Anda di halaman 1dari 65

Aik i

AL-ISLAM
DAN
KEMUHAMMADIYAHAN
Prodi Ilmu Keperawatan
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan global, manusia selalu
dihadapkan dgn pilihan dan resiko yg tdk mudah
utk dipecahkan. Kekuatan sesungguhnya yg
dapat memberi filter dan benteng penghalang
derasnya arus globalisasi adalah Aqidah yg
diyakini dan diakui sbg yg mampu menunjukkan
jalan bagi manusia dari jalan gelap menuju jalan
terang.
Perjalanan panjang tentang sepak terjang
manusia sudah terekam dalam naskah literatur
yg ada, bahwa manusia yg beraqidah benar
“aqidah shahihah” maka jalan hidupnya tdk
akan pernah sesat, namun sebaliknya manusia
yg beraqidah tidak benar “aqidah syaiyi’ah
maka jalan hidupnya pasti sesat dan
merugikan.
Manusia yg beraqidah benar akan selalu mendapatkan
petunjuk yg terang dalam kehidupannya

Globalisasi dgn kebebasan informasi adalah salah satu


wujudnya yg mendorong kita sebagai akademisi muslim
utk mengokohkan aqidah dan keimanan dgn dasar
keyakinan dan ilmu “pengetahuan” yg shahih.

Bagi akademisi Muhammadiyah Iman-Taqwa dan Ilmu


Pengetahuan Teknologi tidak boleh dipisahkan.

Kerusakan iman akan merusakkan bangunan ilmu


pengetahuan dan teknologi demikian juga kemajuan
teknologi tanpa sandaran iman-taqwa akan menjadi
penghancur peradaban manusia.
B. Kedudukan AIK pada PTMA
Ciri khas Muhammadiyah.
Muhammadiyah sejak awal perjuangan terus
menyebarkan Islam yg murni dan modern.
Murni artinya, seluruh gerakan dakwah Islam
didasarkan secara menyeluruh “kaffah” kepada Al-
Qur’an dan Sunnah al-Shahihah.
Modern artinya, gerakan dakwah Muhammadiyah
terus menyesuaikan dgn dinamika dan
perkembangan kehidupan manusia namun tetap
bersandar kpd Al-Qur’an dan mengikuti tuntunan
Rasulullah Muhammad saw.
Media purifikasi (pemurnian) pemahaman
KeIslaman, gerakan pemurnian Islam telah
dilakukan sejak 1 abad yg lalu ketika Kiyai
Haji Ahmad Dahlan mendirikan
Muhammadiyah.

Muhammadiyah bergerak di masyarakat,


membina dan membangun masyarakat
atas dasar ikhlas, beribadah, dan berbakti
kepada masyarakat.
Muhammadiyah mendidik seseorang
dan ummat secara lebih luas utk
menjadi muslim “orang Islam”, mu’min
“orang yang beriman”, dan muhsin
“orang yang ikhsan” yang ilmiyah
amaliyah (yg berdasar ilmu dalam
berbuat) dan amaliyah yg ilmiyah (yg
berbuat atas dasar ilmu).
Muhammadiyah didirikan sebagai sarana
melahirkan intelektual Islam.

Citi-cita pendidikan Muhammadiyah tiada lain


adalah menunjukkan jalan kebenaran Islam.

Gerakan pencerahan Islam bagi intelektual


terlebih mereka yg mengenyam pendidikan
tinggi di Muhammadiyah merupakan hal wajib
yg harus dilakukan
Tanggung jawab Muhammadiyah
adalah melahirkan intelektual yg
mampu ber amar ma’ruf dan nahi
munkar, sekaligus menjadi penerus
gerakan dakwah Islam diseluruh
bangsa dan masyarakat Indonesia
POKOK POKOK AJARAN ISLAM
A. Pengertian, Tujuan dan Fungsi Islam
1. Pengertian Islam
Islam dalam pengertian bahasa berasal dari
tiga kata yaitu sin lam dan mim, dilihat
dari serapannya kata Islam berasal dari
kata dasar aslam yaslamu aslama atau dari

kata aslam yaslamu yg berarti tunduk,


patuh, taat.
Dalam Alqur’an kata Islam disebut dalam konotasi beberapa
makna antara lain:
a. Berasal dari kata ‘salm’ yang berarti damai atau perdamaian.
Dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman
(QS. Al-Anfal.8:61)

‫هّٰللا‬
‫س ِم ْي ُع ا ْل َعلِ ْي ُم‬ ْ َ‫س ْل ِم ف‬
َّ ‫اجنَ ْح لَ َها َوتَ َو َّك ْل َعلَى ِ ۗاِنَّ ٗه ُه َو ال‬ َّ ‫َواِنْ َجنَ ُح ْوا لِل‬

“Dan jika mereka condong kpd perdamaian,


maka condonglah kpdnya dan bertawakkallah
kpd Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
b. Berasal dari kata ‘aslama’ yang berarti menyerah.

Allah berfirman (al-Qur’an An-Nisa:4-125)

‫َو َم ْن َأحْ َس ُن ِدينًا ِّم َّم ْن َأ ْسلَ َم َوجْ هَهۥُ هَّلِل ِ َوهُ َو ُمحْ ِس ٌن َوٱتَّبَ َع ِملَّةَ ِإ ْب ٰ َر ِهي َم‬
‫َحنِيفًا ۗ َوٱتَّ َخ َذ ٱهَّلل ُ ِإ ْب ٰ َر ِهي َم َخلِياًل‬
“Dan siapakah yg lebih baik agamanya dari pada
orang yg ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah,
sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia
mengikuti agama Ibrahim yang lurus ? Dan Allah
mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya”.
Ini menunjukan bahwa seorang pemeluk Islam
merupakan seseorang yg secara ikhlas
menyerahkan jiwa dan raganya hanya kepada
Allah SWT.

Penyerahan diri seperti ini ditandai dengan


pelaksanaan terhadap apa yg Allah perintahkan
serta menjauhi segala larangan-Nya.
Dalam sebuah ayat Allah berfirman: (QS.Al-An’am:6-162)

ِّ ‫ي َو َم َماتِ ْي هّٰلِل ِ َر‬


‫ب ْال ٰعلَ ِمي ۙ َْن‬ َ ‫قُلْ اِ َّن‬
َ ‫صاَل تِ ْي َونُ ُس ِك ْي َو َمحْ يَا‬
“Katakanlah: “Sesungguhnya shalatku, ibadatku,
hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan
semesta alam”.
Karena sesungguhnya Jika kita renungkan,
bahwa seluruh makhluk Allah baik yang ada di
bumi maupun di langit, mereka semua
memasrahkan diri kepada Allah SWT.
Sebagaimana Firman Allah (Qs Ali Imran:3-83)
‫ط ْو ًعا‬َ ‫ض‬ ْ‫ر‬ َ ‫اْل‬ ‫ا‬‫و‬ ‫ت‬ ‫و‬ٰ ‫َّم‬
ٰ ‫س‬‫ال‬ ‫ى‬ ‫ف‬ ْ
‫ن‬ ‫م‬ ‫م‬َ ‫ل‬ ْ
‫س‬ َ ‫ا‬ ٓ ٗ
‫ه‬ َ ‫ل‬‫و‬ ‫ن‬
َ ‫و‬
ْ ُ
‫غ‬ ْ
‫ب‬ ‫ي‬ ‫ ديْن هّٰللا‬Z‫اَفَ َغ ْير‬
ِ َ ِ ِ َ َ َ َ ِ ِ ِ َ
‫َّو َك ْرهًا َّواِلَ ْي ِه ي ُْر َجع ُْو َن‬
“maka apakah mereka mencari agama yang lain
dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah
berseraah diri segala apa yang di angit dan di
bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan
hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan.”
Allah berfirman (QS Ali-Imran 3:83)

َ ‫اْل‬ ‫هّٰللا‬
‫ض ط ْو ًعا‬ ِ ‫ت َوا ْر‬ َ ِ ‫ ِد ْي ِن ِ يَ ْبغ ْو َن َول ٗه ٓ ا ْسل َم َمن فِى الس َّٰم ٰو‬Z‫اَفَ َغ ْي َر‬
ْ َ َ َ ُ
‫َّو َك ْرهًا َّواِلَ ْي ِه ي ُْر َجع ُْو َن‬

“Maka apakah mereka mencari agama yang lain


dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah
berserah diri segala apa yang di langit dan di
bumi baik dengan suka maupun terpaksa dan
hanaya kepada Allahlah mereka dikembalikan”
Oleh karena itulah, sebagai seorang muslim,
hendaknya kita menyerahkan diri kita dan
tunduk kepada aturan Islam. Karena dengan
sikap tunduk patuh kepada apa yang di
perintahkan Allah akan menjadikan hati kita
tentram, damai dan tenang.
c. Berasal dari kata istaslama-mustaslimun
penyerahan total kepada Allah.
Dalam Al-Qur’an Allah berfirman (QS 37:26)
‫بَ ْل هُ ُم ْاليَ ْو َم ُم ْستَ ْسلِ ُم ْو َن‬
“Bahkan mereka pada hari itu menyerahkan diri”,
Makna ini sebenarnya sebagai penguat makna Islam
adalah tunduk dan patuh. Karena sebagai seorang
muslim, kita benar-benar diminta untuk secara total
menyerahkan seluruh jiwa dan raga serta harta atau
apapun yang kita miliki, hanya kepada Allah SWT.
Bentuk penyerahan diri secara total kepada
Allah adalah seperti dalam setiap gerak gerik,
pemikiran, tingkah laku, pekerjaan, kebahagiaan,
kesusahan, kesedihan dan lain sebagainya hanya
kpd Allah SWT.
Dalam Al-Qur’an Allah berfirman (QS.2:208)
‫ت‬
ِ ‫و‬ ٰ ُ ‫ط‬ ُ
‫خ‬ ‫ا‬ ‫ُو‬
ْ ‫ع‬ ‫ب‬َّ ‫ت‬َ ‫ت‬ ‫اَل‬‫و‬َّ ۖ ً ‫ة‬َّ ‫ف‬‫ا‬ۤ َ
‫ك‬ ‫م‬
ِ ْ
‫ل‬ ‫س‬
ِّ ‫ال‬ ‫ى‬ِ ‫ف‬ ‫ا‬‫و‬ْ ُ ‫ل‬ ُ
‫خ‬ ‫د‬ْ ‫ا‬ ‫وا‬ُ ‫ن‬ ‫م‬
َ ٰ
‫ا‬ ‫ْن‬
َ ‫ي‬ ‫ذ‬
ِ َّ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ا‬َ ‫ه‬ ُّ ‫ي‬َ ‫ا‬ٓ ‫ٰي‬
ِ
‫ال َّشي ْٰط ۗ ِن اِنَّ ٗه لَ ُك ْم َع ُد ٌّو ُّمبِي ٌْن‬
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah
kamu ke dalam Islam secara
keseluruhannya, dan janganlah kamu turut
langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya
syaitan itu musuh yang nyata bagimu”.
Masuk Islam secara keseluruhan berarti
menyerahkan diri secara total kepada Allah
dalam melaksanakan segala yang diperintahkan
dan dalam menjauhi segala yang dilarang-Nya,
tanpa kita memilih apa yang sesuai dengan
selera kita.

Sehingga totalitas dalam berIslam ini


menunjukan kualitas dari keIslaman kita
d. Berasal dari kata ‘saliim’ yang berarti bersih dan suci

Mengenai makna ini, Allah berfirman dalam Al-


Qur’an (QS:26:89):
• ‫سلِ ۡي ٍ ؕم‬ ‫ب‬ ۡ
‫ل‬ َ ‫ق‬ ‫ب‬ ‫ااَّل م ۡن اَتَى هّٰللا‬
َ ٍ ِ َ َ ِ
“Kecuali orang-orang yang menghadap Allah
dengan hati yang bersih”.
Dalam ayat lain Allah mengatakan (QS.37:84)
‫سلِ ْي ۙ ٍم‬ ٍ ‫اِ ْذ َج ۤا َء َربَّ ٗه ِبقَ ْل‬
َ ‫ب‬
“(Ingatlah) ketika ia datang kepada Tuhannya
dengan hati yang suci”.
Menunjukkan bahwa Islam merupakan agama yang
suci dan bersih, yang mampu menjadikan para
pemeluknya untuk memiliki kebersihan dan kesucian
jiwa yang dapat mengantarkannya pada kebahagiaan
hakiki, baik dunia maupun akhirat.

Karena pada hakekatnya Allah SWT mensyariatkan


berbagai ajaran Islam, adalah karena tujuan utamanya
untuk mensucikan dan membersihkan jiwa manusia
Allah berfirman (QS. 5 : 6)
ٰ
‫ج َّول ِك ْن ي ُِّر ْي ُد‬ ُ َ ‫هّٰللا‬
ٍ ‫ما ي ُِر ْي ُد ُ لِيَ ْج َع َل َعل ْيك ْم ِّم ْن َح َر‬
‫طهِّ َر ُك ْم َولِيُتِ َّم نِ ْع َمتَ ٗه َعلَ ْي ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكر ُْو َن‬َ ُ‫لِي‬
“Allah sesungguhnya tidak menghendaki dari
(adanya syari’at Islam) itu hendak menyulitkan
kamu, tetapi sesungguhnya Dia berkeinginan
untuk membersihakna kamu dan
menyempurnakan ni’mat-Nya bagimu, supaya
kamu bersyukur.”
e. Berasal dari ‘salam’ yang berarti selamat dan sejahtera

Firman Allah SWT: (QS.19:47)


َ ‫ستَ ْغفِ ُر لَكَ َربِّ ۗ ْي اِنَّ ٗه َك‬
‫ان ِب ْي َحفِيًّا‬ َ ‫س ٰل ٌم َعلَ ْي ۚ َك‬
ْ َ ‫سا‬ َ ‫قَا َل‬
“Berkata Ibrahim: “Semoga keselamatan dilimpahkan
kepadamu, aku akan meminta ampun bagimu kepada
Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku”.

Maknanya adalah bahwa Islam merupakan agama


yang senantiasa membawa umat manusia pada
keselamatan dan kesejahteraan. Karena Islam
memberikan kesejahteraan dan juga keselamatan
pada setiap insan.
Secara terminologi (istilah)

PENGERTIA

N Islam

Nama suatu agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Allah


kepada manusia melalui seorang rasul
Ajaran-ajaran yang dibawa Islam merupakan ajaran manusia
mengenai berbagai segi dari kehidupan manusia
Islam merupakan ajaran yang lengkap, menyeluruh dan sempurna
yang mengatur tata cara kehidupan seseorang muslim baik ketika
beribadah maupun ketika berinteraksi dengan lingkungan

Islam berisi hukum-hukum yang mengatur hubungan manusia


dengan alam semesta

Ic
Firman Allah (QS.3:19)
ْ ۢ ‫اَّل‬
‫ اِ ِمن بَ ْع ِد‬Z‫ب‬ ٰ ْ ُ ُ َّ ‫اْل‬ ‫هّٰللا‬
َ ‫اِ َّن ال ِّدي َْن ِع ْن َد ِ ا ِ ْس ُم ۗ َو َما اختل‬
َ َ ْ ‫اَل‬
َ ‫ف ال ِذي َْن ا ْوتوا ال ِكت‬
‫ب‬ ‫ا‬ ‫س‬ ‫ح‬ ْ
‫ال‬ ‫ع‬ُ ْ
‫ي‬ ‫ر‬ ‫س‬ ‫ما ج ۤاءهُم ْالع ْلم ب ْغيً ۢا ب ْينَهُم ۗوم ْن يَّ ْكفُرْ ب ٰا ٰيت هّٰللا فَا َّن هّٰللا‬
ِ َ ِ ِ َ َ ِ ِ ِ ِ َ َ ْ َ َ ُ ِ ُ َ َ َ
“Sesungguhnya dien (yg diridhai) disisi Allah
hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang
telah di beri Al Kitab kecuali sesudah datang
pengetahuan kepada mereka. Karena kedengkian
(yang ada) di antara mereka. Barang siapa yang
kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka
Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya”.
Firman Allah (QS.3:85)
‫َو َم ْن يَّ ْبتَ ِغ َغ ْي َر ااْل ِ ْساَل ِم ِد ْينًا فَلَ ْن يُّ ْقبَ َل ِم ْنهُۚ َوهُ َو فِى ااْل ٰ ِخ َر ِة ِم َن‬
‫ْال ٰخ ِس ِر ْي َن‬
“Barang siapa mencari agama selain agama
Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima
(agama itu) dari padanya, dan dia di akhirat
termasuk orang-orang yang rugi”.
2. Tujuan Islam

Tujuan dari Islam adalah membawa


kebahagiaan baik di dunia maupun di
akhirat dengan para meter kebenaran
Islam
Sebagaimana firman Allah (QS.6:153)

‫ق بِ ُك ْم‬َ ‫اط ْي ُم ْستَقِ ْي ًما فَاتَّبِع ُْوهُ ۚ َواَل تَتَّبِعُوا ال ُّسبُ َل فَتَفَ َّر‬ ِ ‫• َواَ َّن ٰه َذا‬
ِ ‫ص َر‬
ّ ٰ ‫َع ْن َسبِ ْيلِ ٖه ٰۗذلِ ُك ْم َو‬
‫صى ُك ْم بِ ٖه لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّقُ ْو َن‬

“Dan bahwa (yang kami perintahkan ini) adalah


jalanKu yang lurus, Maka ikutilah Dia, dan janganlah
kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), Karena jalan-
jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalannya, yang
demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertaqwa”
Mengikuti dan menjalankan Islam akan
membawa kebaikan sebaliknya mengikuti
ajaran selain Islam akan membawa kerusakan,
dengan demikian apa yang di perintahkan atau
apa yang dilarang Allah dalam syari’at-
syari’atnya akan membawa maslahat untuk apa
yang ada di bumi.
Menjalankan Islam secara utuh akan selalu
terbimbing dalam kebaikan, baik ketika dalam
kondisi susah atau senang.
3. Fungsi Islam

“sebagai jalan untuk menggapai


kemaslahatan, ketenangan dan
kedamaian serta keselamatan, baik di
dunia maupun di akhirat”.
Tak satupun ajaran dari Islam, baik
perintah maupun larangan, yang bertujuan
untuk menciptakan kerusakan di muka
bumi ini atau kesengsaraan di akhirat
nanti.
Dengan ajaran serta syariat Islam
keselarasan hidup manusia akan terjaga,
akan membimbing manusia kedalam
kebaikan serta terjauh dari hal-hal yang
sifatnya tidak baik, dengan demikian Islam
adalah sumber kebaikan, sumber dari nilai,
sumber dari parameter kebaikan.
Syari’at-syari’at serta hukum-hukum yang ada dalam
Islam membawa keselarasan antara lain:
a. Memelihara agama
Menjaga Islam agar tetap suci, tidak
tercampur dengan ajaran-ajaran lain yang
dapat merusaknya. Ajaran-ajaran rasulullah SAW
yang disampaikan kepada umatnya, harus benar-
benar dijaga agar tetap lestari. Kewajiban orang
beriman adalah menjaga agar ajaran Islam tiak
tertukar antara tauhid dan syirik, antara sunah dan
bid’ah, antara taat dan maksiat.
Untuk menjaganya itu, Allah SWT menurunkan sejumlah
(syariat) sebagai benteng agar agama tetap sempurna.
Bentuk dari memelihara agama ini adalah adanya
perintah menjalankan agama, perintah sholat, perintah
zakat dan lain sebagainya, namun disamping perintah
menjalankan agama, Allah juga memberikan peringatan
bagi orang yang lalai terhadap agama. Peringatan dan
perintah tersebut adalah dalam kerangka memelihara
agama dan beragama orang Islam.
b. Memelihara Jiwa

Memelihara jiwa atau hifzhun nafsi adalah


memelihara nyawa manusia. Kaitannya dengan
memelihara jiwa Syariat Islam banyak mengatur
agar sesama manusia:
 saling menghormati
 Saling melindungi
 Tidak saling menyakiti apalagi saling
membunuh
c. Memelihara Keturunan
Syari’at Islam mengatur hubungan manusia
dengan sesamanya, terutama hubungan
dengan lawan jenis.
Hal itu kemudian melahirkan aturan
pernikahan, bahwa hubungan manusia dengan
lawan jenis tidak dapat dilakukan secara
sembarangan tetapi ada ketentuan-ketentuan
yang harus diikuti.
d. Memelihara Harta
Allah dan rasul-Nya dengan tegas menyebut
bahwa harta seseorang haram bagi orang lain.
Hal itu mengakibatkan terlarangnya
mengambil harta orang lain dengan cara yang
tidak sah.
e. Memelihara akal.
Adapun untuk memelihara akal, syariat Islam
memberikan sejumlah aturan. Islam melarang
beberapa hal yang dapat merusak akal.
Diantaranya dengan lahirnya larangan meminum
khamar atau minuman keras dan sejenisnya,
karena hal itu dapat merusak akal.
Demikian juga dengan melihat obyek yang
termasuk pornografi dan pornoaksi yang dapat
memicu rusaknya akal.
B. Sumber Ajaran Islam
Sumber Ajaran Islam adalah sumber yang menjadi muara
ajaran Islam, hal ini berbeda dengan sumber hukum
Islam, sumber pokok ajaran Islam adalah Al Qur’an dan
Al Hadist,

Kedua sumber ajaran Islam ini tidak bisa di pilih salah


satu dari keduanya.

Tidak dibenarkan juga hanya mengambil dari Al Qur’an


namun menolak hadist.
Diantara ayat yang menerangkan tentang keberadaan
Al Qur’an antara lain dalam surat al-Baqarah ayat 2.

• ‫ْب فِي ِه هُ ًدى لِ ْل ُمتَّقِي‬


َ ‫ ْال ِكتَابُ اَل َري‬Z‫ك‬
َ ِ‫َذل‬
Artinya:
Kitab (Al Qur’an) Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk
bagi mereka yang bertaqwa. (Al Baqarah 2:2)

‫ان َع ٰلى َع ْب ِد ٖه لِيَ ُك ْو َن لِ ْل ٰعلَ ِمي َْن نَ ِذ ْي ًرا‬


َ َ‫ الَّ ِذيْ نَ َّز َل ْالفُرْ ق‬Z‫ك‬
َ ‫تَ ٰب َر‬
Artinya:
Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqan (Al
Qur’an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi
peringatan kepada seluruh alam. (Al Furqan.25:1)
‫اِنَّا نَحْ ُن نَ َّز ْلنَا ال ِّذ ْك َر َواِنَّا لَ ٗه لَ ٰحفِظُ ْو َن‬
Artinya:
“ Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al
Qur’an, dan Sesungguhnya kami benar-benar
memeliharanya”. (QS al-Hijr:9)
Secara Etimologi (asal-usul kata)
Al Qur’an berasal dari kata :

Qara’a, yaqra’u, qiraa’atan, atau qur’anan

Yang berarti mengumpulkan


(al-jam’u)
dan
menghimpun
(al dlammu)
Sedangkan secara terminologi (syari’at)
Al Qur’an adalah: Kalam Allah ta’ala yang diturunkan
kepada Rasul dan penutup para Nabi-Nya, Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wassalam, diawali dengan surat al-
Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Naas.

Menurut para ulama, Alquran adalah Kalamullah yang


diturunkan pada rasulullah dengan bahasa arab,
merupakan mukjizat dan diriwayatkan secara
mutawatir serta membacanya adalah ibadah.
Adapun Pokok-pokok kandungan dalam
Alqur’an antara lain:
1. Tauhid, yaitu kepercayaan keesaan Allah SWT dan semua
kepercayaan yang berhubungan dengan-Nya.
2. Ibadah, yaitu semua bentuk perbuatan sebagai manifestasi
dari kepercayaan ajaran tauhid.
3. Janji dan ancaman, yaitu janji pahala bagi orang yang
percaya dan mau mengamalkan isi Alquran dan ancaman
siksa bagi orang yang mengingkari.
4. Kisah umat terdahulu, seperti para Nabi dan Rasul dalam
mensyiarkan syariat Allah SWT maupun kisah orang-orang
saleh ataupun kisah orang yang mengingkari kebenaran
Alquran agar dapat dijadikan pembelajaran.
Al-Qur’an dilihat dari sisi kandungan hukum
maka ada tiga komponen yang mendasar, al:
1. Hukum I’tiqadiah, yakni hukum yg mengatur
hubungan rohaniah manusia dgn Allah SWT
dan hal-hal yang berkaitan dgn
akidah/keimanan. Hukum ini tercermin
dalam Rukun Iman.
Ilmu yg mempelajarinya disebut Ilmu Tauhid,
Ilmu Ushuluddin, atau Ilmu Kalam
2. Hukum Amaliah,
Hukum yang mengatur secara lahiriah hubungan
manusia dengan Allah SWT, antara manusia
dengan dengan sesama manusia, serta manusia
dengan sekitar. Hukum amaliah ini tercermin
dalam rukun Islam dan disebut hukum
syara/syariat. Adapun ilmu yang mempelajarinya
disebut Ilmu Fikih.
3. Hukum Khuluqiah
Hukum yang berkaitan dengan perilaku normal
manusia dalam kehidupan baik sebagai makhluk
individual atau makhluk sosial.
Hukum ini tercermin dalam konsep Ihsan.
Adapun ilmu yang mempelajarinya disebut Ilmu
Akhlak atau Tasawuf.
Sumber ajara Islam yang kedua adalah hadis,
Kedudukan Hadis sebagai sumber ajaran Islam
selain didasarkan pada keterangan ayat-ayat
Alquran dan Hadist juga didasarkan pada
pendapat kesepakatan para sahabat. Yakni
seluruh sahabat sepakat untuk menetapkan
tentang wajib mengikuti hadist, baik pada masa
Rasulullah masih hidup maupun setelah beliau
wafat.
Diantara ayat yang menjelaskan kedudukan
hadist antara lain:
‫ومٓا ٰا ٰتى ُكم ال َّرس ُْو ُل فَ ُخ ُذ ْوه وما نَ ٰهى ُكم َع ْنهُ فَا ْنتَه ُْو ۚا واتَّقُوا هّٰللا ۗا َّن هّٰللا‬
َ ِ َ َ ْ َ َ ُ ُ َ َ
ِ ۘ ‫َش ِد ْي ُد ْال ِعقَا‬
‫ب‬
“Apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka
terimalah, dan apa yang dilarangnya bagimu,
Maka tinggalkanlah, dan bertakwalah kepada
Allah Sesungguhnya Allah amat keras
hukumannya (QS.59:7)
Adapun penjelasan rasulullah tentang kedudukan hadist
tersirat dalam penjelasan rasulullah pada sahabat:

Artinya:
Aku wasiatkan kpd kamu utk bertakwa kpd Allah, mendengar dan
taat (kpd penguasa kaum muslimin), walaupun (ia) seorang budak
Habsyi. Karena sesungguhnya, barang siapa hidup setelahku, ia
akan melihat perselisihan yg banyak. Maka wajib bagi kamu
berpegang kpd sunnahku dan sunnah para khalifah yg
mendapatkan petunjuk dan lurus. Peganglah, dan gigitlah dgn gigi
geraham. Jauhilah semua perkara baru (dalam agama), karena
semua bid’ah adalah sesat. (HR Abu Dawud, No.4607; Tarmidzi,
2676; ad-Darimi; Ahmad; an lainnya dari al-’Irbadh bin Sariyah).
Hadist yang lain:
“Telah kutinggalkan untuk kalian dua perkara yang
(selama kalian berpegang teguh dengan
keduanya) kalian tidak akan tersesat, yaitu
Kitabullah (Al-Qur’an) dan Sunnah-ku.” (HR.
Hakim dan Daruquthni).
C. Ruang Lingkup ajaran Islam
Islam sebagai agama sempurna mancakup segala
ruang lingkup kehidupan, baik kehidupan spiritual,
kehidupan sosial, dan kehidupan alam semesta atau
mencakup dimensi ketuhanan, Manusia, Penciptaan,
Keselamatan dan Alam semesta.
Secara garis besar ruang lingkup agama
Islam mencakup:
1. Hubungan manusia dengan pencipta-Nya
(Allah SWT)

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia


melainkan supaya mereka menyembahKu”
(QS.Az-Zariat:56)
2. Hubungan manusia dengan manusia
“Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan taqwa dan jangan tolong-menolong
dalam berbuat dosa dan permusuhan’ (QS.Al-
Maidah:2).
3. Hubungan manusia dengan makhluk
lain dan lingkungannya.
“Tidaklah kamu perhatikan, sesungguhnya Allah telah
menundukan untuk (kepentingan)mu apa yang ada di
langit dan apa yang ada di bumi dan
menyempurnakan untuk mu nikmat-Nya lahir dan
batin’ (QS.Luqman:20)
D. Karakteristik Ajaran Islam
Pemahaman kita terhadap ajaran Islam secara syamil
(menyeluruh) dan kamil (sempurna) menjadi satu
kaharusan.
Disinilah letak pentingnya kita memahami karakteristik
atau ciri-ciri khas ajaran Islam dengan baik.
Karakteristik dan ciri-ciri khas ajaran Islam

1. Rabaniyyah:
Bahwa Islam merupakan agama yang berumber dari
Allah SWT bukan dari manusia, sedangkan nabi
Muhammad SAW tidak membuat agama ini, beliau
hanya menyampaikannya. Karena kapasitasnya
sebagai nabi beliau berbicara berdasarkan wahyu
yang diturunkan kepadanya.
2. Insaniyah
Islam merupakan agama yang diturunkan untuk
manusia, karna itu Islam merupakan satu-satunya
agama yang cocok dengan fitrah manusia.
3. Syumuliyah
Islam merupakan agama yang lengkap, tidak hanya
mengutamakan satu aspek lalu mengabaikan aspek
lainnya.
4. Al-Waqiyyah
Realistis, ini menunjukan bahwa Islam merupakan
agama yang dapat diamalkan oleh manusia,
meskipun latar belakang mereka berbeda. Islam
sendiri tidak bertentangan dengan realitas
perkembangan zaman.
5. Al-Wasathiyah
Maksudnya ummatan wasthan adalah umat yang
seimbang dalam beramal, baik yang menyangkut
pemenuhan terhadap kebutuhan jasmani dan akal
pikiran maupun kebutuhan rohani.
6. Al-Wudhuh
Konsepnya yang jelas.
Kejelasan konsep membuat umatnya tidak bingung
dalam memahami dan mengamalkan ajaran Islam
7. Al-Jamu Baina Ats-Tsabat wa Al-Murunah
Ajaran Islam yang permanen dan fleksibel.
Permanen: maksudnya tidak bisa diganggu gugat.
misalnya:,
shalat lima waktu yang harus dikerjakan, tapi dalam
melaksanakannya ada ketentuan yang bisa fleksibel, bila
seseorang muslim sakit dia bisa shalat dengan duduk
atau berbaring. Namun dalam pelaksanaannya bukan
berarti kebenaran Islam tidak mutlak, tapi yang fleksibel
adalah pelaksaanaannya.
WASSALAM

Anda mungkin juga menyukai