Anda di halaman 1dari 27

PENGARUH VOLUME AIR TERHADAP

PERTUMBUHAN KACANG HIJAU

LAPORAN PENELITIAN BIOLOGI

Disusun Oleh :

XII MIPA 4

Venny Nawang Sari

0025672749/11354

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 TENGGARONG

Juli
2020
PENGARUH VOLUME AIR TERHADAP
PERTUMBUHAN KACANG HIJAU

LAPORAN PENELITIAN BIOLOGI

Laporan penelitian ini ditulis dalam rangka memenuhi tugas proyek mata
pelajaran Biologi

Disusun Oleh :

XII MIPA 4

Venny Nawang Sari

0025672749/11354

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 TENGGARONG

Juli

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, proposal laporan yang berjudul “Pengaruh Volume Air
Terhadap Perkecambahan Tanaman Kacang Hijau” selesai disusun. Penulisan proposal
ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh beda volume penyiraman pada
perkecambahan biji kacang hijau.

Dalam proposal ini, berbagai hambatan telah penulis alami. Oleh karena itu,
terselesaikannya proposal ini tentu saja bukan karena kemampuan penulis semata.
Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait.
Sehubungan dengan hal tersebut, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Huda selaku guru pembimbing Biologi yang telah membimbing penulis dalam
menyelesaikan proposal ini. Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang
tidak dapat penulis sebutkan, yang telah membantu menyelesaikan proposal ini.

Dalam penyusunan proposal ini, penulis menyadari pengetahuan dan


pengalaman penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar karya ilmiah ini menjadi
lebih baik dan bermanfaat.

Akhir kata penulis ucapkan semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi
tujuan proposal ini.

Tenggarong, Agustus 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... iii

DAFTAR ISI................................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1


B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 2
C. Batasan Masalah ........................................................................................... 2
D. Perumusan Masalah...................................................................................... 2
E. Tujuan Penelitian.......................................................................................... 3
F. Manfaat Penelitian........................................................................................ 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................................... 4

A. Deskripsi Teori ............................................................................................. 4


B. Kerangka Teori ............................................................................................. 16
C. Hipotesis ....................................................................................................... 16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................... 17

A. Definisi Penelitian ....................................................................................... 17


B. Metode Penelitian ......................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 21

LAMPIRAN.................................................................................................................... 22
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu ciri makhluk hidup adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Begitu juga dengan tumbuhan kacang hijau juga mengalami hal tersebut. Biji kacang hijau
dikatakan mengalami pertumbuhan dan perkembangan jika sudah mulai berkecambah.

Untuk dapat berkecambah, tumbuhan membutuhkan faktor-faktor pendukungnya, yaitu


factor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi gen dan hormon. Sedangkan faktor
eksternal meliputi nutrisi, air, suhu, kelembapan udara, dan cahaya.

Salah satu faktor yang mempengerahui pertumbuhan adalah air. Air merupakan sumber
kehidupan, tidak hanya bagi manusia, makhluk hidup yang lain juga sangat membutuhkan air.
Air adalah faktor yang menentukan kehidupan tumbuhan. Tanpa adanya air, tumbuhan tidak
bisa melakukan berbagai macam proses kehidupan apapun. Kira-kira 70% atau lebih daripada
berat protoplasma sel hidup terdiri dari air. Air juga merupakan salah satu komponen fisik yang
sangat vital dan dibutuhkan dalam jumlah besar untuk pertumbuhan dan perkembangan
tanaman.

Air berperan dalam melarutkan unsur hara dalam proses penyerapan. Air dibutuhkan
tumbuhan sebagai pelarut bagi kebanyakan reaksi dalam tubuh tumbuhan dan sebagai medium
reaksi enzimatis. Ketersediaan air dalam tubuh tanaman diperoleh melalui proses fisiologis
absorbsi. Sedangkan hilangnya air dari permukaan bagian-bagian tanaman melalui proses
fisiologi, evaporasi dan transpirasi. Peranan air yang sangat penting menimbulkan konsekuensi
bahwa langsung atau tidak langsung kekurangan atau kelebihan air pada tanaman akan
mempengaruhi semua proses metaboliknya sehingga dapat menurunkan pertumbuhan tanaman.

Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui
pengaruh kadar air (volume penyiraman) terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau dan
membuat laporan yang berjudul “Pengaruh Volume Air Terhadap Pertumbuhan kacang hijau”
B. Identifikasi Masalah

Jadi dari latar belakang di atas dapat disimpulkan indifikasi dipertimbangkan sebagai
berikut.
▪ Untuk dapat berkecambah, tumbuhan membutuhkan faktor-faktor
pendukungnya, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
▪ Air adalah faktor yang menentukan kehidupan tumbuhan.
▪ Tanpa adanya air, tumbuhan tidak bisa melakukan berbagai macam proses
kehidupan apapun. Kira-kira 70% atau lebih daripada berat protoplasma sel
hidup terdiri dari air.
▪ Air sangat penting, menimbulkan konsekuensi bahwa langsung atau tidak
langsung kekurangan atau kelebihan air pada tanaman akan mempengaruhi
semua proses metaboliknya sehingga dapat menurunkan pertumbuhan tanaman.

C. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah pengaru air terhadap pertumbuhan
dan perkembangan kacang hijau dan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji
kacang hijau yang diberi volume air berbeda selama 5 hari.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka masalah yang dapat di

identifikasi :

1. Adakah pengaruh volume penyiraman terhadap pertumbuhan biji kacang hijau?


2. Bagaimana pengaruh volume penyiraman terhadap pertumbuhan biji kacang
hijau?
E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian karya tulis ilmiah
Pengaruh Volume Air Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang Hijau ini
adalah :

1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh volume penyiraman terhadap


pertumbuhan biji kacang hijau.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh volume penyiraman terhadap pertumbuhan
biji kacang hijau serta berapa takaran volume penyiraman yang pas agar kacang
hijau dapat tumbuh dengan baik.

F. Manfaat Penelitian

1. Dapat mengetahui ada tidaknya pengaruh volume penyiraman terhadap


pertumbuhan buji kacang hijau
2. Dapat meningkatkan pengetahuan tambahan tentang takaran volume penyiraman
yang ideal untuk perkecambahanbiji kacang hijau.
3. Sebagai sumber informasi yang bukan hanya untuk diri sendiri, tetati juga khalayak
umum.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori
1.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang selalu terjadi pada
setiap makhluk hidup. Kedua istilah tersebut sering diucapkan untuk pengertian yang
sama. Padahal pertumbuhan dan perkembangan memiliki pengertian yang berbeda satu
sama lain.

Pertumbuhan merupakan sesuatu yang dapat di ukur seperti tinggi, panjang, lebar, dan
lainnya yang bersifat kuantitatif (dapat diukur). Pertumbuhan merupakan sesuatu yang
irreversible atau tidak dapat dibalik maupun diulang. Pada proses pertumbuhan selalu
terjadi peningkatan volume dan peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Proses ini
terjadi akibat pembelahan mitosis pada jaringan yang bersifat meristematik.

Berbeda dengan itu, Perkembangan merupakan suatu proses pendewasaan di mana hal
ini tidak dapat diukur (perkembangan kualitatif) dan bersifat reversible. Pada sel-sel, sel
berkembang sesuai spesialisasi mereka masing-masing (berkembang dan terstruktur
sesuai fungsi masing-masing). Proses perkembangan berjalan sejajar dengan
pertumbuhan.

1.2 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

Secara garis besar, faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman


dibagi menjadi dua kelompok, yaitu faktor internal yang berasal dari dalam tumbuhan
(gen dan hormon) dan faktor eksternal yang merupakan faktor yang berasal dari
lingkungan luar tumbuhan. Faktor eksternal mempunyai peran yang besar terhadap
pertumbuhan suatu tanaman. Jika faktor-faktor eksternal tidak dalam kondisi yang
seharusnya, maka pertumbuhan tanaman akan terganggu sekalipun tanaman tersebut
memiliki gen dan hormon yang baik.

a. Faktor Internal

1. Gen

Di dalam gen terkandung faktor-faktor sifat keturunan yang dapat diturunkan


pada keturunannya. Selain itu, gen juga berfungsi untuk mengontrol reaksi kimia di
dalam sel, misalnya sintesis protein. Pembentukan protein yang merupakan bagian dasar
penyusun tubuh tumbuhan, dikendalikan oleh gen secara langsung. Dengan kata lain,
gen dapat mengatur pola pertumbuhan melalui sifat yang diturunkan dan sintesis-
sintesis yang dikendalikannya.

