Anda di halaman 1dari 33

KEGAWATDARURATA

N NEONATUS
Dr. Ninik Ambarwati, SpA
Mengapa penting?
Mengenali neonatus yang berisiko

Deteksi dini kegawatan

Pertolongan cepat
Menghindari kerusakan lebih lanjut
Tumbuh kembang tidak terganggu
• Seorang bayi dengan tanda bahaya merupakan masalah serius
• Satu tanda bahaya tidak terdeteksi akan berkelanjutan pada
kegawatan yang lain
2

• Nilailah secepat mungkin bayi dengan tanda kegawatan


BEBERAPA KEGAWATDARURATAN NEONATUS

• BBLR
• Asfiksia BBL
• Hipotermi
• Hipoglikemia
• Ikterus
• Masalah Pemberian Air Minum
• Gangguan Nafas pada BBL
• Kejang pada BBL
• Infeksi Neonatal
• Rujukan dan Transportasi BBL
• Perdarahan
• Syok/renjatan
Pediatric Cardiopulmonary Arrest

100%
75 – 90 % 10%
10% Respiratory
Respiratory
75%

Survival rate
Shock
Shock
80%
7 – 11 %

Henti
Cardiac
Cardiac
Henti Napas
Kardiopulmonal

Almost all pediatric “codes” are of respiratory origin

Internal Data. B.C. Children’s Hospital, Vancouver. 1989. 5


Penyebab Kematian Neonatus, Bayi dan Balita
Penyebab kematian 0-59 bulan

Tetanus, 1.5 %
Tidak diketahui penyebabnya, 5.5 %

Meningtis, 5.1 %
Kelainan Penyebab kematian 0-28 hari
Kongenital4.9 %

Masalah Neonatal
36 % Pneumonia, 13.2 %

Diare, 17.2 %

Penyebab kematian 0-11 bulan


Tidak diketahui
penyebabnya, Meningtis, 4.5 %
3.7 %
Kelainan
Kongenital, 5.7 %

Pneumonia,
12.7 %
Masalah Neonatal Masalah neonatal :
46,2 % - Asfiksia
- BBLR/prematuritas
Diare,
- Infeksi, dll
15 %
Tetanus, 1.7 %
Sumber : Riskesdas 2007 6
Neonatus = masa transisi
risiko bahaya
Bagaimana bayi memperoleh oksigen sebelum lahir ?
Perubahan segera setelah lahir
• Cairan alveoli diserap
• Arteri dan vena umbilikus menutup
• Relaksasi pembuluh paru → PDA menutup

Mengapa VTP penting ?


Physiological changes at birth

Changes Time
• Breathing Seconds
• Blood flow Seconds
• Glucose homeostasis Minutes
• Temperature control Minutes
• Renal Hours – days
• GI tract Hours - days
Circulatory Adaptation

FETAL NEONATAL
CIRCULATION CIRCULATION
Pulmonary transition at birth

Fluid filled Air-filled


RESUSITASI
ASFIKSIA VS
NEONATUS

Apakah semua bayi butuh resusitasi ?


90 % transisi kehidupan intra ke ekstra uterin
lancar → butuh sedikit / tidak bantuan
10 % BBL butuh bantuan u mulai bernapas
1 % butuh resusitasi lengkap
Tindakan ABC = resusitasi
Ventilasi paru mrpkan tindakan paling penting dan
efektif pada resusitasi neonatus
Ciri spesifik neonatus !
LANGKAH- LANGKAH RESUSITASI NEONATUS

Identitifikasi faktor risiko


- antepartum
- intrapartum
Persiapan
- tenaga ( ? Orang )
- peralatan
- tempat
Langkah resusitasi
- penilaian → keputusan → tindakan
KONDISI JANIN
 Kehamilan multipel
 Pertumbuhan janin terhambat (PJT)
 Makrosomia
 Posisi janin abnormal
 Irama / frekuensi denyut jantung abnormal
 Malformasi janin
 Aktivitas janin menurun
 Polihidramnion
 Oligohidramnion
KONDISI PERSALINAN (INTRAPARTUM)
 Persalinan prematur, postmatur  Ketuban berbau
 Ibu demam  Tetani uterus
 Ibu hipotensi  Prolaps tali pusat

 Presentasi bayi abnormal  Solusio plasenta


 Korioamnionitis  Plasenta previa
 Persalinan cepat  Bedah kaisar cito
 Partus lama (> 24 jam)  Persalinan dengan forseps atau vakum
 Partus kala II lama (> 2 jam)
 Analgesik/anestesi saat persalinan
 Ketuban pecah dini (> 18 jam)
 Anomali plasenta
 Ketuban bercampur mekoneum
KONDISI NEONATUS STLH LAHIR

 Prematuritas, postmaturitas
 Nilai Apgar 1 menit rendah
 Nilai Apgar 5 menit rendah
 Kecil masa kehamilan
 Besar masa kehamilan
 Bayi berat lahir rendah
Yang perlu diperhatikan pada bayi
risiko tinggi :
• Identifikasi masalah klinis
• Upaya mencegah timbulnya masalah
• Pemantauan ketat
• Penatalaksanaan dini
Evaluation-Decision-Action
cycle
Evaluation

Action Decision
Faktor risiko yang terkait dengan kebutuhan tindakan
resusitasi neonatus
Ante partum :
DM, hipertensi, anemia,riwayat kematian janin,perdarahan,
infeksi maternal, ibu dengan penyakit sistemik, ketuban pecah
dini, poli dan oligo hidramnion, pre dan postmatur, gamelli,
Pertumbuhan janin terhambat,malformasi janin, gerakan janin
lambat, ibu minumobat ttt, hamil < 16 />35 th, tanpa
antenatal care.
Intra partum
operasi sesar, tindakan, presentasi abnormal, kelahiran kurang
bulan, persalinan presipitastus, korioamnionitis,partus lama,
kala II lama, bradikardi janin, DJJ tak teratur,penggunaan obat
narkotik, prolaps tali pusat, solusio plasenta , plasenta preevia
Resusitasi terintegrasi
• Berurutan (A-B-C-D)
• Simultan (bersamaan pada satu waktu: Penilaian
usaha napas, frekuensi denyut jantung dan tonus
serta tindakan resusitasi )
• Ketepatan waktu
• Koordinasi (antar penolong)
• Penilaian berulang
• Selalu bertanya: sudah optimalkah ?
Peralatan Resusitasi dalam keadaan siap pakai
• Perlengkapan penghisap
Balon penghisap (bulb syringe),Penghisap mekanik dan tabung
Kateter penghisap, 5F, 6F, 8F,10F, 12F, dan 14F
Pipa lambung no 8F dan semprit 20 mL
Penghisap mekonium
• Peralatan balon dan sungkup
Balon resusitasi neonatus yg dpt beri O2 90% sd 100%.
Sungkup ukuran bayi ckp bln dan krg bln (dgn tepi bantalan )
Sumber O2 dgn pengatur aliran ( ukuran sd 10 L/m ) dan tabung.
• Peralatan intubasi
Laringoskop ( daun lurus, no:0 (krg bulan) , no: 1 (cukup bulan).
Lampu cadangan dan baterai untuk laringoskop.
Pipa endotrakeal no: 2.5-, 3.0-, 4.0- mm diameter internal.
Stilet ( pilihan ), Gunting,Plester atau alat fiksasi pipa endrotrakeal.
Kapas alkohol, Alat pendeteksi CO2 atau kapnograf.
Sungkup larings (pilihan).
Lanjutan alat alat
Lain-lain
Sarung tangan dan pelindung lain
Alat pemancar panas atau sumber panas lainnya
Alas resusitasi yang keras
Jam (bila tersedia), Kain hangat
Stetoskop (dianjurkan dengan ukuran untuk bayi baru lahir)
Plester,1/2 atau ¾ inci
Monitor jantung dan oksimeter nadi dengan probe serta elektrodanya (bila tersedia di
kamar bersalin)
Orofaringeaal airways ( 0,00 dan ukuran 000 atau panjang 30- 40- dan 50mm )
t piece resusitator , jacson reess
• Untuk bayi sangat prematur
Sumber udara bertekanan
Blender oksigen untuk mencampur oksigen dan udara tekan
Oksimeter nadi dan probe oksimeter
Kantong plastik ( 1 galon ) atau pembungkus plastik yang dapat ditutup
Alat pemanas kimia
Inkubator transport untuk mempertahankan suhu bayi saat di pindah ke ruang
perawatan
Lanjutan alat alat
• OBAT-OBATAN
Epunefrin 1:10.000 ( 0,1 mg/mL) – 3mL atau ampul 10 mL.
Kristaloid isotonik ( NaCl 0,9% atau Ringer Laktat)
→ penambah volume-100 atau 250 mL.
Natrium bikarbonat 4,25 (5mEq/10mL) – ampul 10 mL.
Nalokson hidroklorida 0,4 mg/mL – ampul 1mL
→ atau 1,0mg/mL – ampul 2mL.
Dextrose 10 %, 250 mL.
Larutan NaCl 0.95 untuk bilas.
Pipa orogastrik, 5F (pilihan).
Kateter umbilikal, Sarung tangan steril
Scalpel/ gunting, Larutan yodium, Plester umbilikal
Kateter umbilikal 3,5 F, 5F
Three way stopcock, Semprit,1, 3, 5, 10, 20, 50mL
Jarum ukuran 25, 21, 18 atau alat penusuk lain tanpa jarum.
Persiapan pengendalian infeksi saat resusitasi

Infeksi Penyebab kematian terbanyak


ketiga di Indonesia

Pengendalian Infeksi, meliputi :

1 Kebersihan tangan

PENTING untuk dilakukan 2 APD


pengendalian infeksi
3 Sterilitas alat resusitasi
4 Kebersihan lingkungan
perawatan/pelayanan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai