Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

DINAMIKA HIDROSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP


KEHIDUPAN

Disusun oleh :
Kelompok III
1. Aulia Syifa Zapariza
2. Karin Pristilianti
3. Kaila Farah Dwi Rahmadani
4. Almaasah Atha Nashwa
5. Grace Artamevia
6. Elriana Yulianti

SMAN 1 BAE KUDUS TAHUN PELAJARAN 2021/2022


Alamat: Jl. Jend. Sudirman No.KM.4, Ngembal Rejo, Ngembalrejo, Kec. Bae,
Kabupaten Kudus, Jawa Tengah 59322
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berbagai proses alam di bumi digerakkan oleh air. Air mengikis batuan,
menembus ke dalam celah-celah batuan, mengendapkan sedimen di tepian
sungai dan muara, hingga beredar mengelilingi bumi dalam bentuk arus dan
gelombang laut.
Air mempunyai peran yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup,
terutama manusia. Disisi lain, Lapisan air yang terdapat di bumi disebut
Hidrosfer. Hidrosfer meliputi samudra, laut, sungai, danau, air tanah, mata air,
hujan dan air yang berada di atmosfer. Presentase air paling banyak terdapat
dilautan, yakni sekitar 97,5%, dalam bentuk es 75%, dan dalam bentuk uap di
udara sekitar 0,001%.
Tak jarang juga timbul banyak masalah yang berkaitan dengan air. Seperti
kekurangan air bersih, banjir, bahkan tidak terdapatnya air pada daerah tempat
tinggal kita. Faktor yang mempengaruhi timbulnya masalah ini adalah
terganggunya siklus air di bumi. Lalu, yang menjadi pertanyaan kita adalah
bagaimana sebenarnya siklus itu terjadi? Penting sekali untuk kita untuk dapat
mengetahui siklus dan persebaran air di bumi, agar kita lebih bisa menghargai
apa yang dianugrahkan oleh Allah, serta dapat menjaga kestabilannya dalam
kehidupan dan masalah diatas tidak akan tejadi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Hidrosfer?
2. Bagaimana Siklus Hidrosfer?
3. Apa saja jenis – jenis perairan ?
4. Bagaimana cara penanggulangan banjir?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Hidrosfer
2. Mengetahui siklus air
3. Mengetahui jenis-jenis perairan yang ada di bumi
4. Mengetahui antisipasi jika terjadi banjir
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hidrosfer

Kata hidrosfer berasal dari Bahasa Yunani, yaitu hidros artinya air dan
sphere artinya lapisan. Hidrosfer berarti lapisan air yang terdapat di bumi,
yaitu meliputi air yang ada di permukaan maupun di bawah permukaan
bumi. Hidrosfer merupakan sebutan bagi air yang ada dipermukaan Bumi
baik yang berupa lautan atau samudra maupun air yang ada di daratan.
Warna biru di bumi berasal dari perairan yang menutupi Sebagian besar
wilayah bumi, setidaknya 2/3 wilayah bumi. Ruang lingkup hidrosfer
adalah bagian atas atmosfer hingga kedalaman 10 km di bawah permukaan
bumi. Berbentuknya lapisan air dibumi waktunya berkaitan dengan
pembentukan bumi. Kandungan gas oksigen dan hidroksida yang
menyebar kemudian mendingin dan mengembun.

Adapun jumlah volume air berdasarkan reservoir adalah sebagai berikut

Reservoir Volume air Total dalam %


Lautan 1370 97,25
Gletser 29 2,05
Air tanah 9,5 0,68
Danau 0,125 0,01
Kelembapan tanah 0,065 0,005
Atmosfer 0,013 0,001
Aliran Sungai 0,0017 0,0001
Biosfer 0,0006 0,00004

B. Siklus Hidrosfer

Siklus air memiliki banyak jenis yang dibagi berdasarkan prosesnya atau
tahapannya. Beberapa jenis siklus air dapat dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Berikut merupakan proses terjadinya siklus air :
1. Evaporasi
Evaporasi adalah proses penguapan air oleh panas matahari.
Penguapan tersebut mengubah wujud air menjadi gas.
2. Sublimasi adalah proses evaporasi yang terjadi pada salju dan es, yaitu
perubahan padat menjadi cair, lalu menjadi gas/uap air.

3. Transpirasi adalah proses penguapan air dari tumbuhan melalui


stomata/mulut daun.

4. Evapotranspirasi adalah gabungan dari evaporasi dan transpirasi.


Evapotranspirasi menggambarkan nilai kebutuhan lingkungan,
vegetasi, atau daerah pertanian.

5. Kondensasi adalah proses perubahan wujud uap air menjadi awan


kemudian menjadi tetesan air yang cair karena pendinginan

6. Adveksi adalah proses gerakan air secara horizontal melalui atmosfer


karena perbedaan tekanan udara.

7. Presipitasi adalah proses ketika uap air yang terkondensasi jatuh ke


bumi, dapat berupa hujan air, hujan es, dan hujan salju.

8. Run off ( aliran permukaan )


adalah proses mengalirnya air dipermukaan tanah. Dapat berupa
rembesan, menguap, mengalir.

9. Infiltrasi adalah proses perembesan air kedalam tanah dan batuan.


Melalui proses ini, air permukaan dapat tersimpan dan menjadi air
tanah.

10. Perkolasi adalah proses mengalirnya air dari lapisan tanah ke lapisan
bawahnya.
Sedangkan, siklus air dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :

1. Siklus Panjang :
Air laut menguap, setelah menjadi awan melalui proses kondensasi,
laluterbawa oleh angin ke tempat yang lebih tinggi di daratan dan
terjadilah hujan salju atau es dipegunungan-pegunungan yang
tinggi. Bongkah-bongkah es mengendap di puncak gunung
dankarena gaya beratnya meluncur ke tempat yang lebih rendah,
mencair terbentuk gletser lalumengalir melalui sungai-sungai
kembali ke laut.

2. Siklus Sedang
Yaitu air laut menguap, mengalami kondensasi dan dibawa angin,
membentuk awan di atas daratan, jatuhsebagai hujan, lalu masuk
ke tanah, selokan sungai, dan ke laut lagi.

3. Siklus Pendek
Siklus Hidrologi pendek Siklus ini terjadi jika uap air laut
mengalami kondensasi di atas laut, selanjutnya membentuk awan
dan jatuh sebagai hujan di laut setempat.
C. JENIS-JENIS PERAIAN

Hidrosfer di muka bumi selanjutnya akan dikelompokkan menjadi dua,


yaitu perairan darat dan perairan laut.

Perairan darat adalah jenis air tawar yang bersumber dari tanah dangkal di
permukaan bumi serta ada di wilayah daratan. Perairan darat dapat dibedakan atas
air tanah dan air permukaan. Air permukaan meliputi sungai, danau, dan rawa.

Jenis-Jenis Perairan Darat

Berdasarkan jenisnya, Perairan darat dibedakan dibagi menjadi lima, yaitu:

1. Air Tanah
 Air tanah adalah air yang bergerak di dalam tanah yang terdapat di
dalam ruang antara butit-butir tanah yang meresap ke dalam tanah dan
bergabung membentuk lapisan tanah yang disebut akuifer. Air tanah
dapat disebut aliran yang secara alami mengalir ke permukaan tanah
melalui prembesan.
 Sumbernya dari hujan, air tawar atau laut, dan magma.
 Air tanah dapat dibedakan berdasarkan letaknya, yaitu :
a. Air Tanah Freatis, yaitu air tanah yang terdapat diatas lapisan
tanah/batuan yang tidak tembus air (impermeable). Air yang ada
di sumur-sumur, sungai, danau dan rawa termasuk jenis ini.
b. Air Tanah Artestis, yaitu air tanah yang terdapat dibawah lapisan
tanah/batuan yang tidak tembus air (impermeable). Untuk
memperoleh air tanah jenis ini harus dilakukan pengeboran.
Sumur bor atau artesis merupakan salah satu contoh sumur yang
airnya berasal dari tanah dalam.
 Faktor kandungan dan kedalaman air tanah adalah permeabilitas tanah
dan kemiringan lereng. Memiliki dua jenis lapisan, yaitu :
a. Lapisan Permeable yang mudah dilalui air. Contohnya lapisan
dari batuan pasir dan kerikil.
b. Lapisan Impermeable yang sulit dilalui air atau kedap air,
contohnya lapisan dari batuan lempung dan beku.
 Manfaat air tanah :
a. Sebagai bagian dari siklus hidrologi.
b. Memenuhii kehidupan sehari-hari, seperti memasak dan
mencuci.
c. Sebagai sumber irigasi pertanian, yang dialirkan melalui
sumur bor.

2. Sungai
Sungai merupakan bagian permukaan bumi yang letaknya lebih rendah
sebagai tempat aliran air tawar menuju reservoir lainya seperti sungai,
danau, rawa atau laut.
 Daerah aliran sungai dibagi menjadi tiga wilayah, yaitu :
a. Hulu, umumnya terletak pada wilayah dataran tinggi.
b. Tengah, pada bagian tengah sungai, kecepatan airnya mulai
berkurang karena terletak dikawasan dataran yang relative
landau sehinggga energi aliranya berkurang.
c. Hilir, air mengalir sangat lambat sehingga partikel yang masih
mampu mengalir hanyalah partikel berukuran kecil.
 Besarnya aliran sungai dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain luas
daerah aliran sungai, kemiringan lereng sunhgai, banyak cabang sungai
dibagian hulu, dan lebar badang sungai.
 Manfaat sungai ;
a. Menampung dan Mengalirkan Air Hujan
b. Sumber Pembangkit Listrik
c.  Pusat dari Ekosistem
d.  Sumber Mata Pencaharian
e. Pencegah banjir.

3. Danau
 Danau merupakan suatu tubuh air yang berasal dari curah hujan,
sungai, mata air dan air tanah dalam cekungan yang bentuknya
sangat bervariasi.
 Air danau dapat bersumber dari aliran sungai, hujan, atau mata air
yang memancar dari dalam tanah. Selain itu, danau juga dapat
dibentuk oleh manusia dengan cara membendung aliran air atau
sungai. Danau bendungan ini biasanya disebut bendungan atau
waduk.
 Macam-macam Danau :
a. Danau tektonik 

Danau tektonik terbentuk karena terjadinya proses patahan atau


lipatan yang menyebabkan adanya lembah penampung air.

b. Danau vulkanik

Danau vulkanik terbentuk karena terjadinya proses letusan


gunung berapi yang menyebabkan terbentuknya kawah atau
kaldera yang kedap air sehingga dapat menampung air.

c. Danau tektovulkanik 

Danau tektovulkanik terbentuk karena terjadinya proses letusan


gunung berapi yang diikuti oleh robohnya sebagian dinding
kepundan atau kawah yang disebabkan pergeseran kulit bumi
sehingga menimbulkan adanya daerah cekungan baru yang
dapat menampung air.

d. Danau karst atau dolina 

Danau karst terbentuk karena terjadinya proses pelapukan kapur


yang menyebabkan terbentuknya daerah-daerah cekungan yang
kedap air sehingga dapat menampung air.

e. Danau buatan atau waduk 


Danau buatan sengaja dibentuk oleh manusia dengan cara
membendung aliran sungai, sehingga air sungai terhambat dan
menggenang.

f. Danau laguna atau haff 

Danau laguna terbentuk karena terjadinya proses pengendapan


materi yang terbawa arus sungai
di daerah sekitar pantai, sehingga arus sungai terbendung
dengan laut bebas dan membentuk genangan air yang
merupakan campuran air tawar yang dibawa sungai dengan air
laut.

g. Danau glasial

Danau glasial terbentuk karena terjadinya proses pencairan es


(gletser) sehingga air mengalir dan tertampung pada suatu
daerah cekung dan membentuk genangan air.

 Manfaat danau :

1. penggunaan danau sebagai tempat pembudidayaan ikan,


2. sumber irigasi untuk sawah dan perkebunan,
3. sebagai tenaga pembangkit listrik, serta
4. sebagaisarana rekreasi.

4. Rawa

 Rawa adalah  merupakan daerah bertanah basah yang selalu


digenangi air secara alami karena sistem drainase (pelepasan air)
yang jelek atau letaknya lebih rendah dari daerah sekelilingnya.
 Rawa dapat terjadi oleh beberapa faktor antara lain karena adanya
penurunan permukaan tanah di daerah yang luas, gerakan pasang
surutnya air laut, dan terbentuknya tanggul alam di sepanjang
sungai
 Macam-macam Rawa :
a. Rawa Air Tawar

Rawa air tawar yaitu berair tawar dan airnya tidak


mengalami pergerakan. Rawa ini biasanya berada di hutan-
hutan dengan lokasi yang dekat dengan aliran sungai. Air
rawa jenis ini bersifat asam, karena banyaknya sisa-sisa
makhluk hidup yang membusuk.

b. Rawa Air Asin

Rawa air asin biasanya rawa jenis ini berada di wilayah


dekat pantai. Pada rawa jenis ini, air dapat mengalami
pergerakan, sehingga dapat tergantikan. Hal ini terjadi
karena adanya gelombang laut pasang yang merendam
sebagian atau seluruh kawasan rawa. Air rawa jenis ini
biasanya tidak terlalu asam.

c. Rawa Air Payau

Rawa air payau berisi campuran antara air tawar dan air
asin. Rawa ini biasanya berada di dekat muara sungai dan
airnya dapat mengalami pergerakan, sehingga dapat
tergantikan. Air rawa jenis ini biasanya tidak terlalu asam.

 Manfaat Rawa

1. Melindungi Ekosistem.
2. Sumber air
3. Perlindungan lingkungan dari bencana alam
4. Perbaikan kualitas udara
5. Gletser

 merupakan hal yang seringkali kita dengar sebagai salah satu


wujud bongkahan dari es. Adapun pengertian dari gletser adalah sebuah
bongkahan es yang mempunyai ukuran besar yang terbentuk di tas
daratan melalui proses pengkristalan salju atau endapan salju dalam
kurun waktu yang lama. 
  Proses terjadinya gletser ini dimulai pada lereng pegunungan yang
mempunyai bentuk cekung dan disebut dengan sirka (cirque). 
Terjadinya gletser ini akibat dari adanya proses sublimasi dan juga
pembekuan salju. Salju yang pada mulanya berbentuk butiran akan
lepas menjadi padat dan akhirnya akan membentuk semacam bola salju.
Apabila salju yang turun ini lebih banyak yang membeku daripada salju
yang mencair atau menguap maka akan terbentuk gletser. 
 Manfaat Gletser
 Terbentuknya fyord sebagai hasil erosi glasial (baca: erosi
tanah)
 Sebagai tempat penelitian ahli glasiologi
 Merupakan tempatberolahraga ski pada musim dingin
 Sebagai sumber air bagi sungai di bawahnya
 Daerah yang datarannya tertutup es dapat menyebabkan
kebudayaannya yang khas.

2. Perairan Laut

perairan laut dapat diartikan sebagai bagian bumi yang tertutup air dengan kadar
garam tinggi. Perairan laut meliputi teluk, selat dan samudera. Indonesia
merupakan negara kepulauan terbesar di dunia karena memiliki luas laut dan
jumlah pulau yang besar.

Jenis Jenis Perairan Laut

1.  Laut Teritorial (Territorial Sea)


Laut teritorial adalah bagian laut selebar 12 mil laut diukur dari garis dasar
kepulauan ke arah laut. Garis dasar kepulauan adalah garis yang menghubungkan
titik-titik terluar dari pulau-pulau terluar, dengan catatan bahwa dalam garis dasar
tersebut sudah termasuk pulau-pulau utama yang mempunyai rasio antara daerah
air dan daerah daratan, termasuk atoll, adalah antara 1:1 atau 9:1. Panjang garis
dasar tersebut tidak melebihi 100 mil laut, kecuali sampai 3% dari jumlah garis
dasar yang menutup kepulauan boleh melebihi panjang tersebut sampai
maksimum 125 mil laut.

2. Perairan Kepulauan (Archipelagic Waters)


Perairan kepulauan adalah perairan yang ada dalam wilayah negara
kepulauan (antara pulau-pulau), disebut juga perairan nusantara. Perairan
kepulauan dibatasi oleh garis dasar perairan pedalaman. Perairan kepulauan
adalah satu kesatuan wilayah kedaulatan negara bersama ruang udara di atasnya,
atas tanah serta di bawah tanah.

3.  Perairan Pedalaman (Internal Waters)


Perairan pedalaman adalah perairan yang ditutup oleh garis dasar penutup
teluk, muara, pelabuhan, dan garis-garis dasar yang menutup lekukan di pantai
sampai 100 mil laut dan maksimum 125 mil laut. Dengan kata lain, perairan
pedalaman adalah bagian dari laut yang berada ke arah daratan dari garis dasar
kepulauan

4. Zona Tambahan (Contiguous Zone)


Zona tambahan adalah bagian laut selebar 12 mil laut, ditambah pada laut
teritorial, sehingga kalau dihitung dari garis dasar laut teritorial berjarak 24 mil
laut. Dalam zona tambahan ini negara mempunyai kewenangan tertentu, yang
terkait dengan Pasal 33 UNCLOS (1982), yakni:

1. Pencegahan pelanggaran keimigrasian, bea cukai, fiskal, dan


karantina hewan dan tanaman.

2. Menindak pelaku pelanggaran terhadap peraturan tersebut di atas.

3.  Zona Ekonomi Eksklusif (Exclusive Economic Zone)


Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) adalah bagian laut selebar 200 mil laut
diukur dari garis dasar laut teritorial. Zona ini dititipkan kepada semua
negara pantai, negara kepulauan dan negara-negara pulau, sebagai warisan
umat manusia. Zona ini bukan wilayah kedaulatan dari negara yang secara
efektif adalah selebar 188 mil laut, karena yang 12 mil laut adalah laut
teritorial dari negara.

4.  Landas Kontinen (Continental Shelf)


UNCLOS 1982, mengubah secara signifikan kriteria dalam menetapkan
batas luar (outer limit), sebagaimana ditetapkan dalam Konvensi Geneva
1958. Landas kontinen adalah dasar laut dan tanah di bawah dasar laut di
luar laut teritorial dan merupakan kelanjutan (prolongation) dari wilayah
daratan sampai tepi luar dari batas kontinen (the outer edge of the
continental margin.

 Manfaat Perairan laut :


1. Mengatur iklim bumi
2. Lautan adalah sumbet protein nomor satu bagi lebih dari satu
miliar orang
3. Banyak makhluk hidup yang bergantung dan hidup dilautan
4. Menciptakan jutaan pekerjaan

D. CARA PENANGGULANGAN BANJIR

Banyak cara untuk mengurangi kebanjiran, diantaranya :

1. Jangan membuang sampah ke sungai dan selokan


Membuang sampah ke sungai dan selokan akan membuat sungai dan
selokan tersumbat dan berkurang kapasitasnya untuk menampung air.

2. Tebang pilih dan reboisasi


Setelah menebang pohon, sebaiknya ditanam lagi pohon yang baru.
Utamakan menanam pohon berakar besar yang bisa menyerap air dengan
cepat.

3. Hindari membuat bangunan di pinggir sungai


Pembangunan rumah atau bangunan di pinggir sungai akan mempersempit
sungai, dan juga sampah rumah tangga berpotensi masuk ke dalam sungai
bisa menyebabkan banjir.

4. Memperbanyak lahan terbuka hijau


Perkotaan jauh dari hutan. Lahan terbuka hijau di perkotaan bisa
menggantikan hutan dan menambah daerah resapan di perkotaan agar
terhindar dari banjir. Area ini bisa ditanami berbagai pohon yang baik untuk
menyerap air.

5. Menjaga dan membersihkan saluran air secara rutin


Perawatan saluran air dan membersihkannya secara rutin bisa mencegah
banjir. Hal ini bisa dilakukan secara bergotong royong oleh warga di sekitar
saluran air tersebut. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa saluran air
siap menampung jika curah hujan meninggi sehingga tidak terjadi banjir.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan bumi. Di dalam hidrosfer,
terjadi siklus hiodrosfer. Siklus hidrosfer disebut juga siklus hidrologi. Siklus
hidrologi adalah suatu proses peredaran atau daur ulang air secara berurutan dan
terus-menerus. Siklus hidrologi dibedakan menjadi tiga, yaitu siklus pendek/siklus
kecil, siklus sedang dan siklus panjang/siklus besar. Air dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu air tanah dan air permukaan. Air tanah bisa digolongkan lagi menjadi
air tanah preatis dan air tanah artesis. Air permukaan dapat dibedakan menjadi dua
jenis, yakni perairan daratan dan perairan laut.

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air


seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau,
sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan
manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain
mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam
fungsinya sangat membantu kehidupan manusia.

Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi
pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air
limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata. Pencemaran air
merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi
kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat internasional hingga
sumber air pribadi dan sumur).

Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan
ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, dan/atau
mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung
komunitas penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti gunung berapi,
algae blooms, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan besar dalam
kualitas air dan status ekologi air.

B. Saran
Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktivitas kita dalam
memenuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya bahan
pencemar antara lain tidak membuang sampah rumah tangga, sampah rumah sakit,
sampah/limbah industri secara sembarangan, tidak membuang ke dalam air
sungai, danau ataupun ke dalam selokan.

Tidak menggunakan pupuk dan pestisida secara berlebihan, karena sisa pupuk dan
pestisida akan mencemari air di lingkungan tanah pertanian. Tidak menggunakan
deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan makanan bagi tanaman air
seperti enceng gondok yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air.

DAFTAR PUSTAKA
 Rijal Habibulloh 2017 “Makalah Hidrosfer”
https://www.rijalhabibulloh.com/2015/03/makalah-hidrosfer-makalah-
geografi.html diakses pada 9 Januari 2022. Febry 2017 “Makalah Hidrosfer
http://fdlstari.blogspot.com/2017/06/makalah-hidrosfer.html diakses pada 9
Januari 2022.

Anda mungkin juga menyukai