Anda di halaman 1dari 5

Nama : Mita Krisna Dewi

1. larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang
jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan
zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan
disebut pelarut atau solven.
2. Keuntungan
a. Menurut DOM
 Sebagai bentuk pengobatan larutan mempengaruhi beberapa keuntungan
dibandingkan sediaan lain.
 Larutan sebagai campuran homogeny terdistribusi secara merata.
 Dosis dapat divariasikan.
 Beberapa obat mengiritasi mukosa lambung ketika diberikan dalam sediaan tablet
atau kapsul. Iritasi ini dapat dikurangi ketika obat diberikan dalam larutan karena
faktor pengenceran.
 Aksi obat terjadi cepat karena obat terabsorbsi lebih cepat ketika diberikan dalam
larutan.
 Sedian larutan mudah diberikan perasa, pemanis, dan pewarna. Keuntunan dalam
penyaluran, pengubahan untuk anak-anak atau pasien yang tidak dapat menelan tablet
atau kapsul dapat dimaksudkan untuk pemakaian luar dengan mudah jika diberikan
dalam larutan.
 Obat-obat paling baik disiapkan dalam larutan karena karakter fisika yang alami.
a. Menurut scobille’s
 Larutan adalah bentuk cairan yang paling popular pada pengobatan dengan alasan

: Pengobatan dijamin karena larutan bersifat homogeny

 Larutan dapat diberikan dengan menggunakan takaran atau rumah tangga yang
umum.
 Menunjukkan aksi cepat sebab tidak membutuhkan waktu bagi obat untuk melarutkan
setelah pemberian.
 Kejernihan dari larutan memberikan penampilan yang menarik.
3. Larutan yang dapat dianggap ideal adalah camputan benzene dan toluene. Ciri lain
larutan ideal adalah bahwa volumenya merupakan penjumalahan tepat volume
kompnen-komponen penyusunnya
4. Ada tiga tipe utama kesetimbangan kelarutan.

1. Pelarutan (disolusi) sederhana.


2. Disolusi disertai disosiasi. Ini adalah ciri khas garam. Konstanta kesetimbangan
dalam kasus ini dikenal sebagai produk kelarutan.
3. Pelarutan disertai reaksi. Ini adalah karakteristik pelarutan asam lemah atau basa
lemah dalam media berair dengan berbagai pH.
Pelarutan sederhana
Pelarutan padatan organik dapat dijelaskan sebagai kesetimbangan zat tersebut
sebagai padatan dan terlarutnya. Sebagai contoh, ketika sukrosa (gula pasir)
membentuk larutan jenuh

5.Kelarutan atau solubilitas adalah kemampuan suatu zat kimia tertentu, zat
terlarut (solute), untuk larut dalam suatu pelarut (solvent)[1] Kelarutan dinyatakan dalam
jumlah maksimum zat terlarut yang larut dalam suatu pelarut pada kesetimbangan.
Larutan hasil disebut larutan jenuh. Zat-zat tertentu dapat larut dengan perbandingan
apapun terhadap suatu pelarut. Contohnya adalah etanol di dalam air. Sifat ini lebih
dalam bahasa Inggris lebih tepatnya disebut miscible.

6. interaksi zat terlarut dengan pelarutnya didasarkan atas prinsip like dissolves like,
dimana zat ionik akan larut pada pelarut yang polar berdasarkan pemecahan ikatan
kovalen serta mengurangi gaya tarik-menarik antara ion-ion elektrolit.

Senyawa non polar dapat melarutkan solute non polar melalui interaksi dispol induksi.

Untuk pelarut semipolar dapat menginduksi derajat polaritas dalam molekul pelarut non
polar

7. Polaritas

Aturan yang terkenal yaitu like dissolves like berdasarkan pada observasi bahwa molekul
molekul dengan distribusi muatan yang sama dapat larut timbal balik, yaitu molekul
polar, akan larut dalam media yang serupa yaitu polar, sedangkan molekul nonpolar akan
larut dalam media nonpolar. Konsep polaritas kurang jelas apabila diterapkan pada
kelarutan yang rendah, terbentuk miseldan berbentuk hidrat padat.

Kosolven

Campuran pelarut untuk melarutkan zat tertentu banyak digunakan untuk membuat
larutan obat. Kosolven dapat dipandang sebagai modifikasi polaritas dari sistem pelarut
terhadap zat terlarut atau terbentuknya pelarut baru yang terjadinya interaksi tidak mudah
diduga dari individu pelarut masing masing dalam sistem campuran. Kosolven supaya
dibedakan dari fenomena yang sangat erat hubungannya seperti pelarut (solubilisasi) dan
hidrotopi.

Parameter

kelarutan Dikembangkan oleh hildbrand untuk sebagai alat meramal kelarutan cairan dan
substansi amorf dalam banyak macam pelarut dari industri.

Suhu

Kebanyakan senyawa farmasetis pada kenaikan suhu akan naik kelarutannya, kecuali
senyawa metilselulosa dan kalsium hidroksida. Proses eksoterm dapat digambarkan: Zat
terlarut + pelarut ↔ larutan + panas Sedangkan proses endoterm Panas + zat terlarut +
pelarut↔ larutan Jika pada peristiwa eksoterm, bila suhu dinaikan maka kelarutan zatnya
akan berkurang karena reaksi bergeser kekiri. Sedangkan pada peristiwa endoterm, bila
suhu dinaikkan maka kelarutan zatnya akan bertambah, karena reaksi bergeser ke kanan.

Salting out

Peristiwa pengendapan zat terlarut (biasanya zat organik) disebabkan oleh penambahan
jumlah besar garam yang sangat mudah larut pada larutan air dari senyawa organik.
Peristiwa ini merupakan kompetisi antara garam dan senyawa organik terhadap molekul
pelarut yaitu air. Contoh peristiwa ini adalah: camphora dan oleum menthae piperitae
dalam air aromatik. Larutan metilselulosa dalam air oleh penambahan NaCl. Mekanisme
peristiwa ini ialah bahwa interaksi metilselulosa dan air adalah inkompetible dengan
interaksi NaCldengan air dan sebagai hasil terjadi dehidrasi dari metilselulose dan
mengakibatkan peristiwa salting out.

Salting in

Ialah peristiwa bertambahnya kelarutan dari suatu senyawa organik dengan penambahan
suatu garam dalam larutannya. Sebagai contoh adalah globulin tidak larut dalam air tetapi
dapat larut dalam larutan garam encer dalam air.

Hidrotopi

Ialah peristiwa bertambahnya larutan suatu senyawa yang tidak larut atau sukar larut
dengan penambahan suatu senyawa lainyang bukan zat surfaktan (S.a.a.). Mekanismenya
mungkin salting in, kompleksasi atau kombinasi beberapa faktor.

Pembentukan kompleks

Ialah peristiwa terjadinya interaksi antara senyawa tak larut dengan zat yang larut dengan
zat yang larut dengan membentuk senyawa kompleks yang larut. Sebagai contoh larutan
iodium dalam larutan KI atau NaI dalam air. Disini terjadi senyawa kompleks Triiodida.
Juga larutan coffein didalam larutan natrii salisilat atau natrii benzoat dalam air. Senyawa
kompleks ini bersifat reversible, mudah terjadi disosiasi dan melepas zat aktifnya dan
memberi efek terapi.

Common ion

effect Obat yang tak larut sering dibuat sebagai suspensi, disini ada keseimbangan antara
partikel padat dengan larutan jenuhnya. Sebagai contoh adalah suspensi Procain Penicilin.
Dengan penambahan Procain HCl yang mudah larut dalam air akan mengurangi penicilin
ion dalam larutan, karena produk kelarutan suatu senyawa pada suhu konstan adalah
tetap.

Ukuran partikel

Efek ukuran partikel dari zat terlarut dalam sifat keterlarutan terjadi hanya bila partikel
mempunyai ukuran dalam sub mikro dan akan terlihat kenaikan kira kira 10% dalam
kelarutannya. Kenaikan ini disebabkan adanya enersi bebas permukaan yang bebas
permukaan yang besar dihubungkan dengan partikel yang kecil.

Ukuran dan bentuk molekul

Sifat sifat dapat melarutkan dari air sebagian besar disebabkan oleh ukuran yang kecil
dari molekulnya. Zat cair dapat mempunyai polaritas, konstante dielektrik dan ikatan
hidrogen dapat menjadi pelarut yang kurang bagi senyawa ionik, disebabkan ukuran
partikelnya lebih besar dan akan sukar bagi zat cair untuk menembus dan melarutkan
kristal. Bentuk dari molekul zat terlarut juga merupakan faktor didalam meneliti
keterlarutan. Keterlarutan yang tinggi dari amonia yang cocok tanpa ada kesukaran
berada didalam struktur dari air. Efek bentuk dari molekul zat terlarut terhadap
kelarutannya di dalam suatu pelarut lebih banyak merupakan efek entropi.

Struktur dari air

Struktur air merupakan anyaman molekul tiga dimensi dan struktur ikatan hidrogen
menentukan sifat sifat air dan interaksinya dengan zat terlarut. Strukturnya dapat
dimodifikasi secara kualitatif dan kuantitatif oleh banyak faktor seperti suhu, permukaan
dan zat terlarut. Struktur air adalah peka terhadap banyak faktor yang dapat memperkuat,
melemahkan, mengubah atau memecah seluruhnya. Faktor faktor ini termasuk suhu, zat
terlarut non polar, ion monovalen dan polivalen, s.a.a., makromolekul dan permukaan.

B. RESUME

4 wujud dari suatu senyawa

- Padatan (s)
- Cairan (I)
- Gas (g)
- Larutan (aq)

Cara membedakan larutan dengan senyawa lain , larutan yaitu campuran homogen
yang terdiri atas zat pelarut dan zat terlarut

Definisi kelarutan
Larut=> padatan berubah menjadi cairan dan kemudian bergabung dengan pelarut
membentuk suatu larutan yang homogen.
Kelarutan => jumlah maksimum zat terlarut yang dapat larut dalam suatu pelarut
Nilai s menunjukan jumlah gram zat terlarut yang dapat larut dalam 1 liter zat pelarut
Terdapat 3 jenis larutan :
1. Larutan tak jenuh => jumlah zat terlarut lebih sedikit dari jumlah zat yang mampu
dilarutkan oleh pelarut
2. Larutan tepat jenuh => jumlah zat terlarut sama dengan jumlah yang mampu
dilarutkan oleh pelarut
3. Larutan lewat jenuh => jumlah zat yang dimasukan lebih banyak dari jumlah zat
yang mampu dilarutkan oleh pelarut sehingga sebagian akan larut dan sebagian
tidak akan larut (membentuk endapan)

Tiap padatan punya nilai kelarutan (s) yang masing-masing semakin besar nilai
kelarutan. Semakin banyak padatan yang bisa larut dalam pelarut tersebut
(padatan tersebut semakin mudah larut)

Anda mungkin juga menyukai