Disusun oleh :
dr. Yohannes Kurniawan Soeparno 22040322310003
Pembimbing :
Dr. dr. Fitri Hartanto ,Sp.A(K)
2. Konsep deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan anak tentu harus dapat
dilakukan disetiap jenjang lingkungan anak. Bagaimana konsep deteksi dini
secara berjenjang dapat dilakukan pada lingkungan layanan kesehatan anak
hingga anak mendapatkan intervensi dan instrumen apa saja yang dapat
digunakan di setiap jenjangnya ?
Konsep deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan anak terdiri dari 5 tahap, yaitu :
- Surveilans
Pada tahap ini dinilai untuk mengenal adanya tanda dan gejala dini (early warning
signs) pada populasi anak sehat secara umum di setiap waktu. Instrumen yang bisa
digunakan adalah buku KIA. Pada tahap ini yang perlu ditekankan adalah tahap ini
bersifat skrining bukan untuk menentukan diagnosa pasti. Bila hasil pada tahap ini
(+) akan dilanjutkan ke tahap pra skrining. Apabila tahap ini tidak dilakukan, akan
terjadi keterlambatan skrining, keterlambatan diagnostik, keterlambatan penanganan,
yang bisa berujung pada kegagalan penanganan. Tahap ini bisa dilakukan di
lingkungan keluarga dan masyarakat.
-Praskrining
Tahap ini ditujukan untuk memperluas cakupan dan mempercepat skrining.
Instrumen yang digunakan adalah buku Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini
Tumbuh Kembang Anak (SDIDTK). Pada instrumen ini terdapat pemeriksaan
pertumbuhan dan perkembangan yang disesuaikan dengan usia pertumbuhan dan
perkembangan anak. Tahap ini dapat dilakukan di Puskesmas oleh petugas kesehatan
-Skrining
Pada tahap ini dinilai untuk mengetahui tingkat resiko pada populasi anak yang
beresiko sesuai tahapan usia dengan menggunakan instrumen yang terstandardisasi.
Instrumen yang bisa digunakan adalah Denver II. Tahapan ini bisa dilakukan oleh
Dokter Spesialis Anak.
-Evaluasi Diagnostik
Pada tahap ini dinilai untuk proses evaluasi secara menyeluruh dan komprehensif
menggunakan instrumen yang terstandardisasi. Pada tahap ini bisa digunakan
instrumen buku DSM V.
-Manajemen Terapi
Penilaian manajemen terapi akan dilakukan oleh profesional sesuai bidangnya dan
berdasarkan bukti ilmiah (Evidence Based Medicine)