Anda di halaman 1dari 44

Kelarutan Dan

gejala distribusi

Helen Nabila
Husnul Ma’rifah
Mardiana Ekayani
Rosa Ninty Oktamadila
Sita Wulandari
1. Prinsip Umum Kelarutan dan Gejala Distribusi
2. Interaksi Pelarut-Zat Terlarut
3. Kelarutan Gas dalam Cairan
4. Kelarutan cairan dalam cairan
5. Kelarutan zat padat dalam cairan
6. Distribusi zat terlarut diantara pelarut pelarut tidak campur

2
Prinsip umum kelarutan dan gejala
distribusi

LARUTAN ?

4
PRINSIP UMUM
Larutan jenuh Larutan

adalah suatu larutan di mana merupakan suatu


zat terlarut berada dalam
campuran dari dua atau
kesetimbangan dengan fase
lebih komponen
padat ( zat terlarut )
membentuk dispersi
molekuler yang homogen

5

KELARUTAN ?

6
KELARUTAN
Kelarutan didefinisikan dalam besaran kuantitatif
sebagai konsentrasi zat terlarut dalam larutan
jenuh pada temperature tertentu, dan secara
kualitatif didefinisikan sebagai interaksi spontan
dari dua atau lebih zat untuk membentuk disperse
molekul homogen.

7
FAKTOR KELARUTAN
1. sifat fisika dan kimia zat terlarut dan pelarut,
2. temperature,
3. Tekanan,
4. pH larutan

untuk jumlah yang lebih kecil, bergantung pada hal


terbaginya zat terlarut

8
Prinsip umum dari kelarutan ini bisa dirangkum dalam 3 point yaitu:
‐ Larutan jenuh adalah suatu larutan di mana zat terlarut berada
dalam kesetimbangan dengan fase padat.
‐ Larutan tidak jenuh atau hampir jenuh adalah suatu larutan
yang mengandung zat terlarut dalam konsentrasi di bawah
konsentrasi yang dibutuhkan untuk penjenuhan sempurna
pada temperature tertentu.
‐ Larutan lewat jenuh adalah suatu larutan yang mengandung
zat terlarut dalam konsentrasi lebih banyak daripada yang
seharusnya ada pada temperature tertentu, terdapat juga zat
terlarut yang tidak larut.

9
GEJALA DISTRIBUSI

10
Fenomena Distribusi
‐ Suatu zat dapat larut dalam dua macam pelarut yang
keduanya tidak saling bercampur. Jika ada kelebihan
cairan atau suatu zat padat ditambahkan kedalam
campuran dari dua cairan tidak bercampur, zat itu akan
mendistribusikan diri diantara dua fase sehingga
masing-masing menjadi jenuh. Jika zat itu ditambahkan
kedalam pelarut tidak bercam
‐ pur dalam jumlah yang tidak cukup untuk menjenuhkan
larutan, maka zat tersebut akan didistribusikan diantara
kedua lapisan dengan konsentrasi tertentu
11
Pengaruh Distribusi
‐ artinya membawa bahan obat terarah kepada
tempat kerja yang diinginkan dari segi terapeutik.
‐ Dalam bidang farmasi
‐ fenomena distribusi ini sangat penting
‐ Aplikasi dalam bidang farmasi adalah untuk
pembuatan lotion dan mempengaruhi penetrasi
salep

12
Masih semangatkan ????

13
INTERAKSI PELARUT-ZAT
TERLARUT

14
Pelarut polar
‐ polaritas ‐ Kemampuan ‐ Perbedaan
yang zat terlarut sifat
direfleksikan membentuk keasaman dan
dalam dipol ikatan kebasaan dari
momen yang hydrogen konstituen
tinggi dalam hal
donor
akseptor lewis

15
Mekanisme pelarutan
‐ Disebabkan karena tingginya tetapan dielektrik yaitu sekitar 80 untuk air,
pelarut polar mengurangi gaya tarik-menarik antara ion dalam kristal
yang bermuatan berlawanan seperti natrium klorida

‐ Pelarut polar memecahkan ikatan kovalen dari elektrolit kuat dengan


reaksi asam basa

‐ pelarut polar mengsolvasi molekul dan ion dengan adanya gaya interaksi
dipol, terutama pembentukan ikatan hydrogen, yang menyebabkan
kelarutan dari senyawa tersebut.
16
Pelarut non polar
1. Melarutkan zat terlarut non polar dengan tekanan
dalam yang sama melalui interaksi dipol induksi
2. Molekul zat terlarut tetap berada dalam larutan
dengan adanya jenis gaya van deur Waals-London
yang lemah
3. Misal minyak dan lemak larut dalam karbon
tetraklorida, benzene

17
Pelarut semi polar
1. Pelarut semipolar (seperti keton dan alcohol) dapat
MENGINDUKSI satu DERAJAT POLARITAS tertentu
dalam molekul pelarut nonpolar, sehingga menjadi
dapat larut dalam alcohol, contohnya benzene yang
mudah dapat dipolarisasikan
2. senyawa semipolar dapat bertindak sebagai
pelarut perantara yang dapat menyebabkan
bercampurnya cairan polar dan nonpolar.

18
Contoh :
‐ obat yang tak larut sering dibuat sebagai suspense,
disini ada keseimbangan antara partikel padat
dengan larutan jenuhnya. Sebagai contoh adalah
suspense Proain Penicilin. Dengan penambahan
Procain HCl yang mudah larut dalam air akan
mengurangi penicillin ion dalam larutan, karena
produk kelarutan suatu senyawa pada suhu
konstan adalah tetap.

19
KELARUTAN GAS DALAM
CAIRAN
gas akan larut dalam cairan jika mirip kepolarannya
sehingga saling melarutkan
20
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

‐ tekanan : tekanan gas diatas carian naik maka kelarutan akan


bertambah
‐ suhu : jika suhu naik, maka kelarutan akan turun
‐ adanya garam : penambahan garam ( gas terlarut ) maka akan
membebaskan zat terlarut
‐ reaksi kimia : gas tertentu karena memberikan reaksi kimia
kelarutannya menjadi lebih besar

21
Hukum Henry :
‐ C2 = σp

C2 = konsentrasi gas terlarut dalam gram/liter
pelarut.
p = tekanan parsial gas yang tidak terlarut di
atas larutan dalam mm Hg.
σ = tetapan perbandingan untuk lrutan tertentu
yang sedang diselidiki. (Koefisien kelarutan)

22
KELARUTAN CAIRAN DALAM CAIRAN

23

‐ Ketika suatu cairan dicampur
dengan cairan lain maka
dapat terjadi kondisi
ketergantungan kepolaran:
‐ tercampur sempurna
‐ tercampur sebagian

24

‐ Dalam Hukum raoult, bila larutan di anggap
mendekati ideal, tekanan dalam ( kal/cm3) di
peroleh dengan menggunakan persamaan;
‐ Pi

‐ Hv panas penguapan
V = volume molar cairan pada temperature T

25

‐ Contoh:
‐ Panas penguapan molar air pada 25oC adalah
10.500 kal dan V kira-kira 18,01 cm3.
Konstanta gas R adalah 1,987 kal/mol derajat.
Hitung tekanan dalam dari air?

26

Jawaban

Dik : T = 25oC + 273,16o = 298,16o K =


298,2o K

Pi = 550 kal/cm3

27
KELARUTAN ZAT PADAT DALAM CAIRAN

28
KELARUTAN
ELEKTROLIT
LARUTAN LEMAH LARUTAN
Vestibulum
IDEAL YANG NON
congueIDEAL
DIPENGARU
HI PH

29
Larutan Ideal

‐ Faktor yang berpengaruh


‐ Temperatur
‐ titik leleh zat padat,
‐ panas peleburan molar ΔHf

30
Contoh:

‐ Berapakah kelarutan naftalen dalam larutan idel


20oC, jika titik leleh naftalen 80oC, dan panas
peleburan molar 4500 kal/mol?

31
JAWABAN

‐ T = 20oC + 273 = 293oK


‐ To = 80oC + 273 = 353oK

X2 = 0,27

32
Larutan NON Ideal

‐ dinyatakan dalam persamaan berikut

33
Kelarutan Elektrolit Lemah Yang dipengaruhi pH

‐ Sebuah larutan yang homogen yang jernih untuk


mencapai keefektifan yang maksimum,
pembuatannya harus disesuaikan dengan pH
maksimum. pH maksimum dari larutan ini
bergantung dari sifat keelektrolitan dari zat terlarut.

34
A. Asam Tidak Terdisosiasi

‐ pHp = pH di mana di bawah pH ini obat akan terpisah dari larutan sebagai asam tidak
terdisosiasi
S = konsentrasi molar awal
So = konsentrasi molar dari asam tidak terdisosiasi

35
contoh
‐ Di bawah pH berapakah fenobarbital bebas mulai
memisah dari larutan yang mempunyai konsentrasi
awal 1 gram natrium fenobarbital per 100 ml pada
suhu 25oC. Kelarutan molar So fenobarbital adalah
0,0050 dan pKa = 7,41 pada suhu 25oC. BM
fenobarbital yaitu 254.

36
JAWAB

37
Basa Lemah

‐ di mana:
‐ S = konsentrasi obat yang mula-mula ditambahkan sebagai garam
So = kelarutan molar basa bebas dalam air
pHp = pH dimana di atas pH tersebut obat mulai mengendap sebagai basa
bebas.

38
Contoh dari larutan zat padat dalam cairan:

‐ Garam yang dilarutkan di dalam air.

‐ Natrium sulfat berada dalam bentuk hidrat Na2SO4

39
DISTRIBUSI ZAT TERLARUT
DIANTARA PELARUT
YANG TIDAK BERCAMPUR
kedua pelarut yang tidak saling bercampur
dimasukkan solut yang dapat larut dalam kedua
pelarut tersebut maka akan terjadi pembagian
kelarutan 40
KOEFISIEN DISTRIBUSI

‐ C1 dan C2 adalah konsentrasi kesetimbangan zat


dalam pelarut1 dan pelarut2

41
contoh
‐ Jika asam borat didistribusikan diantara air dana
amil alcohol pada 25⁰C , konsentrasi dalam air
ternyata 0,0510 mol/liter dan dalam amil alcohol
adalah 0,0155 m0l/liter. Berapakah koefisien
distribusi?


42
JAWAB

43
44

Anda mungkin juga menyukai