2. Hormon

Hormon adalah regulator pertumbuhan yang sangat esensial yang dibuat pada
satu bagian tumbuhan , sedangkan respon pertumbuhan terhadap hormon terjadi di
bagian tumbuhan lainnya, misalnya di akar, batang, atau daun. Berikut ini beberapa
jenis horman pada tumbuhan.

1) Hormon Auksin

Hormon auksin adalah hormon pertumbuhan yang pertama kali ditemukan dan
ditemukan oleh Frits Went (1863-1935) pada tahun 1928 merupakan ahli botani
Belanda yang mengatakan bahwa "tak mungkin terjadi pertumbuhan tanpa adanya zat
tumbuh.

Fungsi Hormon Auksin :

• Merangsang perpanjangan sel


• Merangsang pembentukan bunga dan buah
• Merangsang pemanjangan titik buah
• Mempengaruhi pembengkokan batang
• Merangsang pembentukan akar lateral
• Merangsang terjadinya proses diferensiasi

2) Hormon Sitokinin

Hormon sitokinin adalah hormon yang bersama dengan hormon auksin dalam
memengaruhi pembelahan sel yang disebut dengan sitokinesis. Sitokin dapat diperoleh
pada ragi santan kelapa, ekstrak buah apel dan juga pada jaringan tumbuhan yang
membelah.

Fungsi Hormon Sitokinin :

• Mengatur pembentukan bunga dan buah


• Membantu proses pertumbuhan akar dan tunas pada pembuatan kultur jaringan.
• Memperkecil dominansi apikal dan juga dapat menyebabkan pembesaran daun
muda
• Merangsang pembelahan sel dengan cepat. Bersama-sama giberelin dan auksin,
dapat membantu mengatur pembelahan sel yang terdapat didaerah meristem
sehingga pertumbuhan titik tumbuh normal
• Menunda pengguguran daun, bunga, dan buah yang dilakukan dengan
meningkatkan transpor zat makanan ke organ tersebut.

3) Hormon Giberelin

Hormon giberelin adalah suatu zat yang diperoleh dari salah satu jenis jamur
yang hidup sebagai parasit pada padi di Jepang. Jamur tersebut adalah Gibberella
fujikuroi. Giberelin pertama kali ditemukan oleh Eiichi Kurosawa pada tahun 1926.

Fungsi Hormon Giberelin

• Mempengaruhi pemanjangan dan pembelahan sel


• Memengaruhi perkembangan embrio dan kecambah
• Menghambat pembentukan biji
• Mempengaruhi pemanjangan batang
• Memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan akar, daun, bunga, dan bunga

4) Hormon Asam Traumalin (Hormon Luka)

Tanaman mampu memperbaiki kerusakan atau luka yang terjadi pada tubuhnya.
Kemampuan tersebut dinamakan regenerasi (restitusi) yang dipengaruhi oleh hormon
luka (asam traumalin).

Fungsi Hormon Asam Traumalin

• Meregenerasi sel jika tumbuhan mengalami kerusakan jaringan

5) Hormon Gas Etilen

Hormon gas etilen adalah hormon yang dihasilkan dari buah yang sudah tua.
Buah yang sudah tua dan masih berwarna hijau disimpan dalam kantong tertutup maka
yang terjadi buah tersebut akan cepat masak.

Fungsi Hormon Gas Etilen

• Mempercepat dalam pematangan buah


• Menyebabkan pertumbuhan batang menjadi tebal dan kukuh
• Memacu hormon lain dalam menimbulkan reaksi tertentu
• Mendukung terbentuknya bulu-bulu akar
• Induksi sel kelamin betina pada bunga
• Merangsang terjadinya pemekaran bunga
• Mengakhiri masa dormansi
• Pembentukan akar adventif
6) Hormon Asam Absisat

Hormon Asam Absisat (Abscisic acid) adalah hormon yang menghambat


pertumbuhan tanaman yang dilakukan dengan mengurangi kecepatan pembelahan sel
maupun pada pembesaran sel, atau dapat kedua-keduanya.

Fungsi Hormon Asam Absisat

• Menghambat perkecambahan biji


• Mempengaruhi terjadinya dormansi pada kuncup
• Menghambat pembelahan sel dan pembesaran sel
• Membantu tumbuhan dalam mengatasi tekanan pada lingkungan yang kurang
baik
• Memperpanjang masa dormansi umbi-umbian

7) Hormon Kalin

Hormon Kalin adalah hormon yang dapat merangsang pembentukan organ


tubuh. Kalin dibedakan menjadi empat macam organ tubuh dengan fungsi yang
berbeda-beda

Fungsi Hormon Kalin

• Kaulokalin : Kaulokalin adalah hormon yang memiliki fungsi dalam


merangsang proses pembentukan batang
• Rizokalin : Rizokalin adalah hormon yang berfungsi dalam merangsang
pembentukan akar
• Filokalin : Filokalin adalah hormon yang berfungsi merangsang dalam
pembentukan daun
• Antokalin : Antokalin adalah hormon yang merangsang pembentukan bunga
b. Faktor Eksternal

1. Air

Pada masa pertumbuhan primer, hal terpenting yang dibutuhkan tumbuhan


adalah medium tumbuh yang mampu menyerap air dengan baik. Hal itu karena pada
masa pertumbuhan primer, biji membutuhkan pasokan air yang cukup agar dapat
bertunas.

Air merupakan komponen yang sangat penting. Air menjadi syarat mutlak bagi
makhluk hidup untuk bertahan hidup. Kandungan air di dalam media tumbuh akan
memacu kerja enzim pertumbuhan dan menjaga tekanan turgor dinding sel.

2. Kelembapan

Kelembapan masih berhubungan dengan air. Kelembapan merupakan


kandungan total uap air di udara. Agar tanaman dapat tumbuh dengan baik, maka
diperlukan kelembapan yang tinggi dan tidak banyak terjadi penguapan sehingga
ketersediaan air di sekitar tanaman tetap terjaga. Jika di sekitar tanaman tersedia air
yang cukup, maka tanaman dapat menyerap air dalam jumlah yang cukup pula.

3. Nutrisi

Sama seperti air, ketersediaan nutrisi juga sangat penting bagi pertumbuhan. Jika
kebutuhan tanaman akan nutrisi tidak terpenuhi maka pertumbuhan tanaman akan
mengalami gangguan sekalipun tanaman mendapat pasokan air yang cukup.

Nutrisi yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak disebut unsur makro.
Sebaliknya, nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro. Unsur
makro yang dibutuhkan oleh tanaman antara lain karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen,
sulfur, kalium, kalsium, posfor, dan magnesium. Unsur yang dibutuhkan dalam jumlah
sedikit misalnya besi, mangan, tembaga, seng, dan klor.
Nutrisi berupa garam mineral begitu penting bagi pertumbuhan karena bahan
baku nutrisi akan digunakan untuk melakukan semua aktivitas. Jika tanaman
kekurangan salah satu unsur atau komponen bahan makanan yang dibutuhkannya, maka
tanaman akan mengalami defisiensi dan kelainan.

4. Cahaya

Sebagaimana yang kita tahu, fotosintesis merupakan proses dasar pada


tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makanan itulah yang kemudian disebarkan ke
seluruh tubuh untuk mendukung pertumbuhan. Lalu mengapa cahaya begitu penting
bagi pertumbuhan? Sebab cahayalah yang sangat berpengaruh dalam menentukan
proses fotosintesis tumbuhan.

Meski penting, kebutuhan tanaman akan cahaya tentu ada batasannya. Paparan
cahaya matahari langsung umumnya sangat menghambat pertumbuhan karena intensitas
cahaya yang terlalu tinggi menyebabkan penguapan air dalam jumlah yang banyak
sehingga mengurangi pasokan air dalam tanah. Selain itu, cahaya juga menghambat
kerja hormon auksin yang penting bagi pertumbuhan.

5. Suhu

Salah satu faktor yang mempengaruhi kerja enzim pertumbuhan adalah suhu.
Seperti yang kita tahu, enzim bekerja secara spesifik dan hanya bekerja dengan optimal
pada suhu tertentu saja. Oleh karena itu, perubahan suhu yang ekstrem akan
menghambat aktivitas metabolisme yang sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman.

Sama seperti banyaknya intensiyas cahaya, untuk pertumbuhan primer, tanaman


lebih membutuhkan suhu yang relatif rendah dengan tingkat kelembapan yang tinggi
sehingga jumlah air juga relatif cukup. Itu sebabnya jika hendak menanam suatu
tanaman maka usahakanlah tanaman tersebut berada di tempat yang sejuk sebelum
dipindahkan ke tempat yang panas.
6. Udara

Oksigen merupakan salah satu unsur penting yang dibutuhkan oleh tumbuhan
dalam jumlah yang banyak. Gas-gas di udara terutama oksigen sangat pening
peranannya bagi pertumbuhan tanaman karena unsur tersebut digunakan sebagai bahan
tambahan dalam respirasi.

7. Derajat Keasaman

Derajat keasaman (pH) tanah juga berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.


Sebagai media untuk tumbuh, tanah yang bersifat asam tidak bagus untuk pertumbuhan
tanaman. Jika tanah memiliki pH yang bersifat asam, maka pH nya harus diturunkan
dengan cara pengapuran.

1.2 Perkecambahan

a. Pengertian Perkecambahan

Perkecambahan (germination) adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji


menjadi tanaman baru. Perkecambahan sering dianggap sebagai permulaan kehidupan
tumbuhan. Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan
pertumbuhan plumula (calon batang). Radikula tumbuh kebawah menjadi akar
sedangkan plumula tumbuh keatas menjadi batang (Ahapidin, 2009).

Perkecambahan ditandai dengan munculnya kecambah, yaitu tumbuhan kecil


dan masih hidup dari persediaan makanan yang berada dalam biji. Ada empat bagian
penting pada biji yang berkecambah, yaitu batang lembaga (kaulikulus), akar embrionik
(akar lembaga) atau radikula) , Kotiledon (daun lembaga), dan pucuk lembaga
(plumula). Kotiledon merupakan cadangan mkanan pada kecambah karena pada saat
perkecambahan, tumbuhan belum bisa melakukan fotosintesis (Ahapidin, 2009).
Perkecambahan terdiri dari dua proses yaitu, proses fisika dan proses kimia.
1.3 Objek Penelitian (Kacang Hijau)

a. Deskripsi Kacang Hijau

Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi,


antara 30-60 cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada batang utama,
berbentuk bulat, dan berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau ada yang
ungu.

Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai
daunnya cukup panjang, lebih panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda
sampai hijau tua.

Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada
cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri.

Polong kacang hijau berbentuk silindris dengan panjang antara 6-15 cm dan
biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan setelah tua
berwarna hitam atau cokelat. Setiap polong berisi 10-15 biji.

Biji kacang hijau lebih kecil disbanding biji kacang-kacangan lain. Warna
bijinya kebanyakan hijau kusam atau hijau mengkilap, beberapa ada yang berwarna
kuning, cokelat, dan hitam.

Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan akar cabang pada permukaan.

b. Sistematika Kacang Hijau

Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek
(kurang lebih 60 hari). Tanaman ini disebut juga mungbean, green gram atau golden
gram. Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan seperti berikut ini:

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)


Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Rosidae

Ordo : Fabales

Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)

Genus : Phaseolus

Spesies : Phaseolus radiatus L.

c. Syarat Tumbuh Kacang Hijau

Kacang hijau merupakan tanaman tropis yang menghendaki suasana panas


selama hidupnya. Tanaman ini dapat ditanam di daratan rendah hingga ketinggian 500
m di atas permukaan laut. Di jawa, tanaman ini banyak di tanam di daerah Pasuruan,
Probolinggo, Bondowoso, Mojosari, Jombang, Pekalongan, Banyumas, Jepara, Cirebon,
Subang, dan Banten. Selain di jawa, tanaman ini juga ditanam di Madura, Sulawesi,
Nusa Tenggara, dan Maluku.

Tanaman kacang hijau dapat tumbuh di daerah yang curah hujannya rendah (50 -
200 mm/bln) dengan memanfaatkan sisa- sisa kelembapan pada tanah bekas tanaman
yang diairi, misalnya padi. Memiliki temperatur 25o - 27o C dengan kelembaban udara
50 - 80% dan cukup mendapat sinar matahari.

Tanaman ini tumbuh baik pada musim kemarau. Pada musim hujan,
pertumbuhan vegetatifnya sangat cepat sehingga mudah rebah. Hambatan utama
penanaman pada musim hujan adalah penyakit yang menyerang daun dan polong.
Kacang hijau dapat tumbuh di segala macam tipe tanah yang berdrainase baik.
Namun, pertumbuhan terbaik pada tanah lempung biasanya sampai yang mempunyai
bahan organic tinggi.

Tanah yang mempunyai pH 5,8 paling ideal untuk pertumbuhan kacang hijau,
sedangkan tanah yang sangat asam tidak baik karena penyediaan makanan terhambat.

Kacang hijau menghendaki tanah dengan kandungan hara (fosfor, kalium,


kalsium, magnesium, dan belerang) yang cukup.Unsure hara ini penting untuk
meningkatkan produksinya.

