Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Alfinas (2522324)
BUKITTINGGI
T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas limpah dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
waktu tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai harapan. Kami ucapkan terima
kasih kepada atas ibuk Dr. Elfi Monalisa, MA sebagai dosen pengampuh dalam
mata kuliah Bimbingan Tilawah Al-Quran yang telah membantu dan memberikan
arahan kepada kami serta pemahaman dalam penyusunan makalah ini. Adapun
ruang lingkup pembahasan karya tulis ini meliputi Hukum Bacaan Gunnah
Musyaddadah.
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
membantu dalam menyelesaikan makalah ini sehingga dapat terselesaikan tepat
waktu. Kami menyadari bahwa dengan menyusun makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga dengan kritik dan
saran tersebut lebih dapat lagi bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .............................................................................. 6
B. Saran ........................................................................................ 6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi Ghunnah Musyaddadah
Dalam ilmu tajwid, hukum nun dan mim yang bertasydid dikenal
dengan istilah ghunnah musyaddadah.
1. Ghunnah
Ghunnah menurut bahasa artinya sengau atau dengung (mendengung).
Sedangkan menurut istilah ialah suara yang jelas dan nyaring yang
keluar dari al-khaisyum (pangkal hidung) dengan tidak menggunakan
lidah pada waktu mengucapkannya.
Apabila terdapat nun bertasydid dan mim bertasydid maka hukum
bacaanya disebut dengan ghunnah dengan cara membacanya harus
dibaca dengan berdengung panjang.
Misalnya :
2. Musyaddadah
Musyaddadah atau syiddah berarti bertasydid atau memakai tasydid
yang mana tasydid itu adalah tanda kepala huruf sin diatas sebuah huruf.
Hal ini menunjukkan bahwa huruf yang bertasydid diketahui adalah
huruf rangkap yaitu satu huruf sukun dan satu huruf yang berharkat.
Misalnya :
2
B. Ghunnah Musyaddadah Mim dan Cara Membacanya
Ghunnah musyaddadah mim adalah mengharuskan pembaca untuk
mendengungkan suara mim sebanyak dua ketukan. Cara membaca gunnah
musyaddadah mim adalah dengan menutup kedua bibir bersamaan dengan
didengungkan secara nyata kepangkal hidung selama dua harakat.
Dilakukannya penutupan bibir dikarenakan makhraj mim terjadi apabila
kedua bibir dalam keadaan tertutup.
Contoh ghunnah musyaddadah mim:
1. Surat al-baqarah ayat 3
lafadzَ"َ"ومِ َّماmemilikiَhukumَbacaanَghunnahَmusyaddadah.َOlehَkarenaَ
itu, cara membacanya adalah dengan mendengungkan mim tasydid
sebanyak dua harakat.
ن افل َْم كف ُر ْواَ الَّ ِذيْنَ وا َّما َْ ُّمج ِْر ِميْنَ ق ْو ًما وكُ ْنت ُ َْم فاسْت ْكب ْرت ُ َْم عل ْيكُ َْم تُتْ ٰلى ٰا ٰي ِت
َْ ُي تك
Suratَ Alَ Jatsiyahَ memilikiَ lafadzَ "َ "وا َّمyang juga termasuk dalam
kategori bacaan ghunnah musyaddadah. Oleh karena itu, cara
membacanya adalah dengan mendengungkan mim tasydid sebanyak
dua harakat.
3
C. Ghunnah Musyaddadah Nun dan Cara Membacanya
Ghunnah musyaddadah Nun adalah mengharuskan pembaca untuk
mendengungkan suara mim sebanyak dua ketukan. Cara membaca nun
musyaddadah adalah dengan membuka kedua bibir dikarenakan makhraj
nun hanya terjadi jika kedua bibir dalam keadaan terbukadan pada saat yang
bersamaan ujung lidah menekan lahmatul asnan (daging tempat tumbuhnya
gigi seri atas ) dan bersamaan dengan didengungkan secara nyata kepangkal
hidung selama dua sampai tiga harakat.
Misalnya gunnah musyaddadah nun:
1. Surat Al-Baqarah ayat 12
َاَلََۤاِنَّ ُهمۡ َهُ ُمَ ۡال ُم ۡف ِسد ُۡونَو ٰلـك ِۡن َََّلَي ۡشعُ ُر ۡون
Diَayatَke-12َdariَSuratَAlَBaqarah,َlafadzَ"ََ"اِنَّ ُه ْمjugaَmemilikiَhukumَbacaanَ
ghunnah musyaddadah. Oleh karena itu, cara membacanya adalah dengan
mendengungkan nun tasydid sebanyak dua harakat.
Surat Yasinَ ayatَ ke-31َ jugaَ memuatَ kataَ “َ َ”انَّ ُه ْمyangَ termasukَ dalamَ
kategori bacaan ghunnah musyaddadah. Cara membacanya adalah dengan
menyenandungkan nun tasydid sebanyak dua gerakan.
4
3. Surah Al-Baqarah ayat 6
َا َِّنَالَّ ِذيْنَكف ُر ْواَسو ۤا ٌءَعل ْي ِه ْمَءا ْنذ ْرت ُه ْمَا ْمَل ْمَت ُ ْنذ ِْرهُ ْمََلَيُؤْ ِمنُ ْون
Terakhir, di ayat ke-6 dari Surat Al Baqarah, lafadz "َ َ"ا َِّنjugaَ termasukَ
dalam kategori bacaan ghunnah musyaddadah. Oleh karena itu, cara
membacanya adalah dengan mendengungkan nun tasydid sebanyak dua
harakat.harakat.dengan contoh:
5
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Nun dan mim yang bertasydid dikenal dengan istilah ghunnah
musyaddadah. Dengan arti musyaddadah atau syiddah berarti bertasydid
atau memakai tasyid atau ghunnah adalah suara yang jelas dan nyaring
yang keluar al-khaisyum (pangkal hidung dengan tidak menggunakan lidah
pada waktu mengucapkannya.
Cara membaca ghunnah musyaddadah mim adalah dengan menutup
kedua bibir bersamaan dengan didengungkan secara nyata kepangkal
hidung selama dua harakat.
Cara membaca ghunnah musyaddadah nun adalah dengan membuka
kedua bibir dikarenakan makhraj nun hanya terjadi jika kedua bibir dalam
keadaan terbukadan pada saat yang bersamaan ujung lidah menekan
lahmatul asnan (daging tempat tumbuhnya gigi seri atas ) dan bersamaan
dengan didengungkan secara nyata kepangkal hidung selama dua sampai
tiga harakat
Saran
Dalam penulisan makalah ini kami sebagai penulis mengharapkan
kepada pembaca agar lebih bisa memahami mengenai materi hukum bacaan
ghunna musyaddadah mim dan ghunnah musyaddadah nun ini . Maka dari
itu semoga pembaca bisa mendapatkan ilmu atau pengetahuan yang
bermanfaat, sekian makalah dari kami diharapkan pembaca bisa
memahaminya dengan melihatnya dengan teliti.
6
DAFTAR PUSTAKA
Annuri, Ahmad. 2010. Panduan Tahsin Tilawah Al-Quran & Ilmu Tajwid.
Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
Abdurohim, Acep lim. 2003. Pedoman Ilmu Lengkap. Bandung: Penerbit
Diponegoro..