Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

TENTANG berosfer

Disusun Oleh :

Nama : Riski Adilah

Zul Padli

Walda Arini

Putri Anggina

Guru Pembimbing :

Elli

SMA NEGERI 1 RUMBIO PANYABUNGAN UTARA


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………. i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………............... 1
B. Rumusan masalah………………………………………………………………….. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Hidrosfer …………………………………………………………………2

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan……………………………………………………………………….... 4
B. Saran……………………………………………………………………………….. 4
DAFTAR PUSTAKA

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Tidak lupa salawat serta salam
semoga selalu tercurah dan terlimpah kepada junjungan kita Besar Nabi Muhammad SAW
yang kita nantikan safaatnya di hari kiamat nanti.

“Tiada gading yang tak retak”. Begitu juga dalam pembuatan makalah ini. Kami
menyadari bahwa banyak kesalahan dan kekurangannya. Oleh karena itu, saran dan kritik
dari dosen pengampuh dan teman-teman sangat kami harapkan guna penyempurnaan
makalah ini. Akhirul kalam,

Panyabungan November 2022

Penulis

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita memerlukan air bersih untuk minum, memasak,
mencuci dan keperluan lain. Air tersebut mempunyai standar 3 B yaitu tidak berwarna, tidak
berbau, dan tidak beracun. Tetapi adakalanya kita melihat air yang berwarna keruh dan
berbau serta sering kali bercampur dengan benda-benda sampah seperti kaleng, plastik, dan
sampah organic. Pemandangan seperti ini kita jumpai pada aliran sungai atau dikolam-kolam.
Air yang demikian biasa disebut air kotor atau disebut pula air yang terpolusi.Darimana
polutan itu berasal ?Bagi kita, khususnya masyarakat pedesaan sungai adalah sumber air
sehari-hari. Sumber polutan dapat berasal dari mana-mana. Contohnya limbah-limbah
industri dibuang dan dialirkan ke sungai. Semua akhirnya bermuara di sungai dan
pencemaran polutan air ini dapat merugikan manusia bila manusia mengkonsumsi air yang
tercemar. Maka dari itu kelompok kami ingin membahas upaya pencegahan pencemaran air
melalui makalah ini.

B. Rumusan Masalah

A. Pengertian Hidrosfer

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hidrosfer

Hidrosfer merupakan daerah perairan yang mengikuti bentuk bumi yang bulat.
Hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti ’air’ dan sphere yang berarti ’daerah’ atau
‘bulatan’. Daerah perairan ini meliputi samudra, laut, danau, sungai, gletser, air tanah, dan
uap air yang terdapat di atmosfer. Hidrosfer menempati sebagian besar muka bumi karena
75% muka bumi tertutup oleh air. Jumlah air yang tetap dan selalu bergerak dalam satu
lingkaran peredaran membentuk suatu siklus yang dinamakan siklus hidrologi, siklus air, atau
daur hidrologi.

Penguapan air yang terjadi di permukaan bumi terutama samudra dan laut disebabkan
oleh panas matahari. Uap air yang terbentuk akan bergerak naik ke udara yang segera diikuti
penurunan suhu. Setelah sampai pada ketinggian tertentu, uap air yang mengalami
kondensasi (pengembunan) dan berubahlah menjadi embun atau awan, dan akhirnya embun
berubah menjadi hujan atau salju.

Ada tiga macam siklus hidrologi, yaitu:

1. Siklus Kecil

Karena pemanasan matahari, terjadi penguapan air laut yang berkumpul menjadi awan. Pada
ketinggian tertentu karena kondensasi terjadi titiktitik air yang berkumpul semakin lama
semakin besar volumnya, kemudian jatuh sebagai hujan. Selanjutnya air kembali ke laut.

2. Siklus Sedang

Mula-mula terjadi penguapan air laut sehingga terbentuk awan. Awan terbawa oleh angin ke
daratan dan terjadi kondensasi. Karena kondensasi akhirnya awan jatuh sebagai hujan.
Sebelum kembali ke laut, air hujan tersebut masuk ke dalam tanah, selokan-selokan, terus
mengalir ke sungai sungai, dan kembali ke laut.

3. Siklus Panjang

Prosesnya sama dengan siklus sedang. Hanya setelah terjadi kondensasi, titik-titik air
terbawa angin ke tempat yang lebih tinggi sehingga menjadi kristal-kristal es. Kristal-kristal

2
es tersebut masih terbawa angin ke puncak gunung kemudian jatuh sebagai salju, terjadi
gletser, mengalir ke sungai, dan akhirnya kembali ke laut.

Dengan memahami konsep daur hidrologi secara luas, pengertian istilah daur dapat
digunakan sebagai konsep kerja untuk analisis dari berbagai permasalahan, misalnya dalam
perencanaan dan evaluasi pengelolaan DAS (Daerah Aliran Sungai). Di dalam daur hidrologi,
masukan berupa curah hujan akan didistribusikan melalui beberapa cara, yaitu air lolos
(througfall), aliran batang (stemflow), dan air hujan yang langsung ke permukaan tanah.
Sedangkan air larian dan air infiltrasi akan mengalir ke sungai sebagai debit aliran dan
sebagian lagi menjadi air tanah.

Siklus hidrologi besar terjadi di dalam DAS, dalam mempelajari DAS, daerah aliran sungai
biasanya dibagi menjadi daerah hulu, tengah, dan hilir. Secara biogeofisik daerah hulu
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: merupakan daerah konservasi, kemiringan lereng besar
(>15%), bukan merupakan daerah banjir. Jenis penggunaan lahan merupakan hutan,
mempunyai bentuk lembah sungai V. Daerah hilir DAS mempunyai ciriciri sebagai berikut:
merupakan daerah budi daya, kemiringan lereng kecil (<8%), dan beberapa tempat
merupakan daerah banjir.

Jenis penggunaan lahan didominasi tanaman pertanian, mempunyai bentuk lembah


sungai U dan pengaturan pemakaian air ditentukan oleh bangunan irigasi. Daerah aliran
sungai yang tengah merupakan daerah transisi dari kedua karakteristik DAS yang berbeda
tersebut di atas. Ekosistem DAS hulu merupakan bagian yang penting karena mempunyai
fungsi perlindungan terhadap seluruh bagian DAS. Perlindungan ini, antara lain, dari segi
fungsi tata air. Erosi yang terjadi di daerah hulu akibat praktik bercocok tanam yang tidak
mengikuti kaidahkaidah konservasi tanah dan air atau akibat pembuatan jalan yang tidak
direncanakan dengan baik tidak hanya berdampak di daerah erosi tersebut berlangsung, tetapi
juga akan menimbulkan dampak di daerah hilir dalam bentuk penurunan kapasitas tampung
waduk sehingga terjadi pendangkalan sungai dan saluran irigasi yang meningkatkan risiko
banjir. Demikian juga penebangan hutan secara terus-menerus di daerah hulu akan
menimbulkan peningkatan laju erosi di daerah tengah dan hilir.

Dengan demikian, kondisi hidrologis DAS yang baik sangat dipengaruhi oleh
pemanfaatan dan konservasi lahan di wilayah DAS tersebut. Siklus air terjadi karena adanya
proses-proses yang mengikuti gejala meteorologis dan klimatologis, antara lain, sebagai
berikut.

3
a. Transpirasi, adalah proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan melalui stomata
atau mulut daun.
b. Evaporasi, adalah penguapan benda-benda abiotik dan merupakan proses perubahan
wujud air menjadi gas. Penguapan di bumi 80% berasal dari penguapan air laut.
c. Evapotranspirasi, adalah proses gabungan antara evaporasi dan transpirasi.
d. Kondensasi, merupakan proses perubahan wujud uap air menjadi air akibat
pendinginan.
e. Presipitasi, merupakan segala bentuk hujan dari atmosfer ke bumi yang meliputi hujan
air, hujan es, dan hujan salju.
f. Run off (aliran permukaan), merupakan pergerakan aliran air di permukaan tanah
melalui sungai dan anak sungai.

Jenis jenis perairan di muka bumi

Sungai adalah air tawar yang mengalir dari sumbernya di daratan menuju dan
bermuara di laut, danau, atau sungai lain yang lebih besar. Aliran sungai merupakan aliran
yang bersumber dari tiga jenis limpasan, yaitu: limpasan yang berasal dari anak-anak sungai
dan limpasan dari air

tanah.

Ada berbagai bentuk atau tipe sungai, yaitu:

1. sungai consequent longitudinal, merupakan sungai yang mempunyai aliran yang


sejajar dengan antiklinal;
2. sungai consequent lateral, merupakan sungai yang mempunyai arah aliran menuruni
lereng-lereng asli yang ada di permukaan bumi seperti done, blockmountain, atau
dataran yang baru terangkat;
3. sungai superimposed, merupakan sungai yang mengalir pada lapisan sedimen datar
yang menutupi lapisan batuan di bawahnya;
4. sungai subsequent, merupakan sungai yang terjadi jika di daerah sungaim consequent
lateral terjadi erosi mundur sampai ke puncak lerengnya, sehingga sungai tersebut
akan mengadakan erosi ke samping dan memperluas lembahnya, akibatnya akan
timbul aliran baru yang mengikuti arah strike (arah patahan);

4
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan bumi. Di dalam hidrosfer, terjadi
siklus hiodrosfer. Siklus hidrosfer disebut juga siklus hidrologi. Siklus hidrologi adalah suatu
proses peredaran atau daur ulang air secara berurutan dan terus-menerus. Siklus hidrologi
dibedakan menjadi tiga, yaitu siklus pendek/siklus kecil, siklus sedang dan siklus
panjang/siklus besar. Air dapat dibedakan menjadi dua, yaitu air tanah dan air permukaan.
Air tanah bisa digolongkan lagi menjadi air tanah preatis dan air tanah artesis. Air permukaan
dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni perairan daratan dan perairan laut.

B. Saran

Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktivitas kita dalam
memenuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya bahan pencemar antara
lain tidak membuang sampah rumah tangga, sampah rumah sakit, sampah/limbah industri
secara sembarangan, tidak membuang ke dalam air sungai, danau ataupun ke dalam selokan.

5
DAFTAR PUSTAKA

http://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/pencemaran-lingkungan

http://www.rijalhabibulloh.com/2015/03/makalah-hidrosfer-makalah-
geografi.html

Sobandi, I.D. 2014. Mandiri K13 Geografi kelas X.Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai