Anda di halaman 1dari 3

Nama : Aufa Camelia Rahima Fairuza

NPM : 2206091390
Kelas : Farmasi Fisika A

KELARUTAN DAN FENOMENA DISTRIBUSI

Kelarutan
● Kelarutan adalah konsentrasi solut dalam larutan jenuh pada suhu tertentu.
● Satuan kelarutan: molar, molal, % berat/volume, % berat/berat
● Konsep kelarutan: like dissolve like, suatu larutan cenderung akan lebih larut dalam
pelarut yang sifatnya sama dengan zat terlarutnya (polar dengan polar).

1. Larutan jenuh : zat terlarut (solut) berada dalam kesetimbangan dengan fase padat
(solut).
2. Larutan tidak jenuh (unsaturated) : larutan yang mengandung solut dalam konsentrasi
di bawah konsentrasi yang diperlukan supaya terjadi penjenuhan sempurna pada suhu
tertentu.
3. Larutan lewat jenuh (supersaturated) : larutan pada suhu tertentu yang mengandung
solut lebih banyak daripada normal, sehingga terdapat solut yang tak terlarut (terdapat
endapan).

Istilah Kelarutan

Istilah kelarutan Jumlah bagian pelarut yang diperlukan


untuk melarutkan 1 bagian zat

Sangat mudah larut (very soluble) kurang dari 1

Mudah larut (freely soluble) 1 sampai 10

Larut (soluble) 10 sampai 30

Agak sukar larut (sparingly soluble) 30 sampai 100

Sukar larut (slightly soluble) 100 sampai 1.000

Sangat sukar larut (very slightly soluble) 1.000 sampai 10.000

Praktis tidak larut (practically insoluble) lebih dari 10.000


Interaksi Solven-Solut
1. Solven Polar
● Polaritas pelarut (solven) terhadap momen dipol. (momen dipol >>polar)
● Kemampuan solut membentuk ikatan hidrogen.
● Nitrobenzena mempunyai momen dipol 4,2 x 10-18 esu cm sedangkan fenol
hanya 1,7 x 10-18 esu cm, namun pada 200 C kelarutan nitrobenzena 0,0155
mol/kg sedangkan fenol 0,95 mol/kg.

● Gambaran struktur molekulnya seperti rasio gugus polar dengan nonpolar.


● Momen dipol (µ) merupakan jumlah vektor dari momen ikatan dan momen
pasangan elektron bebas dalam suatu molekul. Molekul dikatakan bersifat
polar jika memiliki µ > 0 atau µ ≠ 0 dan dikatakan bersifat nonpolar jika
memiliki µ = 0

Mekanisme solven polar :


a. Solven polar dengan tetapan dielektrik yang tinggi, menurunkan gaya atraksi
antara ion bermuatan berlawanan dalam kristal mis. NaCl.
b. Solven polar memutuskan ikatan kovalen elektrolit kuat dengan reaksi
asam-basa. Terjadinya ionisasi HCl oleh air :
c. Solven polar mampu mensolvat molekul dan ion melalui gaya interaksi dipol,
khususnya pembentukan ikatan hidrogen, yang menyebabkan kelarutan zat.

2. Solven Nonpolar
● Melarutkan solut nonpolar dengan tekanan internal yang sama melalui
interaksi dipol induksi.
● Molekul solut berada dalam larutan oleh gaya lemah van der Waals-London.
● Minyak dan lemak larut dalam karbon tetraklorida, benzena, dan minyak
mineral. Basa alkaloid dan asam lemak larut pula dalam solven nonpolar.
3. Solven Semipolar
● Keton dan alkohol dapat menginduksi derajat polaritas dalam molekul solven
nonpolar, karena itu benzena yang mudah terpolarisasi menjadi larut dalam
alkohol.
● Senyawa semipolar dapat berlaku sebagai solven perantara (intermediate
solvent) untuk bercampurnya cairan polar dan nonpolar.
● Aseton meningkatkan kelarutan eter dalam air. Propilenglikol menambah
kelarutan campuran air dengan minyak permen dan air dengan benzil benzoat

Anda mungkin juga menyukai