Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM

MEMBUAT LARUTAN

DI SUSUN OLEH:
NAMA : NURUL USWA
STAMBUK : 09320220055
KELAS/KELOMPOK : C2/ 3 (TIGA)

Asisten

(MURNIATI)

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehidupan sehari-hari, industri maupun laboratorium tidak terlepas dari
kimia.Didalam kimia dikenal suatu larutan, dimana larutan merupakan hal yang
sangat penting dan hal dasar yang harus diketahui, terutama bagi seseorang yang
bekerja dibidang industri maupun didalam laboratorium. Banyak reaksi kimia yang
dikenal,terutama laboratorium atau di industri yang terjadi didalam larutan.
Suatu larutan yang mengandung sebagian besar zat solute maka dapat
dikatakan bahwa larutan tersebut memiliki konsentrasi yang tinggi atau pekat.
Sedangkan larutan yang tidak terlalu banyak mengandung zatsolute maka memiliki
konsentrasi yang rendah atau encer. Konsentrasi larutan dinyatakan dalam
molaritas, normalitas, persen massa, persen volume, atau lain sebagainya.
pembuatan dan pengenceran merupakan hal yang penting untuk dipelajari, sebab
pembuatan dan pengenceran termasuk dalam hal dasar yang harus dikuasai oleh
seorang praktikan sebelum melakukan sebuah praktikum. Namun, pada
kenyataannya banyak orang yang belum sempurna melakukan prosedur
pembuatanmaupun pengenceran larutan. Maka dari itu, praktikum ini dilakukan
agar mahasiswa dapat mengetahui cara pembuatan dan pengenceran larutan yang
baik dan benar.
larutan pada dasarnya adalah campuran homogen antara dua atau lebih zat zat
yang terdispersi dengan baik. Dalam proses pembuatan larutan, juga dikenal
pengenceran. Pengenceran juga merupakan hal yang penting dalam bidang industri
maupun laboratorium. Pengenceran pada prinsipnya hanya menambahkan pelarut
saja, sehingga jumlah mol zat terlarut sebelum pengenceran sama dengan jumlah
mol zat terlarut sesudah pengenceran. Dengan kata lain jumlah mol zat terlarut
sebelum pengenceran sama dengan jumlah mol zat terlarut sesudah pengenceran.
Didalam laboratorium maupun industri juga dikenal pencampuran ,dimana dua atau
lebih senyawa yang memiliki konsentrasi berbeda dicampurka nmenjadi satu, baik
itu berbentukcair,padat,maupun gas.Dalam kimia Larutan adalah campuran
homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat yang bervariasi(Haris, 2014)
1.2 Tujuan Percobaan
Mempelajari cara membuat larutan dari bahan cair dan padat dengan
konsenrasi tertentu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Larutan
Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara zat atau lebih zat yang
terdispersi baik sebagai molekul atom maupun ion yang komposisinya dapat
berpariasi. Larutan dapat berupa gas, cairan, atau padatan. Larutan encer adalah
larutan yang mengandung sebagian kecil solute, relative terhadap jumlah pelarut.
Sedangkan larutan pekata adalah larutan yang mengandung sebabian besar solute.
Solute adalah zat terlarut sedangkan solvent pelarut adalah medium dalam mana
solute terlarut.
Pada umumnya zat yang digunakan sebagai pelarut adalah air (H2O), selain air
yang berfungsi sebagai pelarut adalah alkohol, amoniak, kloroform, benzene,
minyak, asam asetat, akan tetapi kalau menggunakan air biasanya tidak disebutkan.
Larutan gas dibuat dengan mencampurkan suatu gas dengan gas lainnya karena
semua gas bercampur dalam semua perbandingan maka setiap campuran gas adalah
homogen ia merupakan larutan.
Larutan cairan dibuat dengan melarutkan gas, cairan, atau padatan dalam suatu
cairan. jika sebagian cairan adalah air, maka larutan disebut larutan berair. NaOH
(Natrium Hidroksida). Natrium hidroksida atau NaOH dikenal sebagai soda kaustik
atau sodium hidroksida adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium hidroksida
terbentuk dari oksida basa natrium oksida dilarutkan dalam air. Natrium hidroksida
membentuk larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan ke dalam air. NaOH
digunakan di berbagai macam bidang industri, kebanyakan digunakan sebagai basa
dalam proses produksi bubur kayu dan kertas, tekstil, air minum, sabun dan
deterjen. Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam
bentuk pelet, serpihan, butiran ataupun larutan jenuh 50% yang biasa disebut
larutan Sorensen. NaOH sangat larut dalam air dan akan melepaskan panas ketika
dilarutkan, karena pada proses pelarutannya dalam air bereaksi secara eksotermis,
yaitu pelepasan kalor dari sistem ke lingkungan karena titik didih NaOH lebih besar
dibandingkan titik didih air (Anonim, 2014).
Dalam ilmu kimia pengertian larutan ini sangat penting karena hampir semua
