NPM : 2306245195
Farmasi Fisika 1 Kelas B
gr/ml
mg/ml
▪ Interaksi Solven-Solut ( Sifat pelarut : Polar & Non polar)
- Pelarut Polar
Kelarutan obat :
Polaritas pelarut (solven) terhadap momen dipol. (momen dipol >> :polar)
Momen dipol (μ) merupakan jumlah vektor dari momen ikatan dan momen
pasangan elektron bebas dalam suatu molekul. Molekul dikatakan bersifat polar
jika memiliki μ > 0 atau μ ≠ 0 dan dikatakan bersifat nonpolar jika memiliki μ = 0
Kemampuan solut membentuk ikatan hidrogen (ikatan yang dibentuk atom hidrogen
dengan atom O,F,N)
Nitrobenzena mempunyai momen dipol 4,2 x 10-18 esu cm sedangkan fenol hanya 1,7 x
10-18 esu cm, namun pada 200 C kelarutan nitrobenzena 0,0155 mol/kg sedangkan fenol
0,95 mol/kg.
Solven polar dengan tetapan dielektrik yang tinggi, menurunkan gaya atraksi antara ion
bermuatan berlawanan dalam kristal mis. NaCl.
Solven polar memutuskan ikatan kovalen elektrolit kuat dengan reaksi asam-basa.
Terjadinya ionisasi HCl oleh air: HCl + H2O H3 O+ + Cl-
Solven polar mampu mensolvat molekul dan ion melalui gaya interaksi dipol, khususnya
pembentukan ikatan hidrogen, yang menyebabkan kelarutan zat.
Melarutkan solute nonpolar dengan tekanan internal yang sama melalui interaksi dipol induksi.
Molekul solut berada dalam larutan oleh gaya lemah van der Waals-London.
Minyak dan lemak larut dalam karbon tetraklorida, benzena, dan minyak mineral. Basa alkaloid
dan asam lemak larut pula dalam solven nonpolar.
Dapat menyatukan larutan polar dan non polar, sehingga sifat ini banyak
ditemukan di emulgator.
Keton dan alkohol dapat menginduksi derajat polaritas dalam molekul solven nonpolar, karena itu
benzena yang mudah terpolarisasi menjadi larut dalam alkohol.
Senyawa semipolar dapat berlaku sebagai solven perantara (intermediate solvent) untuk
bercampurnya cairan polar dan nonpolar.
Aseton (senyawa turunan keton) meningkatkan kelarutan eter dalam air. Propilenglikol menambah
kelarutan campuran air dengan minyak permen dan air dengan benzilbenzoat.
dapat melarutkan->
Tetapan elektrik
yang dimilikinya
Nilai tetapan dielektrik bisa digeser apabila memiliki suatu pelarut KOSOLVEN -> pencampuran 2 senyawa
campur. Contoh etanol tetapan dielektriknya 30, tapi ketika sudah murni yang memungkinkan pergeseran
dicampur dengan air menjadi etanol 60%, atau etanol 70% tetapan konstanta dielektrik untuk mempunyai
dielektriknya akan bergeser ke nilai yang lebih tinggi. Hal tersebut konstanta yang baru
diakibatkan oleh air tetapan dielektrik yang lebih tinggi dari etanol.
Apakah larutan yang memiliki polaritas yang berbeda akan tetep bercampur ?
Jawabnnya tergantung, hal ini berhubungan dengan konsep kelarutan like dissolve like,
biasanya senyawa yang bersifat polar akan larut dengan senyawa yang bersifat polar . dst.
Namun hal ini bisa terjadi jika tetapan elektrik senyawa tersebut saling mendekati atau
hampir sama maka mungkin saja dapat tercampur walaupun memiliki polaritas yang
berbeda. Karena suatu kepolaran juga dipengaruhi oleh tetapan listriknya tersebut.