Anda di halaman 1dari 22

Fenomena Kelarutan &

Distribusi
Zulfiayu
Poltekkes Kemenkes Gorontalo
Pendahuluan
• Larutan adalah sediaan cair yg mengandung satu atau
lebih zat kimia (obat) yang terlarut, misalnya
terdispersi secara molekuler dalam pelarut yang saling
bercampur.
• Jaminan keseragaman dosis dan memiliki ketelitian
yang baik jika diencerkan atau dicampur
Pendahuluan
• Hal yg diperhatikan dalam formulasi dan pembuatan
bentuk sediaan cair :kelarutan, stabilitas,
pengawetan,kontrol kekentalan dan penampilan
sediaan secara keseluruhan
Tujuan Pembelajaran
• Mhs mampu menjelaskan pengertian larutan dan
penggolongan larutan
• Mekanisme terjadinya kelarutan zat dlm pelarut serta
faktor-faktor yg mempengaruhi eklarutan zat
• Mempu menjelaskan dan menghitung kelarutan tiap
fase dlm larutan
• Mampu menjelaskan dan emnghitung koefisien
distribusi zat dlm campuran pelarut yg tidak saling
bercampur
DASAR-DASAR LARUTAN
DAN KELARUTAN
Look the difference
Larutan
• Adalah campuran homogen yg terdiri atas satu atau
lebih zat terlarut dalam pelarut yg sesuai membentuk
sistem termodinamika yg stabil secara fisika dan kimia
dimana zat terlarut terdispersi dalam sejumlah pelarut
tsb.
• Sirup obat, mouthwash, tetes hidung, tetes telinga,
tetes mata, gargle, betadine dll
Keuntungan
• Campuran homogen shg zat aktif terdistribusi scr
merata (keragamaan kadar)
• Dosis larutan dapat lebih mudah divariasikan krn
dapat ditakar dgn sendok takar
• Mengurangi iritasi lambung
• Aksi obat dipercepat dibanding serbuk dan tablet
• Mudah diberikan epwarna, pengaroma, pemanis shg
penampilan menarik
• Mudah diberikan pd anak2 dan apsien yg sukar
menelan
Keuntungan
• Obat penggunaan luar lebih mudah dan merata
dioleskan jika dicampur dlm bentuk larutan
• Dapat menggunakan takaran rumah tangga yg umum
• Kilauan jernih menhasilkan penampilan yg menarik
• Keseragaman dosis pasti
• Relatif lebih aman
Penggolongan larutan
Larutan Ideal
• Tidak ada perubahan sifat dari komponen (selain dari
pengenceran) ketika zat becampur membentuk
larutan
• Tidak ada panas yang diserap dan dilepaskan selama
proses pencampuran
• Tidak ada penyusutan volume
Kelarutan
Kuantitatif : konsentrasi zat terlarut dalam larutan jenuh
pada suhu tertentu
Kualitatif : interaksi spontan dari dua atau lebih zat
untuk membentuk dispersi molekul yang homogen
Contoh :
• Melarutkan gula
• Melarutkan garam
Jenis larutan
1. Larutan jenuh : suatu larutan dimana zat terlarut dalam
kesetimbangan (tepat larut dalam batas kelarutannya) dgn fase
pelarutnya
2. Larutan tidak jenuh atau hampir jenuh : suatu larutan yg
mengandung zat terlarut dalam konsentrasi di bawah
konsentrasi yg dibutuhkan untuk penjenuhan sempurna pada
temperatur tertentu
3. Larutan lewat jenuh : suatu larutan yg mengandung zat terlarut
dalam kosnentrasi yg banyak pada suhu tertentu sehingga
terdapat zat terlarut yang tidak dapat larut lagi
Istilah kelarutan
Interaksi Pelarut-Zat terlarut

Interaksi zat terlarut dgn pelarutnya : like dissolves like


1. Pelarut Polar : senyawa ionik berdasarkan pemecahan ikatan
kovalen dan mengurangi daya tarik menarik antara ion-ion
elektrolit
2. Pelarut Non Polar : senyawa non polar mll interaksi dipol induksi
3. Pelarut Semi Polar : dpt menginduksi derajat polaritas dalam
molekul non polar
Pelarut Polar
Kelarutan obat sebagian besar disebabkan oleh polaritas dari pelarut yaitu
oleh momen dipolnya. Pelarut polar melarutkan zat terlarut ionik dan zat
polar lain.
Pelarut polar seperti air bertindak dgn mekanisme sbb :
• Disebabkan karena tingginya tetapan dielektrik yaitu sekitar 80 untuk
air. Pelarut polar mengurangi gaya tarik-menarik antara ion dalam kristal
yang bermuatan berlawanan seperti natrium klorida. Contoh : kloroform
mempunyai tetapan dielektrik 5 dan benzene sekitar 1 atau 2, OKI
senyawa ionik praktis tidak larut dlm pelarut ini.

• Pelarut polar memecahkan ikatan kovalen pd elektrolit kuat dgn rekasi


asam basa karena pelarut ini bersifat amfiprotik
Polaritas beberapa pelarut dan zat terlarut
Faktor2 yg mempengaruhi kelarutan

1. Sifat dari solute dan solvent


2. Cosolvensi
3. Kelarutan
4. Temperatur
5. Salting out
6. Salting ini
7. Pembentukan kompleks
Kecepatan Kelarutan

1. Ukuran partikel
2. Suhu
3. Pengadukan
Some empirical relationship between physicochemical
propertities and solubility

1. Melting point
2. Type of chemical substituent groups and the
substituent position
3. pH dependent
Formulation methods to
enhance/optimise solubility
1. Appropriate selection of drug salt
2. Optimasation of the pH of the formulation
3. Use of co-solvents
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai