Anda di halaman 1dari 35

FARMASI

FISIK
Yuneka Saristiana, M. Farm., Apt
Rencana Pembelajaran Semester
Penilaian
UTS 50%
Keaktifan
20%
Kuis, menjawab pertanyaan

Tugas 20%
Kehadiran
10%
FARMASI FISIKA
KONSEP
• PADAT
• LIKUIDA
• SEMISOLID
TEKNOLOGI
FARMASI

• KONVENSIONAL
• INKONVENSIONAL
FARMASI PENGHANTARAN
KIMIA FISIKA OBAT (DDS)
FISIKA

• BIOFARMASI
• FARMAKOKINETIK
EFEKTIVITAS
• FARMAKOLOGI
• FARMAKOTERAPI
KONSEP
OBAT SISTEM ?
BAHAN OBAT  SEDIAAN  PENGHANTARAN  TARGET TERAPI
FARMASI FISIKA
Farmasi fisika adalah: prinsip-prinsip kimia fisika untuk mengungkapkan atau memahami
fenomena proses dalam sistem farmasetika.
Peran farmasi fisika adalah untuk menjawab permasalahan formulasi.
ASPEK : Studi sistem dan sifat
· Bahan obat : Molekul  Partikel  Sistem kristal
· Sediaan obat: - padat, cair, semi solid
- sistem dispersi : molekul, koloid, emulsi, suspensi
 Sistem penghantaran obat  Efek terapi
Pendahuluan
 Farmasi Fisika merupakan ilmu yang menggabungkan
ilmu Fisika dengan ilmu Farmasi.
 Ilmu Fisika mempelajari sifat-sifat fisika suatu zat,
berupa sifat molekul maupun tentang sifat turunan
suatu zat.
 Sedangkan ilmu Farmasi mempelajari cara membuat,
memformulasi senyawa obat menjadi sebuah sediaan
jadi yang dapat beredar di pasaran.
 Gabungan ilmu ini menghasilkan sediaan farmasi yang
berstandar baik, berefek baik, dan mempunyai
kestabilan yang baik.
 Setelah mempelajari mata kuliah ini,
mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan
cara pengujian sediaan obat berdasarkan
sifat fisika molekul obat.

 Secara khusus:
 mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan
dasar-dasar Farmasi Fisika serta mampu
menjelaskan sifat fisik molekul obat. Untuk
mencapai tujuan ini maka sebelum mengambil
mata kuliah Farmasi Fisika, mahasiswa
diharapkan telah memahami mata kuliah
Fisika.
Larutan & Kelarutan
Pendahuluan
a. CAMPURAN
Ketika 2 zat berbeda dalam satu wadah, ada kemungkinan :
1. Bereaksi : terbentuk zat baru
2. Bercampur : terbentuk zat yg sifatnya realatif sama
3. Tidak bercampur
Suatu zat dikatakan bercampur, jika terdistribusi pada wadah yang sama shg
bersentuhan satu sama lain dan interaksi antar partikel.
● Campuran gas-gas
● Campuran gas-cair
● Campuran gas-padat
● Campuran cair-cair
● Campuran cair-padat
● Campuran padat-padat.
KLASIFIKASI ZAT

Unsur
Zat tunggal:
Senyawa
Materi larutan
Campuran koloid
Suspensi
Larutan : campuran yang homogen dari 2 jenis zat atau lebih (mempunyai bag
yg sama)

Komponen larutan : - zat pelarut (solvent)


- zat terlarut (solute)

Contoh larutan : a) 1 gr gula dlm 1000 ml air : lart gula


b) 10 ml alkohol dalam 100 ml air

● Pelarut Air, jika tanpa ket.


● Zat organik > sbg pelarut organik (mis: petroleum, alcohol (pelarut universal),
ether dll)
● Zat-zat dengan struktur kimia yang mirip umumnya dapat saling bercampur
dengan baik, sedangkan zat-zat yang struktur kimianya berbeda umumnya
kurang dapat saling bercampur (like dissolves like).
● Larutan tidak hanya berbentukcair, tetapi juga
berbentuk gas dan padat.
● berbentuk gas : udara yang merupakan campuran dari
berbagai jenis gas terutama gas nitrogen dan oksigen
● berbentuk padat: emas 22 karat yang merupakan
campuran homogen dari emas dengan perak
Sifat Larutan

● Tidak ada bidang batas antar komponen


penyusunnya
● Antara partikel solven dan solute tidak bisa
dibedakan
● Komponen yang paling banyak dianggap sebagai
pelarut. Jika larutan berbentuk cair, maka air yang
dianggap sebagai pelarut
● Komposisi diseluruh bagian adalah sama
Jenis larutan elektrolit dan non elektrolit

● Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat


menghantarkan listrik
● Contoh: larutan garam dapur, larutan asam asetat,
larutan asam sulfat, air laut, air sungai, larutan kapur
sirih, dan larutan tawas
● Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik
● Contoh: larutan gula, larutan urea, dan larutan alkohol
Daya hantar listrik larutan elektrolit bergantung pada jenis
dan konsentrasinya.
 Larutan yang mempunyai daya hantar relative baik walaupun
konsentrasinya relative kecil: elektrolit kuat. Contoh:
larutan garam dapur, larutan asam sulfat, dan larutan
natrium hidroksida
 Larutan yang mempunyai daya hantar rendah meskipun
konsentrasinya besar: elektrolit lemah. Contoh: larutan
asam asetat, larutan ammonia
 Pada konsentrasi yg sama, larutan elektrolit kuat
menghantarkan listrik lebih baik daripada elektrolit lemah
Hantaran listrik dalam suatu larutan dapat diukur dengan alat
konduktometer atau konduktivitimeter
 Satuan daya hantar = ohm-1
 Atau dalam SI = Siemens disingkat S
Elektrolit dan ikatan kimia

1. Senyawa ion
● Senyawa ion terdiri atas ion. Contoh NaCl.
● Jika dilarutkan maka ion dapat bergerak bebas dan larutan dapat
menghantarkan listrik
● Semua senyawa ion yang larut dalam air merupakan elektrolit kuat
● Kristal senyawa ion tdk menghantarkan listrik, tapi jika dilelehkan
bisa menghantarkan listrik
Elektrolit dan ikatan kimia

2. Senyawa kovalen polar


● Air merupakan pelarut polar
● Jika zat terlarut yang bersifat polar dilarutkan dengan
air maka terdapat gaya tarik-menarik yang cukup kuat
sehingga dapat memutuskan salah satu ikatan
membentuk ion: hidrolisis
● Contoh: berbagai jenis asam dan basa
JENIS LARUTAN:
● Larutan tak jenuh: larutan yang mengandung solute (zat terlarut)
kurang dari yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Atau
dengan kata lain, larutan yang partikel- partikelnya tidak tepat
habis bereaksi dengan pereaksi (masih bisa melarutkan zat).
● Larutan jenuh : suatu larutan yang mengandung sejumlah solute
yang larut dan mengadakan kesetimbangn dengan solut padatnya
● Larutan lewat jenuh : suatu larutan yang mengandung lebih banyak
solute daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh. Atau dengan
kata lain, larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut
sehingga terjadi endapan.
DEFINISI KELARUTAN

• Kelarutan atau solubilitas adalah kemampuan suatu zat


kimia tertentu, zat terlarut (solute), untuk larut dalam
suatu pelarut (solvent) pada suhu tertentu. Kelarutan
dinyatakan dalam jumlah maksimum zat terlarut yang larut
dalam suatu pelarut pada kesetimbangan.
Faktor- faktor yg mempengaruhi
kelarutan zat padat dlm cairan:

1. Pengaruh pH
2. Pengaruh polaritas pelarut
3. Pengaruh Kosolven
4. Pengaruh Ukuran partikel
5. Pengaruh Polimorfisme
Pengaruh pH

● Pengaruh senyawa terionisasi dlm air sangat dipengaruhi


oleh pH
● Kelarutan senyawa non elektrolit yg tdk terionisasi dlm
air hanya sedikit dipengaruhi pH
● Peningkatan pH dpt meningkatkan kelarutan senyawa
asam lemah dan penurunan pH dpt meningkatkan
kelarutan senyawa basa lemah.
Pengaruh Polaritas Pelarut
● Polaritas molekul pelarut dan zat terlarut dpt
mempengaruhi kelarutan
● Molekul zat terlarut polar akan terlarut pd pelarut
polar
● Molekul zat terlarut non polar akan terlarut pd pelarut
non polar.
Pengaruh Kosolven
● Kosolvensi merupakan suatu fenomena dimana zat
terlarut memiliki kelarutan yg lebih besar dlm
campuran pelarut dibandingkan dlm satu jenis
pelarut.
● Kosolven : pelarut yg digunakan dlm kombinasi utk
meningkatkan kelarutan solut.
Pengaruh Ukuran Partikel
● Ukuran partikel dpt mempengaruhi kelarutan
karena semakin kecil ukuran partikel, rasio antara
luas permukaaan dan volume meningkat
● Meningkatnya luas permukaan memungkikan
interaksi antara solut dan solven lebih besar.
Pengaruh Polimorfisme
● Polimorfisme adl kapasitas suatu senyawa untuk
terkristalisasi menjadi lebih dari satu jenis bentuk kristal.
● Perubahan dari satu bentuk kristal ke bentuk yg lain
adalah reversibel enantiotropik
● Bentuk polimorfisme mempengaruhi : warna, kelarutan,
TLdll
● TL merupakan salah satu faktor yg mempengaruhi
kelarutan, maka polimorf akan memiliki kelarutan yg
berbeda.
Dlm sistem pelarutan, ada kemungkinan interaksi :

1. Zat terlarut bereaksi dg pelarut. ---> zat baru


contoh : asam dan basa dalam air -->Asam
SO2 + H2O ------ H2SO4

2. Zat terlarut berinteraksi kuat dg pelarut. Terutama jika terlarut bersifat ion atau
molekul polar dan pelarut juga bersifat polar, maka terdapat gaya dipol antara pelarut
dan terlarut yg lbh besar dr gaya dipol dipol antara molekul pelarut. Akhirnya terjadi
solvasi yaitu pengurungan zat terlarut oleh molekul pelarut.
Jika pelarutnya air --- Hidrasi
Contoh : NaCl dalam air, Glukosa dalam air
3. Zat berinteraksi lemah dg pelarut, terutama jika molekul kedua zat
bersifat non polar, terdapat gaya tarik yg sangat lemah, shg proses
pelarutan lama di banding Solvasi.kedua zat dapat saling melarutkan
dlm berbagai komposisi ( miscible)
Contoh : Benzena dan CCl4

4. Zat tidak larut dalam pelarut.


Kelarutan sangat kecil /dianggap tdk larut (insolube) jika kelarutan <
0,1 gr dalam 1000 gr pelarut
Contoh : kaca dan plastik dalam air
Faktor yg Mempengaruhi Kelarutan
1. Suhu
● Pd Rx endotermik → panas yg diabsorpsi larutan akan meningkatkan
kelarutan
● Pd Rx eksotermik → panas yg diabsorpsi larutan akan menurunkan
kelarutan
2. Ukuran partikel
● Ukuran partikel mengecil → kelarutan 
● Luas permukaan → luas permukaan >> luas kontak >> kelarutan
● Ex: BaSO4 kelarutan meningkat 2 kali jika ukuran partikel diturunkan
dr 1,8 µm ke 0,1 µm
Pengaruh Tekanan
 Tekanan udara di atas cairan berpengaruh kecil thd
kelarutan padat dan cair. Jika tekanan parsial gas di
permukaan bertambah besar maka kelarutan gas akan
bertambah. Dg alasan ini pabrik minuman memberikan
tekanan CO2 tinggi agar konsentrasi CO2 di dalam
besar.
 Gas dapat larut dlm cairan karena sbgian molekul gas
di permukaan menabrak permukaan cairan itu dan ada
juga yg larut/ masuk ke dalamnya

Anda mungkin juga menyukai