1.4 Faktor yang Berpengaruh Terhadap Biji Kacang Hijau (Volume Air)

Air merupakan kebutuhan pokok bagi semua tanaman juga merupakan bahan
penyusun utama dari protoplasma sel. Di samping itu, air adalah komponen utama
dalam proses fotosintesis, pengangkutan assimilate hasil proses ini ke bagian-bagian
tanaman hanya dimungkinkan melalui gerakan air dalam tanaman. Dengan peranan
tersebut, jumlah pemakaian air oleh tanaman akan berkorelasi posistif dengan
produksi biomase tanaman, hanya sebagian kecil dari air yang diserap akan
menguap melalui stomata atau melalui proses transpirasi (Crafts et al : 1949;
Dwidjoseputro, 1984).

Leopold dan Kriedemand (1975) menyatakan air dalam tanaman berkisar antara
80-90 persen dari berat kering tanaman. Persentase ini akan menjadi lebih besar lagi
pada bagian-bagian tanaman yang sedang aktif tumbuh. Penyerapan air (water
absorbtion) oleh akar ini sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan yaitu air yang
tersedia dalam tanah, temperature tanah, aerasi tanah dan konsentrasi larutan tanah
(Williams dan Joseph, 1973).

Fungsi air bagi tanaman dalam fese pertumbuhan dan perkembangannya, yaitu :
1) Air bagi tanaman merupakan bahan penyusun utama dari pada protoplasma.
2) Kandungan air yang tinggi aktivitas fisiologis tinggi sedang kandungan air
rendah aktivitas fisiologisnya rendah.
3) Air merupakan reagen dalam tubuh tanaman, yaitu pada proses fotosintesis.
4) Air merupakan pelarut substansi (bahan-bahan) pada berbagai hal dalam reaksi-
reaksi kimia
5) Air digunakan untuk memelihara tekanan turgor. Sebagai pendorong proses
respirasi, sehingga penyediaan tenaga meningkat dan tenaga ini digunakan untuk
pertumbuhan.
6) Secara tidak langsung dapat memelihara suhu tanaman.

Kekurangan air akan menyebabkan tanaman menjadi kerdil, perkembangannya


menjadi abnormal. Kekurangan yang terjadi terus menerus selama periode
pertumbuhan akan menyebabkan tanaman tersebut menderita dan kemudian mati.
Tanda-tanda yang pertama terlihat ialah layunya daun-daun. Peristiwa ini
disebabkan karena penyerapan air tidak dapat mengimbangi kecepatan penguapan
air dari tanaman. Jika proses tranpirasi ini cukup besar dan penyerapan air tidak
dapat mengimbanginya, maka tanaman tersebut akan mengalmi kelayuan sementara
(transcient wilting), sedang tanaman akan mengalami kelayuan tetap, apabila
keadaan air dalam tanah telah mencapai permanent wilting percentage. Tanaman
dalam keadaan ini sudah sulit untuk disembuhkan karena sebagaian besar sel-selnya
telah mengalami plasmolisia.

Pemberian air yang terlalu banyak juga tidak terlalu baik, karena akan
menimbulkan:
1) Akar tanaman akan menjadi busuk
2) Rentan terhadap serangan hama dan penyakit terutama yang menyerang melalui
akar.
3) Batang tanaman lemah sehingga mudah rebah.
4) Daun tanaman berwarna hijau tua dan daun yang telah tua mudah gugur.
5) Umur berbunga tanaman menjadi lebih lambat dari seharusnya.
6) Kualitas dan kuantitas hasil rendah dan tidak tahan lama.
B. Kerangka Teori

Salah satu faktor yang mempengerahui pertumbuhan adalah air. Air merupakan sumber
kehidupan, tidak hanya bagi manusia, makhluk hidup yang lain juga sangat membutuhkan air.
Air adalah faktor yang menentukan kehidupan tumbuhan. Tanpa adanya air, tumbuhan tidak
bisa melakukan berbagai macam proses kehidupan apapun. Kira-kira 70% atau lebih daripada
berat protoplasma sel hidup terdiri dari air. Air juga merupakan salah satu komponen fisik yang
sangat vital dan dibutuhkan dalam jumlah besar untuk pertumbuhan dan perkembangan
tanaman.

Air berperan dalam melarutkan unsur hara dalam proses penyerapan. Air dibutuhkan
tumbuhan sebagai pelarut bagi kebanyakan reaksi dalam tubuh tumbuhan dan sebagai medium
reaksi enzimatis. Ketersediaan air dalam tubuh tanaman diperoleh melalui proses fisiologis
absorbsi. Sedangkan hilangnya air dari permukaan bagian-bagian tanaman melalui proses
fisiologi, evaporasi dan transpirasi. Peranan air yang sangat penting menimbulkan konsekuensi
bahwa langsung atau tidak langsung kekurangan atau kelebihan air pada tanaman akan
mempengaruhi semua proses metaboliknya sehingga dapat menurunkan pertumbuhan tanaman.

Oleh karena itu, dengan dibuatnya laporan ini agar dapat membantu mengatasi
permasalahan yang ada pada perkecambahan kacang hijau. Dengan tema factor eksternal yang
mempengaruhi pertumbuhan atau perkembangan biji kacang hijau (volume air.

C. Hipotesis

1. Volume penyiraman berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau.


2. Berpengaruh terhadap tinggi batang kacang hijau.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Definisi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada hari sabtu, 1 Agustus 2020 dan diamati selama
5 hari. Lokasi yang digunakan untuk penelitian yaitu di rumah. Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan 15 biji kacang hijau yang ditanam di dalam 3 botol
air mineral berisi kapas yang telah dibasahi. Masing-masing botol berisi 5 buah biji
kacang hijau. Komposisi masing-masing botol adalah sebagai berikut:
a. Wadah A : 5 biji kacang hijau dengan volume penyiraman 20 ml.
b. Wadah B : 5 biji kacang hijau dengan volume penyiraman 30 ml.
c. Wadah C : 5 biji kacang hijau dengan volume penyiraman 50 ml.

Keterangan : biji kacang hijau diletakkan dalam wadah dan disiram dengan volume
air sesuai dengan variable bebas.

B. Metode Penelitian

Dalam menyusun karya tulis ilmiah ini, penulis menggunakan metode analisa
deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sbb :

1. Eksperimen

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Pengumpulan data


melalui pencatatan langsung dari percobaan/pengukuran.

2. Teknik Pengumpulan Data dengan Observasi

Teknik observasi merupakan metode mengumpulkan data dengan mengamati langsung


di lapangan. Proses ini berlangsung dengan pengamatan yang meliputi melihat,
menghitung, mengukur, dan mencatat kejadian. Pada tahap awal observasi dilakukan
secara umum, peneliti mengumpulkan data atau informasi sebanyak mungkin. Tahap
selanjutnya peneliti harus melakukan observasi yang terfokus.
3. Populasi dan Sampel

Populasi : Biji kacang hijau

Sampel : 6 biji kacang hijau

4. Definisi Operasional Variabel Penelitian

a) Variabel dan definisi operasional


Variabel atau faktor penelitian memiliki peranan sangat penting dalam suatu
penelitian. Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan
dalam penelitian. Pada penelitian Pengaruh Volume Air Terhadap Kecepatan
Pertumbuhan Kacang Hijau ini menggunakan variabel – variabel sebagai
pembanding. Terdapat beberapa macam variabel diantaranya adalah variabel bebas
atau variabel manipulasi, variabel kontrol, dan variabel terikat atau
variabel respon .

1. Variabel Bebas atauVariabel Manipulasi


Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau memengaruhi, yaitu faktor-
faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan
hubungan antara fenomena yang diobservasi atau diamati.
Variabel bebas : Volume penyiraman
Definisi Operasional Variabel : Wadah A volumenya 20 ml
: Wadah B volumenya 30 ml
: Wadah C volumenya 50 ml

2. Variabel Kontrol
Variabel Kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan
sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak terpengaruh oleh
faktor luar yang tidak teliti. Variabel kontrol sering digunakan sebagai pembanding
melalui penelitian eksperimental. Variabel control yang digunakan dalam penelitian
Pengaruh Volume Air terhadap Kecepatan Pertumbuhan Kacang Hijau adalah Jenis
dan kualitas biji, media tanam, suhu, dan jenis air yang digunakan.
Variabel control : Media tanam, tempat, suhu, dan intensitas cahaya
Definisi Operasional Variabel : Media penanaman yang digunakan adalah kapas,
sedangkan tempat yang dimaksud adalah tempat teduh (bukan dalam ruangan), lalu
suhu lingkungan sesuai dengan tempat penanaman, dan intensitas cahaya yang
diperoleh secara tidak langsung.

b) Variabel Terikat atau variabel respon


Variabel terikat adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk
menentukan adanya pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang muncul, atau tidak
muncul, atau berubah sesuai dengan yang diperkenalkan oleh peneliti. Variabel
terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Variabel terikat : Tinggi batangdanbanyakdaun
Definisi Operasional Variabel : Mengamati pertambahan tinggi batang dan
banyak daun perkecambahan biji kacang hijau.

5. Alat dan Bahan

1. Tiga botol aqua ukuran sedang


2. Kapas
3. Gelas ukur
4. Cutter
5. Mistar dan alat tulis
6. 15 biji kacang hijau
7. Air secukupnya

6. Cara Kerja

1. Siapkan alat dan bahan yang telah tersedia.


2. Rendam biji kacang hijau selama 8 jam
3. Siapkan 3 botol plastik, lalu lubangi salah satu sisi botol
4. Kemudian, letakkan kapas secukupnya pada alas botol yang telah dilubangi dengan
ketebalan yang sama
5. Setelah itu masukkan 5 biji kacang hijau kedalam masing – masing botol plastik.
Atur jarak antara biji satu dengan biji yang lainnnya
6. Berilah tanda pada masing – masing botol dengan menuliskan A,B,C dengan
ketentuan botol A untuk pemberian 20 mL air, botol B untuk pemberian 30 mL air,
dan botol C untuk pemberian air 50 mL air
7. Pada masing masingbotol A,B,C berilah tanda pada setiap biji kacang hijau. Seperti
gambar berikut
8. Siramlah setiap hari pada pukul 10.00 WIB selama 6 hari
9. Amatilah dan ukurlah pertumbuhn kacang hijau selama 6 hari.
10. Catatlah hasil pengamatan pada table hasil pengamatan.
DAFTAR PUSTAKA

Irnaningtyas. 2015. Biologi Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Erlangga


Pratiwi Dkk. 2012. Biologi Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Erlangga
http://ilovebiologymsrita.blogspot.co.id/2012/11/perkembangan-dan-pertumbuhan-
merupakan.html
http://biologimediacentre.com/pertumbuhan-dan-perkembangan-1-pertumbuhan-
dan-perkembangan-pada-tumbuhan /
http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/04/proses-perkecambahan-pada-
tumbuhan.html
http://biologi-indonesia.blogspot.co.id/2014/08/penjelasan-tentang-
perkecambahan.html
http://mayarosaliadewi.blogspot.co.id/2011/10/mengenal-tanaman-kacang-
hijau.html
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=114912&val=5262
http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/08/faktor-eksternal-
pertumbuhan.html
LAMPIRAN

Dalam lampiran ini saya meletakkan data tambahan atau penjelasan lebih lanjut
menegenai proposal laporan penelitian “Pengaruh Volume Air Terhadap Biji
Kacang Hijau” atau rencana analisis data dan kesimpulan yang akan saya buat.
Jadi untuk selanjutnya saya akan menambahkan dua bab terakhir yaitu, bab hasil
dan pembasan juga bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran.
Di dalam bab hasil dan pembahasan atau tepatnya bab empat saya akan
menempatkanbeberapa hal yaitu :
a. Deskripsi Data
b. Tabel Percobaan atau Penelitian

Tabel 1.1 Panjang batang kacang hijau dengan volume 20 ml selama 5 hari (dalam cm)

Volume Hari ke- Biji Kacang Hijau Jumlah Rata-rata


Air Biji 1 Biji 2 Biji 3
1
2
20 ml
3
4
5

Tabel 1.2 Panjang batang kacang hijau dengan volume 30 ml selama 5 hari (dalam cm)

Volume Hari ke- Biji Kacang Hijau Jumlah Rata-rata


Air Biji 1 Biji 2 Biji 3
1
2
30 ml
3
4
5
Tabel 1.3 Panjang batang kacang hijau dengan volume 50 ml selama 5 hari (dalam cm)

Volume Hari ke- Biji Kacang Hijau Jumlah Rata-rata


Air Biji 1 Biji 2 Biji 3
1
2
50 ml
3
4
5

c. Analisis Data
d. Uji Hipotesis
e. Pembahasan

Dan di bab penutup atau bab lima akan berisi kesimpulan dan saran dari hasil
percobaan terhadap biji kacang hijau. Serta tidak lupa menambahkan daftar pustaka.

Anda mungkin juga menyukai