Anda di halaman 1dari 21

KELOMPOK 2

LARUTAN
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Anggota-Anggota
1 NINNG MARETHA
01
2 MAULANAAJSJKJASDHJASHD
HERU MULYA

02
3 RUHUL QISTI

03
4 DELIA RAMADANI

5 DANDY FRANDICA
04
6 RAHMA ROMADONA
PENGERTIAN LARUTAN
Larutan adalah campuran homogen yang terdiri


dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih “
sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau
solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak
dari pada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut
atau solven.
Komposisi zat terlarut dan pelarut
dalam larutan dinyatakan dalam
konsentrasi larutan, sedangkan
proses
pencampuran zat terlarut dan pelarut
membentuk larutan disebut pelarutan
atau solvasi.

Larutan umumnya berfase cair (liquid = l)


dengan pelarut air, tetapi ada juga larutan
yang berfase padat (solid = s) seperti
kuningan, stainlesssteel, dan lain-
lain,ataupun gas (g) seperti udara.
Selain itu, cairan dapat pula larut
dalam
cairan lain, sementara gas larut dalam
B gas lain. Terdapat pula larutan padat,
misalnya aloi (campuran logam) dan
mineral tertentu.
.
Contoh larutan yang sering kita
jumpai yaitu garam atau gula
dilarutkan dalam air. Gas dilarutkan
dalam cairan, misalnya karbon A
dioksida atau oksigen dalam air.
Macam – Macam Larutan

01 LARUTAN TAK JENUH

02 LARUTAN JENUH
05

03 LARUTAN SANGAT JENUH


LARUTAN TAK JENUH
Larutan tak jenuh yaitu larutan yang mengandung solute (zat terlarut) kurang
dari yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Atau dengan kata lain,
larutan yang partikel- partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi
(masih bisa melarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi apabila bila hasil kali
konsentrasi ion <Ksp berarti larutan belum jenuh ( masih dapat larut).
LARUTAN JENUH

Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung


sejumlah solute yang larut dan mengadakan
kesetimbangn dengan solut padatnya. Atau dengan
kata lain, larutan yang partikel- partikelnya
tepat habis bereaksi dengan pereaksi (zat dengan
konsentrasi maksimal). Larutan jenuh terjadi apabila
bila hasil konsentrasi ion = Ksp berarti larutan tepat
jenuh.
LARUTAN SANGAT JENUH

Larutan sangat jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung lebih


banyak solute daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh.Atau
dengan kata lain, larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat
terlarut sehingga terjadi endapan. Larutan sangat jenuh
terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion >Ksp berarti larutan
lewat jenuh (mengendap).
BERDASARKAN BANYAK SEDIKITNYA ZAT
TERLARUT, LARUTAN DAPAT DIBEDAKAN MENJADI 2,
YAITU:

P EKAT
R U TAN
LA
Larutan pekat yaitu larutan yang
mengandung relatif lebih banyak solute
dibanding solvent.

N C ER
U TANE
Larutan encer yaitu larutan yang relatif LAR
lebih sedikit solute
dibanding solvent.
 
Berdasarkan Daya Hantar Listriknya Larutan Dibedakan
Dalam Dua Macam, Yaitu:

Larutan Elektrolit Larutan Non Elektrolit


Larutan elektrolit adalah larutan yang larutan yang tidak dapat
dapat menghantarkan arus listrik,
menghantarkan arus karena zat terlarutnya di
listrik dalam pelarut tidak dapat
menghasilkan ion-ion
Elektrolit kuat yaitu
(tidak mengion).
larutan yang mempunyai
daya hantar listrik yang
kuat, karena zat
terlarutnya didalam
pelarut
(umumnya air)

Elektrolit lemah larutan


yang daya hantar
listriknya lemah dengan
harga
derajat ionisasi
sebesar:O
KONSENTRASI LARUTAN
Konsentrasi larutan menyatakan banyaknya zat
terlarut dalam
sejumlah tertentu larutan. Secara fisika konsentrasi
dapat dinyatakan
dalam % (persen) atau ppm (part per million) = bpj
(bagian per juta).
Dalam kimia konsentrasi larutan dinyatakan dalam
molar (M), molal (m) atau normal (N).
A). PERSEN MASSA (% B/B)
Contoh :
Persen massa menyatakan perbandingan massa
zat terlarut (solute) terhadap massa larutan Berapa % gula dalam larutan
% Solute = 100 % yang di buat dengan melarutkan 20 g
gula dalam 90 g air.!
Rumus persen massa: Penyelesaian:
%Massa=(massa komponen)/(massa  
campuran)×100% % massa=(massa kompnen)/(massa
campuran) x 100%

%massa= 20/(20+90) x 100%

=18,1%
B). PERSEN VOLUM (% V/V)

Persen volum menyatakan perbandingan zat terlarut (solute)


terhadap volum larutan (solute) terhadap massa larutan =100 %

Rumus persen volume:


% volume=(volume komponen)/(volume campuran)×100%
 
Contoh soal:
Tentukanlah %volume alkohol dari suatu campuran 20ml alkohol
jika di campur 70 ml aseton!
 
Penyelesaian:
 
% volume=(volume komponen)/(volume campuran)×100%
 
% volume alkohol=20/(20+70)×100%=22,22%
C). Molaritas(M) Keterangan:
M : molaritas
Molaritas adalah jumlah mol n : mol
zat terlarut dalam 1 liter larutan. Dimensi v : volume
molaritas ialah mol/L atau mol L-¹ g : massa zat terlarut
p : massa jenis
Rumus molaritas : Mr : massa relatif zat terlarut
 M=n/v atau M= g/Mr × 1000/p

  Contoh soal:
Berapakah molaritas larutan yang dibuat dengan melarutkan 40 gram NaOH dalam 250 mL larutan?
(Ar Na=23, O=16 H=1)
Penyelesaian:
Menentukan Mr NaOH
  Menentukan molaritas / konsentrasi
Mr NaOH = 1. Ar Na + 1. Ar O + 1. Ar H Menentukan mol (n) NaOH
Mr NaOH = 1. 23 + 1. 16 + 1. 1 NaOH
Volume = 250 mL = 0,25 Liter
MrNaOH = 23 + 16 + 1 nNaOH =massa/mr
M NaOH = n/v
MrNaOH = 40 nNaOH = 40/40
M NaOH = 1/0,25
  nNaOH = 1 mol
M NaOH = 4 M
 
D) Molalitas (m)
Contoh soal:
Molalitas menyatakan jumlah mol zat Jika ke dalam 500 gram air
terlarut dalam setiap kilo gram (1000 ditambahkan 17,1 gram larutan gula
gram) pelarut. tebu
Rumus molalitas: (Mr = 342).Tentukan berapa nilai
  molalitas larutan tersebut ?
m= g/Mr × 1000/p
Pembahasan:
 
m= g/Mr × 1000/p
 
m = 17,1/342 × 1000/500
m= 0,1 m
E). Normalitas (N)
Contoh soal:
Berapa Normalitas untuk H2SO4 1M ?
Normalitas menyatakan
jumlah ekuivalen zat terlarut Penyelesaian:
H2SO4 => 2H+ + SO42-
dalam setiap liter larutan. H2SO4 1M = 1 mol / L
N= xnx  
Rumus N =BE = Mr / Banyaknya atom H yang di
Rumus normalitas: lepas atau di terima
  BE = 98 / 2 = 49
massa = mol x Mr = 1 x 98 = 98 gr
N= grek/v atau N = 98/49 x 1 = 2
N= 1000/v × g/Mr × velensi

50%
50%
f).Fraksi mol(X)

Fraksi mol menyatakan jumlah mol zat terlarut atau jumlah mol pelarut dalam jumlah mol total larutan.
Bila larutan terdiri dari dua buah komponen yaitu komponen A sebagai pelarut dankomponen B sebagai zat
terlarutnya.
X zat terlarut=(mol zat terlarut)/(mol zat terlarut+mol zat pelarut)
X pelarut=(mol pelarut)/(mol zat terlarut+mol zat pelarut)
X zat terlarut+pelarut=1

Contoh soal:
Dalam suatu larutan 24% massa naftalena dalam benzena,tentukanlah fraksi mol masing-masing
zat,jika diketahui Mr naftalen=346 dan Mr benzena= 46?
Misalkan larutan total=300g.
Penyelesaian:
 
*massa naftalena =24/100×100=24g
*mol naftalena =24g/(346g/mol)=0,069mol
*massa benzena =(300-24)g=276g.
*mol benzena =276g/(46g/mol)=6mol
*Xnaftalena =(0,069)/(0,069+6)
=(0,069)/(6,069)=0,01136
*Xbenzena =6/(0,069+6)=0,9886
G). Ppm (part per milion)

Menyatakan jumlah bagian komponen dalam sejuta bagian


campuran.
Rumus ppm:
 
Ppm massa= massa zat terlarut (komponen)/massa larutan
× 100%
 
Ppm volume = volume zat terlarut (komponen)/volume
larutan
(campuran) × 100%
Sifat dasar larutan adalah campuran yang bersifat homogen antara molekul,
atom ataupun ion dari dua zat atau lebih. Disebut campuran karena
susunannya atau komposisinya dapat berubah. Disebut homogen karena
K
susunanya begitu seragam sehingga tidak dapat diamati adanya bagian-
bagian yang
E
berlainan, bahkan dengan mikroskop optis sekalipun.Larutan berdasarkan
daya hantarnya dibagi menjadi dua yaitu larutan elektrolit dan larutan
S
non-elektrolit. Dan larutan elektrolit dibagi lagi menjadi dua yaitu larutan
elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Berdasarkan jenuh atau tidaknya larutan
I
dapat dibagi menjadi 3, yaitu larutan jenuh, larutan tak jenuh, dan larutan
kelewat jenuh. Berdasarkan sifat kualitatif, larutan dapat dibedakan menjadi
M
2, yaitu alrutan pekat dan larutan encer. Banyaknya zat terlarut (solute)
yang melarut dalam pelarut yang banyaknya tertentu untuk menghasilkan
P
suatu larutan jenuh disebut kelarutan (solubility) zat itu. Kelarutan umumnya
dinyatakan dalam gram zat terlarut per 100 mL pelarut, atau per 100 gram
U
pelarut pada temperatur yang tertentu. Jika kelarutan zat kurang
dari 0,01 gram per 100 gram pelarut, maka zat itu dikatakan tak larut
L
(insoluble). Dan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan antara lain jenis
zat terlarut, jenis pelarut, temperatur, dan tekanan.
A
 
N
Thank you
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai