Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH VOLUME AIR TERHADAP

PERTUMBUHAN KECAMBAH KACANG HIJAU

KELOMPOK 1

Disusun Oleh :

SMAN 4 KENDARI
KELAS XII MIPA
8
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-

Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul

“PENGARUH VOLUME AIR TERHADAP PERTUMBUHAN

KECAMBAH KACANG HIJAU” ini.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas

pada bidang biologi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah

wawasan tentang “PENGARUH VOLUME AIR TERHADAP

PERTUMBUHAN KECAMBAH KACANG HIJAU” bagi para pembaca

dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Hasrif Nova Syahputra,S.pd selaku Guru

Bidang Studi biologi, yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah

pengetahuan dan wawasan.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian

pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi

kesempurnaan makalah ini.

Kendari, 21 Agustus 2023

Muh. Shiddiq. Khasyatullah


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
......................................................................................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................4

1.1 LATAR BELAKANG PRAKTIKUM.......................................................................................................1

1.2 RUMUSAN MASALAH.....................................................................................................................1

1.3 TUJUAN PRAKTIKUM......................................................................................................................1

1.4 MANFAAT PRAKTIKUM...................................................................................................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................................................3

2.1 KAJIAN TEORI.................................................................................................................................3

2.1.1 FUNGSI AIR UNTUK TUMBUHAN.................................................................................................3

2.2 KAJIAN EMPIRIS.............................................................................................................................4

BAB III METODE PRAKTIKUM................................................................................................................6

3.1 WAKTU DAN TEMPAT PRAKTIKUM.................................................................................................6

3.2 VARIABEL PRAKTIKUM...................................................................................................................6

3.3 DESAIN PRAKTIKUM.......................................................................................................................6

3.4 ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM.......................................................................................................6

3.5 PROSEDUR PRAKTIKUM................................................................................................................11

3.6 TEKNIK ANALISIS DATA..................................................................................................................13

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................................................................14

4.1 HASIL PENGAMATAN....................................................................................................................15

4.2 PEMBAHASAN..............................................................................................................................16

BAB V PENUTUP..................................................................................................................................17

5.1 KESIMPULAN.................................................................................................................................17

5.2 SARAN...........................................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................17

LAMPIRAN.........................................................................................................................................18
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kacang hijau merupakan salah satu tanaman leguminosae yang cukup penting di
Indonesia. Sampai saat ini masih sangat kurangnya perhatian masyarakat terhadap
tanaman ini. Kurangnya perhatian ini disebabkan oleh hasil yang dicapai per
hektarnya masih sangat rendah. Kacang hijau merupakan tanaman tropis yang
menghendaki suasana panas selama hidupnya. Tanaman ini dapat ditanam di
dataran rendah hingga tinggi 500 m diatas permukan laut (dpl), tanaman kacang
hijau dapat hidup di daerah curah hujan rendah dengan memanfaatkan sisa-sisa
kelembaban bekas tanaman yang diairi sepenuhnya, misalnya padi, kacang hijau
dapat tumbuh di segala macam tipe tanah, namun pertumbuhan terbaik pada tanah
lempung dengan bahan organik tinggi. kekeringan merupakan faktor utama yang
membatasi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan tingkat tinggi. Karena
kekeringan adalah keadaan umum di banyak lingkungan, dan banyak spesies
tanaman tahunan telah mengembangkan mekanisme untuk mengatasi ketersediaan
air yang terbatas. Bahwa ketersediaan air yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
air bagi tanaman sangat penting. Peranan air pada tanaman sebagai pelarut berbagai
senyawa molekul organik dari dalam tanah ke dalam tanaman, air Juga berperan
dalam menjaga
turgiditas sel diantaranya dalam pembesaran sel dan membukanya stomata, sebagai
penyusun utama dari protoplasma serta pengatur suhu bagi tanaman.Berdasarkan
latar belakang tersebut, maka dilakukan praktikum dengan judul “PENGARUH
VOLUME AIR TERHADAP PERTUMBUHAN KECAMBAH KACANG HIJAU”

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas,maka rumusan masalah praktikum ini
adalah Bagaimana pengaruh perbedaan volume air terhadap pertumbuhan
kecambah kacang hijau?.
1.3. Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh
perbedaan volume air terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau.
1.2 Manfaat Praktikum
1.2.1 Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi ilmu dalam
mengembangkan media pembelajaran dan dapat dijadikan bahan
pertimbangan bagi penelitian selanjutnya.
1.2.2 Manfaat praktis
1.)Bagi guru, hasil dari penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi guru
biologi khususnya terhadap pertumbuhan kacang hijau.
2.)Bagi sekolah,sebagai bahan masukan bagi dinas pendidikan dan kepala
sekolah setempat bagaimana pentingnya kegiatan praktikum dalam
keberhasilan proses belajar mengajar.
3.)Bagi peneliti,dapat menambah pengetahuan serta pengalaman bagi
peneliti dalam melaksanakan praktikum mengenai pertumbuhan dan
perkembangan terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2 .1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian air secara umum
Air(H2O) adalah cairan jernih,tidak berwarna ,tidak
berasa,tidak berbau.Yang terdapat dan diperlukan dalam kehidupan
manusia,hewan dan tumbuhan,yang secara kimiawi air terbentuk dari
Hidrogen dan Oksigen.
Air merupakan salah satu faktor yang dapat mempercepat perkecambahan
dan menghentikan masa dormansi biji.Perkecambahan diawali penyerapan
air dari lingkungan sekitar biji,baik tanah,udara,maupun media lainnya.
Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap
imbibisi.Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya,baik dari tanah
maupun udara(dalam bentuk embun atau uap air).Efek yang terjadi adalah
membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar dan biji melunak.
Kehadiran air di dalam sel mengaktifkan sejumlah hormon
perkecambahan awal.Fitohormon asam absisat menurun kadarnya,sementara
giberelin meningkat.Selain itu masuknya air pada biji juga menyebabkan
enzim aktif bekerja.Bekerjanya enzim merupakan proses kimia.Enzim
amilase bekerja memecah tepung menjadi maltosa,selanjutnya maltosa
dihidrolisis oleh maltase menjadi glukosa.Protein juga dipecah menjadi
asam-asam amino.Senyawa glukosa masuk kedalam proses metabolisme dan
dipecah menjadi energi dan senyawa karbohidrat yang menyusun struktur
tubuh asam-asam amino dirangkaikan menjadi protein yang berfungsi
menyusun struktur sel dan enzim-enzim baru.Asam-asam lemak terutama
dipakai untuk menyusun membran sel.
Perubahan pengendalian ini merangsang pembelahan sel di bagian yang
aktif melakukan mitosis,seperti di bagian ujung radikula. Akibatnya ukuran
radikula makin besar dan kulit atau cangkang biji terdesak dari dalam, yang
pada akhirnya akan pecah. Pada tahap ini diperlukan prasyarat bahwa
cangkang biji cukup lunak bagi embrio untuk dipecah.
2.1.2 Fungsi air untuk tumbuhan
1. Memberikan tekanan turgor pada dinding sel sehingga sel dapat
membelah dan membesar.
2. Merangsang terjadinya proses imbibisi,yaitu proses penyerapan air
oleh biji
3. Sebagai bahan baku fotosintesis sehingga tanaman memproduksi
glukosa. 4.Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis keseluruh bagian
tumbuhan.
Bila tanaman kekurangan air,maka tanaman akan kering dan
kekurangan nutrisi karena tidak ada yang mengangkut nutrisi itu.Tetapi jika
kelebihan air juga tidak baik untuk tanaman karena pertumbuhan tanaman
akan terhambat dan kemungkinan akan mati.

( https://www.slideshare.net/cemux/air-dan-kacang-hijau? )

3.2 Kajian empiris


1. setiap tumbuhan membutuhkan air dengan jumlah yang berbeda-beda.
Jika tanaman memperoleh air yang banyak maka tumbuhan akan
menutup
stomatanya. Menurunkan tekanan turgor secara bersamaan serta
meningkatnya asam absisat yang bebas berada pada daun akan terjadinya
penyempitan pada stomata yang juga mempengaruhi fotosintesis
(Anggraini, Novita dkk, 2015:41).
2. Air merupakan faktor abiotik pendukung pertumbuhan tanaman. Jika
tanaman tidak mendapatkan air maka tanaman tersebut tidak dapat
tumbuh. Di Dalam protoplasma terdapat air. Keseluruhan berat jaringan
pada tanaman 85% sampai 90% disusun oleh air. Pada stomata yang
membuka dan menutup juga dipengaruhi oleh air (Song, Nio dan Banyo,
Yunia.
2011).
3. Tanaman dikatakan mengalami kekeringan jika kehilangan lebih dari
50% air dari jaringannya (Song, Nio dan Banyo, Yunia. 2011: 170).
4. Jumlah air yang dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman bervariasi,
tergantung pada jenis tanaman. Dalam kehidupan tanaman air berperan 1)
sebagai pelarut unsur-unsur hara yang terkandung dalam tanah, sehingga
dapat diambil oleh tanaman dengan mudah melalui akar dan diangkut ke
bagian tanaman yang membutuhkan (termasuk daun yang berfotosintesis)
melalui xilem;2) sebagai pelarut hasil fotosintesis untuk didistribusikan ke
seluruh bagian tanaman melalui floem dan fotosintat tersebut akan
digunakan oleh tanaman untuk proses pertumbuhan (Song, Nio dan
Banyo, Yunia. 2011: 170).
5. Kekurangan air atau kekeringan pada tanaman dapat dibagi ke dalam
tiga kelompok yaitu:
a) Cekaman ringan: jika potensial air daun menurun 0,1 MPa
atau kandungan air nisbi menurun 8 – 10 %
b) Cekaman sedang: jika potensial air daun menurun 1,2 s/d 1,5 MPa
atau kandungan air nisbi menurun 10 – 20 %
c) Cekaman berat: jika potensial air daun menurun >1,5 MPa
atau kandungan air nisbi menurun > 20%

Bab III
METODE KERJA

3.1 Waktu dan tempat praktikum


Praktikum ini dilaksanakan pada hari jumat tanggal 11 agustus
2023,pukul 16.21 WIT.Bertempat di rumah kayla aulia btn 2 wua wua (blok a
no 7)
3.2 Variabel praktikum
Variabel bebas:Perbedaan volume air(4L,6L,dan 8L)
Variabel Terikat:Panjang akar,batang dan daun kecambah kacang hijau
Variabel kontrol:Intensitas cahaya,polybag,tanah humus,biji kacang hijau,
3.3 Desain praktikum
Bentuk desain praktikum yang dipilih ialah Penelitian
kualitatif.Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lainnya, secara holistik
dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
ilmiah (Moleong,2012).
Lexy J. Moleong (2005:6) mengungkapkan metode kualitatif bertujuan
untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian.
Termasuk dengan menjelaskan tingkah laku, persepsi, motivasi, tingkah
laku, dan lain-lain secara keseluruhan, dari segi bahasa dan dalam konteks
alam tertentu, dengan menggunakan berbagai metode alam.
Jadi dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif
deskriptif dan menggunakan pendekatan fenomenologi, jadi peneliti akan
mendeskripsikan bagaimana Pengaruh perbedaan volume air Terhadap
Pertumbuhan Kecambah Kacang Hijau

3.3 Alat dan bahan praktikum;


3.1.1 Alat;
a.Polybag

b.penggaris

c.Kardus

d.Gelas ukur

3.1.2 Bahan;
a.5 buah biji kacang hijau
b.Air
c.Tanah humus

3.4 Prosedur praktikum


1. Menyiapkan 3 polybag dengan ukuran 15 kali 18
2.Memasukkan masing-masing tanah humus kedalam polybag

3.Menuangkan air kedalam polybag


dengan a.)Polybag a:4 liter
b.)Polybag b:6 liter
c.)Polybag c:8 liter
4.Merendam biji kacang hijau selama 24 jam agar membantu
proses imbibisi pada tanaman kacang hijau

5.Meletakkan biji kacang hijau yang sudah direndam diatas tanah


yang sudah diberikan air
6.Memberi label pada tiap polybag
7.Meletakkan masing-masing polybag di tempat yang intensitas
cahayanya berbeda(Dibawah sinar matahari dan ditempat yang tidak
memiliki cahaya)

8.Mengamati pertumbuhan kacang hijau selama 1 minggu atau 7 hari


9.Mencatat hasil pengamatan tiap hari dengan mengukur tinggi
akar,batang,
jumlah daun,serta perubahan warna yang terjadi pada tumbuhan
3.5 Teknik analisis data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
dokumentasi, dengan mengorganisasikan data ke dalam kategori,
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain
(Sugiyono,2014) Proses analisis data yang dilakukan penelitian ini
menggunakan tiga langkah yaitu :
1. Reduksi Data (Data Reduction)
Mereduksi data berarti meringkas, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya
(Sugiyono,2009). Reduksi data dalam penelitian ini yaitu data yang telah
diperoleh dari hasil praktikum mengenai Pengaruh volume air terhadap
pertumbuhan dan perkembangan kecambah kacang hijau dengan
melakukan penelitian serta hal- hal yang berkaitan dengan kesiapan dalam
melaksanakan praktikum
2. Penyajian Data (Display Data)
Setelah data direduksi kemudian tahap selanjutnya adalah display data atau
penyajian data. Penyajian data dalam penelitian kualitatif dilakukan dalam
bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan
sejenisnya (Sugiyono,2016) dalam hal ini miles dan huberman menyatakan
“the most frequent form of display data for 63 qualitative research data in
the past has ben narrative text” yang paling sering digunakan untuk
menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang
bersifat naratif dengan mendisplaykan data. maka akan memudahkan untuk
memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan
yang dipahami tersebut (Sugiyono, 2016) Penyajian data dalam penelitian
ini berfungsi untuk lebih memudahkan peneliti memahami data yang
diperoleh dari hasil praktikum.
3. Penarikan kesimpulan (Conclusion Drawing Verification)
Langkah ketiga dalam proses analisis data adalah penarikan kesimpulan
atau verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat
sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti –bukti yang kuat
yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya
(Sugiyono,2016). Kesimpulan data dapat menjawab rumusan masalah yang
dirumuskan sejak awal dan kesimpulan berupa deskripsi atau gambaran
mengenai objek yang diteliti.
Bab IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil pengamatan
Adapun hasil pengamatan yang diperoleh pada praktikum ini sebagai
berikut.
4.2 Pembahasan
Dari hasil uji praktek yang dilakukan, kami melakukan pengamatan terhadap
kecambah kacang hijau dengan mengadakan beberapa pengujian menggunakan
volume air yaitu; pengukuran panjang batang kecambah, warna daun & jumlah
daun kecambah. Pengamatan Tersebut Dilakukan Selama 7 hari.
Rincian (Analisa data) Sebagai Berikut;
A. Pengamatan pengukuran panjang batang,
1. Polybag 8 Liter air (Outdoor)
 1 Biji kacang hijau. Pada hari pertama kacang hijau sudah tumbuh dengan
panjang batang ukuran 1,1cm dan pada hari ke-7 ukuran panjang batang
yaitu 26cm, sehingga menjadikan uji coba I;untuk pertumbuhan kecambah
pada batang yang paling cepat di antara uji coba yang lainnya.

 2 Biji kacang hijau. Pada hari pertama pertama kacang hijau belum ada
perkembangan dan panjang batang belum muncul, Hari ke-2 Kecambah
sudah melukakan pertumbahan dengan Panjang Batang ukuran 2cm. dan
pada hari ke-7 ukuran panjang batang yaitu 25cm. sehingga menjadikan uji
coba II; untuk pertumbuhan kecambah pada batang yang lambat dari uji
coba I.

 3 Biji kacang hijau. Pada hari pertama kacang hijau belum ada
perkembangan dan panjang batang belum muncul, Hari ke-2 Kecambah
sudah melukakan pertumbahan dengan Panjang Batang ukuran 1.6cm. dan
pada hari ke-7 ukuran panjang batang yaitu 23cm. sehingga menjadikan uji
coba III; untuk perrtumbuhan kecambah pada batang yang lambat pada dari
uji coba I,dan uji coba II.
 4 Biji kacang hijau. Pada hari pertama kacang hijau belum ada
perkembangan dan panjang batang belum muncul, Hari ke-2 Kecambah
sudah melukakan pertumbahan dengan Panjang Batang ukuran 1cm. dan
pada hari ke-7 ukuran panjang batang yaitu 22cm. sehingga menjadikan uji
coba IV; pertumbuhan kecambah pada batang yang lambat pada dari uji
coba I,uji coba II, dan uji coba III.

 5 Biji kacang hijau. Pada hari pertama kacang hijau belum ada
perkembangan dan panjang batang belum muncul, Hari ke-2 Kecambah
kacang hijau masi belum ada pertumbuhan, Kemudian pada hari ke-3
Kecambah kacang hijau melakukan pertumbuhan dengan panjang batang
berukuran 1cm. sehinggan menjadikan uji coba V; pertumbuhan kecambah
pada batang yang paling lambat diantara uji coba yang lainnya

2. Polybag 6 Liter air (Outdoor)


 1 Biji kacang hijau. Pada hari pertama pertama kacang hijau belum ada
perkembangan dan panjang batang belum muncul, Hari ke-2 Kecambah
sudah melukakan pertumbahan dengan Panjang Batang ukuran 1,2cm. dan
pada hari ke-7 ukuran panjang batang yaitu 24cm. sehingga menjadikan uji
coba I; untuk pertumbuhan kecambah pada batang yang paling cepat di
antara uji coba yang lainnya.

 2 Biji kacang hijau. Pada hari pertama pertama kacang hijau belum ada
perkembangan dan panjang batang belum muncul, Hari ke-2 Kecambah
sudah melukakan pertumbahan dengan Panjang Batang ukuran 1cm. dan
pada hari ke-7 ukuran panjang batang yaitu 23cm. Sehingga menjadikan uji
coba II; untuk pertumbuhan kecambah pada batang yang lambat dari pada
uji coba I dan uji coba II.

 3 Biji kacang hijau. Pada hari pertama pertama kacang hijau belum ada
perkembangan dan panjang batang belum muncul, Hari ke-2 Kecambah
sudah melukakan pertumbahan dengan Panjang Batang ukuran 1cm. dan
pada hari ke-7 ukuran panjang batang yaitu 21.6cm. sehingga menjadikan uji
coba III; untuk pertumbuhan kecambah batang yang lambat dari pada uji
coba I, uji coba II, dan uji coba III.

 4 Biji kacang hijau. Pada hari pertama kacang hijau belum ada
perkembangan dan panjang batang belum muncul, Hari ke-2 Kecambah
kacang hijau masi belum ada pertumbuhan, Kemudian pada hari ke-3
Kecambah kacang hijau melakukan pertumbuhan dengan panjang batang
berukuran 1cm dan pada hari ke-7 kecambah berukuran 21cm. sehingga
menjadikan uji coba IV;untuk pertumbuhan kecambah pada batang yang
lambat di bandingkan uji coba I,II,III.
 5 Biji kacang hijau. Pada hari pertama kacang hijau belum ada
perkembangan dan panjang batang belum muncul, Hari ke-2 Kecambah
kacang hijau masi belum ada pertumbuhan, Kemudian pada hari ke-3
Kecambah kacang hijau melakukan pertumbuhan dengan panjang batang
berukuran 1cm dan pada hari ke-7 kecambah berukuran 20cm. sehingga
menjadikan uji coba V;untuk pertumbuhan kecambah pada batang yang
paling lambat diantara uji coba yang lainnya.
3. Polybag 4 liter air (Outdoor)
 1 Biji kacang hijau. Pada hari pertama pertama kacang hijau belum ada
perkembangan dan panjang batang belum muncul, Hari ke-2 Kecambah
sudah melukakan pertumbahan dengan Panjang Batang ukuran 1cm. dan
pada hari ke-7 ukuran panjang batang yaitu 24cm. sehingga menjadikan uji
coba I; untuk pertumbuhan kecambah pada batang yang paling cepat dari
yang lainnya.

 2 Biji kacang hijau. Pada hari pertama pertama kacang hijau belum ada
perkembangan dan panjang batang belum muncul, Hari ke-2 Kecambah
sudah melukakan pertumbahan dengan Panjang Batang ukuran 1cm. dan
pada hari ke-7 ukuran panjang batang yaitu 22cm. sehingga menjadikan uji
coba II; untuk pertumbuhan kecambah pada batang yang lambat dari pada
uji coba I.

 3 Biji kacang hijau. Pada hari pertama kacang hijau belum ada
perkembangan dan panjang batang belum muncul, Hari ke-2 Kecambah
kacang hijau masi belum ada pertumbuhan, Kemudian pada hari ke-3
Kecambah kacang hijau melakukan pertumbuhan dengan panjang batang
berukuran 1cm dan pada hari ke-7 kecambah berukuran 20,3cm. sehingga
menjadikan uji coba III; pertumbuhan kecambah pada batang yang lambat
diantara uji coba I dan II.

 4 Biji kacang hijau. Pada hari pertama kacang hijau belum ada
perkembangan dan panjang batang belum muncul, Hari ke-2 Kecambah
kacang hijau masi belum ada pertumbuhan, Kemudian pada hari ke-3
Kecambah kacang hijau melakukan pertumbuhan dengan panjang batang
berukuran 1cm dan pada hari ke-7 kecambah berukuran 19cm. sehingga
menjadikan uji coba IV; pertumbuhan kecambah pada batang yang lambat
diantara uji coba I,II,dan III.

 5 Biji kacang hijau. Pada hari pertama kacang hijau belum ada
perkembangan dan panjang batang belum muncul, Hari ke-2 Kecambah
kacang hijau masi belum ada pertumbuhan, Kemudian pada hari ke-3
Kecambah kacang hijau melakukan pertumbuhan dengan panjang batang
berukuran 1cm dan pada hari ke-7 kecambah berukuran 17cm. sehingga
menjadikan uji coba V; pertumbuhan kecambah pada batang yang paling
lambat diantara uji coba lainnya.
B.Pengamatan warna daun dan Jumlah
2.Polybag 8 Liter air (Outdoor)
 1 Biji kacang hijau.

 QDQD

 QWDQD


Bab V
PENUTUP

5.1 kesimpulan
Dari pengamatan data diatas,dapat ditarik kesimpulan bahwa volume air
yang berbeda beda dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
kecambah kacang hijau. Pada pertumbuhan kecambah kacang hijau yang diberi
air 8 liter pertumbuhan nya akan semakin cepat dibandingkan pertumbuhan
kecambah kacang hijau yang diberi air 4 ataupun 6 liter air dan pertumbuhan di
dalam ruangan lebih cepat dibandingkan pertumbuhan di luar ruangan

5.2 Saran
1. Penanaman kecambah kacang hijau sebaiknya tetap disiram dengan baik.
2.Perlu diadakan penelitian ulang untuk hasil penelitian yang lebih matang.
3.Sebaiknya tanaman disiram sebanyak 8 liter agar pertumbuhan nya cepat.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/cemux/air-dan-kacang-hijau
https://www.google.com/search?q=kajian+empiris+air+terhadap+kacang+hij au

Anda mungkin juga menyukai