Oleh:
1. Jusmahenri (2204026066)
2. Nazilah Nuril Farikhah (2204026080)
3. Hardiansyah Tri Bima (2204026047)
Abstrak
Seorang muslim harus bisa membaca ayat-ayat al-qur’an dengan baik sesuai yang di ajarkan
oleh rasulullah SAW. Membaca al-qur’an sesuai ilmu tajwid hukumnya wajib bagi setiap orang,
tidak bisa di wakili oleh orang lain. Ilmu tajwid adalah ilmu yang berguna untuk mengetahui
bagaimana cara melafalkan huruf dengan benar berkaitan dengan sifat, mad, tarqiq, tafkhim dan
lainnya. Tajwid dapat diartikan sebagai aturan atau tata cara untuk membaca al qur’an dengan
benar. Didalamnya di jelaskan mengenai hukum-hukum bacaan yang terdapat dalam al-qur’an.
Penelitian ini bertujuan untuk mengenalkan kepada masyarakat mengenai hukum nun dan mim
bertasydid atau yang di sebut dengan gunnah musyaddadah. Adapun pengertian gunnah
musyaddadah adalah menekan dan medengungkan suara mim atau nun yang bertasydid selama
dua ketukan.
Kata kunci : Hukum nun dan mim bertasydid
A. Latar Belakang
Al-qur’an merupakan kitab yang berisi firman-firman Allah SWT. Sebagai umat islam
sudah seharusnya kita menjaga kitab yang menjadi pedoman umat islam. Karena membaca
al-qur’an merupakan amalan yang mulia, dimana setiap hurufnya akan di balas dengan
sepuluh kebaikan sebagaiman yang telah di sebutkan dalam sabda rasulullah saw. Al-qur’an
merupakan kalamullah, maka dalam segi pembacaannya memiliki tata cara bacanya, dalam
arti kata, kita mengetahui ilmunya agar tidak terjadi salah arti dalam membaca al-qur’an,
Diantara bagian lebih dari ilmu tajwid itu sendiri adalah hukum gunnah musyaddadah.
Hukum bacaan ini memang terlihat sangat mudah, jadi banyak orang islam yang tidak
menyempurnakan dan bahkan sampai menyepelekan atau meninggalkan hukum bacaan ini.
Hal ini terjadi karena telah terbiasa mulai dari kanak-kanak, dan ketika dewasa kurang
memiliki motivasi dalam belajar tahsin al-qur’an.
Untuk itu perlu membahas pembahasan itu, sehingga dapat memberi manfaat bagi kita
bersama. Terlebih kepada para orang tua dan pendidik agar mulai membiasakannya pada
anak-anak sehingga akan lahirlah generasi qur’ani. Karena membaca al-qur’an merupakan
amalan yang mulia, dimana setiap hurufnya akan di balas dengan sepuluh kebaikan
sebagaiman yang telah di sebutkan dalam sabda rasulullah saw.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian gunnah musyaddadah ?
2. Bagaimana hukum bacaan gunnah musyaddadah ?
3. Bagaimana cara membaca gunnah musyaddadah ?
4. Sebutkan istilah lain gunnah musyaddadah !
C. Tujuan Penulis
Adapun tujuan dalam pembentukan makalah ini adalah :
1.Untuk mengetahui hukum bacaan gunnah musyaddadah
2.Untuk memberitahu apa itu gunnah musyaddadah
3.Untuk mengetahui tata cara membaca al-qur’an menggunakan tajwid
4.Untuk memotivasi dalam belajar tahsi al-qur’an
PEMBAHASAN
Dalam ilmu tajwid, hukum nun dan mim yang bertasydid di kenal dengan istilah
gunnah musyaddadah. Mim dan nun tasydid adalah mim dan nun yang memiliki harakat
tasydid di atasnya. Sedangkan pada tasydid tersebut juga terdapat harakat lain seperti
fathah, dlummah, ataupun kasrah. Dalam pengertian lain, mim dan nun tasydid
merupakan huruf kembar, baik huruf yang kembar itu mim ataupun nun. Keduanya
lantas diidghomkan karena huruf yang pertama mati dan yang kedua hidup.
1. Pengertian gunnah
Gunnah secara bahasa artinya dengung (mendengungkan). Sedangkan menurut istilah
artinya suara yang jelas dan nyaring yang keluar dari pangkal hidung dengan tidak
menggunakan lidah pada waktu mengucapkannya.
Apabila terdapat nun dan mim bertasydid, maka hukum bacaannya di sebut gunnah.
Adapun cara membacanya harus di baca dengan berdengung panjang yang sempurna
dengan tempo dua harakat, serta ada sentuhan janur hidung atau induk hidung (Al-
khaisyum).
ع ّم Harus di baca amma ( dengan mendengung ) tidak boleh di baca ‘ama
م ّم Harus di baca mimma (dengan mendengung ) tidak boleh di baca mima
ّ انا Harus di baca inna ( dengan dengung ) tidak boleh di baca ina
2. Musyaddadah
Musyaddadah atau syiddah berarti bertasydid atau memakai tasydid, yang mana
tasydid itu adalah tanda kepala huruf sin yang di letakkan di atas huruf arab. Harakat
tasydid melambangkan penekanan pada suatu konsonan yang di tulis dengan simbol
ganda. Hal ini menunjukkan bahwa huruf yang bertasydid itu di ketahui adalah huruf
rangkap yaitu satu huruf sukun dan satu huruf berharakat.
انن ّ
ان
عمم ع ّم
Gunnah itu sendiri juga memiliki istilah secara global yaitu suara yang enak yang
terdapat pada mim dan nun yang bertasydid. Jika kita membaca al-qur’an dengan makhroj
yang benar maka lafad yang kita ucapkan akan terdengar sangat indah dan sempurna. Oleh
sebab itu maka membaca gunnah atau meng-gunnahkan mim dan nun yang bertasydid
adalah wajib supaya bisa memenuhi kaidah al-qur’an maupun tahsin al-qur’an.
ٗفَاِنَّه 97
هّٰللا
َ فَاِ َّن 98
E. Kesimpulan
Min dan nun yang bertasydid di kenal dengan gunnah musyaddadah. Dengan arti
musyaddadah atau syiddah berarti bertasydid atau memakai tasydid dan gunnah adalah suara
yang jelas dan nyaring yang keluar dari al-khaisyum (pangkalan hidung) dengan tidak
menggunakan lidah pada waktu mengucapkannya.
Cara membaca gunnah musyaddadah adalah dengan membuka kedua bibir dan pada saat
yang bersamaan ujung lidah menekan lahmatul asnan (daging tempat tumbuhnya gigi seri
atas) dan bersamaan dengan didengungkan secara nyata ke pangkal hidung selama dua
sampai tiga harakat.