Anda di halaman 1dari 37

Literatur:

Kurita Handbook of Water Treatment, 2nd Ed., Kurita (1999)


The Nalco Water Handbook. 3rd Ed., (2009)
1
Pendahuluan
❑ Air merupakan kebutuhan penting bagi mahluk hidup. Kita perlu air untuk minum,
untuk mencuci tangan, memasak, water plants, dan masih banyak lagi. Bayangkan jika
tidak ada air !
❑ Air alam mengandung padatan terlarut, mikroorganisme, garam terlarut (ion-ion), dan
gas terlarut, yang tidak dapat digunakan secara langsung → Karena itu perlu
pengolahan air!
❑ Hingga saat ini masalah yang berhubungan dengan ketersediaan air bersih untuk
kebutuhan sehari-hari tetap menjadi issue penting.
❑ Dalam proses pengolahan air, basis keilmuan yang terlibat bukan saja kimia, fisika,
mikrobiologi, metalurgi, dan lain-lain, tetapi juga teknik kimia, teknik elektro, teknik
mesin, dan elektronika.
2
Sifat Fisika Air
SIFAT FISIKA
Berat Molekul 18,02 g/mol
Volume molar 55,5 mol/ L
Masa jenis (densitas) 1000 kg/m3, likuid
917 kg/m3, padatan
Titik Leleh 0oC (273,15 K) (32 ºF)
Titik didih 100oC (373,15 K) (212ºF)
Titik Beku 0oC pada 1 atm
Titik triple 273,16 K pada 611,73 Pa
Kalor jenis 4186 J/(kg·K)
Tegangan permukaan 73 dyne/cm pada 20oC
Viskositas 1,002 centipoise pada 20 oC 3
Sifat Kimia Air
❑ Molekul air (H2O) tersusun dari satu atom oksigen dan dua atom hidrogen

❑ Air bersifat sebagai pelarut.


o Hampir semua elektrolit dapat terdisosiasi dalam air dan terlarut sebagai
ion-ion
o Air dapat melarutkan pelarut organik, seperti garam, gula, dan alkohol
❑ Solubilitas
o Solubilitas didesifinisikan jumlah maksimum solut yang mampu terlarut
dalam jumlah air tertentu pada kondisi tertentu (temperatur, tekanan, atau
konsentrasi jenuh solut).
4
Solubilitas solut dalam air

5
Gas Terlarut Dalam Air
❑ Gas juga terlarut dalam air. Contoh: CO2, O2, N2, Udara.

❑ Gas dapat terlarut tanpa adanya reaksi kimia (Cth: O2 dan N2), atau karena adanya
reaksi kimia (CO2) :

6
Masa Jenis Air
❑Massa jenis fasa padatnya lebih rendah dari fasa
cairnya, contoh: es akan mengapung diatas air.
Pada kondisi cair, jarak antar molekulnya berdekatan
sehingga volume totalnya kecil. Pada fasa padat,
molekul H2O membentuk kristal, dimana jarak antara
molekulnya menjauh.

7
Satuan Konsentrasi Solut dalam Air – Persen (%)
❑ Satuan yang umum digunakan:
o Persen berat-volume (% w/v)
o Persen berat (%w)
o Persen volume (%v)
❑ Persamaan yang digunakan →

8
Satuan Konsentrasi Solut dalam Air – Electrical
Conductivity (EC)
❑ Ketika elektrolit tercampur dalam air, konduktivitas air akan meningkat. Karena
itu konduktivitas menggambarkan konsentrasi garam dalam larutan
❑ Satuan : µS/cm
❑ Konduktivitas berubah dengan perubahan temperatur larutan, maka umumnya
kondutivitas terukur pada 25oC (Industrial Standard Japan)

Total padatan terlarut (dissolved solid)

9
Electrical Conductivity of Ions (λo)

10
Electrical Conductivity of Ions (λo)

Contoh:
Electrical conductivity 100 mg/l larutan sodium chloride (NaCl) pada 25 oC adalah (BM
NaCl = 58.5 g/mol; Na = 23 g/mol):

Penyelesaian: Basis 100 mg/larutan NaCl


Dalam 1 mol NaCl terdapat 1 mol Na+ dan 1 mol Cl-
Reaksi :
NaCl ⇌ Na+ + Cl-
100 mg
1,71 mmol/L 1,71 mmol/L 1,71 mmol/L
= (1,71 x 10-3) mol/L

Dari table 1.9 → λo Na+ pada 25oC = 50,1 S-cm2/mol dan Cl- = 76,4 S-cm2/mol
11
Electrical Conductivity of Ions (λo)

Contoh:
Electrical conductivity 100 mg/l larutan sodium chloride (NaCl) pada 25 oC adalah (BM
NaCl = 58.5 g/mol; Na = 23 g/mol):

12
Perhitungan pH
❑ pH mengindikasikan konsentrasi ion hidrogen dalam larutan (air) untuk
menyatakan tingkat keasaman atau alkalinitas air.
❑ Air (H2O) akan terdisosiasi menjadi H+ dan OH-, di mana kelarutan air pada 25oC
adalah sebesar 1 x 10-14.
[H+] [OH-] = 1 x 10-14
pH = - log [H+]

13
Ketersediaan Air di Dunia

14
Kebutuhan Air

KRISIS
AIR BERSIH ?

15
Sumber Air Berdasarkan Tempat

• Air permukaan
air yang terdapat dipermukaan kulit bumi baik yang berbentuk cair
(air sungai, air danau dan air laut) maupun yang berbentuk padat
(es, salju dan gletser).
• Air tanah
Air yang terdapat dibawah permukaan kulit bumi atau didalam
tanah.
• Air udara
Air yang terdapat didalam atmosfer bumi, berupa uap ataupun
embun.
16
Sumber air yang akan diolah
Air sungai :
Jernih / keruh

Air payau Air laut

Air gambut
17
Penggolongan Air Secara Umum

• Golongan A:
air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung, tanpa
pengolahan terlebih dahulu
• Golongan B:
air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum
• Golongan C:
air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan
• Golongan D:
air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian usaha di perkotaan,
industri, dan pembangkit listrik tenaga air
18
Siklus Air

19
Evaporasi

Evapotranspirasi adalah gabungan evaporasi dan transpirasi tumbuhan yang hidup di


permukaan bumi. Air yang diuapkan oleh tanaman dilepas ke atmosfer.

Evaporasi merupakan pergerakan air ke udara dari berbagai sumber seperti tanah, atap, dan
badan air. 20
Faktor-faktor yang mempengaruhi penguapan

1. Radiasi matahari
2. Temperatur
3. Kelembaban udara
4. Kecepatan angin

21
Kondensasi, Sublimasi, Presipitasi

• Perubahan wujud gas menjadi wujud cair/padat


(pembentukan awan)
• Akibat pendinginan, kompresi, atau
kombinasinya
• Jatuhnya air dari atmosfer ke permukaan bumi
dalam berbagai bentuk

Hujan Salju Hujan es 22


Air Perkolasi
• Proses mengalirnya air ke bawah searah gravitasi dari suatu lapisan
tanah ke lapisan di bawahnya sehingga mencapai permukaan air
tanah pada lapisan jenuh air

23
Kontaminan dalam Air
Jenis kontaminan:
❑ Material terlarut (berdasarkan level konsentrasi)
❑ Senyawa tak-terlarut

Parameter Fisik Parameter Kimia


• Temperatur • pH
• Konduktivitas • Dissolved Organic (DO)
• Padatan (Turbiditas) • BOD & COD
• Bau dan Rasa • Kesadahan
• Warna • Logam Berat
• Nutrient
24
Material Terlarut Dalam Air

Sumber: The NALCO Handbook 25


Material Terlarut

Sumber: The NALCO Handbook 26


Senyawa Tak Terlarut

Sumber: The NALCO Handbook


27
Kontaminan dalam air
Unsur Berat Sifat
Molekul
Bikarbonat (HCO3-) 61 - Merupakan unsur alkalin yang ada di hampir semua water
supply
- Konsentrasi di air : 5 – 500 mg/L, sebagai CaCO3, yang
terlarut dalam air menghasilkan CO2 pada karbonat yang
mengandung mineral.
Kalsium (Ca2+) 40 - Merupakan komponen utama air sadah
- Konsentrasi di air : 5 – 500 mG/L, sebagai CaCO3.
- Terdapat di daerah berkapur dan gypsum
Klorida (Cl-) 35,5 - Garam klorida sangat terlarut dalam air
- Konsentrasi 10 – 100 mg/L
- Konsentrasi dalam bentuk NaCl dalam air laut : 30,000 mg/L
- Konsentrasi klorida dalam sistem pembuangan air (sewage)
adalah 20 – 30 mg/L diatas konsentrasi Cl dalam air perkotaan
- Batas klorida dalam air minum : 250 mg/L
28
Kontaminan dalam air
Unsur Berat Sifat
Molekul
Magnesium (Mg2+) 24,3 - Unsur dalam air sadah (1/3 Mg2+ dan 2/3 Ca2+)
- Konsentrasi Mg2+ : 10 – 50 mg/L
Senyawa organik (Karbon, C4+) 14 - Beberapa senyawa organic bersifat karsinogenik, cth: PCBs
(polychlorinated biphenyls) dan TTHMs (total trihalomethanes)
- Beberapa sumber air berwarna kuning atau coklat akibat
kandungan senyawa organik tinggi yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan → disebut sebagai SENYAWA HUMIK.
- Air yang berwarna coklat umumnya terletak di area atau lahan
gambut, seperti Sumatra dan Kalimantan
Silika (SiO2) 60 - Umumnya ditemui di semua sumber mineral
- Konsentrasi dalam air: 1 – 100 mg/L
- Pada konsentrasi > 50 mg/L, pengolahan dg adsorpsi tidak dapat
digunakan karena bersifat isotherm, dapat diganti dengan
proses presipitasi.

29
Kontaminan dalam air
Unsur Berat Sifat
Molekul
Sodium (Na+) 23 - Sangat terlarut dalam air
- Konsentrasi dalam fresh water : 10 = 100 mg/L
- Konsentrasi dalam sewage water : 40 – 70 mg/L melebihi
municipal water.
Sulfat (SO42-) 96 - Keberadaan sulfat dalam air akibat adanya mineral, terutama
gypsum, atau dari oksidasi sulfide dalam mineral
- Konsentrasi : 5 – 200 mg/L
- Batas konsentrasi dalam air minum: 250 mg/L
Ammonia (NH3) 17 - Terlarut dalam air dan bereaksi dengan air menghasilkan
ammonium hidroksida. Di dalam air dapat terionisasi
membentuk NH4+ dan OH-
- Reaksi: NH3 + H2O  NH4OH  NH4+ + OH-
- Umumnya dijumpai dalam effluent municipal sewage plant
(limbah air perkotaan) atau sumber air yang terletak di
dekat area yang menggunakan ammonia sebagai pupuk. 30
Kontaminan dalam air
Unsur Berat Sifat
Molekul
Borate [B(OH)4-, Senyawa 10,8 - Sebagian besar terdapat di air laut : 5 mg/L.
Boron] - Pada pH tingga (>10) keberadaannya sebagai anion
borate, B(OH)4-,
Fluorida (F-) 19 - Umumnya ada di air limbah perkotaan, contoh sumber: dari
pasta gigi yang mengandung F-, limbah industri baja, industri
gelas, dll
- Presipitasi menggunakan kapur dapat mengurangi konsentrasi
fluoride hingga 10 – 20 mg/L
Besi (Fe2+ dan Fe3+) 55,9 - Tanpa adanya oksigen, besi terlarut dalam air
- Oksidasi besi pada pH 7 – 8,5, besi akan insoluble secara
sempurna sehingga konsentrasi dapat dikurangi hingga 0,3 mg/L
Potasium (K+) 39,1 - Bersifat hampir sama dengan sodium

31
Kontaminan dalam air

Unsur Berat Molekul Sifat


Arsenik (As) 74,9 - Kelarutan dalam air sangat rendah dan umumnya
ditemukan pada daerah pertambangan
- Batasan konsentrasi dalam air bersih: 0,1 mg/L
Barium (Ba2+) 137,3 - Kandungan dalam air sangat kecil, hingga 0,05 mg/L
- Batasan konsentrasi dalam air minum : 1 mg/L
Copper (Cu2+) 63,5 - Batasan konsentrasi dalam air minum : 1 mg/L
Manganese (Mn2+) 54,9 - Tanpa keberadaan oksigen, manganese terlarut sebagai
manganous (Mn2+) dan dapat ditemui di air sumur dalam
pada konsentrasi 2 – 3 mg/L
- Batas konsentrasi dalam air minum : 0,05 mg/L
Phophate (PO43-) 95 - Umumnya digunakan sebagai pupuk dan campuran dalam
detergen
- Keberadaan dalam air dapat berupa : HPO42-, H2PO4-, atau
pada pH tinggi berbentuk PO43- 32
Kontaminan dalam air

Unsur Berat Molekul Sifat


Manganese (Mn2+) 54,9 - Tanpa keberadaan oksigen, manganese terlarut sebagai
manganous (Mn2+) dan dapat ditemui di air sumur dalam
pada konsentrasi 2 – 3 mg/L
- Batas konsentrasi dalam air minum : 0,05 mg/L
Phophate (PO43-) 95 - Umumnya digunakan sebagai pupuk dan campuran dalam
detergen
- Keberadaan dalam air dapat berupa : HPO42-, H2PO4-, atau
pada pH tinggi berbentuk PO43-

33
Klasifikasi pengolahan air

❑ Pengolahan Secara Fisik / Fisika


➢ Pengolahan yang menggunakan kekuatan fisik
➢ Contoh: pengayakan, pencampuran, flokulasi, sedimentasi dan filtrasi
filtration.
❑ Unit Proses Pengolahan Air Secara Kimia
➢ Konversi kontaminan dengan penambahan bahan kimia atau dengan
reaksi kimia
➢ Contoh: presipitasi dan desinfektan
❑ Pengolahan Air Secara Biologi
➢ Pengolahan air dengan memanfaatkan aktivitas biologis
➢ Untuk mengolah zat organik dapat terurai (biodegradable) dalam air
Sejarah Proses Pengolahan Air
Abad ke-16
• Koagulasi, sedimentasi, filtrasi dengan metode batch
• Penguapan/evaporasi

Abad ke-17
• Distilasi, Screening, Sand filter

Abad ke-18
• Lime softening, presipitasi kimia, adsorpsi dengan powdered charcoal

Abad ke-19
• Filtrasi skala industri, koagulasi/sedimentasi, aerasi, flotasi, proses biologi

Abad ke-20
• Disinfection, Ion-exchange, Membrane processes, Oxidation, Adsorption,
Air stripping
35
Ref: Kavanaugh, Water Treatment, in Stucki (Ed.), Process Technologies for Water Treatment, Springer, 1988
Petunjuk Pemilihan Proses Untuk Pengolahan Air

❑ Kontaminan yang akan disisihkan


❑ Kualitas sumber air yang akan diolah
❑ Kondisi existing
❑ Fleksibilitas proses (Dapat mengakomodasi perubahan regulasi)
❑ Kemampuan utilitas (management prosess)
❑ Biaya → Capital maupun operation and maintenance (O & M)
❑ Kompatibel dengan lingkungan
❑ Kualitas sistem distribusi air
36
Regulasi Air Bersih dan AirMinum

❑Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes):


▪ No.492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Tentang Persyaratan
Kualitas Air Minum
▪ Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2005
tentang Tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

❑ Standard air minum Intenasioal (WHO):


http://www.who.int/water_sanitation_health/dwq/guidelines/en/

37

Anda mungkin juga menyukai