Anda di halaman 1dari 22

BAB I Tabel 1.

1 Tabel perbedaan larutan sejati dengan koloid
Jenis Larutan Ukuran Contoh Sifat
LARUTAN DAN KONSENTRASI LARUTAN
Larutan Sejati < 1 nm Larutan Garam
dapur,  larutan
gula,  larutan
Tujuan Pembelajaran
cuka
Setelah mempelajarari pada bagian bab ini, diharapkan mahasiswa Larutan Koloid 1 – 1000 nm koloid susu, Memiliki  Efek
1. Dapat  menjelaskan  Satuan  konsentrasi  larutan  yang  biasa Tyndal,  Gerak
Brown dan dapat
digunakan di laboratorium dipisahkan
2. dapat mempersiapkan larutan dalam berbagai satuan konsentrasi dengan  kertas
semipermeabel
3. dapat mengubah satuan  konsentrasi  tertentu  ke  satuan
konsentrasi lain
1.2 Proses Pelarutan dari sudut Pandang Molekul
1.1 Definisi Larutan Pada cairan dan padatan, molekul­molekul saling terikat dengan
Campuran  zat­zat terlarut  dan  pelarut yang komposisinya adanya tarik­menarik antar molekul. Gaya ini akan memainkan peran
merata atau serba sama (homogen) disebut dengan Larutan. Suatu penting dalam pembentukan larutan. Air sebagai pelarut dalam fasa cair
larutan dapat terdiri dari satu zat terlarut atau lebih dan satu macam memiliki ikatan hydrogen antara molekul H 2O yang satu dengan yang
pelarut, tetapi umumnya terdiri dari satu jenis zat terlarut dan satu lainnya. Bila  suatu  zat  melarut  dalam  pelarut  seperti  air,  proses
pelarut. Berbicara tentang larutan, kata­kata solven (pelarut) dan Solut pelarutan dapat dibayangkan melalui tiga tahap. Tahap pertama adalah
(zat yang terlarut) sudah umum disebutkan, Solven sebagai komponen pemisahan  molekul  pelarut,  tahap  ke  dua  pemisahan  molekul  zat
yang secara fisik tidak berubah jika larutan terbentuk, sedangkan solut terlarut,  dan  tahap  ke  tiga  molekul  pelarut  dengan  zat  terlarut
sebagai semua komponen yang larut dalam pelarut. bercampur.
Proses pembentukan larutan dari padatan ion dalam air seperti
Ditinjau dari ukuran partikel yang terlarut, Larutan homogen larutan NaCl dalam air, molekul air yang memiliki dwikutub yang
dibedakan menjadi 2 yaitu larutan sejati dan koloid. terdiri dari sisi negatif dan sisi positif. Sisi negative dari dwikutub ini
Konsentrasi Larutan 1 Konsentrasi Larutan 2
+
mengelilingi ion positif dari ion Na sedangkan sisi positif dwikutub Kalau  interaksi  pelarut­zat  terlarut lebih kuat dibandingkan
mengelilingi ion negative dari ion Cl­. Seperti terlihat pada Gambar 1.1 interaksi pelarut­pelarut dan inetraksi zat terlarut­zat terlarut, maka
proses pelarutannya disebut eksoterm ( Hpelarutan < 0), sebaliknya
Kalau interaksi pelarut­zat terlarut lebih lemah dibandingkan interaksi
pelarut­pelarut  dan  inetraksi  zat  terlarut­zat  terlarut,  maka  proses
pelarutannya disebut endoterm ( Hpelarutan > 0)

1.3 Konsentrasi Larutan
Larutan  yang merupakan campuran homogen, komposisinya
dapat berbeda. Misalnya dua buah larutan garam yang pelarutnya sama­
SumberPetrucci 1985. sama satu liter, sedangkan jumlah garam terlarut berbeda. Dari dua
Gambar 1.1 Pelarutan Kristal ion dalam air. larutan  tersebut  orang  lain  tidak  bisa  mengetahui  secara  langsung
berapa  garam  yang  tekandung  di  dalamnya.  Sebagai  informasi
Kemudahan partikel zat terlarut menggantikan molekul pelarut mengenai jumlah realtif solut dan sovent dalam larutan digunakan
bergantung pada kekuatan relative dari tiga jenis interaksi istilah konsentrasi larutan Konsentrasi Larutan adalah Jumlah zat
a. interaksi pelarut­pelarut terlarut dalam setiap satuan larutan atau pelarut. Konsentrasi larutan
b. interaksi zat terlarut­zat terlarut merupakan suatu label larutan, agar larutan tersebut bisa memberikan
c. interaksi pelarut­zat terlarut gambaran atau informasi tentang perbandingan jumlah zat terlarut dan
Kalor pelarutan mengikuti rumus : jumlah  pelarutnya. Konsentrasi  larutan  yang  sering  dipergunakan
Hpelarutan  dilaboratorium  diantaranya  adalah  molaritas  (M),  Normalitas  (N),

Dimana :kalor pemutusan ikatan pelarut­pelarut Fraksi Mol ( X), molalitas (m) dan ppm. Berikut ini akan dibahas

kalor pemutusan ikatan zat terlarut­ zat terlarut bagaimana mengungkapkan konsentrasi larutan beberapa satuan.

kalor pembentukan ikatan pelarut – zat terlarut

Konsentrasi Larutan 3 Konsentrasi Larutan 4
Molaritas Penyelesaian:
Ada  beberapa  cara  untuk  memperoleh  konsentrasi  larutan Untuk menghitung molaritas, kita ambil perbandingan antara jumlah
secara kuantitatif. Suatu istilah yang sangat berguna yang berkaitan mol solut dengan jumlah liter larutan.  Ini berarti kita mengetahui
dengan stoikiometri suatu reaksi dalam larutan disebut konsentrasi jumlah NaOH dalam mol dan volume larutan dalam liter.
molar atau molaritas, dengan simbol M. Dinyatakan sebagai jumlah Massa rumus NaOH 40,0 g/mol, dengan demikian:
mol suatu solut dalam larutan dibagi dengan volume larutan yang 1molNaOH
2,00 g NaOH × = 0,0500 mol NaOH
ditentukan dalam liter. 40,0 gNaOH

mol solut
Molaritas(M) 
liter larutan Jika dinyatakan dalam liter, 200 mL menjadi 0,200 L. dengan
demikian molaritasnya adalah:
Larutan  yang mengandung 1 mol NaCl dalam 1 L larutan
0,05 mol NaOH
mempunyai molaritas 1 M. Jika larutan ada larutan tertulis HCl 0,1 M Molaritas =
0,2 L larutan
berarti dalam satu liter larutan terdapat 0,1 mol HCl. Sekarang cobalah
= 0,250 mol NaOH/liter
diperhatikan  suatu  contoh  yang  memperlihatkan  bagaimana
= 0,250 M NaOH
menghitung suatu larutan.
Alasan molaritas merupakan konsentrasi yang sangat berguna
adalah karena jika kita mengetahui molaritas suatu larutan, kita dapat
Contoh Soal 1. menentukan jumlah mol solut yang diinginkan dengan cara mengukur
2,00  gram  natrium  hidroksida,  NaOH  (senyawa  yang  banyak volumenya yang tepat. Sebagai contoh, misalnya kita mempunyai suatu
ditemukan  dalam  pembersih  Drano),  dilarutkan  dalam  air  dan wadah yang besar dan berisi 0,250 M larutan NaOH dan misalnya kita
membentuk larutan dengan volume 200 mL. Berapa molaritas NaOH membutuhkan suatu reaksi jumlah NaOH tepat 0,250 mol. Label yang
dalam larutan? ada pada wadah itu tertulis setiap liter larutan mengandung 0,250 mol
NaOH,  dengan  demikian  apa  yang  akan  kita  kerjakan adalah
mengambil sejumlah 1 L larutan dan kita akan memperoleh 0,25 mol
NaOH. Demikian juga, jika kita ingin membutuhkan 0,5 mol NaOH
Konsentrasi Larutan 5 Konsentrasi Larutan 6
untuk suatu percobaan, kita dapat mengambil larutan itu sejumlah 2 L Kemudian  untuk  menjawab  soal  ini  kita  mulai  dengan
larutan dan jika membutuhkan hanya 0,125 mol NaOH, kita dapat mengubah arti molaritas yang tertulis menjadi faktor konversi, dengan
mengambil sejumlah 0,5 L (500 mL) larutan. Oleh sebab itu untuk demikian soal ini dapat dijawab secara tepat.
penggunaan molaritas secara tepat, kita harus mempelajari hubungan
mol suatu solut dengan volume larutan dan contoh­contoh berikut ini Penyelesaian:
memperlihatkan bagaimana hubungan ini dilaksanakan. Kita dapat mengubah bentuk soal ini menjadi:
Untuk 0,02 mol NaOH setara mL larutan NaOH 0,25 M
Untuk mengubah mol NaOH menjadi milliliter larutan, kita
Contoh Soal 2
Berapa mililiter dari larutan 0,25 M NaOH yang dibutuhkan untuk butuhkan faktor konversi “mol NaOH” dalam denominator. Karena kita

mendapatkan 0,02 mol NaOH? membutuhkan jawaban dalam milliliter, maka:
 1000 mL larutan 
0,02 mol NaOH ×   = 80 mL larutan
 0,25 mol NaOH 
Analisa:
Untuk perhitungan, molaritas merupakan jembatan antara mol Dengan demikian kita ambil 80 mL larutan 0,25 M NaOH, yang

zat terlarut dan volume larutan. Pada label tertulis 0,25 M NaOH, berarti mengandung 0,02 mol NaOH.

dalam 1 liter larutan mengandung 0,25 mol NaOH. Angka ini dapat
digunakan sebagai faktor konversi yang langsung dapat digunakan atau Contoh Soal 3.
diubah lebih dahulu: Berapa gram NaOH yang ada dalam 50 mL larutan 0,4 M NaOH?
0,25 mol NaOH 1 L larutan Analisa: Kita dapat menulis soal ini menjadi:
atau
1 L larutan 0,25 mol NaOH 50 mL larutan setara dengan berapa g NaOH
Kita dapat juga mengubah volume menjadi milliliter dan ditulis sebagai Molaritas  dapat  digunakan  sebagai  faktor  konversi suntuk
berikut: mengubah “mL larutan” menjadi mol NaOH dan kemdian kita gunakan
0,25 mol NaOH 1000 mL larutan massa formula NaOH untuk mendapatkan jumlah gramnya.
1000 mL larutan 0,250 mol NaOH

Konsentrasi Larutan 7 Konsentrasi Larutan 8
Penyelesaian: dalam  pelarut  secukupnya  sesuai  dengan  larutan  yang  diinginkan.
Mula­mula, 0,4 M diubah menjadi perbandingan mol dengan volume. Dengan demikian soal ini dapat dijawab seperti yang disajikan ini.
0,4 mol NaOH
0,400 M berarti
1000 mL larutan Penyelesaian:
Kemudian perbandingan ini digunakan sebagai faktor konversi Mula­mula, molaritas diubah menjadi
untuk menghitung “mL larutan”.
0,3 mol AgNO 3
0,300 M AgNO3 berarti
 0,4 mol NaOH  1000 mL larutan
50 mL larutan ×   = 0,02 mol NaOH
 1000 mL larutan  Dalam larutan akhir, jumlah AgNO3 yang harus ada adalah:
Massa formula NaOH adalah 40,0 g/mol. Maka:  0,3 mol AgNO 3 
500 mL larutan ×   = 0,15 mol AgNO3
40 g NaOH  1000 mL larutan 
0,02 mol NaOH × = 0,8 g NaOH
1 mol NaOH
Massa molar AgNO3 adalah 170 g/mol. Dengan demikian
Dengan demikian 50 mL NaOH 0,4 M mengandung 0,8 g NaOH.
170 g AgNO 3
Kadang­kadang  jika  anda  sedang  bekerja  di Laboratorium, 0,15 mol AgNO3 × = 25,5 g AgNO3
1 mol AgNO 3
membutuhkan larutan dengan konsentrasi tertentu. Untuk membuat
Untuk mempersiapkan larutan yang diminta pada contoh di
larutan ini tidak begitu sukar, seperti dapat dilihat pada contoh berikut:
atas, kita harus melarutkan 25,5 g AgNO 3 dalam sejumlah air sehingga
volume akhir menjadi tepat 500 mL. Untuk mengukur volume dengan
Contoh Soal 4 tepat digunakan labu takar (Gambar 3.4). Labu ini berisi volume
Berapa gram perak nitrat, AgNO 3 dibutuhkan untuk membuat 500 mL tertentu jika diisi sampai tanda garis yang melingkar pada leher labu
larutan AgNO3 0,300 M? tersebut.  Gambar  3.5  memperlihatkan  langkah­langkah  yang
dilaksanakan untuk membuat larutan tersebut.
Analisa: Sebagai langkah akhir untuk pembuatan larutan dalam contoh
Apa yang sebetulnya kita butuhkan disini adalah berapa gram AgNO 3 ini adalah volume larutan diisi sampai volume akhir tepat 500 mL. Kita
yang harus ada dalam larutan akhir. Jika kita dapat membayangkannya, tidak boleh menambah air 500 mL ke perak nitrat, karena hal ini
kita dapat menimbang solut yang dibutuhkan, kemudian dilarutkan menyebabkan volume akhir menjadi sedikit lebih besar dari 500 mL
Konsentrasi Larutan 9 Konsentrasi Larutan 10
(baik solut maupun pelarut mengambil ruang yang ada dalam labu dahulu satuan dari molaritas molaritas yaitu mol suatu zat per liter
takar).  Jika  benar  dilaksanakan  penambahan  air  500  mL,  maka larutan. Untuk mengubahnya dapat dilakukan sebagai berukut :
konsentrasi akan menjadi sedikit lebih kecil dari 0,3 M (sesuai dengan 1000 g
massa zat per liter larutan =  ( kg / L xpersen
) (/100) x , sehingga
konsentrasi yang kita inginkan), karena solut lebih terpencar dalam 1kg

volume yang sedikit lebih besar dari yang diharapkan konsentrasi molaritas dapat ditulis :

ρ(kg/L) . % . 1000g
Menentukan Molaritas Larutan Pekat 1kg
Molaritas (zat X) =
Mr(X)
Bahan atau zat berupa larutan yang tersedia dilaboratorium,
seperti HNO3, H2SO4, NH3, HCl dan lain­lain umumnya berupa larutan
Sedangkan untuk zat berupa padatan molaritan larutan dapat
pekat yang dikemas dalam suatu botol. Masing­masing larutan pekat
dihitung dengan persamaan
tersebut diberi label perihal keterangan mengenai larutan.
Konsentrasi  larutan  pekat  yang  tersedia  di  laboratorium m(X) 1
Molaritas = x
umumnya  diberikan  dalam  bentuk  persen  (%). Larutan  H2SO4/p Mr(X) V(liter)

biasanya mempunyai persentase 95 ­ 97 %, HCl/p antara 31 ­ 33 %.
Bila kita menginginkan konsentrasi larutan dalam bentuk molaritas Contoh Soal 5.
atau  yang  lainnya,  maka  perlu  diperhatikan  keterangan  lain  yang
terdapat pada label dari larutan tersebut, seperti berat jenis, Molekul Asam sulfat pekat yang diproduksi dari pabrik dan disering digunakan
relatif (Mr), dan yang lainnya. dilaboratorium mempunyai konsetrasi antara 95 % ­ 97%. Berat jenis
larutan asam tersebut adalah 1,84 kg/L (Mr = 98,08). Kalau larutan
Sebelumnya Telah dibicarakan bahwa konsentrasi larutan dalam tersebut  diubah  konsentrasinya  menjadi  molaritas,  berapa  M
molaritas menyatakan  banyaknya  mol  suatu  senyawa  setiap  liter konsentrasinya.
larutan. Yang perlu diperhatikan dalam mengubah konsentrasi dari %
ke  konsentrasi  lainnya  adalah  masalah  satuan.  Kalau  kita  akan
merubah konsentrasi menjadi molaritas. Maka kita harus tahu terlebih
Konsentrasi Larutan 11 Konsentrasi Larutan 12
Penyelesaian : Contoh Soal 6
Dik :  = 1,8 kg/L
1.  Hitung  kemolalan  larutan  metil  alkohol  (Mr =  32),  dengan
% = 96 % = 96/100 melarutkan 37 g metil alkohol (CH3OH) dalam 1750 g air.
Mr(H2SO4= 98,08

Penyelesaian :
37 g 
mol zat terlarut  1,156 mol
Dit. Molaritas = ? 32,0 g mol
Penyelesaian :
Kemolalan  1,156 mol  0,680 m
96 1000g 1,1750 kg
1,84 kg/Lx x
100 1kg
Molaritas H2SO4 =
Mr(H 2 SO 4 ) 2. Suatu larutan asam sulfat sebanyak 200 mL mempunyai konsentrasi
= 18,01 mol/L 20% berat, dan kerapatannya 1,200 g/mL. Hitung kemolalan larutan,
= 18 M Mr H2SO4 = 98.
Jawab :

Molalitas (m) 1,200 g 
Berat larutan 200 mL  240 g
Molalitas  merupakan  suatu  konsentrasi  larutan yang mL
Berat H 2 SO 4 (zat terlarut)  0,20  240  48,0 g H 2 SO 4
menyatakan banyaknya mol senyawa atau zat setiap kilogram pelarut
 48,0 g  0,490 mol H 2 SO 4
(solvent). Jumlah mol H 2 SO 4 1
98 g mol
Berat (pelarut)  240  48,0  g  192 g
Jika M m adalah massa molar (g mol­1), maka :
Kemolalan  0,490 mol  2,55 m
gram zat terlarut 0,192
Kemolalan (m) 
M m  kg pelarut

Konsentrasi Larutan 13 Konsentrasi Larutan 14
Menentukan Molalitas Larutan Pekat
Menentukan molalitas larutan dari larutan pekat, terlebih dahulu
Contoh Soal 7.
dihitung massa dari zat terlarut dan massa pelarutnya. Kalau larutan
yang konsentrasinya dinyatakan dalam % dan berat jenisnya diketahui, Ubahlah konsentrasi larutan H2SO4 pekat 96 % dan berat jenisnya =
maka massa zat dapat dihitung : 1,84 mejadi molalitas

Penyelesaian
1000g ρ(H 2 SO 4 ).%(H 2 SO 4 ).(1000g/1kg)
Massa zat = ρ(Kg/L)xpersen(/100)x
1Kg Molalitas H2SO4 =
M m (H 2 SO 4 ).ρ.ρ 2 SO 4 ).(100%  %(H 2 SO 4 )).
Kemudian jika dalam larutan tersebut hanya terdiri dari satu
1 84
, ( kg / L).96 100 1000
/ . ( g / 1kg )
macam zat terlarut dan pelarut saja, maka massa pelarutnya adala =
, ( kg / L)(1  0 96
98( g / mol ).1 84 , )
sebagai berukut : = 244,9 mol/kg pelarut
Massa pelarut =  ( kg / L x 100%
) (  %)
= 244,9 m
molalitas = mol/Kg pelarut

ρ(kg/L) . % . (1000g/1kg)
molalitas =
M m (X).ρX).ρ( ).(100%  %).
Normalitas (N)
Untuk zat padat yang dilarutkan dalam air molalitas (m) larutan Normalitas disefinisikan sebagai jumlah mol ekivalen dari suatu
dihitung dengan persamaan zat per liter larutan.
molekivalen
Normalitas =
m(X) 1 V(Liter)
Molalitas = x
M m (X) m(pelarut)
Atau
gram zat terlarut
Dimana m(X) = massa zat X dalam gram Normalitas 
massa ekivalen x liter larutan
m(pelarut) = massa pelarut dalam kg

Konsentrasi Larutan 15 Konsentrasi Larutan 16
Harga n suatu zat dapat dihitung dari bobot ekivalennya. Bobot
Contoh Soal 8
1. Hitung kenormalan larutan yang mengandung 36,75 g H 2SO4 dalam ekuivalen suatu zat yng terlibat dalam suatu reaksi, yang digunakan

1,5 liter larutan. Mr H2SO4 = 98. sebagai dasar untuk suatu titrasi, didefinisikan sebagai


1. Asam basa Bobot ekuivalen adalah bobot dalam gram (dari) suatu
Jawab :
Massa ekivalen  49 zat yang diperlukan untuk memberikan atau bereaksi dengan i mol
(1,008 g) H+
Kenormalan  36,75  0,50 N
49 1,50 2. Redoks. Bobot ekuivalen adalah botot dalam gram (dari suatu zat

Untuk padatan yang dilarutkan dalam air, normalitas larutan dapat yang diperlukan untuk memberikan atau bereaksi dengan i mol
ditentukan denga rumusan berikut: elektro.
m(X) 1000 3. Pengendapan atau pembentukan kompleks bobot gram ekuivalen
= x x n
M m (X) V(ml) adalah  bobot  dalam  gram  (dari)  zat  itu  yang  diperlukan  untuk
dimana n adalah banyaknya ekivalen setiap mol zat X., memberikan atau bereaksi dengan i mol kation univalen, ½ mol
kation divalen, 1/3 mol kation trivalen dan seterusnya

Menentukan Normalitas Larutan Pekat Hubungan  bobot  ekuivalen  dan  bobot  molekul  dapat


Cara menentukan normalitas larutan pekat dapat ditentukan dirumuskan sebagai berukut :
dengan persamaan Mr
gram ekuivalen =
96 1000g n
1,84kg/Lx x +
100 1kg dimana untuk asam basa n = jumlah mol ion H , untuk Redoks n =
Normalitas = x n
M m (H 2SO 4 ) banyaknya elektron, dan untuk kompleks n = jumlah muatan kation.

Catatan
Parts per million (ppm)

Konsentrasi Larutan 17 Konsentrasi Larutan 18
6
Yaitu menyatakan banyaknya gram suatu zat dalam 10 gram
Contoh Soal 9
larutan. 1. Hitung berapa % berat NaCl yang dibuat dengan melarutkan 20 g
( )
m zat NaCl dalam 55 g air.
ppm = x10 6 ppm
m sampel
( )

Penyelesaian :
Fraksi mol
20 
menyatakan mol suatu zat per jumlah mol keseluruhan; % berat NaCl = 100
20  55
= 26,67 % berat
mol ( zat1)
X1 =
mol (total )
Contoh Soal 10 :

Konsentrasi dalam Persen . Hitung % W/W, CH 3COOH dalam 5 mL cuka dengan kerapatan

Dalam bidang kimia sering digunakan persen untuk menyatakan 1,008 g/mL, yang mengandung 0,2589 g CH3COOH.
konsentrasi larutan. Persen konsentrasi dapat dinyatakan dengan persen
berat (% W/W), persen volume (% V/V) dan persen berat/volume (% Penyelesaian
W/V). 0,2589 g CH 3 COOH 
% CH3COOH = 100
5 mL 1,008 g mL
a. Persen berat (% W/W) = 5,14%
gram zat terlarut 
Persen berat (% W/W)  100
gram larutan b. Persen volume (% V/V)
mL zat terlarut 
Persen volume (% V/V) = 100
mL larutan

Konsentrasi Larutan 19 Konsentrasi Larutan 20
gram zat terlarut 
Contoh Soal 11 : Persen berat­volume (% W/V) = 100
mL larutan
50 ml alkohol dicampur dengan 50 ml air menghasilkan 96,54 ml
Persen  berat  sering  digunakan  karena  tidak  bergantung  pada
larutan. Hitung persen volume masing­masing komponen.
temperatur.
Penyelesaian
50 
persen volume alkohol = 100
96,54
= 51,79% Parts Per Million dan Parts Per Billion

50  Jika larutan sangat encer digunakan satuan konsentrasi parts per
persen volume air = 100
96,54 million, ppm (bagian per sejuta), dan parts per billion, ppb (bagian per
= 51,79% milliard). Satuan ini banyak digunakan dalam analisis unsur dalam
jumlah trace (kelumit) dengan SSA (Spektrometri Serapan Atom)
Contoh Soal 12 :
1 mg zat terlarut
Suatu larutan diperoleh dengan melarutkan 33 g alkohol, (C 2H5OH) 1 ppm 
1 L larutan
dalam air sehingga diperoleh 100 ml larutan.
1 μ g zat terlarut
1 ppb 
Jika kerapatan C 2H5OH murni 0,785 g/ml, hitung konsentrasi C 2H5OH 1 L larutan
dinyatakan dalam persen volume.

Contoh 13
Penyelesaian
1. Suatu larutan aseton dalam air mengandung 8,60 mg aseton
33 
Volume alkohol semula 42,04 mL dalam 21,4 L larutan. Jika kerapatan larutan 0,997 g/cm 3
, hitung
0,785
konsentrasi aseton dalam (a) ppm dan (b) ppb.
42,04 
Volume 100  42,04%
100 Penyelesaian :
berat zat terlarut  6
(a) ppm aseton = 10 ppm
berat larutan
c. Persen berat/volume (% W/V)
Berat aseton 8,60 mg = 8,60 x 10­3 g
Konsentrasi Larutan 21 Konsentrasi Larutan 22
Berat air = 21,4 L x 1000 mL/L x 0,997 g/mL Penyelesaian :
4
= 21,4 x 10 g
117 g NaCl  117
8,60 g aseton  6 58,5
ppm aseton = 4 10  2 mol
21,4 10 g air
= 0,402 ppm 3 kg air  3000
18
berat aseton  9  166,6 mol
(b) ppb aseton = 10
berat air 2 
fraksi mol NaCl  0,012
8,60 g aseton  9 168,6
= 10 = 402 ppb
 166,6  0,988
4
21,4  10 g air fraksi mol air
168,6

Fraksi Mol (x)
n A  Contoh Soal 15
fraksi mol A  X A 
n Total 

jumlah mol zat terlarut Hitung fraksi mol H 2SO4 dalam larutan yang mengandung 0,56 mol


fraksi mol zat terlarut 
jumlah mol zat terlarut  jumlah mol pelarut dalam 1 kg H2O jika diketahui Mr . H2O = 18 g/mol.
jumlah mol pelarut
fraksi mol pelarut 
jumlah mol zat terlarut  jumlah mol pelarut
Penyelesaian :

Jumlah mo l air  1000


18
Contoh Soal 14  55,56 mol
Hitung berapa fraksi mol NaCl dan fraksi mol H 2O dalam larutan 117

g NaCl dalam 3 kg H2O.

Konsentrasi Larutan 23 Konsentrasi Larutan 24
0,56 Tabel 1.1 Konsentasi Larutan dalam Satuan Kimia
fraksi mol H 2 SO4 
0,56  55,56 Lambang Nama Rumus
 0,56  0,010 % W/W persen berat gram zat terlarut 
56,12 100
gram larutan
% V/V persen volume mL zat terlarut 
100
Keformalan (F) mL larutan
% W/V persen gram zat terlarut 
berat­volume 100
mL larutan
jumlah massa rumus zat terlarut
Keformalan  % mg persen miligram mg zat terlarut 
liter larutan 100
100 mL laru tan
Ppm parts per milion 1 mg zat terlarut
Contoh Soal 16 1 L larutan
Ppb parts per bilion 1 μ g zat terlarut
Hitung keformalan suatu larutan diperoleh dengan melarutkan 1,90 g
1 L larutan
Na2SO4 dalam 0,085 liter larutan..

Tabel 1.2 Konsentrasi Larutan dalam satuan Kimia
Penyelesaian :
Massa Molar, Na2SO4 : 142 Lambang Nama Rumus
1,90  1 2 3
1,90 g Na 2 SO 4  0,0134 berat rumus
142 X fraksi mol mol zat terlarut
keformalan  0,0134  0,16 F mol zat terlarut  mol pelarut
0,185
F Formal massa rumus zat terlarut
liter larutan
Konsentrasi larutan di atas dikelompokkan dalam satuan fisik M Molar mol zat terlarut
atau satuan kimia. Konsentrasi yang termasuk dalam satuan Fisika dan liter larutan

Kimia dapat di lihat pada tabel berikut

Konsentrasi Larutan 25 Konsentrasi Larutan 26
1 2 3 4. Hitung normalitas dari masing­masing larutan soal no 2.dan 3
M Molal mol zat terlarut 5. Berapa gram Na2CO3 yang diperlukan untuk membuat 2 liter larutan
kg pelarut
N normal ekivalen zat terlarut Na2CO3 1,5 M.
liter larutan 6. Bila 0,585 g padatan NaCl dilarutkan dalam 500 ml air (berat jenis
m Eq miliekivalen seperseribu mol muatan air = 1 kg/L). hitung konsentrasi larutan ini dalam molalitas (m).
Osm osmolar osmols 7. Berapa gram K2Cr2O7 yang diperlukan untuk membuat laruran :
liter larutan
2 liter larutan K2Cr2O7 0,2 M
Suatu larutan dibuat dengan cara melakukan H 2SO4 100% sebanyak
Soal Latihan 80 gram dalam 120 gram air mempunyai berat jenis 1,303 g/mL.
Konsentrasi Larutan Hitung :
1. 0,395 g KMnO 4 dimasukkan ke dalam labu ukur 250 ml, kemudian a). Persen berat
ditambah dengan air hingga volume larutan mencapai tanda batas b). Kemolalan
pada labu. Tentukan konsentrasi dari larutan KMnO 4 tersebut dalam c). Kemolaran
molaritas d). Fraksi mol
2. Hitung konsentrasi larutan dalam molaritas dari : 8. Suatu larutan 45% berat dari NaNO 3 mempunyai kerapatan 1,368
a. 4 gram NaOH dalam 750 ml larutan g/mL. Hitung a. fraksi mol,
b. 0,25 mol HCl dalam 2 liter larutan b. kemolaran dari NaNO3.
c. 56,5 g NaCl yang larut dalam 2 liter larutan 9. Kerapatan dan persen berat suatu larutan asam sulfat 1,28 g mL ­1 dan
d. 0,1 mol H2SO4 dalam 1 liter larutan 37% W/W.Hitung :
3. Hitung konsentrasi larutan dalam molaritas dari : a). Keformalan larutan
a. HCl pekat 32 % yang mempunyai berat jenis 1,16 kg/L b). Kemolaran
b. HNO3 pekat 69 % dengan berat jenis 1,40 kg/L c). Kemolalan
c. KClO3 pekat 60 % yang berat jenisnya 1,530 d). Fraksi mol H2SO4
10. Berapa gram zat terlarut berikut yang diperlukan untuk membuat :
Konsentrasi Larutan 27 Konsentrasi Larutan 28
a. Larutan KCl 0,2 M sebanyak 2 liter
b. Larutan KMnO4 1 M sebanyak 250 ml
c. Larutan KMnO 4 yang mengandung 2 mol Mn sebanyak 500 ml
d. Larutan Fe2(SO4)3 yang mengandung 5 ppm besi
11. Berapa mL larutan pekat yang diperlukan untuk membuat larutan
berikut :
a. Laruran H 2SO4 0,1 N sebanyak 2 liter dari asam sulfat pekat (
97 %, berat jenisnya 1.84 kg/L)
b. Laruran HCl 1 M sebanyak 750 mL dari HCl pekat 32 % yang
mempunyai berat jenis 1,16 kg/L
c. Larutan HNO 3 10 % sebanyak 2 liter dari HNO3 pekat 69 %
dengan berat jenis 1,40 kg/L

Konsentrasi Larutan 29
BAB II
KONSENTRASI PENGENCERAN

Tujuan Pembelajaran
Setelah  mempelajarari  pada  bagian  bab  ini,  diharapkan
mahasiswa :
1. Menjelaskan prinsip­prinsip dalam pengenceran
2. dapat  mlakukan  pengenceran  latutan  dan
perhitungannya Gambar 2.1 Pelarutan dan Pengenceran
3. mengggunakan  konsep  pengenceran  dalam  mempersiapkan
larutan di laboratorium 2.2 Menentukan konsentrasi larutan hasil pengenceran
Pengenceran  yang  dimaksudkan  dalam  larutan  kimia,  yaitu
2.1 Pengertian Pengenceran memperbesar  jumlah  pelarut  pada  suatu  larutan  yang  mempunyai
Dalam  pekerjaan  sehari­hari  di  Laboratorium,  biasanya  kita jumlah mol zat tertentu. Pengenceran yang biasa dilakukan adalah
menggunakan larutan yang lebih rendah konsentrasinya dengan cara dengan  mengambil  larutan  yang  mempunyai  konsentrasi  volume
menambah pelarutnya. Di laboratorium kimia membeli larutan senyawa tertentu kemudian ditambah dengan pelarut (aquades untuk pelarut air)
kimia dalam air yang konsentrasinya pekat, sebab cara ini adalah cara sampai volumenya sesuai dengan yang diharapkan. Hasil pengenceran
yang  sangat  ekonomis. Biasanya  senyawa  kimia  yang  dibeli  ini jumlah mol zat terlarut yang ada dalam larutan tidak berubah, akan
demikian  pekatnya, untuk  keperluan  sehari­hari larutan  ini  harus konsentrasi larutan berubah, hal ini disebabkan oleh perubahan volume
diencerkan. Proses pengenceran adalah mancampurkan larutan pekat pelarut.
(konsentrasi tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh
volume akhir yang lebih besar atau konsentrasi yang lebih kecil.

