarkultivar sorghum yang lebih tahan terhadap kekeringan,
mempunyai perkaran yang lebih banyak, volume akar lebih besar dan nisbah akar tajuk lebih
tinggi daripada lini-lini yang rentan kekeringan.Hasil penelitian Martin, Tenorio dan Ayerbe
(1994) menunjukkan bahwa perakaran tanaman ercis yang mengalami cekaman air pada paruh
kedua dari siklus hidupnya tidak dapat menjelajahi keseluruhan lapisan tanah pada kedalaman 45
– 75 cm. Dengan kata lain tanaman ercis tidak dapat mengekstrak air di bawah kedalaman 70
cm. akibat lebih lanjut cekaman air akan menurunkan hasil tanaman, dan bahkan tanaman gagal
membentuk hasil. Jika cekaman air terjadi pada intensitas yang tinggi dan dalam waktu yang
lama akan mengakibatkan tanaman.
Tanggap pertumbuhan dan hasil tanaman terhadap cekaman air tergantung fase
pertumbuhan saat cekaman air tersebut terjadi. Jika cekaman air terjadi pada fese pertumbuhan
vegetatif yang cepat, pengaruhnya akan lebih merugikan dibandingkan dengan jika cekaman air
terjadi pada fese pertumbuhan lainnya. Proses-proses fisiologi yng mengakibatkan perubahan
hasil karena cekaman air, digambarkan oleh Hsio dkk. tahun 1976 seperti pada gambar berikut.
Untuk mengetahui apakah tanaman cukup air atau tidak, dapat melihat gejala-gejala
yang ditampakkan oleh tanaman. Diantaranya adalah:
a. Pengecekan media tanam:
Jika media terasa remah lepas, berarti media sedikit mengandung air
Periksa dengan membuat lubang sebesar ibu jari dengan kedalaman 1,5-3cm. Jika
kering maka kelembaban tanaman rendah dan tanaman perlu disiram.
b. Gejala fisiologis tanaman:
Tanaman layu dan daun tua coklat dan mengering, dicurigai tanaman kekurangan
air.
Periksa media dan gejala lain apakah disebabkan oleh hama dan penyakit tanaman
lainnya.
Pinggiran daun berwarna coklat dan kering untuk tanaman kekurangan air
Jika berbunga dan kurang air, maka bunga akan gugur dengan cepat.
9
Jika daun ujungnya coklat, kemungkinan besar kelebihan air.
Dalam media yang terlalu lembab, akar akan membu. Dampak kandungan lengas
pada
perkembangan sistem perakaran
10
pembesaran sel juga menurun karena kehilangan tekanan di dalam sel. Turgor yang tinggi
dalam jaringan kadang-kadang dijumpai pada malam hari dibanding dengan pada siang
hari. Ketersediaan air tanah juga berpengaruh pada potensi air di daun dan juga
perkembangan/perluasan daun. Stress air yang berkepanjangan dapat menghambat
pembelahan sel (meristem) belum jelas apakah penghambatan tersebut secara langsung
atau tidak langsung.
11
BAB III
3.1 Kesimpulan
Air bagi tanaman merupakanØ bahan untuk fotosintesis, tetapi hanya 0,1% dari total air
yang digunakan untuk fotosintesis. Air yang digunakan untuk transpirasi tanaman sebanyak 99
%, dan yang digunakan untuk hidrasi 1 %, termasuk untuk memelihara dan menyebabkan
pertumbuhan yang lebih baik. Selama pertumbuhan tanaman membutuhkan sejumlah air yang
tepat .Kebutuhan air bagi tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lainjenis tanaman
dalam hubungannya dengan tipe dan perkembangannya, kadar air tanah dan kondisi cuaca
peranan air bagi tumbuhan sangat besar diantaranya
untuk pemakaian evapotranspirasi ,di gunakan untuk proses asimilasi, sebagai
pengangkut unsure harav , sebagai pengatur tegangan sel, dan sebagai bagian dari tanamaan baik
sebagai penyusun jaringan ,maupun sebagai penolonng sifat sifat bahan-bahan penyusun jaringan
tersebut.
Kekurangan air bagi tanaman dapat menyebabkan aktivitas prposes vaktivitas dan
fisiologis tanaman terhambat bahkan tidaka kan berjalan, tanaman yang kekuirangan air akan
menyebabkan tanaman layu dan akhirnya akan menyebabkan kematian pada tanaman Karen
jaringan-jaringan tanaman tidak lagi berfungsi dengan baik. Sedangkan kelebihan air pada
tanaman akan meyebabkan permukaan tanah tempat tanaman hidup akan lembab karena
kelebihan air, keaaadaan lembab tersebut akan memunculkan mikro organisme jamur yang akan
mengakibatkan tumbuhnya penyakit bagi tanaman.
3.2 Saran
Untuk dapat meningkatkan produksi pertanian, maka sebaiknya setiap pelaku usaha tani
agar dapat menerapkan teknologi-teknologi yang dianjurkan oleh para penyuluh pertanian.
Karena dengan menggunakan teknologi-teknologi terbaru maka hasil pertanian kita dapat di
tingkatkan.
12