HIDROLOGI DASAR
Tentang
EVAPOTRANSPIRASI
Disusun Oleh :
Dosen :
2019
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalaah ini.
Salawat beserta salam hendaknya di limpahkan kepada baginda Rasulullah SAW.
Selanjutnya kami ucapkan terima kasih kepada ibu Trina Febriani, M.Pd yang
telah memberikan tugas terstruktur ini adapun judul makalah kami ini adalah
Evapotranspirasi.
Semoga makalah yang kami paparkan ini dapat memberikan pemahaman dan
menambah pengetahuan kita semua mengenai Evapotranspirasi. Sebelumnya kami
juga merasa dalam penulisan makalah inimasih ada kekurangan, untuk itu kami
mengharapkan saran dan masukan yang membangun untuk kesempurnaan makalah
kami ini, selanjutnya atas partisipasi semua pihak kami ucapkan terima kasih.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
1.1. Latar
Belakang..........................................................................................4
1.2. Rumusan
Masalah.....................................................................................6
1.3. Tujuan
Penulisan.......................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................4
2.1. Proses Terjadinya Evapotranspirasi.......................................................7
2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Evapotranspirasi............................8
2.3. Pengukuran Evapotranspirasi.....................................................................9
2.4. Perhitungan Empiris Evapotranspirasi dengan Metode Banley and
Cridle........................................................................................................16
BAB III PENUTUPAN..........................................................................................17
3.1. Kesimpulan............................................................................................17
3.2. Saran......................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................18
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
dapat juga terus bergerak sebagai air perkolasi yang tidak dapat dimanfaatkan
tanaman (Pairunan dkk, 1985). Air diperlukan oleh tanaman untuk mengangkut
unsur-unsur hara dan zat-zat terlarut lain di dalam tanaman dan untuk produksi gula
pada proses fotosintesis, darimana tanaman memperoleh energi untuk pertumbuhan
dan menjadi dewasa. Sebagian besar air digunakan dalam proses transpirasi. Apabila
air hilang ke dalam atmosfer melalui transpirasi melebihi dari air yang diserap
tanaman dari tanah, maka air akan hilang dari sel-sel tanaman sehingga sel tanaman
kehilangan tegangan turgor dan akhirnya tanaman menjadi layu.setiap gejala
kelayuan pada tanaman dapat dijadikan petunjuk bahwa pertumbuhan tanaman akan
terhenti. Pertumbuhan akan tergantung pada tegangan turgor yang memungkinkan
sel-sel baru terbentuk (Asdak, 1995 : 44). Evapotranspirasi adalah perpaduan dua
proses yakni evaporasi dan transpirasi. Evaporasi adalah proses penguapan atau
hilangnya air dari tanah dan badan-badan air (abiotik), sedangkan transpirasi adalah
proses keluarnya air dari tanaman (boitik) akibat proses respirasi dan fotosistesis.
Kombinasi dua proses yang saling terpisah dimana kehilangan air dari permukaan
tanah melalui proses evaporasi dan kehilangan air dari tanaman melalui proses
transpirasi disebut sebagai evapotranspirasi (ET). (Todd, 1983: 77), Evapotranspirasi
ialah gabungan penguapan oleh semua permukaan dan transpirasi tumbuhan
penguapan oleh tumbuhan dapat berupa penguapan biasa secara fisika (evaporasi).
Kalau penguapan tersebut berasal dari air yang melengket pada organ tumbuhan dan
dapat pula berupa transpirasi, kalau berasal dari proses fisiologis. Penyediaan energi
luar untuk evaporasi permukaan organ-organ yang prinsipnya oleh perubahan energi
radiasi menjadi energi panas, jenis vegetasi alam, dan keadaan tanah (Ismail, 1989 :
69).
5
1.2. Rumusan Masalah
6
BAB II
PEMBAHASAN
Pada saat air hujan jatuh ke bumi,sebagian air jatuh langsung ke permukaan
bumi dan ada juga yang terhambat oleh vegetasi (Intersepsi). Intersepsi memiliki 3
7
macam, yaitu interception loss, through fall, dan stem flow. Interception loss adalah
air yang jatuh ke vegetasi tetapi belum sampai mencapi tanah sudah menguap.
