0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
78 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang manifestasi klinis, diagnosis, dan penatalaksanaan akut limfoblastik leukemia (ALL). Beberapa gejala utama ALL adalah limfadenopati yang disebabkan oleh infiltrasi sel leukemia ke kelenjar limfe dan hematopoesis ekstramedular. Diagnosis pasti didapatkan dari hasil aspirasi sumsum tulang yang menunjukkan peningkatan limfoblast. Penatalaksanaan utama ALL meliputi pemberian sitostatika dan kortikosteroid.
Dokumen tersebut membahas tentang manifestasi klinis, diagnosis, dan penatalaksanaan akut limfoblastik leukemia (ALL). Beberapa gejala utama ALL adalah limfadenopati yang disebabkan oleh infiltrasi sel leukemia ke kelenjar limfe dan hematopoesis ekstramedular. Diagnosis pasti didapatkan dari hasil aspirasi sumsum tulang yang menunjukkan peningkatan limfoblast. Penatalaksanaan utama ALL meliputi pemberian sitostatika dan kortikosteroid.
Dokumen tersebut membahas tentang manifestasi klinis, diagnosis, dan penatalaksanaan akut limfoblastik leukemia (ALL). Beberapa gejala utama ALL adalah limfadenopati yang disebabkan oleh infiltrasi sel leukemia ke kelenjar limfe dan hematopoesis ekstramedular. Diagnosis pasti didapatkan dari hasil aspirasi sumsum tulang yang menunjukkan peningkatan limfoblast. Penatalaksanaan utama ALL meliputi pemberian sitostatika dan kortikosteroid.
Tipe A ditemukannya limfadenopati yang diakibatkan oleh : 1. Prognosis ALL akan memburuk bila diderita oleh : 1. Proses destruksi berlebihan 1. Laki-laki sel darah pada organ 2. Perempuan limfopoetik 3. Usia > 10 th 2. Proses hematopoesis ekstra 4. Usia < 10 th medular pada nodus limfatikus 2. Seorang laki-laki, berusia 4 th, 3. Proliferasi sel-sel dari organ didiagnosis ALL dengan hasil limfopoetik pemeriksaan sbb : Hb 11,4 mg/dL, 4. Infiltrasi sel leukemia kedalam trombosit 59 x 109 /L, leukosit 12, 99 x kelenjar limfe 10 9 /L dengan limfoblast 26 %. Beberapa faktor yang meningkatkan 6. Pemeriksaan penunjang berikut resiko terkena ALL adalah ... merupakan diagnosis pasti dari ALL 1. Lingkungan 2. Radiasi a. BMP 3. Paparan elektomagnetik b. Darah rutin 4. Virus c. Biopsi kelenjar d. Apusan darah tepi 3. Seorang laki-laki, berusia 3 th e. Serologi didiagnosis ALL dengan hasil 7. Pada pemeriksaan aspirasi sumsum pemeriksaan sbb : Hb 10,4 mg/dL, tulang penderita ALL ditemukan trombosit 60 x 109 /L, leukosit 12,99 x peningkatan sel darah yang khas yaitu: 109 /L dengan limfoblast 30 %. Faktor resiko kelainan genetik yang a. Limfoblast menyebabkan ALL antara lain : b. Eritroblast a. Sindrom down c. Myeloblast b. Sindrom patau d. Limfosit c. Sindrom edward e. Monosit d. Sindrom metabolik e. Sindrom cri du chat 8. Berikut merupakan penatalaksanaan penderita ALL ... 4. Penggolongan tipe ALL berdasar kriteria FAB membedakan menjadi L1 1. Pemberian sitostatika 2. Pemberian kortikosteroid dan L2 berdasar : 3. Tranfusi darah a. Adanya vakuola pada 4. Imunoterapi limfoblast b. Maturitas pada cell lineage yang dominan 9. Penilaian adanya leukemia dengan c. Variasi ukuran cell blast yang memperhatikan : ditemukan d. Hasil pengecatan citokimia 1. Waktu serangan (onset) pada preparat sumsum tulang penyakitnya e. Perbedaan granula pada sitoplasmanya 2. Menganalisa hasil hitung sel darah (CBC)
3. Observasi type cell lineage
yang dominan
4. Menilai maturitas dari cell
lineage yang dominan
10. Faktor-faktor yang memperburuk
prognosis ALL adalah ...
1. Umur pasien saat diagnosis <
2 th 2. Jumlah lekosit awal > 50.000/mm3 3. Respon terapi lambat 4. Terapi ALL L2