Larutan lewat jenuh: suatu larutan yang mengandung zat • Larutan termasuk dispersi molekular contoh
terlarut dalam konsentrasi lebih banyak daripada yang
seharusnya pada temperatur tertentu larutan gula
1
BESARAN KONSENTRASI
Fraksi Mol Interaksi zat terlarut - pelarut
Besaran Lambang Definisi
Molaritas M, c Mol (bobot molekular gram) solut • Konsep Like dissolves like
dalam 1 liter larutan
Normalitas N Bobot gram ekivalen solut dalam 1 liter • Polar mempunyai momen dipol (spt air)
larutan
Molalitas m Mol solut dalam 1000 g solven • Air bercampur dgn fenol, alkohol, aldehid, keton, amina,
Fraksi mol X, N Rasio mol satu konstituen (misal solut)
dan senyawa lain yg mengandung oksigen dan nitrogen,
X1=solven dari larutan terhadap mol total seluruh yang dapat membentuk ikatan hidrogen dalam air
X2=solut konstituen (solut dan solven)
n = jumlah mol konstituen dalam larutan • Pelarut polar bertindak sbg pelarut menurut mekanisme
Persen mol Mol dari satu konstituen dalam 100
mol larutan. a. tingginya tetapan dielektrik (80) mengurangi gaya
Persen bobot % b/b Gram solut dalam 100 g larutan
tarik menarik antara ion dalam kristal
Persen volume % v/v Mililiter solut dalam 100 ml larutan
b. Memecahkan ikatan kovalen
c. Mensolvasi molekul dan ion dengan gaya interaksi
Persen bobot % b/v Gram solut dalam 100 ml larutan
dalam volume
dipol
Persen miligram Miligram solut dalam 100 ml larutan
7
2
Mekanisme Pelarutan Faktor2 yg Mempengaruhi Kelarutan Pengaruh Suhu
• Banyak obat bersifat asam lemah atau basa • Seringkali zat lebih larut dlm campuran pelarut a. Efek ion sejenis
lemah jk bereaksi dgn as. atau basa kuat daripada dlm satu pelarut saja
serta dlm jarak pH tertentu berada sebagai
ion yg biasanya larut dalam air • Gejala itu disebut cosolvency AB ↔ AB ↔ A+ + B-
pdt tak larut Molekul ion
• Asam lemah (as karboksilat, as hidroksi, • Pelarut yg dlm kombinasi meningkatkan tak terdisosiasi
asam aromatik, fenol) larut dlm NaOH encer, kelarutan zat terlarut disebut cosolvent
karbonat dan bikarbonat
Penambahan ion sejenis A+ atau B- reaksi
• Mekanisme: pelarut campur mengatur polaritas
pelarut pd harga yg diinginkan zat terlarut bergeser ke kiri terjadi endapan
• Basa lemah (mgd Nitrogen basa alkaloid)
larut dalam asam encer
3
Penambahan Zat Lain Penambahan Zat Lain Ukuran dan Bentuk Partikel
b. Efek nonelektrolit terhadap kelarutan elektrolit
Kelarutan elektrolit dipengaruhi tetapan dielektrik • Kelarutan naik dengan turunnya ukuran
pelarut. d. Efek pembentukan kompleks partikel
Zat nonelektrolit yg larut air tetapan dielektrik
turun zat elektrolit kelarutannya turun Penambahan zat pengkompleks meningkatkan
c. Efek elektrolit pada kelarutan nonelektrolit kelarutan
Kelarutan nonelektrolit dipengaruhi ikatan hidrogen
antara molekul non elektrolit dengan molekul air
Elektrolit mudah larut ion-ionnya berafinitas
e. Efek surfaktan S = kelarutan partikel berjari-jari r,So= Kelarutan
dengan air ikatan hidrogen pecah kelarutan Surfaktan (konsentrasi tertentu) misel normal, M=γV
nonelektrolit turun senyawa organik yang kelarutan dlm air rendah T = Suhu Mutlak, R = tetapan gas,r = jari-jari partikel
tersolubilisasi oleh misel kelarutan naik
• Partikel simetris (kristal) kurang larut dari
pada partikel tdk simetris
• Contoh : 100 mL etanol + 100 mL metanol • Dari Bahasa Yunani : dikumpulkan bersama-
campuran 200 mL krn tdk ada panas yang • Contoh: 100 mL asam sulfat pekat + 100 mL air sama
dilepaskan atau diabsorpsi campuran 180 mL krn tjd pelapasan panas
saat pencampuran air menguap • Macam-macam Sifat Koligatif
Hukum Roult (larutan ideal) 1. Penurunan Tekanan uap
PA = PoA XA PA, PB = Tekanan uap parsial 2. Kenaikan Titik Didih
PB = PoB XB Po, Po = Tekanan uap murni 3. Penurunan Titik Beku
XA, XB = fraksi mol 4. Tekanan Osmotik
4
Penurunan Tekanan Uap Kenaikan Titik Didih Penurunan Titik Beku
• Zat terlarut yg tdk mudah menguap • Titik didih cairan : temperatur dimana • Titik beku : temperatur dimana fasa padat
penurunan tekanan uap larutan tekanan uap cairan sama dengan tekanan dan fasa cairnya berada pada
atmosfer kesetimbangan pada tekanan 1 atm
P = Po x X P = tekanan parsial pelarut Tb = Kb . m Tb = Kenaikan titik didih ∆Tf = Kf . m ∆Tf = Penurunan titik beku
Po = tekanan pelarut murni Kb = tetapan titik didih pelarut Kf = Tetapan Titik beku
X1 = fraksi mol pelarut u/ zat m = molalitas m = molalita
terlarut
5
Tonisitas Tonisitas Larutan Dapar
Cont soal: Sedikit Sedikit Sedikit Sedikit
Berapakah penurunan titik beku dari 1% larutan Asam Basa Asam Basa
natrium propionat? BM =96. karena natrium
propionat adalah larutan elektrolit yang uni-univalen
maka nilai Liso = 3,4
• Kombinasi
asam lemah : basa konjugasinya
• Basa Lemah
basa lemah : asam konjugasinya
bertindak sebagai dapar Asam asetat Asam lemah
Natrium Asetat Basa konjugasi
6
Kapasitas Dapar larutan-larutan yang mengandung Asam dan Dapar dalam Sistem Farmasi dan Biologi
Kapasitas Dapar Natrium Sitrat dalam jumlah yang sebanding (0,1 M)
7
(a) Molaritas Larutan gliserin 7% bobot dalam air mempunyai kerapatan 1,0149 BOBOT EKIVALEN
mol FeSO4 = g/cm3 pada suhu 200 C. Bobot molekul gliserin = 92,0473 dan
kerapatannya 1,2609 g/cm3 pada suhu 200 C. Hitunglah: a) molaritas, ATOM:
(b) Molalitas b) molalitas, dan c) persen volume.
Gram larutan = volume × kerapatan = 1000 × 1,0375 = 1037,5 g
Gram solven = gram larutan - gram FeSO4 = 1037,5 - 41,5 = 996,0 g
•7% b/b = 70 g/kg air
MOLEKUL:
Plasma manusia mengandung kira-kira 5 m eq/l ion kalsium. LARUTAN NONELEKTROLIT Larutan Ideal dan Hukum Raoult
Berapa miligram kalsium klorida dihidrat, CaCl2•2H2O (bobot LARUTAN IDEAL : TIDAK ADA PERUBAHAN SIFAT
KOMPONEN 200 ml pA dan pB : tekanan uap parsial konstituen;
molekul 147 g/mol) diperlukan untuk membuat sediaan 750 ml XA dan XB :konsentrasi fraksi mol masing-masing.
100 ml METANOL
LARUTAN + 100 ml
NONIDEAL ETANOL : ADA PERUBAHAN
(NYATA) pAo dan pBo :Tekanan uap dari komponen murni
larutan yang setara ion kalsiumnya dengan plasma manusia? .
SIFAT: PANAS, DLL180 ml
Tekanan total : P = pA + pB
100 ml ASAM SULFAT + 100 ml AIR Larutan Nyata
• Bobot ekivalen garam CaCl2•2H2O adalah setengah dari bobot
KECENDERUNGAN LOLOS
PANA DINGI
Penyimpangan Hk Raoult:
molekulnya= 147/2 = 73,5 g/eq, atau 73,5 mg/m eq. S N
Energi bebas (free energy): (ESCAPING
Ukuran TENDENCY)
kuantitatif
DARI I > 2. • Deviasi negatif
kecenderungan
I II lepas zat. kimia.
• Deviasi positif
Energi bebas molar : untukAKHIRNYA
zat murniSUHU
energi bebas
SAMA
per mol. DEVIASI NEGATIF:
energi bebas molar parsial (partial molar free Adhesif > Kohesif
energy) atau potensial kimia : kecenderungan Kloroform dengan Aseton
lepas konstituen .
46
Energi bebas satu mol es > air cair pada 1 atm di47 48
8
DEVIASI POSITIF: Hitunglah penurunan tekanan uap relatif pada 200 C
Adhesif < Kohesif bagi larutan yang mengandung 171,2 g sukrosa (w2 ) Hitunglah tekanan uap jika 0,5 mol sukrosa
Benzena dengan etanol; dalam 1000 g air (w1 ). Bobot molekul sukrosa M2 ditambahkan ke dalam 1000 g air pada 200 C.
=342,3 dan BM air = 18,02. Tekanan uap pada suhu itu = 17,54 mm Hg.
Kloroform dengan etanol
SIFAT KOLIGATIF:
Dalam larutan yang encer, maka fraksi mol, n2/(n1 + n2)
1. PENURUNAN TEKANAN UAP setara dengan rasio mol n2/n1 . Untuk larutan dalam air
(bobot molekul, M1 = 18,02), maka:
∆p = p1o - p adalah penurunan tekanan uap dan
∆p/ p1o adalah penurunan tekanan uap relatif.
Penurunan tekanan uap relatif hanya tergantung
pada fraksi mol solut X2.
49 51
9
I = Kekuatan Arus listrik =
LARUTAN ELEKTROLIT Hukum Ohm: Ampere
4. TEKANAN OSMOTIK
SIFAT LARUTAN
E = Perbedaan potensial =
Konsentrasi nonelektrolit pada larutan encer, ELEKTROLIT Voltase
bersifat ideal, persamaan van’t Hoff: Elektrolisis Dayahantar Elektrolitik R = hambatan = ohm
A = luas penampang
Larutan elektrolit: Bilangan Transfer (Transpor)
t+ + t- = 1
55 57
Dayahantar ekivalen
Dayahantar spesifik κ : mho/cm.
Contoh: Dayahantar ekivalen Λ: dayahantar larutan yang volumenya
Larutan KCl 0,1 demal ditempatkan dalam sel . Cari tetapan K – cukup sehingga mengandung 1 gram ekivalen solut jika
nya, jika hambatan R adalah 34,69 ohm pada 250 C. κ = diukur dalam suatu sel yang elektrodenya terpisah 1 cm.
Harga adalah tertentu; disebut tetapan sel, K.⇒ 0,012856 mho/cm
10
Contoh:
Dayahantar Ekivalen Elektrolit Kuat dan Elektrolit Berapa dayahantar ekivalen pada pengenceran tak berhingga
Lemah Kohlrausch: asam lemah fenobarbital? Harga Λo elektrolit kuat HCl, natrium
fenobarbital (NaP), dan NaCl diperoleh dari hasil eksperimental
Larutan elektrolit kuat diencerkan:
Λo penjumlahan dari
seperti pada Gambar 10, yaitu ΛoHCl = 426,2, ΛoNaP =73,5, dan
dayahantar spesifik κ menurun, sebaliknya, dayahantar dayahantar ekivalen kation
ΛoNaCl =126,5 mho cm2 /eq.
ekivalen Λ menaik. Demikian pula dengan elektrolit lemah. lc0 dan anion la0:
Migrasi ion bebas menurut
Kohlrausch,
Kohlrausch: ΛoHCl + ΛoNaP - ΛoNaCl =
= loH+ + loCl- + loNa+ + loP- - loNa+ - loCl-
Λc: dayahantar ekivalen pada konsentrasi c (eq/l), ΛoHCl + ΛoNaP - ΛoNaCl = loH+ + loP-
Λo : dayahantar ekivalen pada pengenceran tak
berhingga,.
Tetapan b merupakan gradien garis. Untuk elektrolit lemah ΛoHP = ΛoHCl + ΛoNaP - ΛoNaCl
seperti asam asetat kurva tidak dapat diekstrapolasikan.
=426,2+73,5-126,5=373,2 mho cm2 eq.
62 63
11
Aktivitas Solven Contoh: Teori Debye-Hückel
Berapakah kekuatan ion dari (a) 0,010 M KCl, (b) 0,010 M BaSO4, Koefisien aktivitas γi dari ion yang bervalensi zi ::
Jika larutan dibuat seencer (c) 0,010 Na2SO4, dan (d) larutan yang mengandung ketiga 2
log γi = - Azi √µ
mungkin: dianggap solven murni. elektrolit tersebut bersama-sama dengan asam salisilat dalam
A adalah faktor. Untuk air pada 250 C, harga A kira-kira 0,51..
a = X1 =1 atau
konsentrasi 0,010 M dalam larutan air?
Persamaan ini : sampai dengan kekuatan ion 0,02.
Saat larutan lebih pekat oleh solut : Persamaan Debye-Hückel: larutan encer (µ < 0,02) :
a = γ±X1 (a) KCl µ= ½ [(0,01 × 12) + (0,01 × 12)] = 0,010
(b) BaSO4 µ= ½ [(0,01 × 22) + (0,01 × 22)] = 0,040
log γ± = −Az+ z- √µ
Aktivitas solven : ratio tekanan uap solven dalam larutan, (c) Na2SO4 µ= ½ [(0,02 × 12) + (0,01 × 22)] = 0,030
Contoh:
p1, dengan tekanan uap solven murni, po: (d) Kekuatan ion dari larutan 0,010 M asam salisilat adalah 0,003 yang
Hitung koefisien aktivitas untuk atropin sulfat 0,005 M (elektrolit 1;2)
dalam larutan air yang mengandung 0,01 M NaCl pada 250 C. A air = 0,51.
a1 = p1/po dihitung dari ionisasi asam pada konsentrasi ini dengan menggunakan
persamaan [H3O+] = √Kac. Asam salisilat yang tidak terionisasi tidak Oleh karena obat adalah elektrolit uni-bivalen, maka z1z2 = 1 × 2 = 2.
µ atropin sulfat = ½ [(0,005 × 2 × 12) + (0,005 × 22)] =0,015
Kekuatan Ion memberikan sumbangan terhadap kekuatan ion.
Kekuatan ion = jumlah kekuatan ion dari masing-masing garam. µ NaCl = ½ [(0,01 × 12) + (0,01 × 12)] = 0,01
µtotal = µKcl + µBaSO4 + µNa2SO4 + µHsal = 0,010 + 0,040 + µ total = 0,025
0,030 + 0,003 = 0,083 log γ± = −0,51 × 2 × √0,025
log γ± = 0,690
67 68 69
Perluasan Persamaan Debye-Hückel KOEFISIEN UNTUK MENYATAKAN SIFAT KOLIGATIF Koefisien Osmotik
Untuk Konsentrasi Yang Lebih Tinggi
Harga L Larutan lebih encer, i mendekati v, yaitu jumlah ion
Rumus untuk kekuatan ion sampai 0,1 adalah: Persamaan van’tHoff :∆Tf = iKf m pada disosiasi elektrolit, pada pengenceran tak
∆Tf = Lc berhingga, i=v, atau i/v= 1.
Rasio i/v : g disebut koefisien osmotik praktis (dalam
Pada konsentrasi obat isotonik, L = iKf : ⇒ Liso =
molal).
1,9 (secara aktual = 1,86) untuk nonelektrolit, Elektrolit kuat: g = 1 untuk disosiasi sempurna, jika g
ai adalah jarak pertemuan rata-rata ion dan disebut
diameter rata-rata ionik efektif atau parameter ukuran 2,0 untuk elektrolit lemah, kurang dari satu adanya atraksi interionik.
ion.. 3,4 untuk elektrolit uni-univalen, Larutan encer g= 1/v atau i = gv, ⇒
Untuk konsentrasi sampai setinggi 1 M : dan harga yang lebih tinggi bagi elektrolit bervalensi tinggi. ∆Tf = gvKf m
Cµ merupakan suku empiris.
70 71 72
12
Contoh:
Osmolalitas
Koefisien osmotik LiBr pada 0,2 m adalah 0,944 dan Liso = 3,4. Larutan 1 osmolal : menaikkan titik didih 0,520 C,
Hitung ∆Tf untuk senyawa ini menggunakan g dan Liso. Larutan 1 osmolal: 1 mol (1 gram bobot molekul) zat tak menurunkan titik beku 1,860 C, dan menghasilkan
terionisasi dalam 1 kg air (larutan 1 m).
tekanan osmotik 24,4 atm pada 250 C.
∆Tf = gvKf m = 0,944 × 2 × 1,86 × 0,2 = 0,700 Larutan tersebut mengandung 1 osmol (Osm) atau 1000
∆Tf = Liso c = 3,4 × 0,2 = 0,68 miliosmol (mOsm) solut per kilogram solven. Contoh:
Miliosmolalitas (mOsm/kg) = i ⋅ mm Berapa miliosmolalitas dari larutan 0,120 m kalium
i jumlah ion per molekul; mm konsentrasi milimolal. bromida? Berapa tekanan osmotiknya dalam atmosfir?
Jika tidak terjadi interaksi ionik dalam larutan natrium
klorida, maka i akan setara dengan 2,0. Dalam kasus Untuk 120 milimolal larutan Kbr:
sejenis bagi elektrolit 1:1, harga i kurang lebih 1,86 Miliosmolalitas = 1,86 × 120 = 223 mOsm/kg
bukannya 2,0, hal ini karena ada interaksi antara muatan ion Tekanan osmotik = 24,4 × 0,223 = 5,44 atm
Contoh:
Larutan natrium bikarbonat 30 g/l mengandung 0,030 g/ml Sifat koligatif penurunan titik beku berhubungan dengan osmolalitas:
Molaritas lebih sering digunakan dalam praktek klinis
natrium bikarbonat anhidrat. Kerapatan larutan adalah 1,0192 ∆Tf = Kf i m
daripada molalitas. Contoh:
dalam hal ini i=gv dan im =gvm adalah osmolalitas
g/ml pada 200 C, miliosmolalitasnya terukur = 614,9 mOsm/kg.
Konversi dari molalitas ke molaritas menurut Murty: Ubahlah miliosmolalitas menjadi osmolaritas. Hitung penurunan titik beku dari (a) larutan NaCl 0,154
Osmolaritas = (osmolalitas terukur) × (kerapatan larutan m, dan (b) larutan glukosa 0,154 m. Berapakah
Miliosmolaritas = (614,9 mOsm/kg H2O) × (1,0192 g/ml -
g/ml − konsentrasi solut anhidrat g/ml) miliosmolalitas kedua larutan tersebut? Dari tabel harga
0,030 g/ml)= 608,3 mOsm/l larutan
koefisien osmotik, g, untuk NaCl pada 250 C adalah kira-
Larutan 0,154 molal natrium klorida mempunyai
NaCl terionisasi menjadi 2 ion, maka i = v.g = 2 ×
(a)0,93.
kira
Menurut Streng dkk: miliosmolalitas 286,4 mOsm/kg. Hitunglah miliosmolaritas
0,93 =1,86.
larutan mOsm/liter = mOsm/(kg H2O) × [d10(1 - 0,001 larutan dengan pers. di atas. Kerapatan solven, air, pada
250 C adalah d10 =0,9971 g/cm3 dan volume molal parsial Osmolalitas = i.m = 1,86 × 0,154 = 0,2864 Osm/kg=
ῡ20)]
d10 kerapatan solven, dan ῡ20 adalah volume molal solut, NaCl, ῡ20 =16,63 ml/mol. 286,4 mOsm/kg
parsial solut pada pengenceran tak berhingga. ∆Tf = (1,86)(0,2864) = 0,530 C.
Miliosmolaritas = (286,4)×[0,9971(1-0,001(16,63))]=280,8 (b)Osmolalitas
Glukosa nonelektrolit
adalah nonelektrolit,
seperti glukosamenghasilkan satu
= konsentrasi molalnya
mOsm/l larutan karena osmolalitas = i × molalitas, dan i bagi nonelektrolit =1,00.
76 77 partikel untuk setiap molekul dalam larutan, dan untuk 78
13