Through fall adalah air hujan yang tidak langsung jatuh ke bumi, tetapi terhambat
oleh dedaunan terlebih dahulu. Stem flow adalah air hujan yang jatuh ke vegetasi dan
mengalir melalui batang vegetasi tersebut. Air hujan yang terhambat vegetasi
sebagian ada yang menguap lagi atau mengalami evaporasi ada juga yang kemudian
jatuh ke permukaan tanah (through fall). Air hasil through fall ini mengalir di
permukaan dan berkumpul di suatu tempat menjadi suatu run off seperti sungai,
danau, dan bendungan apabila kapasitas lengas tanah sudah maksimal yaitu tidak
dapat menyerap air lagi. Dalam lengas tanah, ada zona aerasi yaitu zona transisi
dimana air didistribusikan ke bawah (infiltrasi) atau keatas (air kapiler). Semakin
besar infiltrasi, tanah akan semakin lembab dan setiap tanah memiliki perbedaan
kapasitas penyimpanan dan pori-pori tanah yang berbeda-beda. Vegetasi mengalami
fotosintesis pada saat siang hari dan mengalami transpirasi. Peristiwa berkumpulnya
uap air di udara dari hasil evaporasi dan transpirasi.
1. Radiasi Matahari
Evapotranspirasi merupakan konservasi air kedalam uap air. Proses ini terjadi
tanpa henti pada siang hari dan juga sering pada malam hari.Perubahan dari keadaan
cair menjadi gas ini memerlukan input energi berupa panas latent. Proses tersebut
akan sangat efektif jika ada penyinaran langsung dari matahari.
2. Kecepatan Angin
Air yang dapat menguap ke atmosfir menyebabkan lapisan batas antara tanah
dengan udara menjadi jenuh. Agar proses tetap berjalan, maka lapisan jenuh ini harus
8
diganti dengan udara kering. Peranan kecepatan angin dalam proses evapotranspirasi
adalah mengganti lapisan jenuh tersebut.
3. Kelembaban Relatif
4. Temperatur
C. Pengukuran Evapotranspirasi
1. Metode Thornthwaite
9
asumsi suhu udara tersebut berkorelasi dengan efek radiasi matahari dan unsur lain
yang mengendalikan proses ET.
Rumus dasar:
keterangan:
Karena banyaknya hari dalam sebulan tidak sama, sedangkan jam penyinaran
matahari yang diterima adalah berbeda menurut musim dan jaraknya dari katulistiwa,
maka PET harus disesuaikan menjadi:
10
Keterangan:
2. Metode Blaney-Criddle
keterangan:
P = persentase jumlah jam penyinaran matahari per bulan dalam 1 (satu) tahun (%)
11
3. Metode Blaney-Criddle yang dimodifikasi
keterangan:
dimana:
K = Kt ´ Kc
Kt = 0,0311(t) + 0,24
4. Metode Turc-Lungbein
12
Turc telah mengenbangkan sebuah metode penentuan evapotranspirasi potensial
yang didasarkan pada penggunaan faktor-faktor klimatologi yang paling sering
diukur, yaitu kelembaban relatif dan temperatur udara.
Eo = 325 + 21 T + 0,9 T2
Keterangan:
E = evapotranspirasi (mm/th)
Eo = evaporasi (mm/th)
5. Metode Penman
13
keterangan:
Dengan:
14
II. merupakan nilai (a + bn/N)
a dan b = konstanta
III. nilai H
V. nilai dari
15
D . Perhitungan Empiris Evapotranspirasi dengan Metode Banley and Cridle
keterangan:
P = persentase jumlah jam penyinaran matahari per bulan dalam 1 (satu) tahun (%)
16
BAB III
PENUTUPAN
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Sebagai orang yang bijak sehendaknya kita juga menjadikan air sebagai
komoditas yang luar biasa karena generasi penerus atau anak cucu kita nanti juga
membutuhkan air, dapat kita praktikan dengan hal terkecil seperti menggunakan air
seperlunya saja dan menjaga sungai dari polusi seperti pencemaran air karena limbah
industri, dan air juga merupakan sebuah kebutuhan bagi manusia karena tubuh
manusia sangat membutuhkan air sehingga jagalah kesehatan dengan mengkonsumsi
air paling tidak 1 liter perhari.
17
DAFTAR PUSTAKA
Herianto, A. K. (November 2016). Seri Sains dan Teknologi. Jurnal Siliwangi, Vol.2.
No.2.
http://id.scribd.com/doc/261617389/makalah-evapotranspirasi
http://wikipedia.org
18