Anda di halaman 1dari 24

Air sebagai Penyusun Tanaman

Kelompok 13
1. Mutiara Ihsani ( 1910211010)
2. Alya Riska Ferina ( 1910212007)
3. Fala Adifki Mashel ( 1910213038)
Fungsi air bagi tanaman
• 1) Pengisi cairan tubuh tanaman.
• 2) Pelarut unsur hara yang terdapat di dalam tanah.
• 3) Membantu penyerapan unsur hara (makanan) dari
dalam tanah oleh akar tanaman.
• 4) Mengangkut unsur hara ke seluruh organ tanaman.
• 5) Membantu memperlancar metabolisme terutama
pada proses fotosintesis lalu mengangkut hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tanaman.
• 6) Melancarkan aerasi udara dan suplai oksigen dalam
tanah.
Ciri fisika dan kimia air
Sifat fisika air
Rumus Molekul H 2O

Massa molar 18.02 g/mol

Volume molar 55,5 mol/ L

Kerapatan pada fasa 1000 kg/m3, liquid 917 kg/m3, solid

Titik Leleh 0 C (273.15 K) (32 ºF

Titik didih 100 C (373.15 K) (212ºF)

Titik Beku 00 C pada 1 atm


Titik triple 273,16 K pada 4,6 torr
Kalor jenis 4186 J/(kg·K)
Tegangan permukaan 73 dyne/cm pada 20o
Tekanan uap 0,0212 atm pada 20 oC
Kalor penguapan 40,63 kJ/mol
Kalor pembentukan 6,013 kJ/mol
Kapasitas kalor 4,22 kJ/kg K
Konstanta dielektrik 78,54 pada 25 oC
Viskositas 1,002 centipoise pada 20 oC
Konduktivitas panas 0,60 W m-1 K-1 (T= 293 K)
Kalor pelelehan 3,34 x 105 J/kg
Temperatur kritis 647 K
Tekanan kritis 22,1 x 106 Pa
Kecepatan suara 1480 m/s (T= 293 K)
Permitivitas relatif 80 (T= 298 K)

Indeks refraksi (relatif terhadap udara) 1,31 (es; 598 nm; T= 273 K; p= p0) 1,34
(air; 430-490 nm; T= 293 K; p= p0) 1,33
(air; 590-690 nm; T= 293 K; p= p0)
Sifat Fisika Air
• Tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau
• Memiliki 3 fasa yang berbeda : cair, gas, dan padat pada
temperatur normal di bumi. Air di bumi selalu berinteraksi,
berubah, dan bergerak.
• Dapat menyerap sejumlah kalor karena memiliki kalor jenis
yang tinggi.
• Mempunyai tegangan permukaan yang sangat tinggi.
Tegangan permukan tersebut berguna untuk gaya kapilaritas
air.
• Air adalah pelarut yang baik karena kepolarannya, konstanta
dielektrik yang tinggi dan ukurannya yang kecil, terutama
untuk senyawa ionik dan garam yang polar.
• Air mempunyai titik didih yang tinggi. Jika
tidak mempunyai sifat ini maka pada suhu
yang normal tidak ada laut, danau , sungai,
tumbuhan, atau binatang di bumi ini.
• Air mempunyai massa jenis yang lebih kecil
dalam keadaan beku bila dibandingkan
dengan keadaan cair, karena sifat ini maka ini
di bagian dalam lautan meskipun suhunya
turun tetap berbentuk cair yang
memungkinkan mahluk hidup tetap hidup.
Sifat Kimia Air
• Air adalah zat kimia yang istimewa, terdiri dari dua atom
hidrogen dan satu atom oksigen. Panjang ikatan O--H =
95.7 picometers Sudut H--O---H = 104.5° Energi ikatan O-
H = 450 kJ/mol Momen dipol = 1.83 debyes
• Atom-atom hidrogen tertarik pada satu sisi atom oksigen,
menghasilkan molekul air yang mempunyai muatan
positif pada atom hidrogen dan muatan negatif pada
atom oksigen. Karena muatan yang berlawanan tersebut
di dalam molekul air saling tarik menarik dan
membuatnya menjadi lengket. Sisi positif dari suatu
molekul air tertarik pada sisi negatif dari molekul yang
lain.
• Molekul air berbentuk seperti huruf V
disebabkan karena: 1. Struktur geometrinya
yang tetrahedral (109,50). 2. Keberadaan
pasangan elektron bebas pada atom oksigen.
• Bersifat polar karena adanya perbedaan
muatan.
• Sebagai pelarut yang baik karena
kepolarannya.
• Bersifat netral (pH=7) dalam keadaan murni
Potensial Air
Air merupakan bagian yang penting dari sel dan jaringan
tumbuhan.Sebagian besar dari jaringan tumbuhan terdiri dari air.
Secara umum jaringantumbuhan mengandung air dengan kisaran
60 hingga 85%. Air jugamempunyai peran penting dalam proses
reaksi terang fotosintesis, sebagaipelarut hara mineral yang
dibutuhkan bagi tumbuhan serta mempertahankanturgiditas sel,
pertumbuhan sel dan pergerakan struktur tertentu dari tumbuhan.
Secara umum air bergerak di dalam jaringan karena adanya
perbedaan(gradien) tekanan, baik gradien potensial air, gradien
tekanan hidrostatik,maupun karena gradien tekanan uap. Gradien
potensial air biasanya terjadiapabila air melewati membran sel
seperti dari tanah/media ke dalam sel akar,atau dari sel-sel yang
satu ke sel-sel lainnya. Gradien tekanan hidrostatikterjadi manakala
air bergerak tanpa melalui membran sel, misalnya di
dalampembuluh xilem, yaitu dari xilem akar ke xilem batang dan
daun. Adapungradien tekanan uap biasa terjadi di stomata daun di
mana air berubah daricairan menjadi uap. Dengan demikian dalam
sistem tumbuhan yang utuh ketiga jenis gradien ini terjadi dan
saling sambung menyambung
Potensial kimia adalah energi bebas per mol substansi di
dalam suatu sistemkimia. Oleh karena itu, potensial
kimia suatu senyawa di bawah kondisi suatu tekanan dan
temperatur konstan tergantung pada jumlah mol
substansi yangada. Dalam hal hubungan air dan
tanaman, potensial kimia dari air sering dinyatakan
dengan istilah “potensial air”. Selanjutnya bila potensial
kimia dapat dinyatakan sebagai ukuran energi dari suatu
substansi yang akan bereaksi atau bergerak, maka
potensial air merupakan ukuran dari energi yang tersedia
didalam air untuk beraksi atau bergerak. Dengan kata
lain, potensial airmerupakan tingkat kemampuan
molekul-molekul air untuk melakukan difusi.
Potensial air biasanya dinyatakan dalam satuan bar, atm, seperti
satuantekanan. Air akan bergerak dari PA tinggi ke PA yang lebih
rendah. Jadi difusitermasuk osmosis, terjadi sebagai akibat adanya
gradient dalam energi bebasdari partikel-partikel yang berdifusi.
Pengaruh gabungan dari tekanan dan konsentrasi zat terlarut ini
terhadappotensial air ditulis dalam persamaan berikut ini: Ψ = Ψp
+ ΨsDimana Ψp adalah potensial tekanan (tekanan fisik suatu
larutan) dan Ψs adalah potensial zat-zat terlarut, yang sebanding
dengan konsentrasi zat-zat terlarut dari suatu larutan. (Ψs juga
disebut potensial osmotik.) Tekanan pada suatu larutan (Ψp) bisa
berupa suatu bilangan yang positif atau negatif Tegangan, suatu
tekanan negatif). Sebaliknya, potensial zat-terlarut dari suatu
larutan (Ψs) selalu negatif, dan semakin besar konsentrasi zat-zat
terlarut, semakin tinggi nilai Ψs.
Absorbsi air oleh tanaman
Absorbsi adalah peristiwa penyerapan pada
permukaan suatu zat adsorban. Misalnya
suatu zat padat akan cenderung menarik
molekul-molekul gas atau zat cair pada
permukaannya. Oleh karena itu absorbsi bisa
diartikan sebagai penyerapan zat cair yang
dilakukan oleh zat padat.
Penyerapan air oleh akar terutama dilakukan oleh bulu akar
yang selalu terendam di tanah. Air berdifusi masuk bulu akar
pada dinding sel masuk ruang bebas, melewati membrane
plasma secara osmosis dan kemali berdifusi memasuki
plasma. Karena organela dibatasi oleh membrane yang
diferensial permeable. Mka transport air di antaranya harus
menggunakan mekanisme osmosis.
Sel akar dapat menyerap air bila mempunyai potensial air
yang negative lebih besar dari pada larutan tanah. Dalam
keadaan ini akar dapat melakukan pemyerapan pasif dengan
penyetimbangan tenaga potensial air, potensial osmotic
(tekanan osmotic), tekanan turgor dan tekanan dinding sel.
Keseimbangan ini dapat mendorong air masuk karena sel-sel
sebelah dalam mempunyai potensial air yang negative lebih
besar sebagai akibat terjadinya transporasi.
Dalam hal ini masuknya air merupakan kobinasi antara difusi, osmosis
dan arus massa. Tanpa melibatkan energi metabolism dan disebut
penyerapan arus massa. Tanpa melibatkan energi metebolisme dan
disebut penyerapan pasif. Dalam kenyataan sering dijumpai potensial
air larutan tanah lebih tinggi dari pada sel-sel akar. Untuk
menggerakkan air melawan gradient potensial air tersebut diperlukan
energi yang diperoleh dari metabolism terutama respirasi. Hal ini
dapat dibuktikan dari kejadian berikut .
• (1)   Tumbuhan yang tergenang sehingga lingkungan perakaran berada
dalam keadaan anaerob, akan layu (mati)
• (2)   Pemberian KCN yang menghambat respirasi, akan mengurangi
penyerapan air.
• (3)   Penyerapan hanya berlangsung pada sel-sel yang hidup.
Air yang diperlukan oleh tumbuhan sebagian besar
diserap melalui akar, di samping itu ada pula tumbuhan
yang mampu menyerap air lewat daun atau batang.
Penyerapan air oleh daun dipengaruhi oleh factor-
faktor berikut ini.
• (1)   Struktur dan permeabilitas epidermis dan kutikula
• (2)   Ada tidaknya trikoma di permukaan daun
• (3)   Mudah tidaknya permukaan daun yang dibasahi
• Penyerapan Air Aktif:
Dalam penyerapan air aktif air, sel-sel rambut akar tanaman
menyerap air dari akar bahkan ketika tingkat transpirasi rendah. id
air ini dilakukan dan kemudian didistribusikan ke seluruh tanaman,
akhirnya mencapai daun. ATP digunakan dalam transpor aktif untuk
memompa molekul melawan gradien konsentrasi, dari daerah
rendah terlarut ke konsentrasi tinggi zat terlarut. Proses ini
membutuhkan energi sel. Pada transpor aktif, partikel seperti
protein, sel besar, ion dan gula diangkut. Jenis transportasi aktif
endositosis, eksositosis, membran sel / natrium-kalium pompa. Ini
mengangkut molekul melalui membran sel melawan gradien
konsentrasi sehingga lebih nutrisi memasuki sel.
•   Penyerapan Air Pasif:
Dalam penyerapan air pasif, akar sel-sel rambut tetap pasif dan
mereka tidak mengambil bagian dalam menyerap air dari tanah.
transport pasif terjadi ketika tingkat transpirasi adalah benar-benar
tinggi, karena aktivitas dari bagian atas tanaman seperti tunas dan
daun. transpirasi aktif terjadi pada bagian atas tanaman dalam
penyerapan air pasif. Dalam transportasi pasif, gerakan konsentrasi
terjadi turun gradien. It goes dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
yang lebih rendah, untuk menjaga keseimbangan. Jenis penyerapan
air pasif difusi, osmosis dan difasilitasi difusi. Ia memelihara
keseimbangan di dalam sel. Limbah menyebar keluar dan
dikeluarkan dan nutrisi yang disebarkan ke dalam sel.
Perbedaan penyerapan Air Aktif dan penyerapan Air Pasif
• penyerapan air aktif terjadi melalui sel-sel rambut akar dan
penyerapan air pasif terjadi ketika tingkat transpirasi tinggi.
• penyerapan aktif melibatkan gerakan simplas air dan penyerapan
pasif melibatkan apoplast gerakan air.
• penyerapan aktif menggunakan energi metabolisme dan
penyerapan pasif memanfaatkan energi surya untuk transpirasi.
• penyerapan aktif adalah independen dari transpirasi dan pasif
tergantung pada transpirasi.
• Air diserap oleh proses osmotik osmotik dan non penyerapan aktif.
Air diserap sebagai akibat dari ketegangan yang diciptakan oleh
transpirasi tarik dalam penyerapan pasif.
• Ada dua proses yang menyebabkan air dapat terkirim sampai ke  daun, yaitu
tekanan akar dan tarikan transpirasi. Saat partikel mineral  banyak yang
terkumpul di bagian stele, potensial air akan turun  sehingga banyak air yang
masuk (terosmosis) ke stele. Banyaknya air  yang mengalir dari korteks ke
stele ini menghasilkan suatu dorongan besar yang “memaksa” cairan masuk
dan naik di dalam xilem. Peristiwa ini yang dimaksud sebagai tekanan akar. 
Saat siang hari, udara di luar daun lebih kering. Artinya, kandungan air lebih
rendah dibanding kandungan air dalam daun.  Akibatnya, air dalam daun
akan terdifusi keluar melalui stomata. Proses ini disebut sebagai transpirasi.
Proses transpirasi menyebabkan tumbuhan kehilangan air.  Adanya gaya
adhesi dan kohesi yang terjadi antara air dengan sel-sel  jaringan meso fil
daun maka jaringan ini ‘menarik’ air dari jaringan di bawahnya untuk
memenuhi kebutuhan air dalam daun yang hilang karena transpirasi. Gaya
tarik itu menyebabkan air yang terangkut akar (pada proses tekanan akar)
akan mengisi xilem batang dan terus naik ke daun. Proses aliran air dari
potensial tinggi ke potensial rendah karena tarikan transpirasi terjadi terus
menerus sehingga air  dapat sampai ke daun.
Pengangkutan air dan mineral diluar berkas
pembuluh disebut pengangkutan ekstra vaskular.
Pada pengangkutan ekstravaskular, setelah sampai
di sel epidermis akar, air akan bergerak di antara sel
–sel korteks. Untuk memasuki silinder pusat (stele),
air harus melewati sitoplasma sel-sel endodermis,
dan setelah sampai di stele, air akan bergerak bebas
di antara sel-sel. pengangkutan ekstravaskular dapat
terjadi secara apoplas dan simplas.
 Mekanisme Penyerapan Air
• Pemasukan air dari tanah ke dalam sel-sel akar dengan jalan difusi osmosis dan
imbibisi. Berdasarkan hukum yang berlaku juga untuk zat cair dan sekalipun zat
padat. Air berdifusi dari suatu larutan yang encer ke suatu larutan yang lebih
pekat, atau dengan kata-kata lain air berdifusi dari daerah yang devisit-tekanan-
difusinya kecil ke daerah yang defisit-tekanan-difusinya besar. Keadaan semacam
ini memang kita dapati dalam larutan tanah, pada umumnya larutan tanah
merupakan larutan yang konsentrasinya jauh lebih rendah daripada konsentrasi
larutan yang ada dalam sel-sel akar. Hasil penyelidikan menunjukan bahwa nilai
osmosis sel-sel suatu tanaman itu mengalami perubahan sesuai dengan keadaan
air di dalam tanah. Pada umumnya terdapat hubungan timbal balik semacam ini.
Jika tanah cukup mengandung air maka nilai osmosis sel-sel suatu tanaman tidak
demikian tingginya daripada kalau tanah agak kekurangan air. Jadi cukup air di
dalam tanah menurunkan nilai osmosis, sedangkan kurang air menaikkan nilai
osmosis sel-sel suatu tanaman, bahkan nilai osmosis suatu sel pada siang hari itu
berbeda dengan nilai osmosisnya pada malam hari. Hal ini sesuai dengan keadaan
air pada siang hari dan pada malam hari.
• Dengan masuknya air dari tanah kedalam sel-sel akar tentulah terbawa juga ion-
ion yang terdapat di dalam tanah, karena larutan tanah memang mengandung
ion-ion. Pemasukkan ion-ion dari tanah kedalam akar itu dipengaruhi oleh suatu
hal yang disebut antagonisme ion yang artinya, bahwa pemasukka ion yang satu
mempengaruhi
Teori Mekanisme Penyerapan Air
Penyerapan air pada tumbuhan dilakukan dua cara yaitu penyerapan air secara
aktif dan penyerapan air secara pasif. Kedua cara tersebut bekerja sendiri-sendiri.
Hal ini dikemukakan oleh Kramer (1945). Penyerapan air secara aktif dilakukan
oleh sel hidup. Pada penyerapan tersebut sel memerlukan enerP. Kemampuan
penyerapan air dipengaruhi oleh kendungan O2. Apabila akar tanaman
mendapat 02 yang cukup proses penyerapan air oleh akar akan berlangsung
sangat lancar. Sebaliknya apabilla 02 sangat kurang, penyerapan air oleh akar
akan sangat lambat atau tidak terjadi sama sekali.
Teori yang dikemukakan oleh Kramer didukung dengan beberapa bukti sebagai
berikut :
a)      Akar tanaman yang hidup pada daerah yang aerasi tanahnya tidak baik
misalnya pada tanah yang kurang gembur dan pada tanah yang terendam air
bentuk akarnya menggulung.
b)      Apabila respirasi dihalangi dengan zat penghalang misalnya KCN, maka
absoprsi aiar air akan berkurang.
c)      Absorpsi air hanya dilakukan oleh sel yang hidup.
Penyerapan air secara pasif terjadi sebagai akibat dari proses transpirasi pada
daun. Semakin lancar transpirasi pada daun, semakin lancar pula absorpsi air
oleh akar.
Daftar Pustaka
http://samudraituluas.blogspot.com/2017/04/p
enyerapan-air-dan-transpirasi.html
https://www.pertanianku.com/fungsi-air-bagi-ta
naman/
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND
._KIMIA/196802161994022-SOJA_SITI_FATIMAH
/Kuliah_Kimia_terapan_pada_jurusan_agro_ind
ustri/kIMIA_AIR-1/SIFAT_FISIKA%2C_KIMIA_AIR
%2C_SIKLUS_HIDROLOGI%2C_DAN_SUMBER_AI
R_DI.pdf
https://www.academia.edu/37671082/POTENSI

Anda mungkin juga menyukai