Anda di halaman 1dari 13

Definisi Larutan dan Kelarutan

Kelarutan: Besaran Kuantitatif sebagai konsentrasi zat Sistem Dispersi


terlarut dalam larutan jenuh pada temperatur tertentu • Medium pendispersi, zat terdispersi
Larutan jenuh: suatu larutan dimana zat terlarut berada • Larutan gula Pasir dlm air,
dalam kesetimbangan dengan fasa padat • Macam2 sistem dispersi
LARUTAN DAN Larutan hampir jenuh: suatu larutan yang mengandung zat 1. Dispersi Molekular, (partikel terdispersi < 1,0 nm)
KELARUTAN terlarut dalam konsentrasi di bawah konsentrasi yang
dibutuhkan untuk penjenuhan sempurna pada temperatur
2. Dispersi koloidal, (partikel terdispersi 0,5 µm – 1,0 nm)
tertentu 3. Dispersi kasar, (partikel terdispersi > 0,5 µm)

Larutan lewat jenuh: suatu larutan yang mengandung zat • Larutan termasuk dispersi molekular contoh
terlarut dalam konsentrasi lebih banyak daripada yang
seharusnya pada temperatur tertentu larutan gula

Macam-macam Larutan Istilah Kelarutan Satuan2 dalam Larutan

1
BESARAN KONSENTRASI
Fraksi Mol Interaksi zat terlarut - pelarut
Besaran Lambang Definisi
Molaritas M, c Mol (bobot molekular gram) solut • Konsep Like dissolves like
dalam 1 liter larutan
Normalitas N Bobot gram ekivalen solut dalam 1 liter • Polar mempunyai momen dipol (spt air)
larutan
Molalitas m Mol solut dalam 1000 g solven • Air bercampur dgn fenol, alkohol, aldehid, keton, amina,
Fraksi mol X, N Rasio mol satu konstituen (misal solut)
dan senyawa lain yg mengandung oksigen dan nitrogen,
X1=solven dari larutan terhadap mol total seluruh yang dapat membentuk ikatan hidrogen dalam air
X2=solut konstituen (solut dan solven)
n = jumlah mol konstituen dalam larutan • Pelarut polar bertindak sbg pelarut menurut mekanisme
Persen mol Mol dari satu konstituen dalam 100
mol larutan. a. tingginya tetapan dielektrik (80) mengurangi gaya
Persen bobot % b/b Gram solut dalam 100 g larutan
tarik menarik antara ion dalam kristal
Persen volume % v/v Mililiter solut dalam 100 ml larutan
b. Memecahkan ikatan kovalen
c. Mensolvasi molekul dan ion dengan gaya interaksi
Persen bobot % b/v Gram solut dalam 100 ml larutan
dalam volume
dipol
Persen miligram Miligram solut dalam 100 ml larutan
7

Polaritas beberapa pelarut dan zat terlarut yang mudah


Interaksi zat terlarut - pelarut larut dalam setiap kelas pelarut Kelarutan dalam Cairan
• Pelarut non polar KELARUTAN GAS DALAM CAIRAN
a. Tidak dapat mengurangi daya tarik menarik antara
ion-ion elektrolit kuat dan lemah, krn tetapan (tdk dibahas)
dielektrik pelarut yg rendah
b. tdk dpt memecahkan ikatan kovalen KELARUTAN CAIRAN DALAM CAIRAN
c. tdk dpt membentuk jembatan hidrogen dgn non- (tdk dibahas)
elektrolit
• Pelarut semipolar
merupakan pelarut perantara yg dpt menyebabkan
KELARUTAN ZAT PADAT DLM CAIRAN
bercampurnya cairan polar dan non polar (dibahas, tipe kebanyakan larutan farmasetik)
contoh aseton menaikan kelarutan eter dalam air

2
Mekanisme Pelarutan Faktor2 yg Mempengaruhi Kelarutan Pengaruh Suhu

1. Suhu Endotermik T naik Kelarutan naik


Zat Terlarut Pelepasan satu molekul
dari zat terlarut
2. pH Eksoterm T naik Kelarutan turun
3. Jenis pelarut Contoh Kasus
4. Penambahan zat lain • Natrium sulfat bentuk hidrat (endotermik),
Pelarut Pembentukan lubang dalam 5. Ukuran dan bentuk partikel bentuk anhidrat (eksotermik) ?????
pelarut
• Natrium klorida tdk menyerap atau
melepaskan panas ??????
Pelarut Molekul zat Larutan
terlarut

Pengaruh pH Pengaruh Jenis Pelarut Penambahan Zat Lain

• Banyak obat bersifat asam lemah atau basa • Seringkali zat lebih larut dlm campuran pelarut a. Efek ion sejenis
lemah jk bereaksi dgn as. atau basa kuat daripada dlm satu pelarut saja
serta dlm jarak pH tertentu berada sebagai
ion yg biasanya larut dalam air • Gejala itu disebut cosolvency AB ↔ AB ↔ A+ + B-
pdt tak larut Molekul ion
• Asam lemah (as karboksilat, as hidroksi, • Pelarut yg dlm kombinasi meningkatkan tak terdisosiasi
asam aromatik, fenol) larut dlm NaOH encer, kelarutan zat terlarut disebut cosolvent
karbonat dan bikarbonat
Penambahan ion sejenis A+ atau B- reaksi
• Mekanisme: pelarut campur mengatur polaritas
pelarut pd harga yg diinginkan zat terlarut bergeser ke kiri terjadi endapan
• Basa lemah (mgd Nitrogen basa alkaloid)
larut dalam asam encer

3
Penambahan Zat Lain Penambahan Zat Lain Ukuran dan Bentuk Partikel
b. Efek nonelektrolit terhadap kelarutan elektrolit
Kelarutan elektrolit dipengaruhi tetapan dielektrik • Kelarutan naik dengan turunnya ukuran
pelarut. d. Efek pembentukan kompleks partikel
Zat nonelektrolit yg larut air tetapan dielektrik
turun zat elektrolit kelarutannya turun Penambahan zat pengkompleks meningkatkan
c. Efek elektrolit pada kelarutan nonelektrolit kelarutan
Kelarutan nonelektrolit dipengaruhi ikatan hidrogen
antara molekul non elektrolit dengan molekul air
Elektrolit mudah larut ion-ionnya berafinitas
e. Efek surfaktan S = kelarutan partikel berjari-jari r,So= Kelarutan
dengan air ikatan hidrogen pecah kelarutan Surfaktan (konsentrasi tertentu) misel normal, M=γV
nonelektrolit turun senyawa organik yang kelarutan dlm air rendah T = Suhu Mutlak, R = tetapan gas,r = jari-jari partikel
tersolubilisasi oleh misel kelarutan naik
• Partikel simetris (kristal) kurang larut dari
pada partikel tdk simetris

Larutan Nyata (tdk Ideal) Sifat Koligatif Larutan


Larutan Ideal
• Definisi:
• Adalah jenis larutan dimana tidak terjadi perubahan • Terjadi perubahan sifat komponennya saat Sifat larutan yang tergantung jml partikel zat terlarut
sifat komponennya saat dilakukan pencampuran pencampuran tidak tergantung sifat kimiawi zat terlarut

• Contoh : 100 mL etanol + 100 mL metanol • Dari Bahasa Yunani : dikumpulkan bersama-
campuran 200 mL krn tdk ada panas yang • Contoh: 100 mL asam sulfat pekat + 100 mL air sama
dilepaskan atau diabsorpsi campuran 180 mL krn tjd pelapasan panas
saat pencampuran air menguap • Macam-macam Sifat Koligatif
Hukum Roult (larutan ideal) 1. Penurunan Tekanan uap
PA = PoA XA PA, PB = Tekanan uap parsial 2. Kenaikan Titik Didih
PB = PoB XB Po, Po = Tekanan uap murni 3. Penurunan Titik Beku
XA, XB = fraksi mol 4. Tekanan Osmotik

4
Penurunan Tekanan Uap Kenaikan Titik Didih Penurunan Titik Beku
• Zat terlarut yg tdk mudah menguap • Titik didih cairan : temperatur dimana • Titik beku : temperatur dimana fasa padat
penurunan tekanan uap larutan tekanan uap cairan sama dengan tekanan dan fasa cairnya berada pada
atmosfer kesetimbangan pada tekanan 1 atm
P = Po x X P = tekanan parsial pelarut Tb = Kb . m Tb = Kenaikan titik didih ∆Tf = Kf . m ∆Tf = Penurunan titik beku
Po = tekanan pelarut murni Kb = tetapan titik didih pelarut Kf = Tetapan Titik beku
X1 = fraksi mol pelarut u/ zat m = molalitas m = molalita
terlarut

Tetapan (Kb & Kf) Tekanan Osmotik Aplikasi Sifat Koligatif


• Pederson-Bjergaard dan kawan-kawan
• Osmosis adalah suatu proses dimana mendapat hasil bahwa titik beku darah dan
pelarut berpindah tempat dari larutan air mata sama-sama -0,52oC
encer ke larutan yang lebih pekat • Temperatur ini sama dengan temperatur beku
melalui membran semipermeabel NaCl 0,90% dikatakan larutan NaCl 0,90%
isotonis dengan darah dan air mata
Π = RTm R = Tetapan gas (0,082) • Isotonis, hipertonis, hipotonis
T = Suhu (oKelvin) • Perhitungan tonisitas dengan harga Liso
m = molalita ∆Tf = L c
Π = Tekanan Osmotik (atm) Pada konsentrasi zat yang isotonis dengan
cairan tubuh L = iKf disebut dengan Liso

5
Tonisitas Tonisitas Larutan Dapar
Cont soal: Sedikit Sedikit Sedikit Sedikit
Berapakah penurunan titik beku dari 1% larutan Asam Basa Asam Basa
natrium propionat? BM =96. karena natrium
propionat adalah larutan elektrolit yang uni-univalen
maka nilai Liso = 3,4

• Metode pengaturan tonisitas


Larutan Larutan
Metode golongan I & Metode Golongan II
Dapar NaCl
Metode Golongan I : ditambahkan sejumlah natrium
klorida atau zat lain agar tercapai titik beku larutan
sebesar -0,52oC
Metode golongan II tdk dibahas pH Tidak Berubah
pH Berubah

Definisi Dapar Persamaan Dapar


Contoh Aksi Dapar
Persamaan Dapar atau Persamaan
• Dapar : Campuran senyawa yang dapat Handerson-Hasselbach
meniadakan perubahan pH terhadap
• Asam Lemah
penambahan sedikit asam atau basa

• Kombinasi
asam lemah : basa konjugasinya
• Basa Lemah
basa lemah : asam konjugasinya
bertindak sebagai dapar Asam asetat Asam lemah
Natrium Asetat Basa konjugasi

6
Kapasitas Dapar larutan-larutan yang mengandung Asam dan Dapar dalam Sistem Farmasi dan Biologi
Kapasitas Dapar Natrium Sitrat dalam jumlah yang sebanding (0,1 M)

• Besarnya penahanan perubahan pH Darah


oleh dapar disebut kapasitas dapar, • Darah selalu berada pada pH = 7,4 (sistem
efisiensi dapar, indeks dapar atau nilai dapar)
dapar • Karena dapar primer (dlm plasma) &
dapar sekunder (dlm eritrosit)
• Dalam plasma asam karbonat / bikarbonat
β = Kapasitas dapar dan garam natrium asam/basa dari asam
∆ B = penambahan basa forsfat
∆ pH = Perubahan pH • Dalam eritrosit
hemoglobin/oksihemoglobin dan garam
kalium asam/basa dari asam fosfat

Cara membuat larutan dapar Contoh Soal


Dapar dalam Sistem Farmasi dan Biologi
Larutan air-ferrosulfat dibuat dengan menambahkan 41,5 g
• Pilih asam lemah yang pKa mendekati FeSO4 dalam air secukupnya hingga didapatkan volume
pH dapar yang akan dibuat larutan 1000 ml, pada temperatur 18oC, Kerapatan larutan
Sistem farmasi berguna untuk • Hitung perbanding garam asam dengan adalah 1,0375 dan berat molekul FeSO4 adalah 151,9
• Membuat larutan sediaan pada pH persamaan Henderson-Hasselbach Hitung
stabilnya • Perkirakan konsentrasi garam dan • Molaritas
• Molalita
• Membuat larutan sediaan sesuai asam yang diperlukan agar diperoleh • Fraksi mol FeSO4 dan air, serta persen mol kedua
dengan pH fisiologis kapasitas dapar yang sesuai konstituen
• Bahan tersedia, sterilitas larutan • Persen berat FeSO4
akhir, kestabilan obat toksisitas

7
(a) Molaritas Larutan gliserin 7% bobot dalam air mempunyai kerapatan 1,0149 BOBOT EKIVALEN
mol FeSO4 = g/cm3 pada suhu 200 C. Bobot molekul gliserin = 92,0473 dan
kerapatannya 1,2609 g/cm3 pada suhu 200 C. Hitunglah: a) molaritas, ATOM:
(b) Molalitas b) molalitas, dan c) persen volume.
Gram larutan = volume × kerapatan = 1000 × 1,0375 = 1037,5 g
Gram solven = gram larutan - gram FeSO4 = 1037,5 - 41,5 = 996,0 g
•7% b/b = 70 g/kg air
MOLEKUL:

(c) fraksi mol dan persen mol


Mol air = 96/18,02 = 55,27 mol

Persen FeSO4 = 0,0049/1 × 100% = 0,49%


Persen air = 0,9951/1 × 100% = 99,51%

(d) Persen bobot


Persen bobot FeSO4 =
43 44 45

Plasma manusia mengandung kira-kira 5 m eq/l ion kalsium. LARUTAN NONELEKTROLIT Larutan Ideal dan Hukum Raoult
Berapa miligram kalsium klorida dihidrat, CaCl2•2H2O (bobot LARUTAN IDEAL : TIDAK ADA PERUBAHAN SIFAT
KOMPONEN 200 ml pA dan pB : tekanan uap parsial konstituen;
molekul 147 g/mol) diperlukan untuk membuat sediaan 750 ml XA dan XB :konsentrasi fraksi mol masing-masing.
100 ml METANOL
LARUTAN + 100 ml
NONIDEAL ETANOL : ADA PERUBAHAN
(NYATA) pAo dan pBo :Tekanan uap dari komponen murni
larutan yang setara ion kalsiumnya dengan plasma manusia? .
SIFAT: PANAS, DLL180 ml
Tekanan total : P = pA + pB
100 ml ASAM SULFAT + 100 ml AIR Larutan Nyata
• Bobot ekivalen garam CaCl2•2H2O adalah setengah dari bobot
KECENDERUNGAN LOLOS
PANA DINGI
Penyimpangan Hk Raoult:
molekulnya= 147/2 = 73,5 g/eq, atau 73,5 mg/m eq. S N
Energi bebas (free energy): (ESCAPING
Ukuran TENDENCY)
kuantitatif
DARI I > 2. • Deviasi negatif
kecenderungan
I II lepas zat. kimia.
• Deviasi positif
Energi bebas molar : untukAKHIRNYA
zat murniSUHU
energi bebas
SAMA
per mol. DEVIASI NEGATIF:
energi bebas molar parsial (partial molar free Adhesif > Kohesif
energy) atau potensial kimia : kecenderungan Kloroform dengan Aseton
lepas konstituen .
46
Energi bebas satu mol es > air cair pada 1 atm di47 48

atas 0o C: es menjadi air .

8
DEVIASI POSITIF: Hitunglah penurunan tekanan uap relatif pada 200 C
Adhesif < Kohesif bagi larutan yang mengandung 171,2 g sukrosa (w2 ) Hitunglah tekanan uap jika 0,5 mol sukrosa
Benzena dengan etanol; dalam 1000 g air (w1 ). Bobot molekul sukrosa M2 ditambahkan ke dalam 1000 g air pada 200 C.
=342,3 dan BM air = 18,02. Tekanan uap pada suhu itu = 17,54 mm Hg.
Kloroform dengan etanol

HK RAOULT LARUTAN NYATA: Mol sukrosa= n2 = w2 / M2 = 171,2/342,3 = 0,500


Mol air = n1 = w1 / M1 =1000/18,02 = 55,5 Penurunan tekanan uap larutan:

SIFAT KOLIGATIF:
Dalam larutan yang encer, maka fraksi mol, n2/(n1 + n2)
1. PENURUNAN TEKANAN UAP setara dengan rasio mol n2/n1 . Untuk larutan dalam air
(bobot molekul, M1 = 18,02), maka:
∆p = p1o - p adalah penurunan tekanan uap dan
∆p/ p1o adalah penurunan tekanan uap relatif.
Penurunan tekanan uap relatif hanya tergantung
pada fraksi mol solut X2.
49 51

2. KENAIKAN TITIK DIDIH 3. PENURUNAN TITIK BEKU


Titik didih normal: suhu yang menunjukkan tekanan uap cairan = 1 atm.
Tetapan Ebulioskopik dan Krioskopik Berbagai Solven
Titik beku atau titik lebur normal: suhu kesetimbangan fase padat dan cair pada
Titik didih larutan dari solut nonatsiri > solven murni 1 atm.
Zat Titik Didih Kb Titik Beku Kf
Kenaikan titik didih solven (0C) (0C)
karena penambahan solut
Air 100,0 0,51 0,00 1,86
Asam Asetat 118,0 2,93 16,7 3,9
Aseton 56,0 1,71 -94,82 2,40
Benzena 80,1 2,53 5,5 5,12
∆Tb = kX2 Etil alkohol 78,4 1,22 -114,49 3
∆Tb = Kb m ∆Tb adalah kenaikan titik didih dan Kb ∆Tf adalah penurunan titik beku, Etil eter 34,6 2,02 -116,3 1,79
disebut tetapan kenaikan molal atau tetapan Kf tetapan penurunan molal atau
tetapan krisokopik. Fenol 181,4 3,56 42,0 7,27
ebuliskopik.
Untuk air harga Kf adalah 1,86 Kamfer 203,3 5,95 178,4 37,7
atau dibulatkan menjadi 1,9.
∆Hv : kalor molar penguapan Koroform 61,2 3,54 -63,5 4,96
52 53 54

9
I = Kekuatan Arus listrik =
LARUTAN ELEKTROLIT Hukum Ohm: Ampere
4. TEKANAN OSMOTIK
SIFAT LARUTAN
E = Perbedaan potensial =
Konsentrasi nonelektrolit pada larutan encer, ELEKTROLIT Voltase
bersifat ideal, persamaan van’t Hoff: Elektrolisis Dayahantar Elektrolitik R = hambatan = ohm
A = luas penampang
Larutan elektrolit: Bilangan Transfer (Transpor)

Fraksi arus total yang dibawa oleh


kation atau anion: ρ adalah hambatan spesifik
Dayahantar C adalah kebalikan dari
hambatan,
Persamaan Morse:
π = RTm
Hubungan penurunan tekanan uap dengan tekanan osmotik :

t+ + t- = 1
55 57

Dayahantar ekivalen
Dayahantar spesifik κ : mho/cm.
Contoh: Dayahantar ekivalen Λ: dayahantar larutan yang volumenya
Larutan KCl 0,1 demal ditempatkan dalam sel . Cari tetapan K – cukup sehingga mengandung 1 gram ekivalen solut jika
nya, jika hambatan R adalah 34,69 ohm pada 250 C. κ = diukur dalam suatu sel yang elektrodenya terpisah 1 cm.
Harga adalah tertentu; disebut tetapan sel, K.⇒ 0,012856 mho/cm

Bila sel di atas tersebut diisi dengan larutan 0,01N H2SO4,


hambatannya adalah 397 ohm. Berapakah dayahantar
Larutan yang mengandung 7,45263 g kalium klorida dalam 1000 g Contoh:
air mempunyai dayahantar spesifik 0,012856 mho/cm pada 250
spesifiknya?
Dayahantar larutan 0,1N suatu obat adalah 0,0563 mho pada
C. 250 C. Tetapan sel = 0,520/cm. Berapa dayahantar spesifiknya
Larutan ini mengandung 0,1 mol garam per desimeter kubik air, dan berapa dayahantar ekivalen larutan pada konsentrasi ini?
disebut larutan 0,1 demal. κ=K/R = 0,4460/397 = 1,1234 × 10-3 mho/cm
κ= 0,0563 × 0,520 = 0,0293 mho/cm
Λc = 0,0293 × 1000/0,1 = 293 mho cm2 /eq.
59 60

10
Contoh:
Dayahantar Ekivalen Elektrolit Kuat dan Elektrolit Berapa dayahantar ekivalen pada pengenceran tak berhingga
Lemah Kohlrausch: asam lemah fenobarbital? Harga Λo elektrolit kuat HCl, natrium
fenobarbital (NaP), dan NaCl diperoleh dari hasil eksperimental
Larutan elektrolit kuat diencerkan:
Λo penjumlahan dari
seperti pada Gambar 10, yaitu ΛoHCl = 426,2, ΛoNaP =73,5, dan
dayahantar spesifik κ menurun, sebaliknya, dayahantar dayahantar ekivalen kation
ΛoNaCl =126,5 mho cm2 /eq.
ekivalen Λ menaik. Demikian pula dengan elektrolit lemah. lc0 dan anion la0:
Migrasi ion bebas menurut
Kohlrausch,
Kohlrausch: ΛoHCl + ΛoNaP - ΛoNaCl =
= loH+ + loCl- + loNa+ + loP- - loNa+ - loCl-
Λc: dayahantar ekivalen pada konsentrasi c (eq/l), ΛoHCl + ΛoNaP - ΛoNaCl = loH+ + loP-
Λo : dayahantar ekivalen pada pengenceran tak
berhingga,.
Tetapan b merupakan gradien garis. Untuk elektrolit lemah ΛoHP = ΛoHCl + ΛoNaP - ΛoNaCl
seperti asam asetat kurva tidak dapat diekstrapolasikan.
=426,2+73,5-126,5=373,2 mho cm2 eq.
62 63

Sifat Koligatif Larutan Elektrolitik. Pada pengenceran tak berhingga: a = m atau :


Teori Elektrolit Kuat
Van’t Hoff: faktor koreksi i : Arrhenius: α untuk menyatakan derajat ionisasi Ratio < 1, jika konsentrasi larutan naik
π = iRtc Harga i mendekati jumlah ion yang
terdisosiasi. van’t Hoff : faktor i
Sifat koligatif jika dinyatakan dalam skala molal adalah: Ratio disebut koefisien aktivitas praktis, γm atau γc .
∆p = 0,018 ip10m Aktivitas dan Koefisien Aktivitas
π= iRtm ∆Tf = iKfm ∆Tb = iKbm
Elektrolit kuat : adanya atraksi di antara ion-ion.
Disosiasi Elektrolit Larutan elektrolit kuat berkonsentrasi sedang, :
Faktor van’t Hoff i : v : jumlah Harga penurunan titik beku dan sifar koligatif lainnya lebih
ion. Aktivitas elektrolit didefinisikan oleh aktivitas ionik
kecil daripada yang diperkirakan.
rata-rata-nya:
Dianggap bahwa larutan mempunyai suatu “konsentrasi
Metode krioskopik digunakan untuk efektif” atau aktivitas. Aktivitas < konsentrasi aktual atau
menentukan i stoichiometrik larutan.
66
64 66

11
Aktivitas Solven Contoh: Teori Debye-Hückel
Berapakah kekuatan ion dari (a) 0,010 M KCl, (b) 0,010 M BaSO4, Koefisien aktivitas γi dari ion yang bervalensi zi ::
Jika larutan dibuat seencer (c) 0,010 Na2SO4, dan (d) larutan yang mengandung ketiga 2
log γi = - Azi √µ
mungkin: dianggap solven murni. elektrolit tersebut bersama-sama dengan asam salisilat dalam
A adalah faktor. Untuk air pada 250 C, harga A kira-kira 0,51..
a = X1 =1 atau
konsentrasi 0,010 M dalam larutan air?
Persamaan ini : sampai dengan kekuatan ion 0,02.
Saat larutan lebih pekat oleh solut : Persamaan Debye-Hückel: larutan encer (µ < 0,02) :
a = γ±X1 (a) KCl µ= ½ [(0,01 × 12) + (0,01 × 12)] = 0,010
(b) BaSO4 µ= ½ [(0,01 × 22) + (0,01 × 22)] = 0,040
log γ± = −Az+ z- √µ
Aktivitas solven : ratio tekanan uap solven dalam larutan, (c) Na2SO4 µ= ½ [(0,02 × 12) + (0,01 × 22)] = 0,030
Contoh:
p1, dengan tekanan uap solven murni, po: (d) Kekuatan ion dari larutan 0,010 M asam salisilat adalah 0,003 yang
Hitung koefisien aktivitas untuk atropin sulfat 0,005 M (elektrolit 1;2)
dalam larutan air yang mengandung 0,01 M NaCl pada 250 C. A air = 0,51.
a1 = p1/po dihitung dari ionisasi asam pada konsentrasi ini dengan menggunakan
persamaan [H3O+] = √Kac. Asam salisilat yang tidak terionisasi tidak Oleh karena obat adalah elektrolit uni-bivalen, maka z1z2 = 1 × 2 = 2.
µ atropin sulfat = ½ [(0,005 × 2 × 12) + (0,005 × 22)] =0,015
Kekuatan Ion memberikan sumbangan terhadap kekuatan ion.
Kekuatan ion = jumlah kekuatan ion dari masing-masing garam. µ NaCl = ½ [(0,01 × 12) + (0,01 × 12)] = 0,01
µtotal = µKcl + µBaSO4 + µNa2SO4 + µHsal = 0,010 + 0,040 + µ total = 0,025
0,030 + 0,003 = 0,083 log γ± = −0,51 × 2 × √0,025
log γ± = 0,690
67 68 69

Perluasan Persamaan Debye-Hückel KOEFISIEN UNTUK MENYATAKAN SIFAT KOLIGATIF Koefisien Osmotik
Untuk Konsentrasi Yang Lebih Tinggi
Harga L Larutan lebih encer, i mendekati v, yaitu jumlah ion
Rumus untuk kekuatan ion sampai 0,1 adalah: Persamaan van’tHoff :∆Tf = iKf m pada disosiasi elektrolit, pada pengenceran tak
∆Tf = Lc berhingga, i=v, atau i/v= 1.
Rasio i/v : g disebut koefisien osmotik praktis (dalam
Pada konsentrasi obat isotonik, L = iKf : ⇒ Liso =
molal).
1,9 (secara aktual = 1,86) untuk nonelektrolit, Elektrolit kuat: g = 1 untuk disosiasi sempurna, jika g
ai adalah jarak pertemuan rata-rata ion dan disebut
diameter rata-rata ionik efektif atau parameter ukuran 2,0 untuk elektrolit lemah, kurang dari satu adanya atraksi interionik.
ion.. 3,4 untuk elektrolit uni-univalen, Larutan encer g= 1/v atau i = gv, ⇒
Untuk konsentrasi sampai setinggi 1 M : dan harga yang lebih tinggi bagi elektrolit bervalensi tinggi. ∆Tf = gvKf m
Cµ merupakan suku empiris.

70 71 72

12
Contoh:
Osmolalitas
Koefisien osmotik LiBr pada 0,2 m adalah 0,944 dan Liso = 3,4. Larutan 1 osmolal : menaikkan titik didih 0,520 C,
Hitung ∆Tf untuk senyawa ini menggunakan g dan Liso. Larutan 1 osmolal: 1 mol (1 gram bobot molekul) zat tak menurunkan titik beku 1,860 C, dan menghasilkan
terionisasi dalam 1 kg air (larutan 1 m).
tekanan osmotik 24,4 atm pada 250 C.
∆Tf = gvKf m = 0,944 × 2 × 1,86 × 0,2 = 0,700 Larutan tersebut mengandung 1 osmol (Osm) atau 1000

∆Tf = Liso c = 3,4 × 0,2 = 0,68 miliosmol (mOsm) solut per kilogram solven. Contoh:
Miliosmolalitas (mOsm/kg) = i ⋅ mm Berapa miliosmolalitas dari larutan 0,120 m kalium
i jumlah ion per molekul; mm konsentrasi milimolal. bromida? Berapa tekanan osmotiknya dalam atmosfir?
Jika tidak terjadi interaksi ionik dalam larutan natrium
klorida, maka i akan setara dengan 2,0. Dalam kasus Untuk 120 milimolal larutan Kbr:
sejenis bagi elektrolit 1:1, harga i kurang lebih 1,86 Miliosmolalitas = 1,86 × 120 = 223 mOsm/kg
bukannya 2,0, hal ini karena ada interaksi antara muatan ion Tekanan osmotik = 24,4 × 0,223 = 5,44 atm

positif dan negatif.


73 74 75

Contoh:
Larutan natrium bikarbonat 30 g/l mengandung 0,030 g/ml Sifat koligatif penurunan titik beku berhubungan dengan osmolalitas:
Molaritas lebih sering digunakan dalam praktek klinis
natrium bikarbonat anhidrat. Kerapatan larutan adalah 1,0192 ∆Tf = Kf i m
daripada molalitas. Contoh:
dalam hal ini i=gv dan im =gvm adalah osmolalitas
g/ml pada 200 C, miliosmolalitasnya terukur = 614,9 mOsm/kg.
Konversi dari molalitas ke molaritas menurut Murty: Ubahlah miliosmolalitas menjadi osmolaritas. Hitung penurunan titik beku dari (a) larutan NaCl 0,154
Osmolaritas = (osmolalitas terukur) × (kerapatan larutan m, dan (b) larutan glukosa 0,154 m. Berapakah
Miliosmolaritas = (614,9 mOsm/kg H2O) × (1,0192 g/ml -
g/ml − konsentrasi solut anhidrat g/ml) miliosmolalitas kedua larutan tersebut? Dari tabel harga
0,030 g/ml)= 608,3 mOsm/l larutan
koefisien osmotik, g, untuk NaCl pada 250 C adalah kira-
Larutan 0,154 molal natrium klorida mempunyai
NaCl terionisasi menjadi 2 ion, maka i = v.g = 2 ×
(a)0,93.
kira
Menurut Streng dkk: miliosmolalitas 286,4 mOsm/kg. Hitunglah miliosmolaritas
0,93 =1,86.
larutan mOsm/liter = mOsm/(kg H2O) × [d10(1 - 0,001 larutan dengan pers. di atas. Kerapatan solven, air, pada
250 C adalah d10 =0,9971 g/cm3 dan volume molal parsial Osmolalitas = i.m = 1,86 × 0,154 = 0,2864 Osm/kg=
ῡ20)]
d10 kerapatan solven, dan ῡ20 adalah volume molal solut, NaCl, ῡ20 =16,63 ml/mol. 286,4 mOsm/kg
parsial solut pada pengenceran tak berhingga. ∆Tf = (1,86)(0,2864) = 0,530 C.
Miliosmolaritas = (286,4)×[0,9971(1-0,001(16,63))]=280,8 (b)Osmolalitas
Glukosa nonelektrolit
adalah nonelektrolit,
seperti glukosamenghasilkan satu
= konsentrasi molalnya
mOsm/l larutan karena osmolalitas = i × molalitas, dan i bagi nonelektrolit =1,00.
76 77 partikel untuk setiap molekul dalam larutan, dan untuk 78

nonelektrolit, i = v = 1 dan g = i/v =1

13

Anda mungkin juga menyukai