reaksi kimia terjadi dalam larutan. Laruatan dapat didefinisikan sebagai campuran
serba sama dan berdiri sendiri. Disebut campuran karena terdapat molekul, atom,
ion dari dua zat atau lebih. Larutan juga daapat digunakan sebagai bahan industri
baik industri nuklir maupaun lain sebagainya. Larutan sebagai bahan industri dapat
dilakukan dengan membuat umpan melalui metode re-ekstraksi, dimana hal ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecepatan waktu terhadap efisiensi dan
koefisien distibusi.
2.1.1 Macam Macam Larutan
a.) Berdasarkan Tingkat Kelarutannya Jenis larutan berdasarkan
tingkat kelarutannya terbagi menjadi 3 jenis yaitu larutan tak jenuh,
larutan jenuh, dan larutan lewat jenuh. Masing-masing tentu
memiliki karakteristik yang berbeda.
1) Larutan Tak Jenuh: merupakan larutan yang bisa melarutkan
sempurna jika ditambahkan zat pelarut tanpa melalui xlebih
sedikit dari yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh di
suhu tertentu.
2) Larutan Jenuh: yaitu larutan yang pelarutnya tidak bisa
melarutkan zat terlarut kecuali harus dipanaskan. Pelarut
memiliki batas maksimal untuk bisa melarutkan di suhu tertentu.
Contohnya larutan garam jenuh, yakni air masih bisa melarutkan
asal dilakukan pemanasan.
3) Larutan Lewat Jenuh: merupakan larutan yang pelarutnya sudah
tidak mampu melarutkan meskipun sudah dilakukan pemanasan.
Jumlah zat terlarut lebih banyak jumlahnya dari yang dimiliki
larutan jenuh di suhu tertentu
b.) Berdasarkan Konsentrasinya
Jenis larutan berdasarkan konsentrasinya dibedakan menjadi 2 jenis
yaitu larutan encer dan larutan pekat. Berikut perbedaannya.
1) Larutan Encer: yaitu larutan yang memiliki pelarut lebih banyak
ketimbang zat terlarutnya. Contohnya face tonic, air mawar, dan
lain sebagainya.
2) Larutan Pekat: yaitu larutan dengan zat terlarut yang jumlahnya
relatif lebih banyak namun tidak sampai melebihi pelarutnya.
Contohnya kopi hitam kental.
c.) Berdasarkan Wujud Pelarut & Zat Pelarutnya
Di kategori ini larutan dibedakan menjadi padat, cair, dan gas.
Larutan ini bisa dipadukan dari jenis yang sama maupun berbeda.
Sebagai contoh zat terlarut gas dengan pelarut gas maka akan
menghasilkan larutan gas. Zat terlarut gas yang dipadukan pada
pelarut padat maka akan menghasilkan larutan padat.
d.) Berdasarkan Daya Hantar Listriknya
Jenis larutan yang satu ini dibedakan berdasarkan daya hantar
listriknya. Terbagi menjadi 2 yaitu sebagai berikut:
1) Larutan Elektrolit: ialah larutan yang bisa menghantarkan arus
listrik karena zat bisa terurai menjadi ion positif dan ion negatif.
Larutan ini dibagi menjadi larutan elektrolit kuat dan lemah.
Contoh larutan elektrolit kuat ialah HCI, KCI, dll. Sedangkan
larutan elektrolit lemah contohnya ialah asam cuka dan
amonium hidroksida.
2) Larutan Non-Elektrolit: ialah larutan yang tidak bisa
menghantarkan arus listrik karena zat tidak bisa terionisasi atau
menghasilkan ion. Contohnya larutan alkohol maupun larutan
gula.
e). Larutan Asam Lemah
Asam lemah adalah senyawa asam yang sulit melepaskan ion H+
dalam air dan mengalami disosiasi sebagian dalam larutannya.
Contoh asam lemah:
1) asam sianida 6) asam bensoat
2) asam fluoride 7) asam karbonat
3) asam asetat 8) asam fasfat
4) hidrogen peroksida 9) asam sulfat
5) asam torat 10) asam aksalat
f). Larutan Basa Lemah
Basa lemah adalah senyawa basa yang sulit melepaskan ion OH-
dalam air dan mengalami disosiasi sebagian dalam larutannya.
Contoh basa lemah:
1) glukoasa 6) urea
2) nikel hidroksida 7) bismut
3) perak hidroksida 8) seng
4) timbal hidroksida 9) Aluminium hidroksida
5) besi hidroksida 10) amonium hidroksida
g). Larutan Asam Kuat
Asam kuat adalah larutan dengan pH rendah yang terionisasi secara
sempurna dalam air. Asam kuat memiliki pH di bawah tiga, hingga
kadar keasamannya sangat tinggi. Dilansir daru Chemguide, asam kuat
melepaskan ion hidrogen ketika dilarutkan dalam air hingga terionisasi
secara sempurna.
Contoh asam kuat:
1) asam lodida 6) asam sulfat
2) asam bronida 7) asam lodit
3) asam nitrat 8) asam brodit
4) asam klorat 9) asam klorida
5) asam peklurat 10) asam periodat
h). Larutan Basah Kuat
Basa kuat adalah larutan yang menghasilkan banyak ion dan terurai
secara sempurna saat dilarutkan dalam air. Karena terionisasi sempurna,
sehingga derajat ionisasinya (α=1).
Contoh basah kuat
1) kalium hidroksiida
2) Magnesium hidroksida
3) barium hidroksida
4) Kalium hidroksida
5) caesium hidroksida
6) Litium hidroksida
7) natrium hidroksida
8) rubisium hidroksida
9) stronsium hidroksida
10) sesium hidroksida

2.2 Cara Membuat Larutan


Hal yang terpenting dalam membuat larutan adalah takaran jumlah zat harus
dihitung cengan teliti dan akurat. Jika zatnya berupa padatan, maka prosedur
penimbangan harus benar sehingga massa zat diperlukan sesuai dengan pengukuran
pengukuran volume yang diperlukan. Bukan hanya takaran jumlah yang harus
sesuai, tetapi pemindahan zat ke dalam labu ukur harus diperhatikan agar tidak ada
zat yang terjatuh.
Prosedur pembuatan larutan dalam bentuk padat. Simak langkah- langkahnya.:
1.Jumlah mol yang dibutuhkan harus dihitung terlebih dahulu agar larutan sesuai
dengan volume dan konsentrasinya.
2.Tentukan massa molar dari senyawa yang digunakan untuk menghitung massa
yang dibutuhkan.
3.Langkah selanjutnya adalah tempatkan kaca arloji pada timbangan. Lalu, atur
timbangan pada angka “0”. Timbanglah secara hati-hati agar mendapatkan berat
yang dibutuhkan dari massa zat.
4.Setelah menimbang zat, pindahkan zat ke dalam gelas kimia. Lalu, tambahkan air
untuk melarutkan zat. Supaya tidak ada zat yang tertinggal, bersihkan kaca arloji
dengan cara membilasnya dengan air bersih, kemudian pindahkan air bilasan ke
dalam gelas kimia. Lakukan pembilasan minimal dua kali.
5.Aduk dengan menggunakan batang pengaduk sampai semua zat terlarut,
kemudian pindahkan larutan ke dalam labu ukur. Untuk membersihkan sisa di
gelas kimia dan batang pengaduk, sebaiknya menggunakan air dari botol cuci.
6.Langkah selanjutnya adalah tambahkan air ke dalam labu ukur sampai tanda
batas, kemudian tambahkan tetesan terakhir air dengan pipet tetes yang berfungsi
untuk memastikan bahwa bagian dasar meniskus tepat pada garis batas.
7.Tutup labu ukur dan kocok labu ukur beberapa kali agar larutan tercampur dengan
rata.
8.Langkah terakhir yaitu memberikan label larutan dengan nama larutan, dan
tanggal pembuatan.

2.3 Elektrolit Senyawa Ion dan Kovalen


Telah dijelaskan sebelumnya bahwa menurut Arrhenius, larutan elektrolit dapat
menghantarkan listrik karena mengandung ion-ion yang dapat bergerak bebas.
Apakah artinya hanya senyawa ion saja yang dapat menghantarkan listrik? Tapi
mengapa HCl dapat menghantarkan listrik padahal HCl adalah senyawa kovalen?
padahal HCl adalah senyawa kovalen?
Jika ditinjau dari ikatannya, senyawa termasuk elektrolit adalah senyawa-
senyawa yang terbentuk dengan ikatan ion dan ikovalen polar, sedangkan senyawa
yang terbentuk dengan ikatan kovalen non polar merupakan larutan non elektrolit.

2.3.1 Senyawa ion


Salah satu contoh senyawa ion adalah NaCl yang terbentuk dari ion Na+
dan ion Cl-. Dalam wujud padatnya, ion-ion NaCl tidak dapat bergerak bebas,
sehingga NaCl padat tidak dapat menghantarkan listrik. Namun jika senyawa
ion ini dilelehkan atau dilarutkan, ion-ionnya dapat bergerak bebas sehingga
dapat menghantarkan listrik.

2.3.2 Senyawa kovalen


Bagaimana dengan senyawa kovalen yang terdiri dari molekul-molekul?
molekul bersifat netral dan tidak dapat menghantarkan listrik. Namun untuk
senyawa kovalen yang bersifat polar, jika dilarutkan dalam air (pelarut polar)
akan mengalami ionisasi sehingga dapat meng- hantarkan listrik. Hal ini terjadi
karena diantara molekul polar tersebut terdapat gaya tarik me- narik yang dapat
memutuskan ikatan-ikatan tertentu dalam molekul. Artinya untuk senyawa
kovalen polar hanya yang merupakan larutannya saja yang dapat
menghantarkan listrik. Sedangkan untuk senyawa kovalen non polar, baik
padatan, lelehan maupun larutannyatidak dapat menhantarkan listrik. Senyawa
kovalen merupakan senyawa yang unsur-unsurnya berikatan dengan cara
pemakaian elektron bersama.

2.4 Konsentrasi Larutan


Konsentrasi didefinisikan sebagai jumlah zat terlarut dalam setiap satuan
larutan atau pelarut yang digunakan dalam bentuk volume(berat), mol zat terlarut
dalam jumlah volume terlarut dalam pelarut. Berdasarkan hal ini, muncul satuan
konsentrasi yaitu fraksi mol perbandingan dari jumlah mol dari suatu komponen
dengan jumlah total mol dalam larutan. (Achmad, 2016).
Banyak cara menentukan konsentrasi larutan yang semuanya
menyatakankuantitas zat terlarut dalam kuantitas pelarut atau larutan. Dengan
demikian ,setiap sistem konsentrasi harus menyatakan hal-hal Satuan yang
digunakan untuk zat terlarut, Kuantitas kedua dapat berupa pelarut atau larutan
keseluruhan, Satuan yang digunakan untuk kuantitas kedua konsentrasi. Untuk
membuat larutan dengan konsentrasi tertentu harus diperhatikan:
1.Apabila dari padatan, pahami terlebih dahulu satuan yang diinginkan.Berapa
volum atau massa larutan yang akan dibuat.

2.Apabila larutan yang lebih pekat, satuan konsentrasi larutan yangdiketahui d


engan satuan yang diinginkan harus disesuaikan. Jumlah zatterlarut sebelum
dan sesudah pengenceran adalah sama, dan memenuhi persamaan
M1V1=M2V2
Keterangan: M1: Konsentrasi larutan sebelum di encerkan
V1: Volume larutan atau massa sebelum diencerkan
M2: Konsentrasi larutansetelah di encerkan
V2 : Volume larutan atau massa setelah di encerk
2.4.1 Satuan Konsentrasi Larutan
Konsentrasi larutan ada banyak, ada beberapa Di bawah ini akan
dijelaskan lebih lanjut tentang konsentrasi larutan
1) Molaritas (M)
Molaritas dalam konsentrasi larutan dikenal dengan istilah konsentrasi
molar atau molaritas dengan simbol yang dimiliki yaitu M. Molaritas digunakan
untuk mendapatkan konsentrasi larutan secara kuantitatif. Dinyatakan sebagai
jumlah mol suatu Solut dalam larutan dibagi dengan volume larutan yang
ditentukan dalam liter. Berikut rumus molaritas dalam konsentrasi larutan.
2) Molalitas (m)
Molalitas adalah suatu konsentrasi larutan yang menyatakan banyaknya mol
senyawa atau zat setiap kilogram pelarut (Solvent).
3) Normalitas
Normalitas dapat diartikan sebagai jumlah mol ekuivalen dari suatu zat per
liter larutan.
4) Fraksi mol
Fraksi mol digunakan untuk menyatakan mol suatu zat per jumlah mol
keseluruhan.
5) Konsentrasi dalam persen
Dalam ilmu kimia, untuk menyatakan konsentrasi larutan sering digunakan
istilah persen. Persen dalam konsentrasi larutan dapat dinyatakan menjadi tiga
bentuk, yaitu persen berat (%W/W), persen volume (%V/V), dan persen berat
volume (%W/V). Persen berat sering digunakan karena persen ini tidak
bergantung pada temperatur suhu.
6) Parts per million (ppm) dan parts per billon (ppb)
Kedua satuan konsentrasi larutan itu biasa digunakan ketika larutan menjadi
encer. Konsentrasi parts per million merupakan bagian per satu juta dan parts
per billion merupakan bagian dari per satu miliar. Kedua satuan ini banyak
digunakan untuk menganalisis unsur jumlah trace (kelumit) dengan SSA
(Spektrometri Serapan Atom).Satuan ppm menyatakan banyaknya gram suatu
zat dalam 106 gram larutan.Satuan ppb menyatakan banyaknya gram suatu zat
dalam 109 gram larutan.
7) Keformalan (F)
Keformalan adalah perbandingan antara jumlah massa rumus zat terlarut
dalam setiap liter larutan. Keformalan dapat disebut sebagai konsentrasi
sesungguhnya yang berasal dari zat terlarut atau ion terlarut yang ada di dalam
larutan. Karena hal tersebut, maka muncul perbedaan sekaligus persamaan
antara keformalan dan kemolaran.
2.4.2 Larutan Standar Primer dan Sekunder
Dalam ilmu kimia, setiap larutan mempunyai standar. Larutan standar
adalah suatu larutan yang konsentrasinya telah diketahui dengan pasti.
Jika, memakai larutan standar, maka akan dapat menentukan
konsentrasi dari suatu larutan lain. Larutan standar memiliki kegunaan
yang dapat dimanfaatkan ketika berada di laboratorium kimia. berikut
beberapa kegunaan dari larutan standar.
1) Berfungsi untuk menstandarisasi larutan volumetrik
2) Dapat dijadikan referensi untuk menentukan larutan yang tidak
diketahui konsentrasinya.
3) Untuk mengkalibrasikan instrumen
4) Mempersiapkan larutan standar.
Larutan standar dibagi menjadi dua jenis, yaitu larutan standar primer
dan larutan standar sekunder.
a) Larutan standar primer
Larutan standar primer merupakan larutan yang konsentrasinya
diperoleh dari hasil mengukur. Standar primer digunakan sebagai
kalibrator primer. Syarat-syarat larutan standar primer, yaitu bersifat
stabil, bersifat anhidrat, tidak higroskopis, memiliki kemurnian tinggi,
memiliki tingkat molekul yang tinggi, bila dibandingkan dengan
molekul yang sejenis, murah, tidak bersifat toksik, dan selalu tersedia
dan siap digunakan.
b) Larutan standar sekunder
Larutan standar sekunder adalah larutan yang konsentrasinya
didapatkan dengan cara menentukan kadar suatu zat menggunakan
larutan standar primer. Larutan standar sekunder biasa digunakan untuk
tujuan kalibrasi dari bahan kontrol dalam laboratorium kecil untuk
menganalisis konsentrasi larutan yang tidak diketahui dari suatu
substansi. Syarat-syarat larutan standar sekunder, yaitu tingkat
kemurnian larutan lebih rendah bila dibandingkan larutan standar
primer, larutan memiliki waktu yang stabil, menentukan kadar suatu zat
menggunakan larutan standar primer, dan mempunyai kestabilan lebih
rendah bila dibandingkan dengan larutan standar primer
2.4.3 Contoh larutan
a) Contoh larutan elektrolit
1) Larutan garam
2) Air laut
3) Jus jeruk dan lemon
4) Air aki
5) Cuka
6) Air
7) Cairan tubuh
dalam kehidupan sehari-hari lainnya adalah cuka. Cuka adalah larutan
elektrolit lemah yang terbuat dari asam lemah yaitu asam asetat.
Asam asetat yang larut dalam air hanya terionisasi sedikit menjadi ion
etanoat (CH3COO-). Sehingga, hanya sedikit ion yang dapat
menghantarkan listrik pada cuka. Air yang digunakan untuk minum,
mandi, dan mencuci adalah salah satu contoh larutan elektrolit. Air
mengandung ion hidrogen (H+) dan ion hidroksida (OH-) yang dapat
menghantarkan listrik dengan lemah. Cairan tubuh Manusia juga
memiliki larutan elektrolit di dalam tubuhnya. Darah, urine, cairan
intraselular, dan cairan tubuh lainnya adalah larutan elektrolit yang
mengandung berbagai ion seperti natrium, kalium, dan klorida, fosfat,
dan magnesium.
a) Contoh larutan non elektrolit
Ada beberapa zat yang merupakan non elektrolit saat berada dalam
bentuk murninya berubah menjadi elektrolit dalam bentuk larutan.
Sehingga, tidak semua zat non elektrolit membentuk larutan non
elektrolit (misalnya HCl). Contoh larutan non elektrolit adalah gula
dalam air, larutan sukrosa, larutan urea, dan etanol. Gula dalam air
Contoh larutan non elektrolit yang paling mudah ditemui dalam
kehidupan sehari-hari adalah gula dan air.
Meskipun gula terlihat larut dalam air, sebenarnya tidak terdisosiasi ke
dalam air dan tidak membentuk ion-ion. Sehingga, gula dalam air adalah
larutan non elektrolit yang tidak dapat menghantarkan listrik.
b) Etanol
Contoh larutan non elektrolit selanjutnya adalah etanol atau
alkohol. Etanol bukan merupakan larutan elektrolit karena tidak
menghasilkan ion saat dilarutkan dalam air.
c) Larutan sukrosa
Larutan sukrosa adalah contoh larutan non elektrolit selanjutnya.
Sukrosa adalah zat non elektrolit berikatan kovalen yang tidak
terdisosiasi menjadi ion saat dilarutkan dalam air.
d) Larutan urea
Contoh larutan non elektrolit yang terakhir adalah larutan urea. Urea
yang dilarutkan dalam air tidak membentuk ion-ion dan tidak dapat
menghantarkan listrik sehingga termasuk larutan non elektrolit.
2.4.4 Komponen Larutan
Suatu larutan terdiri atas dua komponen yang penting. Biasanya salah satu
komponen yang mengandung jumlah zat atau lebih (solvet). Pelarut di pandang
sebagai pembawa atau medium zat terlarut yang dapat berperan serta dalam
reaksi kimia. Kemudian komponen lainnya yan mengandung jumlah zat yang
lebih sedikit di sebut zat terlarut (solute). Kedua komponen dalam larutan dapat
sebagai pelarut atau terlarut tergantung komposisinya larutan dibagi menjadi
tiga jenis
1) Larutan tak jenuh yaitu larutan yang mengandung solute kurang dari
yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh.
2) larutan jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah solute
yanglarut dan mengadakan kesetimbangan dengan solute padatnya.

2.5 Campuran
Pengertian campuran adalah gabungan dari beberapa zat dengan perbandingan
tidak tetap tanpa melalui suatu reaksi kimia. Dalam kehidupan sehari-hari banyak
terdapat contoh dari campuran. Sebagai contohya adalah air sungai, udara,
makanan, minuman, larutan garam, larutan gula, dll. Sifat asli dari zat pembentuk
campuran ada yang masih bisa dibedakan antara yang satu dengan yang lainnya,
namun ada juga yang tidak bisa dibedakan. Di dalam udara yang ada di sekitar kita
tercampur beberapa unsur yang berwujud gas, antara lain: nitrogen, oksigen, karbon
dioksida dan gas-gas yang lainnya. Di udara segar yang kita hirup terdapat adanya
kandungan gas oksigen yang jumlahnya lebih banyak jika dibanding dengan udara
yang tercemar. Dalam udara juga terdiri dari beberapa senyawa, misalnya: asap dan
debu. Terus bagaimanakah cara membedakan antara senyawa dan campuran?
Simak yang berikut ini:
2.5.1 Macam-Macam Campran
a. Campuran Homogen
Campuran homogen adalah campuran antara dua zat atau lebih yang
partikel-partikel penyusunnya tidak bisa dibedakan lagi. Campuran homogen
sering juga dikenal dengan sebutan larutan. Contoh campuran homogen
misalnya: campuran antara air dengan gula disebut larutan gula, campuran
antara air dengan garam disebut larutan garam. Ukuran partikel dalam larutan
mempunyai diameter sekitar 0,000000001 m, dan tidak bisa dilihat dengan
menggunakan mikroskop. Apakah ada campuran antar logam, sehingga
terbentuk campuran homogen? Ada campuran antara logam dengan logam
lain, oleh karenanya terbentuk campuran homogen. Sebagai contoh adalah
stainless steel yang banyak dipakai untuk keperluan alat-alat kesehatan dan
juga rumah tangga. Stainless steel adalah campuran antara logam besi, krom,
dan nikel. Campuran homogen yaitu suatu campuran yang terjadi antara dua
zat atau lebih dengan partikel-partikel penyusun yang sulit atau tidak dapat
dibedakan lagi. Campuran homogen disebut sebagai larutan. Ukuran partikel
dalam larutan memiliki diameter sangat kecil yaitu sekitar 0,000000001 m,
dan sulit atau tidak dapat dengan mikroskop. Campuran homogen tidak dapat
di bedakan partikel prnyusunnya(Achmad, 2014).
Emas merupakan campuran homogen. Pencampuran logam dilakukan
dengan melelehkan logam-logam tersebut. Campuran logam satu dengan
logam lain disebut paduan logam. Emas murni adalah logam yang lunak,
dengan mudah untuk dibengkokkan. Supaya emas berubah menjadi keras,
maka emas murni perlu dicampur dengan logam yang lainnya yaitu tembaga.
Apa maksud perhiasan yang dijual mempunyai kadar 22 karat, 20 karat atau
18 karat ? Emas murni mempunyai kadar 24 karat, sedangkan emas yang telah
dilakukan pencampuran dengan logam tembaga memiliki kadar 22 karat, 20
karat, atau 18 karat. Terkadang tidak hanya dicampur dengan tembaga saja
namun juga masih dicampur lagi dengan perak. Hal tersebut bertujuan supaya
menambah menarik atas penampilan emas tersebut. Ketiga campuran tersebut
dikenal dengan sebutan emas putih. Jenis campuran homogen, antara lain:
campuran gas dalam gas, campuran gas dalam zat cair, campuran gas dalam
zat padat, campuran zat cair dalam zat cair, dan campuran zat padat dalam zat
cair. Pencampuran logam dilakukan dengan melelehkan logam-logam
tersebut.
b. Campuran Heterogen
Pengertian campuran heterogen adalah campuran antara 2 macam zat atau
lebih yang partikel-partikel penyusunnya masih bisa untuk dibedakan antara
yang satu sama lainnya. Contoh campuran heterogen adalah tanah, air sungai,
makanan, minuman, air laut, adonan kue, adonan beton cor, dsb. Untuk
campuran heterogen, dinding pembatas antar zat masih dapat untuk terlihat,
contohnya campuran antara air dengan minyak, campuran antara besi dengan
pasir, campuran antara serbuk besi dan air, dsb.
Pada campuran heterogen dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu :
1) Koloid Pada koloid, partikel-partikelnya hanya bisa dilihat dengan
menggunakan mikroskop ultra. Ukuran partikel antara 0,5 M sampai
dengan 1 mm. sebagai contohnya adalah susu, asap, kabut, agar-agar.
2) Suspensi Pada suspensi, partikel-partikelnya hanya bisa dilihat dengan
menggunakan bantuan mikroskop biasa. Ukuran partikelnya yaitu antara
lebih besar dari 0,3 m. Sebagai contohnya adalah : minyak dengan air, air
keruh, dan juga air kapur.

2.6 Zat
Zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Zat tersusun
atas partikel-partikel yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang. Susunan dan sifat partikel setiap zat berbeda-beda. Susunan dan sifat
partikel sangat menentukan wujud zat. Zat cair mempunyai sifat bentuk berubah-
ubah dan volumenya tetap. Larutan adalah suatu campuran homogen yang terdiri
dari dua atau lebih zat dalam komposisi yang bervariasi. Zat yang jumlahnya lebih
sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih
banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut. Sebagai contoh, jika
sejumlah gula dilarutkan dalam air dan diaduk dengan baik, maka campuran
tersebut pada dasarnya akan sama di semua bagian (styarini, L.W. 2012).
Sifat-sifat suatu larutan sangat dipengaruhi oleh susunan komposisinya. Untuk
menyatakan komposisi larutan tersebut maka digunakan istilah konsentrasi larutan
yang menunjukkan perbandingan jumlah zat terlarut terhadap pelarut. Dalam
kondisi tertentu suatu larutan dapat mengandung lebih banyak zat terlarut dari pada
dalam keadaan jenuh (Khikmah, N. 2015).
Pada kenyataan yang sesungguhnya jumlah kalor yang sama diberikan pada
beberapa jenis benda yang berbeda menunjukkan bahwa masing-masing benda
mengalami kenaikan suhu yang berbeda-beda. Hal ini menunjukkan bahwa setiap
jenis benda memiliki kemampuan menyerap kalor yang berbeda-beda. Disamping
itu pada umumnya yang mempunyai sifat menyerap kalor yang baik, maka benda
tersebut juga bersifat melepas kalor yang baik (Saufiyah, R., dkk. 2015).
Konsentrasi larutanmerupakan komposisi yang menunjukkan dengan jelas
perbandingan jumlah zat terlarut terhadap pelarut. Konsentrasi karutan adalah
jumlah zat yang terlarut dalam pelarut Kelarutan dapat kecil atau besar sekali, dan
jika jumlah zat terlarut melewati titik jenuh, zat itu akan keluar (mengendap di
bawah larutan). Dalam kondisi tertentu suatu larutan dapat mengandung lebih
banyak zat terlarut dari pada dalam keadaan jenuh (Adha, S. D. 2015).
Garam adalah suatu senyawa ion yang terdiri dari kation basa dan anion sisa
asam. Garam (NaCl) tidak dikonsumsi pada proses elektro kimia, oleh karena itu
untuk membuat konsentrasi elektrolit konstan perlu ditambahkan larutan dalam hal
ini adalah H2O atau aquades. Konsentrasi yang semakin tinggi yaitu gabungan
antara NaCl dan H2O akan menyebabkan kadar hidrogen dan asam yang terbentuk
semakin tinggi (Budiman, A. 2012).
Air adalah suatu zat kimia yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang
diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Konsentrasi karutan
adalah jumlah zat yang terlarut dalam pelarut Kelarutan dapat kecil atau besar
sekali, dan jika jumlah zat terlarut melewati titik jenuh, zat itu akan keluar
(mengendap di bawah larutan). Air merupakan bahan pelarut yang universal,
sehingga air merupakan pelarut yang baik. Air mampu melarutkan berbagai jenis
senyawa kimia misalnya seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan
banyak macam molekul organik (Utomo, S. 2015).
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN

3.1 Alat

Gambar 3.1 Batang Pengaduk Gambar 3.2 Corong Gambar 3.3 Pipet Tites

Gambar 3.4 Pipet skala Gambar 3.5 Neraca Analitik Gambar 3.6 Spatula

Gambar 3.7 Labu ukur Gambar 3.8 Gelas Piala Gambar 3.9 Botol Semprot
3.2 Bahan
a) Padatan NaOH (Natrium Hidroksida) atau NaCL (Natrium Klorida atau
garam dapur)
b) Larutan CH3COOH (Asam Asetat) atau HCL (Asam Klorida) pekat
c) Aquadest
3.3 Cara Kerja
3.3.1 Bahan Padat
Menyiapkan alat dan bahan yang di gunakan, selanjutnya menimbang
gelas piala 100 ml dalam keadaan kosong, kemudian menimbang NaOH atau
NaCL dengan berat tertentu kedalam gelas piala 100 ml, selanjutnya larutkan
NaOH atau NaCL dengan aquadest dan masukkan kedalam labu ukur 100 ml
dengan bantuan corong, himpitkan hingga mencapai tanda garis atau miniskus,
larutan kemudian di homogenkan dan diberi label sesuai dengan
konsentrasinya.
3.3.2 Bahan Cair
Menyediakan alat dan bahan yang di gunakan, kemudian pipet larutan
CH3COOH atau HCL pekat (konsentrasi 37% dan bj 1,18 g/ml) dengan volume
tertentu ke dalam labu ukur 100 ml yang telah berisi aquadest kurang lebih
setengah volume labu ukur tersebut, kemudian menambahkan aquadest hingga
garis miniskus dan dinginkan, kemudian larutan di homogenkan dan diberi label
sesuai dengan konsentrasinya.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

4.1 Data Pengamatan


a) Bobot NaOH : 4,025 gr
b) Volume NaSO44 : 12,5 ml
c) Volume larutan : 100 ml → 0,1 L
d) BM NaOH : 40 gr/mol
e) BJ H2SO4 : 1,18 gr/mol
f) % H2SO4 : 31 %

4.2 Reaksi
NaOH (s) + H2O (aq) → NaOH (c)
H2SO4 (aq) + H2O (aq) → H2SO4(c)

4.3 Pembuatan laruran NaOH 1 M dalam 100 Ml


M = gr
Bm . L
g = L . m . Bm
= 0,1 . lm . 40 gr
= 4 gram

4.4 Pembuatan larutan H2SO4 31% Dalam 100ml


V1 . m1 = v2 . m2
4x = 0,5 . 100
V1 . m1 = V2 . m2

4.5 Pembahasan
Dari hasil percobaan, kami dapat mengetahui untuk cara membuat larutan dari
bahan padat dan cair. Untuk bahan padat dilakukan dengan cara menimbang bahan
yang akan dijadikan larutan. Sedangkan untuk bahan yang akan dijadikan larutan
yang cair, dilakukan dengan cara memipet bahan yang akan dijadikan larutan.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Massa awal larutan NaOH dan CuSO4 sama dengan massa campuran karena
sesuai dengan sistem stoikiometri hukum kekekalan massa yang berbunyi “massa
zat sebelum dan sesudah reaksi itu sama” yang dibuktikan dengan perbocabaan
pengukuran berat yang masing-masing berat larutan jika dijumlahkan sama dengan
berat larutan campuran, begitu pula yang terjadi pada larutan NaOH dan HCl.
5.2 Saran
a) Saran untuk laboratorium
Sebaiknya bahan dan alat yang diujikan ditambah agar semua dapat
melakukan praktikum dan tidak saling bergantian dan waktu untuk praktikum
di tambahkan agar tidak terburu buru saat mengerjakan prakrikum.
b) Saran untuk asisten
Saran saya untuk kakak kakak agar sabarnya ditingkatkan dalam
membimbing kami dan saat menjelaskan materi tidak terlalu cepat agar kami
dapat lebih jelas untuk memahami materi tersebut.
Ayat yang berhubungan
Q.S Al-Furqon : 48
“Dan dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira
sebelum kedatangan rahmat lain-Nya (hujan) dan kami turunkan dari langit air
yang sangat jernih.”

Anda mungkin juga menyukai