Pelarut Polar
Kelarutan obat :
polaritas pelarut (solven) terhadap momen dipol. (momen dipol >>
:polar)
kemampuan solut membentuk ikatan hidrogen.
Nitrobenzena mempunyai momen dipol 4,2 10-18 esu cm
sedangkan fenol hanya 1,7 10-18 esu cm, namun pada 200 C
kelarutan nitrobenzena 0,0155 mol/kg sedangkan fenol 0,95 mol/kg.
3
struktur molekulnya seperti rasio gugus polar dengan nonpolar.
Mekanisme solven polar:
4
Solven Nonpolar
5
Solven Semipolar
7
Solubility
8
KELARUTAN GAS DALAM CAIRAN
Hukum Henry :
C2 = p
C2 :konsentrasi gas terlarut dalam gram/l solven, p : tekanan
9
parsial
gas tak terlarut dalam mm, dan : koefisien kelarutan
Kelarutan gas dalam cairan dapat dinyatakan oleh atau oleh koefisien
serapan Bunsen . (volume gas dalam liter yang larut dalam 1 liter
solven pada tekanan parsial 1 atm. suhu tertentu
Vgas,STP
p p = tekanan partial gas.
Vlar
Koefisien Bunsen untuk beberapa gas dalam air pada 00 dan 250 C
10
Contoh:
Bila 0,0160 g oksigen dilarutkan dalam 1 liter air pada dan
250 C dan pada tekanan oksigen 300 mm Hg.
Hitunglah (a) dan (b)
(a)
C2 (g/l) 0,0160
5,33 10 5
p (mm Hg) 300
(b) V = nRT/p, pada kondisi STP
0,0160
0,08205 273,15
Vgas,STP 32 0,0112
1 atm
Vgas 0,0112
0,0284
Vlar p 1 300
760
(c) Berapa gram oksigen dapat dilarutkan dalam 250 ml
larutan air jika tekanan total di atas campuran 760 mm
Hg? Tekanan parsial oksigen dalam larutan adalah 0,263
atm, dan suhu 250 C.
C2 (g/l)
5,33 10 5
0,263 760 mm
C2 0,0107 g/l atau 0,0027 g/250 ml
12
KELARUTAN CAIRAN DALAM CAIRAN
Contoh:
Campuran fenol dengan air pada 200 C mempunyai komposisi total 50%
fenol. Tie line pada suhu ini memotong garis binodial pada titik ekivalen 8,4
dan 72,2% b/b fenol. Berapa bobot lapisan air dan lapisan fenol dalam 500 g
campuran, dan berapa gram fenol yang ada dalam masing-masing ke dua
lapisan tersebut.
Larutan Ideal
• Tergantung : suhu, titik leleh zat padat, dan kalor
lebur molar Hf yaitu kalor (panas) yang diserap
ketika zat padat meleleh.
• Dalam larutan ideal, kalor larutan sama dengan
kalor lebur, yang dianggap tetap tidak tergantung
pada suhu.
H f T0 T
log X 2
i
2,303R TT0
i 1 H f 15
log X2 konstanta
2 ,303R T
R= 1,987 kal derajat-1 mol-1
15
Berapa kelarutan naftalena pada 200 C dalam larutan ideal?
Titik leleh naftalena adalah 800 C, dan kalor leburnya 4500
kal/mol.
H f T0 T
log X 2
i
2,303R TT0
1000 X 2
m
M 1 1 X 2
16
Larutan Nonideal
H f T0 - T
log X 2 log 2
2,303R TT0
Step 2
Step 3
19
Scatchard dan Hildebrand dan
Wood:
V212
ln 2 ( w22 w11 2w12 )
RT
ln 2 w11 2 w11w22
1/ 2
w22
V212
RT
ln 2 w11
1/ 2
w22
1/ 2 2 V212
RT 20
Suku (w)1/2 disebut parameter kelarutan dan digambarkan
dengan lambang 1 untuk solven dan 2 untuk solut.
2
V
log 2 (1 2 ) 2 2 1
2 ,303RT
Persamaan
Kelarutan:
ΔH f T 0 - T V 2 φ1 2
- log X 2 + (δ 1 δ 2 ) 2
2,303RT T0 2,303RT
21
(a) Hitunglah parameter kelarutan iodum; (b) tentukan fraksi
mol dan kelarutan molal iodum dalam karbon disulfida pada 250
C; (c) berapa koefisien aktivitas solut dalam larutan? Kalor uap
iodum cair diekstrapolasikan pada 250 C adalah 11493 kal/mol,
kalor lebur rata-rata Hf , adalah 3600 kal pada 250 C, titik
leleh iodum adalah 1130 C, dan volume molarnya V2 adalah 59
cm3 pada 250 C. Parameter kelarutan karbon disulfida adalah
10. 1/ 2
Hv RT
Vl
(a)
11493 1,987 298,2
1/ 2
13,6
59
22
(b) Mula-mula X2 dihitung dengan menganggap 12 = 1
(larutan encer)
24
25
D berkaitan dengan efek nonpolar, p berkaitan dengan efek polar, dan
H menyatakan ikatan Hidrogen molekul
2
V 21
A
2 ,303RT W digunakan untuk w12
i S f T0
log X 2 log H f T 0 S f
R T
27
log 2 log v log R
2
log v A1 2 A 1 2 21 2
2 2
log R A21 2 2W
i
log 2 A1 2 A21 2 2W
X2 2
log
X2
i
log X 2 log X 2 A 1 2 2W
2 2
1 2
2
W 1 2 log 2 / A
2
28
Kelarutan dan Kalor Larutan
Untuk nonelektrolit dan elektrolit lemah:
31
32
KELARUTAN ELEKTROLIT SUKAR LARUT
AgCl padat
sp
3
Al(OH) 3 padat Al 3OH Al OH K
3 3
sp
K sp α Ag α Cl K sp Ag Cl γ γ
Ag Cl γ
Ag
Cl
2
K sp
γ 2
Ag Cl
Kelarutan Ag Cl
K
γ
2
sp
33
Contoh: Hitung kelarutan perak kromat, x, dalam
mol/l di dalam larutan air yang mengandung 0,04M
perak nitrat. Kelarutan perak kromat dalam air
8X10-5 dan hasil kali kelarutannya 2,0 X 10-12.
0,0016x
2 ,0 10 12
x Ag 2CrO 4 1,25 10 9 mol/l
1,6 10 3
34
Contoh:
10
1,2 10 5
Kelarutan = 1,6 10 mol / l
0 ,70 35
Kelarutan Elektrolit Lemah
[H 3 O+ ][P - ] - [HP]
Ka atau [P ] = K a S = [HP] + [P- ]
[HP] [H3 O+ ]
S0 Ka
S S0 K a S S 0 1
[H3 O+ ] [H3O+ ]
S S0
pH p pK a log
S0
Basa S0 37
lemah: pH p = pK w - pK b + log
S - S0
Pengaruh Solven Pada Kelarutan Obat
Kosolven:
Alkohol 22%
Gliserin 40%
Air 38%
Kelarutan fenobar-
bital= 1,5 %
38
Di bawah pH berapa fenobarbital bebas mulai mengendap
S S0
pH p pK a log
S0
Konsentras i molar na - fenobarbit al :
g/l 10
0,039 mol/l
BM 254
pH p 7,41 log
0,039 0,005
8,24
39
0,005
Hitunglah pH pengendapan bagi 1% lidokain HCl.
Kelarutan lidokain (S0) = 1g/10000mL, BM lidokain =
234,33; BM lidokain HCl 270,79, pKa =7,87.
S0 S0
pH p = pK w - pK b + log pH p = pK a + log
S - S0 S - S0
pHp = 5,9
Pengaruh surfaktan
Rippie dkk, pengaruh surfaktan terhadap kelarutan obat:
Ka H
DT
1 M
H + K ' K K "
a
DT* ( D)
H + DT* K H+
a
DT
1 M
K a K ' H K "
DT * Ka H
(D) adalah asam bebas tidak dalam misel; (D+ ) adalah asam
kationik yang berkonjugasi terhadap molekul basa, tidak
dalam misel. 42
Contoh:
Hitunglah kelarutan sulfisoxazol pada 250 C dalam : (a) dapar
pH 6,0 dan (b) dapar pH 6,0 mengandung 4% volume (= 0,04
fraksi volume) polisorbat 80 (Tween 80). Kelarutan sulfisoxazol
tak terionkan dalam air adalah 0,15 g/l pada suhu itu, harga Ka
=7,60 10-6 dan harga K’ =79, K” = 15.
(a) Kelarutan obat total pada pH 6 tanpa surfaktan :
7 ,6 106 1 ,0 106
DT* 0 ,15
1,29 g / l
1 ,0 106
(b) Kelarutan total sulfisoxazol dalam pH 6 dengan adanya
4% Tween 80:
DT 1,291 0,04
1,0 10 6 79 7,6 10 6 15
2,45 g/l
6
7,6 10 1,0 10 6
43
Kelarutan basa prokain dalam air pada 250 C adalah 5 g/l,
harga Ka = 1,4 10-9, harga koefisien partisi untuk molekul
basa , K’ = 30, untuk asam kationik K” = 7,0. Hitunglah
kelarutan prokain dalam dapar pH 7,40 yang mengandung 3%
(b/v) polisorbat 80.
(a) Pers.
DT* D
K H+
a
5,0
1,4 109 3 ,98 108
147 ,2 g / l
Ka
1,4 109
1 ,4 109 30 3 ,98 108 7
DT 147 ,21 0 ,03 181 ,6 g / l
9
1 ,4 10 3 ,98 10 8
44
Berapa fraksi obat di dalam fase air dan fraksi
dalam misel?
45
Pengaruh Partikel Terhadap Kelarutan Zat Padat
s 2 V
log
s0 2 ,303RTr
2 100 50
r 4, 2 10 6
cm 0,042 m
2,303 8,314 10 300 0,0414
7 46
DISTRIBUSI SOLUT DI ANTARA PELARUT TAK CAMPUR
C1
K
C2
K : rasio distribusi, koefisien distribusi, atau koefisien partisi
C1 konsentrasi kesetimban gan zat dalam solven 1,
C 2 konsentrasi zat dalam solven 2.
K atau K
air alk
Efek Partisi Dari Disosiasi Ion Dan Asosiasi Molekul
As. Benzoat
dalam minyak
kacang dan air
K
HAo Co
HAw HAw
Cw HAw A K'
HAo Co
w
HAw A w Cw
Ka
H O
3
A
w
C Co C w
HAw
K a H 3O K
a
K 1
H 3O 48
Cw C C
Asam benzoat didistribusikan dalam benzena dan air
suasana asam
(HA)n n (HA)
Molekul asosiasi molekul
sederhana
Kd
HAo
n
atau HAo n K d n HAn
HAn
HAo konstan Co
K
" HAo
Co
HAw HAw 49
Daya pengawet Asam lemah dalam Sistem Minyak-Air
C Kq 1 K a / H 3O
HA w atau
HAw C
Kq 1 K a / H 3O
q = Vo/Vw ratio volume dua fase, C konsentrasi asal asam
dalam air sebelum disteimbangkan oleh minyak kacang.
Co konsentrasi molar molekul dalam minyak. Cw
konsentrasi molar asam benzoat dalam air setara dengan
50
jumlah [HA]w dan [A-]w.
51