Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

BACAAN GHARIB
(disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah : BTQ)

Dosen pengampu:

Sumantri, M.Pd

Penyusun:

Muhammad yusup nurtaqwa :2223.013

Pajar setiawan :2223.006

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DAARUSSALAM (STAIDA)

Jl. Pasar ikan Cibaraja, Selajambe, Sukabumi, Jawa Barat


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas berkat rahmat dan
karuniaNyalah, makalah yang berjudul “BACAAN GHARIB” ini dapat
terselesaikan.Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas dari dosen mata kuliah:BTQ,
bapak Sumantri, M.Pd. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
terlibat dan berkenan membantu dalam proses pembuatan makalah ini. Penulisan makalah
ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya
kritik dan saran yang bersifat positif, guna perbaikan penulisan makalah yang akan
datang,walaupun demikian, kami berharap makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

Sukabumi,23 september 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Sampul..............................................................................................................i

Kata pengantar..................................................................................................ii

Daftar isi...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1

A. Latar belakang......................................................................................1
B. Rumusan masalah.................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3

A. Pengertian gharib..................................................................................3
B. Macam- macam bacaan gharib.............................................................3

BAB III PENUTUP..........................................................................................7

A. Kesimpulan...........................................................................................7
B. Saran.....................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Al Qur’an merupakan kalamullah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril secara mutawatir serta membacanya
adalah ibadah. Al-Qur’an berisi ilmu pengetahuan, hukum-hukum, kisahkisah,
falsafah, akhlak,peraturan-peraturan yang mengatur tingkah laku dan tata cara
hidup manusia baik sebagai makhluk individual maupun sosial,serta menjadi
petunjuk bagi penghuni langit dan bumi.
Mengingat begitu pentingnya Al Quran dalam kehidupan manusia, maka
belajar membaca, memahami, menghayati, dan mengamalkan isi kandungan Al
Quran dalam kehidupan sehari-hari adalah sebuah kewajiban bagi seorang
muslim. Firman Allah dalam QS. Al Muzzammil (73):4, “Dan bacalah Al
Quran itu dengan tartil”. Membaca Al Quran dengan baik dan benar
sebagaimana Al Quran diturunkan adalah kewajiban setiap muslim. Akan
tetapi kenyataannya masih banyak anak-anak,orang dewasa,bahkan orang tua
yang belum bisa membaca Al Quran dengan benar. Beberapa faktor
penyebabnya antara lain metode kurangan tepat,media pembelajaran yang
kurang mendukung atau pribadi itu sendiri yang kurang menyadari pentingnya
belajar Al Quran.
Perkembangan ilmu pengetahuan mempunyai dampak positive terhadap
berbagai bidang kehidupan, bagaimana membaca Al Quran yang baik dan
benar,tidak cukup hanya dengan mempelajari ilmu tajwid yang contoh
bacaannya sudah banyak ditemukan dimasyarakat,tetapi juga harus mengerti
bacaan penting lainnya dalam Al Quran yaitu ghorib dan musykilat. Dalam
materi ghorib dan musykilat dijelaskan tentang bacaan-bacaan Al Quran yang
tidak sesuai dengan tulisannya dan bacaan-bacaan yang harus berhati-hati
ketika membacanya. Banyak lafal dalam ayat-ayat AlQuran yang aneh
bacaannya. Maksudnya aneh adalah ada beberapa bacaan tulisan di dalam Al
Quran yang tidak sesuai dengan kaidah aturan membaca yang umum atau yang
biasa berlaku dalam kaidah bacaan bahasa arab. Taman pendidikan Al Quran
sebagai lembaga pendidikan yang mengajarkan llmu membaca Al Quran

1
ternyata tidak semuanya lembaga tesebut telah mengajarkan materi ghorib dan
musykilat secara khusus.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari ghorib
2. Bagaimana cara pengajaran ilmu ghorib
3. Apakah macam-macam bacaan ghorib
C. Tujuan
1. Kita dapat mengetahui makna dari ghorib
2. Kita dapat mengetahui cara pembacaan Al Quran menurut metode ghorib
3. Para pembaca Al Qur’an dapat membaca Al Qur’an secara tepat dan benar.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian bacaan gharib
Ghorib artinya asing, Bacaan ghorib adalah bacaan asing, Yaitu bacaan
yang tidak sebagaimana biasanya sehingga dikhawatirkan salah dalam
membacanya. Agar tidak turut latah dan membiarkan terjadinya
kesalahan,alangkah baiknya apabila kita mencatat ayat-ayat yang mengandung
bacaan ghorib.
Berdasarkan terminologinya, seperti yang dikutip dari buku
Argumentasi Bacaan Gharib dan Musykilat yang ditulis oleh Abdul Muhaimin
dan Mas'ulil Munawaroh, kata gharib merupakan bentuk jamak yang diambil
dari kata gharaib yang mempunyai arti di antaranya adalah sesuatu yang tidak
dikenal, sesuatu yang aneh, sesuatu yang sulit dimengerti atau sulit dipahami.
Secara singkat, bacaan gharib dapat diartikan sebagai bacaan-bacaan
yang jarang atau tidak banyak dalam Al Quran. Selain itu, sebagian dari
bacaan-bacaan yang tergolong ke dalamnya mempunyai kekhususan dalam hal
membacanya.
B. Macam-macam bacaan gharib
Menurut riwayat Imam Hafsh yang tertulis dalam buku Tuntunan
Belajar Tajwid bagi Pemula karya Zaki Zamani, ada beberapa bacaan gharib
yang berlaku di Indonesia, di antaranya adalah sebagai berikut.
Jenis Bacaan Gharib Menurut Imam Hafsh:
1. Sakta (‫)سكته‬
Saktah adalah berhenti sejenak tanpa bernafas, dengan tujuan untuk
meluruskan arti ayat. Di dalam mushkhafros mulutsmani, ‘saktah’ ditandai
dengan khuruf ‘SIN ’kecil pada ayat yang mengandung ‘saktah’. Menurut
Imam Hafs, saktah hanya ada di 4 tempat yaitu surat (18:1-2), (36:52),
(75:27) dan (83:14).1
Pada contoh di bawah ini, huruf ‘SIN’ (sebagai tanda saktah) terletak
antara kata berwarna merah dan kata berwarna biru .Diantara kedua kata
itulah terjadi saktah. Berikut ini adalah ayat yang mengandung saktah:

1
https://news.detik.com/berita/d-5627856/mengenal-bacaan-gharib-dalam-al-quran-beserta-
jenisnya

3
a. Surat Al-Kahfi (18) antara ayat 1 dan 2 : : ‫عوجاقيم‬
b. SuratYasiin (36) ayat 52: ‫منمرفدنا‬
c. Surat Al-Muthoffifiin ayat 14 : ‫كآلبلران‬
d. Surat Al-Qiyamah ayat 27 :
2. Sajdah(‫)سجده‬
Sajdah di dalam Alqur’an ditandai dengan gambar berbentuk kubah.
Disunnahkan bagi pembaca dan pendengar untuk melakukan sujud tilawah
ketika membaca/mendengar ayat sajdah.Disunnahkan melakukan sujud
tilawah baik ketika sedang sholat atau diluar sholat.
Di dalam sholat, sunnahnya hanya ketika imam melakukan sujud
tilawah,jika tidak, maka ma’mum tidak boleh sujud sendiri (karena ma’mun
harus mengikuti imam). Di luar sholat, disyaratkan menghadap qiblat dan
suci dari hadats, boleh diawali dengan berdiri atau duduk, dengan di awali
takbirotul ikhrom ataupun tidak. Jika di awali takbir maka ditutup dengan
salam, jika tanpa takbir maka tidak perlu salam. Sujud tilawah yang
dilakukan saat shalat tidak didahului takbir lagi serta tidak diakhiri salam
(sudah takbirotul ikhrom diawal sholat dan salam pada akhir shalat).
3. Imalah
Imalah secara bahasa berasal dari kata Amala-Yamiilu-Imalatan.
Secara istilah, Imalah adalah mencondongkan bacaan harakat fathah pada
harakat kasrah sekitar dua pertiganya. Imalah secara bahasa juga berarti
memiringkan bacaan harakat fathah ke arah bacaan kasrah, atau
memiringkan bacaan alif ke arah ya'. Menurut Imam Hafs, bacaan Imalah
dalam Alquran hanya ada satu yaitu Surat Hud (11) ayat 41 juz 12.
Pada pertengahan ayat tersebut terdapat lafal "Majraha" yang dibaca
Imalah menjadi "Majreha". Latin: Wa qoolarkabuu fiihaa bismillahi
Majreeha wa mursaaha. Inna rabbii laghofuururrokhiim. Artinya: Dan Nuh
berkata:"Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah
di waktu berlayar dan berlabuhnya". Sesungguhnya Rabbku benar-benar
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.2

2
https://www.inews.id/lifestyle/muslim/hukum-bacaan-gharib

4
4. Isymam
Isymam adalah menampakkan dhommah yang terbuang dengan
isyarat bibir ketika membaca kata ‘LAATA’MANNA’ pada surat Yusuf
(12) ayat 11.
Teks lengkap surat Yusuf (12) ayat 11 adalah sebagai berikut : ‫التأمنا‬
cara bacanya “laa ta’manna” Nah, karena ini termasuk bacaan isymam, cara
membacanya yaitu “laa ta’mannuna”, namun kata “nuu” yang menjadi
tambahan hanya diisyaratkan dengan gerakan bibir ditambah mencucu tanpa
suara. Jadi suara yang kedengaran hanya sebatas “laa ta’manna”.3
5. Naql
Naql adalah memindahkan simbol/baris kasroh pada huruf HAMZAH
ke huruf LAM, yaitu pada surat Al-Hujuroot ayat 11 .‫بئساالسم‬
Naql, yaitu memindahkan harakat suatu huruf ke huruf sukun
sebelumnya. Menurut imam Hafs, bacaan ini juga hanya ada dalam surat al
Hujurat ayat 11 ‫ االسسم بئسسس‬.
Alasan bacaan naql pada kata ‫ االسسم‬yaitu terdapatnya dua hamzah
washal (hamzah yang tidak terbaca di tengah kalimat), yakni hamzah pada
al ta’rif daismu (salah satu dari sepuluh kata benda yang berhamzah
washal), yang mengapit lam sehingga menjadi tidak terbaca di kala
sambung dengan kata sebelumnya. Di antara manfaat bacaan naql ini adalah
untuk memudahkan umat Islam membacanya.4
6. Tashil
Tashil yaitu meringankan hamzah kedua (dari dua hamzah yang
beriringan) dengan bunyi leburan hamzah dengan alif.Terdapat dalam surat
Fushilat 44yang berbunyi ٌّ‫َأَأعْ َجمِي‬
Dilihat dari tulisannya, bacaannya seharusnya aa’jamiyyuwa ‘arabiyy.
Tapi untuk bacaan ini, hamzah pertama dan kedua cara bacanya agak
diringankan. Ketika bertemu dua hamzah qatha’ yang berurutan pada satu

3
https://kumparan.com/berita-hari-ini/riwayat-bacaan-gharib-beserta-macam-macamnya-di-
dalam-alquran-.
4
https://tirto.id/penjelasan-bacaan-gharib-dalam-al-quran-beserta-jenis-jenisnya-goNc

5
kata maka melafadzkan kata semacam ini bagi orang Arab terasaberat,
sehingga bacaan seperti ini bisa meringankan.5
bacaan tashil pun hanya ada satu dalam Al Quran, yaitu ditandai
dengan 2 hamzah yang saling berurutan. Hamzah yang pertama dibaca
tahqiiq seperti hamzah pada umumnya. Sedangkan hamzah yang kedua
dibaca tashil.
Cara membacanya dengan membunyikan hamzah seperti huruf ha'
yang samar, yaitu antara bunyi hamzah dengan bunyi alif.

5
https://syarihub.id/5-bacaan-gharib-dalam-al-quran-bacaan-tidak-biasa/

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Mempelajari dan mengamalkan Al Quran sangatlah penting. Maka dari
itu kita harus tahu tentang bagaimana cara membaca Al Quran dengan baik dan
benar. Salah satu cara supaya kita membaca Al Quran dengan baik yaitu
dengan mempelajari ilmu ghorib. Dalam mempelajari ilmu ghorib kita perlu
berhati-hati, karena cara membacanya berbeda dengan tulisan aslinya.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut, makalah ini mempunyai banyak
kekurangan dan jauhnya dari kesempurnaan, oleh karena itu segala kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat lah penulis harapkan terutama dari
Dosen pembimbing dan rekan pembaca sekalian demi kesempurnaan makalah
ini dimasa mendatang, semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua dan
menambah wawasan kita.

7
DAFTAR PUSTAKA
https://news.detik.com/berita/d-5627856/mengenal-bacaan-gharib-dalam-al-
quran-beserta-jenisnya
https://www.inews.id/lifestyle/muslim/hukum-bacaan-gharib
https://kumparan.com/berita-hari-ini/riwayat-bacaan-gharib-beserta-macam-
macamnya-di-dalam-alquran-.
https://tirto.id/penjelasan-bacaan-gharib-dalam-al-quran-beserta-jenis-jenisnya-goNc
https://syarihub.id/5-bacaan-gharib-dalam-al-quran-bacaan-tidak-biasa/

Anda mungkin juga menyukai