DISUSUN OLEH:
BINTANG CITRA WIJAYA ( 2107210030 )
FAKULTAS TEKNIK
PRODI TEKNIK SIPIL
UNIIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
2023
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
SUNGAI ( DAS ) “
Saya menyadari bahwa dalam penulisan tugas materi report ini tidak terlepas dari
dukungan, serta doa dari orang-orang terdekat saya, orang tua, saudara, dan teman-teman yang
lain.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu, saya
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya saya berharap semoga tugas ini dapat memberikan manfaat bagi
Penulis
DAFTAR ISI
Cover ...............................................................................................................
Adapun maksud dan tujuan dari makalah Siklus Hidrologi dan Daerah Aliran
Sungai (DAS):
1. Agar dapat mengetahui apaitu yang dimaksud dengan Siklus Hidrologi dan
Daerah Aliran Sungai (DAS)
2. Agar mengetahui bagaimana siklus hidrologi tersebut
3. Agar mengetahui jenis – jenis dari Daerah Aliran Sungai (DAS)
BAB II
DASAR TEORI
Siklus hidrologi adalah proses alami yang melibatkan perpindahan air dari atmosfer ke
permukaan bumi, kemudian ke dalam tanah, dan kembali ke atmosfer. Proses ini terjadi melalui
beberapa tahapan yang saling terkait.
1. Penguapan (Evaporasi): Tahap ini terjadi ketika air di permukaan bumi seperti lautan,
danau, sungai, dan tanah menguap ke atmosfer. Pada saat suhu meningkat, molekul air
mendapatkan energi yang cukup untuk berubah menjadi uap air.
4. Kondensasi: Pada tahap ini, uap air yang terangkat ke atmosfer mendingin dan berubah
menjadi titik-titik air. Proses ini membentuk awan. Kondensasi terjadi ketika udara
dingin bertemu dengan massa udara hangat, atau ketika uap air terkonsentrasi cukup
tinggi sehingga tidak bisa lagi dijaga dalam bentuk gas.
5. Presipitasi: Presipitasi adalah tahap siklus hidrologi di mana air yang ada di atmosfer
jatuh ke permukaan bumi dalam bentuk hujan, salju, hujan es, atau embun beku. Proses
ini penting karena mengisi kembali sumber daya air di permukaan bumi seperti sungai,
danau, dan akuifer.
6. Aliran Permukaan: Air yang jatuh ke permukaan bumi melalui presipitasi mengalir ke
sungai, danau, dan lautan melalui aliran permukaan. Air juga dapat mengalir melalui
saluran air di permukaan tanah, seperti aliran air hujan.
7. Infiltrasi: Sebagian air yang jatuh ke permukaan bumi meresap ke dalam tanah melalui
proses infiltrasi. Air ini menyusup ke dalam lapisan tanah yang disebut zona perakaran
dan menjadi bagian dari persediaan air tanah.
8. Perkolasi: Air yang meresap lebih dalam ke dalam tanah melalui proses perkolasi
mencapai zona jenuh, di mana air mengisi semua ruang pori-pori tanah dan batuan.
9. Intersepsi: Bagian dari air yang jatuh ke permukaan bumi dan mencapai tumbuhan atau
benda lain yang dapat menahan air tidak langsung mengalir ke tanah atau permukaan
air. Air ini disimpan sementara pada permukaan tumbuhan atau benda tersebut, dan
kemudian dapat menguap atau mengalir ke permukaan tanah setelah jenuh.
Setelah melewati tahapan-tahapan tersebut, siklus hidrologi akan kembali ke tahap penguapan
dan memulai siklus baru. Siklus ini merupakan proses alamiah yang terus berulang dan
memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan air di Bumi.
Tentu, berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai siklus hidrologi:
10. Intersepsi tanah: Bagian dari air hujan yang jatuh ke permukaan tanah dapat tertahan
oleh lapisan bahan organik atau vegetasi di permukaan tanah. Air ini diserap oleh akar
tumbuhan atau diuapkan langsung ke atmosfer sebelum mencapai permukaan tanah.
11. Aliran Bawah Permukaan: Air yang meresap ke dalam tanah melalui infiltrasi dan
perkolasi dapat mengalir melalui lapisan kedap air di bawah permukaan tanah. Air ini
membentuk aliran air tanah yang mengisi akuifer di dalam tanah atau batuan.
12. Pembuangan Air: Bagian dari air yang mengalir di permukaan bumi, seperti sungai
atau aliran air hujan, mengalir ke laut atau danau yang lebih besar. Pembuangan air
menghubungkan siklus hidrologi dengan badai dan sistem drainase yang lebih besar.
13. Penyimpanan: Air yang tidak langsung menguap atau mengalir ke laut atau danau
disimpan dalam berbagai bentuk, termasuk danau, waduk, salju, dan gletser.
Penyimpanan air ini penting dalam mempertahankan ketersediaan air di masa depan
dan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan ekosistem.
Siklus hidrologi sedang pada tahapan yang pertama diantaranya adalah pada
tahap evaporasi atau penguapan dari berbagai air yang ada di badan airkemudian
berubah menjadi molekul gas atau uap dan akan terangkat keatmosfer bagian atas
karena adanya pengaruh dari sinar matahari.
Kemudian uap tersebut akan bergerak ke daratan karena adanya pengaruh dari
proses adveksi. Setelah sampai pada atmosfer daratan, uap air ini kemudian akan
berubah menjadi awan hingga tahap selanjutnya menjadi hujanyang akan turun ke
bumi. Tahap selanjutnya sendiri adalah air hujan yang telahturun atau sampai ke
daratan akan mengalami tahap limpasan atau run off. Airhujan sendiri kemudian
mengalami pergerakan melalui berbagai saluran sebelum pada akhirnya kembali
ke lautan, begitu seterusnya.
3. Siklus Hidrologi Panjang
Jenis siklus hidrologi yang terakhir adalah siklus hidrologi panjang, biasanya
terjadi di daerah pegunungan. Meski tak hanya didaerah ini saja, siklus hidrologi
panjang juga terjadi di berbagai daerah dengan iklim subtropis. Perbedaan yang
terdapat pada siklus hidrologi panjang dibanding siklus hidrologi lainnya adalah
pada awan yang tak langsung turun menjadi hujan.
Tahap pertama dari siklus inisendiri adalah air laut yang mengalami evaporasi,
lalu penguapan untuk kemudian berubah lagi menjadi molekul gas dan uap.
Perubahan yang terjadi ini sendiri diakibatkan oleh panas yang berasal dari sinar
matahari, hingga kemudian uap mengalami tahap sublimasi.
Selanjutnya terbentuklah awan-awan berisi kristal es dan menuju tahap adveksi
atau perpindahan awan menuju titik-titik lainnya. Pada tahap adveksi,awan yang di
dalamnya mengandung kristal kemudian akan berubah arah menuju daratan serta
mengalami berbagai presipitasi. Setelah presipitasi terjadi, hujan kemudian akan
turun membentuk salju dan tidak berbentuk air yang bersatu menjadi gletser.
Gletser yang berada di daratan kemudian akan mencair akibat pengaruh suhu
dan tekanan. Akibat mencairnya gletser, terbentuklah air yang berjalan menuju
aliran air sungai hingga membentuk aliran air sungai. Selanjutnya air yang berawal
dari salju ini kemudian akan berubah menjadi gletser dan terbentuk air yang kian
bergerak ke arah laut. Saat itulah, seluruh air yang telahmelewati beberapa tahap
siklus hidrologi akan kembali lagi ke laut.
Daerah Aliran Sungai (DAS) secara umum didefinisikan sebagai suatu hamparan
wilayah/kawasan yang dibatasi oleh pembatas topografi (punggung bukit) yang
berfungsi untuk menerima, mengumpulkan air hujan, sedimen, dan unsur hara serta
mengalirkannya melalui anak-anak sungai dan keluar pada satu titik (outlet). Definisi
DAS tersebut mengartikan bahwa seluruh purmukaan daratandi bumi ini terbagi habis
dalam DAS.
Pemanfaatan potensi sumberdaya alam di dalam DAS (termasuk hutan) untuk
berbagai kepentingan dan kebutuhan manusia telah menyebabkan terjadinya degradasi
lahan dan hutan yang dasyat. Perubahan pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak
terkendali akan mempengaruhi fungsi dan keseimbangan lingkungan termasuk proses-
proses hidrologis di dalam wilayah DAS, Akibatnya, terjadi ketidakseimbangan neraca
air, sedimen, hara dan rusaknya habitat keanekaragamanhayati.
2.2.2 Jenis-Jenis Bentuk DAS
Kawasan yang disebut Daerah Aliran Sungai (DAS) memiliki beberapa variasi
bentuk dan juga corak. Menurut Sosrodarsono dan Takeda dalam jurnal ilmiah mereka
yang berjudul “Hidrologi untuk Pengairan” (1982), ada tiga macam bentuk kawasan
DAS, yaitu:
Corak Bulu Burung memiliki bentuk yang ramping seperti bulu burung.
Aliran cabang anak sungai akan bertemu dengan aliran sungai utama
menyerupai bentuk ruas bulu burung. Wilayah ini memiliki risiko banjir yang
kecil, karena aliran air dari masing-masing anak sungai tidak akan kembali ke
aliran sungai utama pada waktu yang bersamaan.
b) Corak Radial
c) Corak Pararel
Corak Paralel memiliki dua jalur aliran sungai utama dan masing-
masing memiliki cabang anak sungai. Kedua jalur utama akan bertemu
membentuk satu aliran sungai utama yang mengarah ke lautan. Risiko banjiryang
tinggi dapat terjadi pada titik pertemuan antara dua aliran sungai utamatersebut.
Daerah Aliran Sungai (DAS) secara umum didefinisikan sebagai suatu hamparan
wilayah/kawasan yang dibatasi oleh pembatas topografi (punggung bukit) yang berfungsi
untuk menerima, mengumpulkan air hujan, sedimen, dan unsur hara serta mengalirkannya
melalui anak-anak sungai dan keluar pada satu titik (outlet).
siklus hidrologi adalah saat dimana seluruh air yang ada di permukaan bumi mana akan
menguap. Seluruh air yang menguap ke atmosfer atau ke angkasa ini kemudian berubah
menjadi awan di langit. dan setelahnya akan berubah menjadi bintik air.
tahapan siklus hidrologi yaitu :
1. Evaporasi atau Penguapan Seluruh Air,
2. Transpirasi atau Penguapan Air di Jaringan Mahluk Hidup ,
3. Evotranspirasi,
4. Sublimasi ,
5. Kondensasi,
6. Adveksi,
7. Presipitasi,
8. Run Off,
9.Infiltrasi,
10. Konduksi.
jenis jenis siklus hidrologi yaitu siklus hidrologi pendek, siklus hidrologi sedang , siklus
hidrologi panjang.
DAFTAR PUSTAKA
“Daerah aliran sungai (DAS) – Pengertian Fungsi & Pengelolaan”, rimbakita.com,
[Online]. Tautan: https://rimbakita.com/daerah-aliran-
sungai/#:~:text=Daerah%20Aliran%20Sungai%20(DAS)%20dan%20Daera
h%20Tangkapan%20Air%20(DTA),-
Selain%20kawasan%20Daerah&text=Air%20hujan%20yang%20ditampung
%20pada,dan%20akan%20membentuk%20kawasan%20DAS (Diaskses 20
Mei 2023)