Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH HIDROLOGI

“ EVAPORASI, TRANSPIRASI, DAN EVAPOTRANPIRASI”

Disusun Oleh :

KELOMPOK 3

1. Ayu Lestari Sitohang (3202431008)


2. Devani Ayu Natalia Pardede ( 3202431001)
3. Fairul Azmi ( 3202131005)
4. Kristian Fellowship (3203131039)
5. Lia Khairunissa ( 3203331032)

KELAS : B

DOSEN PENGAMPU : Dr.Dwi Wahyuni Nurwihastuti,S.Si., M.Sc

PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

T.A 2021

1
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah hidrologi ini
Penulisan makalah yang berjudul “ EVAPORASI, TRANSPIRASI, DAN
EVAPOTRANPIRASI” telah dapat kami selesaikan dengan tepat pada waktunya demi
pemenuhantugas makalah yang diampu oleh ibu Dr.Dwi Wahyuni Nurwihastuti,S.Si., M.Sc
Selaku dosen mata kuliah hidrologi semester ini. Kami menyadari makalah ini masih memiliki
kekurangan dan memerlukan tambahan daripada teman-teman sekalian maupun dosen pengampu
kita. Segala bentuk saran maupun kritik yang diajukan dapat menjadi pendorong keesempurnaan
pada makalah yang akan kami kerjakan ini.

Demikianlah pengantar yang dapat kami sampaikan, kami berharap agar makalah ini
bermanfaat bagi seluruh pihak yang mempelajari mata kuliah ini terimakasih.

Medan,Februari 2021

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................................3

BAB 1..............................................................................................................................................4

Pendahuluan.....................................................................................................................................4

1.1.Latar Belakang Masalah.........................................................................................................4

1.2.Rumusan Masalah..................................................................................................................4

BAB II.............................................................................................................................................4

Pembahasan.....................................................................................................................................4

2.1.Pengertian Evaporasi, Transpirasi dan Evapontraspirasi.......................................................4

2.2. Evaporasi...............................................................................................................................4

BAB III............................................................................................................................................6

PENUTUP.......................................................................................................................................6

3.1 Kesimpulan............................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................6

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Seluruh air di bumi ini termasuk yang ada di atmosfer akan mengalami siklus hidrologi.
Siklus hidrologi tersebut terdiri atas presipitasi, intersepsi dan transpirasi pada vegetasi, aliran
permukaan, infiltrasi, perkolasi, air tanah, aliran bawah, evaporasi, kondensasi, dan kembali
presipitasi. Semua tahapan ini berkesinambungan antara satu dengan yang lainnya. Pada makalah
ini akan dibahas tiga materi yang berkaitan dengan siklus hidrologi yaitu evaporasi, transpirasi,
dan evapotranspirasi. Yang mana evapotranspirasi mempengaruhi jumlah air di atmosfer
sehingga juga akan mempengaruhi proses presipitasi. Evapotranspirasi dipengaruhi oleh
intensitas cahaya, suhu, dan penyinaran matahari. Dengan mengukur evaporasi dan transpirasi
suatu wilayah maka akan dapat diduga tingkat kelembaban udara aktual daerah tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:

1. Apa itu Evaporasi ?


2. Apa itu Traspirasi ?
3. Apa itu Evapotranspirasi ?

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Evaporasi, Transpirasi dan Evapontraspirasi


Evaporasi (penguapan) adalah proses perubahan zat cair menjadi gas (uap air) yang
bergerak ke atmosfir. Pada proses ini, air yang diuapkan berasal dari permukaan air bebas dan
berlangsung pada siang dan malam hari. Transpirasi (pemeluhan) adalah proses pelepasan uap
air ke atmosfir melalui stomata daun saat terjadi fotosintetis untuk pembentukan karbohidrat oleh
tumbuhan. Pada peroses ini, air yang dilepaskan ke atmosfir berasal dari dalam tanah yang
mengalir melalui sistem akar, batang dahan dan daun. Proses transpirasi secara efektif terjadi
pada siang hari. Evapotranspirasi merupakan proses gabungan pelepasan uap air ke atmosfir
melalui proses evaporasi dan transpirasi. Evaporasi, transpirasi dan evapotranspirasi
diperlakukan sebagai kehilangan air yang harus diperhitungan pada analisis keseimbangan air
pada pekerjaan teknik sipil yang berhubungan dengan proyek penyediaan air dan irigasi. Besaran
yang dipakai pada perhitungan adalah laju evaporasi, laju transpirasi dan laju evapotranspirasi
dengan satauan mm/hari.

2.2. Evaporasi
Terdapat faktor-faktor yang mendorong terjadinya evaporasi, ada faktor yang bersifat
langsung, ada juga faktor tidak langsung. Faktor langsung ini merujuk pada faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap proses terjadinya penguapan itu sendiri. Faktor langsung yang pertama
tentu saja temperatur. Pada saat temperatur semakin tinggi, maka semakin besar pula evaporasi
yang akan terjadi. Saat tekanan uap semakin tinggi pada uap air tersebut, evaporasi juga semakin
tinggi. Selain temperatur, faktor langsung lainnya adalah kecepatan angin. Semakin cepat angin
ini, semakin besar pula terjadinya penguapan atau evaporasi. Faktor-faktor langsung lainnya
termasuk juga kelembaban udara. Apabila kondisi kelembaban udara sedang tinggi, evaporasi
yang terjadi akan semakin rendah. Intensitas sinar matahari juga banyak berpengaruh di sini.

5
Semakin lama terpapar sinar matahari, evaporasi yang terjadi juga semakin tinggi. Sementara
faktor tidak langsung yang mempengaruhi proses evaporasi di sini adalah tata letak lintang, di
mana lokasi evaporasi terjadi, ketinggian dari tempat tersebut sendiri, serta periode waktu
evaporasi terjadi. Biasanya, dalam rentang bulan-bulan tertentu, intensitas evaporasi akan lebih
tinggi daripada di bulan-bulan yang lain.

a. Proses evaporasi

Proses evaporasi dimulai dengan cairan pada molekul yang memperoleh energi yang
cukup untuk melakukan perubahan wujud (menguap). Energi yang dimaksud ini
adalah energi panas yang diperoleh dari lingkungan, yang akan mengubah molekul air
menjadi uap. Proses evaporasi kerap terjadi pada permukaan cairan, namun pada
kenyataannya evaporasi juga dapat terjadi pada tubuh atau substansi yang bervolume.
Saat penguapan sudah terjadi, maka tekanan uap ini akan jadi lebih rendah dari hasil
tekanan atmosfer di sekitarnya. Ini dikenal dengan istilah kondensasi. Kondensasi ini
pada dasarnya adalah kebalikan dari proses terjadinya penguapan. Ini mungkin terjadi
jika suhu uap berubah menjadi substansi dingin. Sehingga, proses menguap akan
berganti menjadi mengembun, membuat substansi kembali ke bentuk asalnya, yakni
berbentuk cair.

b. Jenis-jenis evaporasi

Pada proses evaporasi beberapa perbedaan satu sama lain. Jenis evaporasi terbagi dua
yaitu :

1. Dikenal dengan istilah submerged combustion evaporator, yang dimana prosesnya adalah
pemanasan dengan menggunakan api. Api ini menyala di bawah permukaan sebuah
cairan. Gas panas dari api ini yang kemudian akan mengalir melewati cairan dan
membentuk uap (evaporate).
2. Yang kedua ini dikenal dengan nama direct fired evaporator. Proses penguapan di sini
terjadi dengan pengapian secara langsung. Api dan cairan terpisah dengan adanya dinding
besi atau substansi lain untuk memanaskan. Cairan akan mendidih di sini dan
menghasilkan uap.

6
2.3 Transpirasi
Transpirasi adalah proses hilangnya air dari tanaman melalui stomata. Stomata adalah
lubang mikro yang ditemukan pada daun,menghubungkan ke jaringan tanaman.Pada kebanyakan
vegetasi,transpirasi bersifat pasif karena dikontrol oleh kelembapan atmosfer dan tanah.
Transpirasi pada tumbuhan hanya 1% saja yang dingunakan untuk pertumbuhan. Transpirasi
juga mengangkut nutrisi dari tanah menuju akar dan menyebarkannya kejaringan tumbuhan agar
tidak kering.Beberapa tanaman dilingkungan ekstrim punya kekmampuan membuka dan
menutup stomata. Adaptasi ini penting untuk membatasi kehilangan air dari jaringan
tumbuhan.Tanpa adaptasi ini maka tanaman tidak dapat bertahan dibawah kondisi sangat
panas/kering.

Kadang kita susah sekali membedakan antara evaporasi dan transpirasi sehingga sering
menggabungkannya menjadi evapotranspirasi. Jumlah evapotranspirasi dipermukaan
bumi dikontrol oleh 4 faktor yaitu :
1).Energi
Semakin besar energi tersedia maka jumlah evapotranspirasi akan
meningkat.Seperti sudah disebutkan bahwa dibutuhkan 600 kalori panas untuk
mengubah 1 gram air menjadi gas atau uap.

7
2).Gradien Kelembapan
Jumlah dan volume uap air di atmosfer akan meningkat pada udara kering
dibandingkan udara basah.
3).Kecepatan angina

Banyak petani kita mengamati bahwa tanaman membutuhkan air cukup banyak
saat angina sepoi-sepoi pada saat kondisi suhu yang sama.Fakta ini membuktikan
bahwa angina meningkatkan potensi evapotranspirasi. Proses evapotranspirasi
menggerakkan uap air dari tanah atau permukaan air keatas permukaan yang tipis
hanya beberapa sentimeter diatas tanah/air.Saat lapisan ini jenuh air maka
evapotranspirasi terhenti.Angin dapat melepas lapisan ini dengan udara kering
yang meningkatkan potensi evapotranspirasi.

4).Ketersediaan Air

Evapotranspirasi tidak dapat terjadi jika tidak ada perairan.Kebayakan


evapotranspirasi terjadi di permukaan bumi pada samudera didaerah
subtropik.Pada daerah ini,intensitasi radiasi memengaruhi proses
penguapan.Evapotranspirasi akan melebihi presipitasi diwilayah tropis dan lintang
tinggi selama musim panas.

2.4 Evapotranspirasi

Evapotranspirasi adalah gabungan evaporasi dan transpirasi tumbuhan yang hidup di


permukaan bumi.Air yang diuapkan oleh tanaman lepas ke atmosfer.Evaporasi merupakan
pergerakan air keudara dari berbagai sumber seperti tanah,atap dan badan air.Transpirasi
merupakan pergerakan air didalam tumbuhan yang hilang melalui stomata akibat diluapakan
oleh daun.Evapotranspirasi adalah bagian terpenting dalam siklus air.

8
Siklus air pada permukaan bumi,menunjukan komponen tersendiri dari transpirasi dan
evaporasi yang membentuk evapotranspirasi.

a). Evapotranspirasi potensial


adalah nilai yang menggambarkan kebntuhan lingkungan,sekumpulan vegetasi,atau
kawasan pertanian untuk melakukan evapoptraspirasi yang ditentukan oleh beberapa
factor,seperti intensitas penyinaran matahari,kecepatan angin,luas daun,temperature
udara,dan tekanan udara.Evapotraspirasi potensial juga menggambarkan energy yang
didapatkan oleh kawasan tersebut dari matahari.Disisi lain,transpirasi sebanding dengan
seberapa banyak karbon yang diserap oleh kawasan vegetasi karena transpirasi juga
berperan perpindahan CO2 dari udara kedaun.

b). Evapotranspirasi dan Siklus Air


Evapotranspirasi dapat menggambarkan jumlah air yang hilang dari badan air karena
adanya vegetasi.Jenis vegetasi memengaruhi jumlah evapotranspirasi secara
signifan.Karena air ditanspirasikan melalui daun yang mengalir dari akar,tumbuhan yang
akarnya menancap dalam kebawah tanah mentranspirasikan air lebih banyak.Tanaman
semak umumnya mentranspirasikan air lebih sedikit dari tanaman berkayu karena semak

9
tidak bisa memiliki akar yang sedalam tanaman kayu,dan daun yang posisinya setinggi
tanaman kayu.Tanaman konifer meski memiliki daun yang tidak lebar dapat memiliki
nilai transpirasi yang lebih tinggi.

Memperkirakan Evapotranspirasi

Evapotranspirasi bisa diukur atau diperkirakan dengan menggunakan beberapa metode :

1).Metode Tak Langsung

Dapat dingunakan untuk memperkirakan evavorasi di danau,tetapi transpirasi dan evaporasi


yang terhalang hujan atau vegetasi tidak bisa diketahui.Dan kemudian dingunakan untuk
memperkirakan evapotranspirasi secara tidak langsung.

2). Keseimbangan air tangkapan

Evapotranspirasi dapat diperkirakan dengan membuat persamaan keseimbangan air dari


daerah badan air.Jumlah air dibadan air S dihitung dengan rumus :

Dengan presipitasi P,dan evapotranspirasi ET,aliran permukaan Q dan pengisian air tanah
(perkolasi) D.

3). Persamaan hidrometeorologi

Persamaan yang lebih umum dan dingunakan secara luas untuk memperkirakan
evapotranspirasi adalah persamaan-persamaan dan penmant monteith.yang
direkomendasikan oleh FAO.

4). Keseimbangan energi

Metode lainnya adalah menggunakan keseimbangan energi :

Dimana E adalah energi yang dibutuhkan mengubah fase air daric air ke gas R n adalah
radiasi matahari,G adalah fluks panah tanah dan H adalah fluks panas sensibel.

Algoritme sebal menggunakan memuat solusi keseimbangan pada energy permukaan tanah
menggunakan citra satelit.Cara ini dapat dingunakan untuk mencari nilai evapotranspirasi

10
actual dan potensial per piksel gambar.Evapotranspirasi adalah kunci untuk manajemen air
performa irigasi.

5). Metode eksperimental

Lisimeter dingunakan untuk mengukur ET secara eksprimen.Berat tanah diukur secara


continue dan perubahan berat tanah mengindikasikan perubahan kadar air tanah,yang lalu
dikonversi keluas tanah yang dingunakan dalam lisimeter.Perubahan kadar air tanah dapat
disebabkan oleh ET dan perkolasi,tetapi perkolasi dapat diukur dengan lisimeter karena air
yang jatuh juga ditangkap oleh lisimeter.

6). Kovarian eddy

Metode langsung pengukuran ET dengan teknik kovarian eddy dimana fluktuasi yang cepat
dari kecepatan angina vertikal berhubungan dengan fluktuasi kelembapan udara
diatmosfer(densiap uap).

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Evaporasi (penguapan) adalah proses perubahan zat cair menjadi gas (uap air) yang
bergerak ke atmosfir. Transpirasi (pemeluhan) adalah proses pelepasan uap air ke atmosfir
melalui stomata daun saat terjadi fotosintetis untuk pembentukan karbohidrat oleh tumbuhan.
Pada peroses ini, air yang dilepaskan ke atmosfir berasal dari dalam tanah yang mengalir melalui
sistem akar, batang dahan dan daun. Proses transpirasi secara efektif terjadi pada siang hari.
Evapotranspirasi merupakan proses gabungan pelepasan uap air ke atmosfir melalui proses
evaporasi dan transpirasi. Evapotranspirasi adalah gabungan evaporasi dan transpirasi tumbuhan
yang hidup di permukaan bumi.Air yang diuapkan oleh tanaman lepas ke atmosfer . Evaporasi,
transpirasi dan evapotranspirasi diperlakukan sebagai kehilangan air yang harus diperhitungan
pada analisis keseimbangan air pada pekerjaan teknik sipil yang berhubungan dengan proyek
penyediaan air dan irigasi.

3.2 Saran

Baiklah saran yang dapat diberikan ialah, dalam makalah ini diharapkan dapat
memberikan pengetahuan yang mendalam kepada para pembaca , mahasiswa maupun ibu dosen ,
dengan materi Hidrologi : Evaporasi, Transpirasi, Dan Evapotranpirasi. kita juga dapat melihat
referensi disetiap artikel agar lebih jauh tahu atas materi kelompok yang kami berikan nantinya.

12
DAFTAR PUSTAKA

^ http://www.oslpr.org/download/en/2000/0031.pdf

13

Anda mungkin juga menyukai