1. Dalam riwayat At-Tirmidzi, dari ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,
َح َّتى ِإْن َك اَن ِم ْنُهْم َم ْن َأَتى ُأَّم ُه، َلَيْأِتَيَّن َع َلى ُأَّمِتي َم ا َأَتى َع َلى بني إسرائيل َح ْذ َو الَّنْع ِل ِبالَّنْع ِل: َقاَل َر ُسوُل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم
، َو َتْفَتِرُق ُأَّمِتي َع َلى َثاَل ٍث َو َس ْبِع يَن ِم َّلًة، َوِإَّن بني إسرائيل َتَفَّر َقْت َع َلى ِثْنَتْيِن َو َس ْبِع يَن ِم َّلًة، َع اَل ِنَيًة َلَك اَن ِفي ُأَّمِتي َم ْن َيْص َنُع َذ ِلَك
َم ا َأَنا َع َلْيِه َو َأْص َح اِبي: َوَم ْن ِهَي َيا َر ُسوَل ِهَّللا؟ َقاَل: َقاُلوا، ُك ُّلُهْم ِفي الَّناِر ِإاَّل ِم َّلًة َو اِح َد ًة
Artinya: “Pasti akan datang kepada umatku, sesuatu yang telah datang pada bani Israil seperti
sejajarnya sandal dengan sandal. Sehingga apabila di antara mereka (bani Israil) ada orang yang
menggauli ibu kandungnya sendiri secara terang-terangan, maka pasti di antara umatku ada yang
melakukan demikian. Sesungguhnya bani Israil terpecah menjadi tujuh puluh dua golongan dan
umatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan. Semuanya masuk ke dalam neraka.
kecuali satu golongan.”
Maksudnya ialah, bahwa umat-umat terdahulu (yaitu Yahudi dan Nasrani) sebelum umat
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mengalami perpecahan. Adanya tujuh puluh dua
golongan kesesatan, sedangkan jalan kebenaran itu hanya satu, tidak mengharuskan bahwa
jumlah orang yang berada dalam kesesatan itu lebih banyak daripada jumlah ahlus sunnah yang
berada di ataskebenaran.
Perbedaannya yakni, sama-sama itu adalah kebesaran Allah dan itu adalah sifat Allah, hanya
saja Tauhid memiliki memberikan peran manusia untuk mengesakan Allah, memberikan
manusia kesempatan dalam berbuat untuk mensyukuri dan menjalankan apa yang Allah telah
berikan, dan ciptakan.
3. Cara mengaplikasikan Amar ma’ruf Nahi Munkar di era Globalisasi dengan adanya:
a. Pendidikan dan Kesadaran: Mendorong pendidikan yang inklusif tentang nilai-nilai Islam
yang mendorong praktik amar ma'ruf nahi munkar. Hal ini dapat dilakukan melalui
kurikulum pendidikan formal, seminar, ceramah, dan program-program pendidikan lainnya
b. Budaya yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar sehingga tidak
memberikan beban dan juga perbuatan yang melenceng dari agama, dan selalu memberikan
kesan positif.
c. Tidak memaksakan kehendak atau keputusan orang lain, sehingga menimpulkan adanya
perpecahan.