Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH AGAMA ISLAM

BAB 6 ( MENJADI MUSLIM YANG BAIK )

NAMA : AGISCHA DEWI CHANDRA


KELAS : X MIPA 2

PENGAJAR : JUMIETI, S. PD
Umat Islam merupakan umat yang memiliki Alquran sebagai pedoman dan
petunjuk untuk menjalani kehidupan. Banyak hal yang terdapat di dalam
Alquran yang dapat menjadikan umat Islam menjadi manusia yang unggul, di
antaranya di dalam surat Al Anfal ayat 72 serta surat Al Hujurat ayat 10 dan 12.
Untuk dapat memahami tentang petunjuk yang terdapat di dalam Alquran, maka
umat Islam harus mampu membaca Alquran dengan benar (sesuai ilmu tajwid)
dan mampu menelaah isi Alquran dengan benar pula. Surat Al Anfal ayat 72
berisi petunjuk agar umat Islam menerapkan sikap mujahadah an nafs. Surat Al
Hujurat ayat 12 berisi petunjuk agar umat Islam menerapkan sikap husnuzan.
Sementara surat Al Hujurat ayat 10 berisi petunjuk agar umat Islam
membangun ukhuwah.

Mujahadah An Nafs
Mujahadah an nafs terdiri dari dua kata, yaitu mujahadah berarti
sungguh-sungguh dan an nafs berati nafsu atau diri. Sedangkan secara istilah,
mujahadah an nafs adalah satu bentuk kesungguhan untuk menjalankan
perintah Allah swt. dengan memenuhi segala kewajiban dan menjauhi larangan-
Nya secara lahir dan batin dengan wujud nyata berupaya melawan
(menundukkan) hawa nafsu atau perjuangan sungguh-sungguh atau jihad
melawan ego atau nafsu pribadi. Selain itu, mujahadah an nafs dapat juga
diartikan sebagai kontrol diri atau sikap menahan diri dari segala perilaku yang
dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Umat Islam harus senantiasa ber-mujahadah an nafs. Karena mujahadah
an nafs yang dilakukan secara istikamah akan menghasilkan keuntungan yang
besar, yaitu keridaan Allah swt.. Selain itu, manfaat ber-mujahadah an nafs
secara istikamah adalah dapat membangun pribadi atau karakter yang baik
dalam diri setiap muslim.
Allah swt. Berfirman :
‫ا َّن الَّذي َْن ٰامنُ ْوا وهَاجر ُْوا وجاهَ ُد ْوا باَموالهم واَ ْنفُسهم في سبيْل هّٰللا‬
ِ ِ َِ ْ ِ ِْ ِ َ ِْ ِ َ ْ ِ َ َ
ۤ
َ َ َ ِ ِ
‫ْض َوالَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْوا‬ ۤ ٰ ُ‫صر ُْٓوا ا‬َ َ‫َوالَّ ِذي َْن ٰا َو ْوا َّون‬
ٍ ۗ ‫ضهُ ْم اَ ْولِيَا ُء بَع‬ ُ ‫ك بَ ْع‬ َ ‫ول ِٕى‬
‫اجر ُْو ۚا َواِ ِن‬ ِ َ‫اجر ُْوا َما لَ ُك ْم ِّم ْن َّواَل يَتِ ِه ْم ِّم ْن َش ْي ٍء َح ٰتّى يُه‬ ِ َ‫َولَ ْم يُه‬
‫صر ُْو ُك ْم فِى ال ِّدي ِْن فَ َعلَ ْي ُك ُم النَّصْ ُر اِاَّل َع ٰلى قَ ْو ۢ ٍم بَ ْينَ ُك ْم َوبَ ْينَهُ ْم‬ َ ‫ا ْستَ ْن‬
‫م ْيثَا ۗ ٌ هّٰللا‬
ِ َ‫ق َو ُ بِ َما تَ ْع َملُ ْو َن ب‬
‫ص ْي ٌر‬ ِّ
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta
berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang
memberikan tempat kediaman dan pertolongan (kepada orang-orang
Muhajirin), mereka itu satu sama lain saling melindungi. Dan (terhadap)
orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban
sedikit pun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. (Akan
tetapi) jika mereka menerima pertolongan kepadamu dalam (urusan
pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali
terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan
Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (Q.S. Al Anfal: 72)
Ayat di atas menjelaskan tentang orang yang ber-mujahadah an nafs. Melalui ayat
tersebut Allah swt. menyebutkan bahwa kaum mukmin terbagi menjadi dua golongan.
Pertama, orang yang berhijrah dari Makkah ke Madinah bersama Rasulullah saw., mereka
dengan sungguh-sungguh meninggalkan perkampungan dan hartanya semata-mata demi
membela agama Allah swt. dan Rasulullah saw. (kaum Muhajirin). Kedua, penduduk
Madinah yang memberi tempat bagi umat Islam yang hijrah bersama Rasulullah saw., mereka
membantu dengan harta, serta membantu membela Allah swt. dan Rasulullah saw. dalam
suka dan duka (kaum Ansar).
Kedua kelompok tersebut adalah contoh kaum yang saling ber-mujahadah an nafs. Mereka
bahu-membahu membangun persaudaraan dengan balutan husnuzan di antara mereka. Bukti
kedua kelompok tersebut saling ber-mujahadah an nafs adalah sebagai berikut :
1. Kaum Muhajirin, memiliki kontrol diri sehingga mereka berhijrah dan berjihad hanya
untuk memperjuangkan agama Allah swt..
2. Kaum Ansar, memiliki kontrol diri dari sikap tamak dan sombong. Sehingga mau berbagi
dengan saudara-saudara seiman yang hijrah dari Makkah.
3. Keduanya juga memiliki kontrol diri ketika hidup di Madinah berdampingan dengan
orang-orang nonmuslim. Sehingga memiliki sikap saling menghargai dan menghormati atau
toleransi di dalam kehidupan bermasyarakat.
Berkaitan dengan sikap mujahadah an nafs, Rasulullah saw. bersabda :
ُ ِ‫د الَّ ِذي يَ ْمل‬€ُ ‫ْس ال َّش ِدي ُد بِالصُّ رْ َع ِة ِإنَّ َما ال َّش ِدي‬
‫ك نَ ْف َسهُ ِع ْن َد‬ َ ‫ لَي‬:‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قَا َل‬ ِ ‫ع َْن َأبِي هُ َر ْي َرةَ َر‬
َ ‫ض َي هَّللا ُ َع ْنهُ َع ِن النَّبِ ِّي‬
‫ب‬
ِ ‫ض‬َ ‫ْال َغ‬
‫رواه البخاري ومسلم‬
Artinya: “Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, "Orang yang
perkasa bukanlah orang yang menang dalam perkelahian, tetapi orang yang perkasa adalah
orang yang mengendalikan dirinya ketika marah." (H.R. Bukhari dan Muslim)

Manfaat Mujahadah An Nafs:

 Meningkatkan kesabaran, tidak cepat bereaksi terhadap permasalahan yang timbul.


 Dapat mempertimbangkan pemenuhan kebutuhan hidup sesuai kemampuan diri.
 Meningkatkan rasa syukur atas nikmat yang dikaruniakan Allah SWT.
 Menghindarkan seorang Muslim dari perbuatan maksiat.
 Mendapatkan penilaian yang positif dari lingkungan.
 Menghindari perpecahan dan timbulnya perselishan
 Mengurangi rasa gelisah, cemas, iri, dan tidak puas.
 Meningkatkan keimanan kepada Allah SWT.
 Terbinanya hubungan baik dengan sesama.

Anda mungkin juga menyukai