Konsentrasi Pengenceran 30 Konsentrasi Pengenceran 31
mol zat sebelum diencerkan = mol zat setelah diencerkan
n1 = n 2

Lar. Sebelum diencerkan Lar. setelah diencerkan

250 ml 250 ml H20
0,1 mol NaCl 500 ml
0,1 mol NaCl

a b
0,1 mol 0,1 mol
Kon. NaCl = = 4 M Kons. NaCl = = 2 M
Gambar 2.2. a) 250 ml larutan CuSO 4 2 M, b) larutan a yang sudah 0,25 liter 0,50 liter
ditembah dengan 750 ml pelarut
Gambar  2.3  Perubahan  konsentrsasi  yang  terjadi  dalm
pengenceran

Kalau  kita  memisalkan  : volume dan konsentrasi  larutan


sebelum  diencerkan  masing­masing  adalah V 1 dan M 1 (M  untuk
Hubungan antara konsentrasi M (molaritas), Volume V dan mol molaritas) sedangkan volume dan konsentrasi larutan  sesudah
n, adalah : diencerkan  masing­masing  adalah V 2 dan M 2 ,  maka  berlaku
n hubungan :
M , maka n = M x V
V
n1 = n 2
Pada pengenceran jumlah zat terlarut tidak berubah, yang berubah
adalah jumlah pelarut, sehingga jumlah mol zat terlarut sebelum dan M1 x V 1 = M 2 x V2

sesudah diencerkan tetap.

Konsentrasi Pengenceran 32 Konsentrasi Pengenceran 33
Demikian juga untuk konsentrasi yang lainnya seperti : N (normalitas),
mol ekivalen zat terlarut sebelum dan sesudah dilakukan pengenceran Contoh Soal 1
tidak berubah. Seorang asisten mahasiswa memelukan larutan HCl 1 M sebanyak 1000
grek. sebelum diencerkan = grek setelah diencerkan ml untuk kegiatan praktikum mahasiswa bimbingannya. Larutan yang
molek1 = molek 2
ada di laboratorium adalah HCl pekat 32 % yang berat jenisnya 1,16
kg/L. (Mr(HCl) = 36,5 g/mol)
N1 x V 1 = N 2 x V 2
a. Berapa ml larutan HCl pekat yang diperlukan.
Dimana :
b. berapa meliliter aquades yang diperlukan untuk pengenceran.
N1 = konsentrasi (normalitas ) larutan sebelum diencerkan
c. bagaimana cara membuatnya.
V1 = volume larutas sebelum diencerkan
N2 = konsentrasi (normalitas) larutan setelah diencerkan
V2 = volume larutan setelah diencerkan
Contoh Soal 2
Tabel 2.1 Larutan Pekat yang konsentrasinya tinggi di Laboratorium
Contoh Soal 2.
Reagen Berat jenis Persen Molaritas
(g/mL) massa Berapa mL H2SO4 pekat (18,0 M) yang dibutuhkan untuk membuat 750
Asam sulfat (H2SO4) 1,84 96 18
mL larutan H2SO4 3,00 M?
Asam klorida (HCl) 1,18 36 12
Penyelesaian:
Asam fosfat (H3PO4) 1,7 85 15
Gunakan rumus 3.1
Asam nitrat (HNO3) 1,43 70 16 M1V1 = M2V2
Asam asetat (HC2H3O2) 1,05 100 17,5 M1 = 18,0 M M2 = 3,00 M
Larutan ammonia dalam 0,90 28 15 V1 = ? V2 = 750 mL
air ( NH3) Jawab Vi adalah:

Konsentrasi Pengenceran 34 Konsentrasi Pengenceran 35
M 2 V2
V1 
M1 Penyelesaian:
(3,00 M )(750mL) Persamaan untuk pengenceran adalah:
V1 =
18,0 M M1V1 = M2V2
V1 = 125 mL M1 = 0,500 M M 2 = 0,350 M
V1 = 25,0 mL V 2 = ?
Untuk membuat larutan ini, diencerkan 125 mL H 2SO4 pekat Dengan cara substitusi kita peroleh:
menjadi volume akhir 750 mL. (0,500M)x(25,0mL)
V2 
Ada hal penting untuk pengamanan yang perlu diperhatikan 0,350 M
pada contoh di atas. Jika suatu larutan senyawa kimia yang pekat V2 = 35,7 mL
diencerkan,  kadang­kadang  sejumlah  panas  dilepaskan.  Hal ini Larutan mula­mula adalah 25,0 mL, harus ditambah 10,7 mL.
terutama dapat terjadi pada pengenceran asam sulfat pekat. Agar panas (Dapat dianggap bahwa penambahan volume bersifat aditif. Bekerja
ini dapat dihilangkan dengan aman, asam sulfat pekat yang harus dengan larutan encer biasanya anggapan ini masih cukup valid).
ditambahkan ke dalam air, tidak boleh sebaliknya. Jika air ditambahkan
ke dalam asam sulfat pekat, panas yang dilepaskan sedemikian besar
yang dapat menyebabkan air mendadak mendidih dan menyebabkan Contoh Soal 4
asam sulfat memercik. Jika kita berada didekatnya, percikan asam
Misalnya 200 mL air ditambahkan ke dalam 300 mL larutan yang pada
sulfat ini merusak kulit.
labelnya tertulis HNO 3 0,600 M. Berapa konsentrasi solutdalam larutan
akhir?
Contoh Soal 3
Berapa banyak air yang harus ditambahkan ke dalam 25,0 mL KOH Penyelesaian
0,500 M agar diperoleh konsentrasi 0,350 M? Kenbali digunakan rumus,

Konsentrasi Pengenceran 36 Konsentrasi Pengenceran 37
M1V1 = M2V2 dileher  labu.  Dengan  cara  ini  solute  larutan  awal  yang  pekat
M1 = 0,600 M M2 = ? (konsentrasinya tinggi) didistribusi tepat sekali dalam volume akhir.
V1= 300 mL V2= 200 mL + 300 mL = 500 mL
Jawab M2 menjadi:
Contoh Soal 5
M V
M2  1 1
V2
Bagaimana cara membuat 1 L larutan HCl 1 M dari larutan pekat 30 %,
 (0,600 M )(300mL) yang berat jenisnya 1,16 kg/L
(500mL)
= 0,360 M
Konsentrasi HNO3 dalam larutan akhir adalah 0,360 M.

Penyelesain:
Dalam  contoh  ini,  kita  menganggap  penambahan  volume  dapat
Konsentrasi larutan HCl pekat (M 1) sebagai larutan sebelum
diabaikan. Pada contoh di atas kiat anggap 200 mL H 2O ditambah 300
diencerkan adalah :
mL larutan pekat menghasilkan volume total akhir 500 mL. hal ini
1,16(kg/L)x(32/100)x(1000g/1Kg)
sebetulnya  kurang  benar.  Untuk  kebanyakan  larutan  yang  biasa M1 =
36,5(g/mol)
digunakan cara ini cukup memadai, tetapi untuk analisa yang harus
= 10,17 mol/L
tepat sekali, harus menggunakan labu takar. Pelarut harus ditambahkan
Konsentrasi  larutan  yang  akan  dibuat  (konsentrasi  larutan
sedikit­sedikit  sampai  volume  larutan  mencapai  tanda  garis  yang
setelah diencerkan) adalah 1 M yang volumenya 1000 ml (M 2 = 1
mengelilingi  leher  labu  takar.  Untuk  memperoleh  larutan  dengan
mol/L; V2 = 1000 ml ), sehingga :
molaritas yang diinginkan, kita ambil sejumlah tertentu larutan yang
a. Volume larutan HCl pekat yang diperlukan adalah :
pekat dimasukkan dalam labu takar. Kemudian pelarut ditambahkan
M1 x V1 = M2 x V2
sedikit­sedikit sampai volume larutan mencapai tanda garis yang ada

Konsentrasi Pengenceran 38 Konsentrasi Pengenceran 39
M 2 . V2 1(mol/l)x1000 ml sulfat pekat mempunyai konsentrasi 96 %, berat jenisnya 1,84 kg/l .
V1 = =
M1 10,17 (mol/l) (Ar : H = 1; S = 32 dan O = 16)
= 98,33 ml 4. 150 ml Larutan HCl 0,1 M dicampur dengan 250 ml larutan HCl
b. Volume aquades yang diperlukan untuk pengenceran adalah 0,5 M . Hitung berapa konsentrasi campuran HCl tersebut
V2 ­ V1 = 1000 ml ­ 98,33 ml = 901,67 ml 5. Bila 25 ml etanol 99,8 % yang berat jenisnya 0,79 kg/l diencerkan
c. Cara membuatnya adalah sebagai berukut : sehingga konsentrasinya menjadi 25 %. Berapa volume larutan
 diambil sebanyak 98,33 ml larutan HCl pekat dengan pipet sesudah diencerkan.
volum. 6. Berapa volume larutan AgNO 3 0,1 M harus bereaksi dengan 10 ml
 kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur berukuran 1000 ml. larutan K 2CrO7 0.0872  M  untuk  mengendapkan  semua  kromat
 larutan tambah dengan aquadet sampai tanda batas. sebagai Ag2CrO4.
 larutan diaduk dan disimpan pada botol penyimpan larutan. 7. Berapa volume larutan KNO 3 1,0 M harus diencerkan dengan air
Soal Latihan: untuk membuat 250 ml larutan KNO3 0,2 M.
1. Larutan NaCl 2 N diencerkan sampai konsentrasinya menjadi 0,5 N. 8.  Satu  liter  larutan sampel  yang  mengandung KOH  yang  belum
berapa kali  lipat  volume  akhir  pengenceran  dibanding  dengan diketahui konsentrasi, dilakukan analisis dengan cara mengambil 25
volume sebelum diencerkan mL kemudian diencerkan dengan aquades sampai volumenya 100
2. 4 gram padatan NaOH dilarutkan dalam air sampai volumenya ml selanjutnya dititrasi dengan menggunakan asam. Hasil titrasi
menjadi 100 ml. ditemukan  konsentrasinya  0,1  M. Berapakah konsentrasi  pada
a. berapa molar konsentrasi larutan tersebut larutan sampel tersebut.
b. bila  larutan  tersebut  ditabah  dengan  400  ml  air,  berapa
konsentrasinya.
3. Untuk membuat larutan H 2SO4 0,1 N sebanyak 500 ml, berapa ml
asam sulfat pekat yang diperlukan untuk membuat larutan, bila asam

Konsentrasi Pengenceran 40 Konsentrasi Pengenceran 41

Anda mungkin juga menyukai