DOSEN PENGAMPU:
Dr.Elfi Monalisa, MA
DI SUSUN OLEH :
IKHLASUL HAQQI NIM : 2522094
Puji syukur saya ucapkan kehadirat allah SWT atas segala rahmat-nya sehingga makalah tentang
ghunnah musyaddadah mim dan nun dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa pula saya ucapkan
terimakasih kepada ibuk Dr.Elfi monalisa, M.PD selaku dosen pengampu matakuliah ilmu pendidikan
islam.
Dalam penulisan makalah ini saya menyadari masih banyak terdapat kesalahan dan kekeliruan
baik berkenaan dengan materi pembahasan maupun teknik penulisan. Walaupun demikian ,inilah usaha
maksimal saya selaku penulis. Semoga dalam makalah ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan
para pembaca dan saya selaku penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar saya
dapat memperbaiki kesalahan saya di masa yang akan datang.
Kelompok 6
Ikhlasul Haqqi
2
DAFTAR ISI
BAB II ............................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................. 5
A. Gunnah musyaddadah mim dan nun .............................................................. 5
B. Cara membaca gunnah musyaddadah mim dan nun .................................... 6
3
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan masalah
a. Apa yang di maksud dengan ghunnah musyaddadah mim dan nun
b. Bagaimana car membaca ghunnah musyaddadah mim dan nun
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman teman-teman khususnya saya pribadi dalam memahami materi ghunnah
musyaddadah mim dan nun.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah ghunnah secara bahasa berarti dengung, dan dalam istilah tajwid ghunnah adalah suara
yang jelas dan nyaring yang keluar dari pangkal hidung dengan tidak menggunakan lidah pada saat
mengucapnya. Menurut H.AL Ikhlas dalam bukunya yang berjudul Tajwid: praktis dan Lengkap,
ghunnah adalah sifat yang tetap bagi ke dua huruf tersebut. Namun cara membunyikan gunnah bisa
berbeda tergantung kekuatan huruf yang di ikuti. Ketika tasydid lebih kuat daripada Ketika idgam,
Ketika idgam lebih kuat daripada Ketika sukun, dan Ketika sukun lebih kuat daripada Ketika hidup.
Apabila di temukan huruf mim dan nun bertasydid maka di sana terdapat hukum ghunnah
musyaddadah, Ghunnah artinya dengung sedangkan musyaddadah artinya di tasydidkan. Ghunnah
musyaddadah adalah suara dengung yang terdapat pada nun dan mim bertasydid, Dalam pengertian lain
disebutkan bahwa ghunnah musyaddadah ialah menekan dan mendengungkan suara mim atau nun yang
bertasydid selama dua ketukan.
Contoh nya:
5
1. Q.S YASIN AYAT: 18
َّ طي َّْرنَا ِب ُك ْم لَ ِٕى ْن لَّ ْم تَ ْنتَ ُه ْوا لَن َْر ُج َمنَّ ُك ْم َولَ َي َم
َ سنَّ ُك ْم ِمنَّا
عذَاب اَ ِليْم َ َقَالُ ْْٓوا اِنَّا ت
Contoh nya:
6
ث ُ َّم َردَ ْد ٰنهُ اَ ْسفَ َل سٰ ِف ِليْنَ
7
BAB III
PENUTUP
A.kesimpulan
Mim dan nun bertasydid merupakan nun dan mim yang memiliki harkat tasyidid di
atasnya, hukum bacaan dari mim dan nun bertasydid adalah wajib di baca ghunnah atau di
dengungkan serta harus di sempurnakan dan harus di tahan selama dua harkat.
Cara membaca mim musyaddadah adalah dengan menutup kedua bibir bersamaan
dengan didengungkan secara nyata ke pangkal hidung selama dua sampai tiga harakat.
Sedangkan cara membaca nun musyaddadah adalah dengan membuka kedua bibir yang
bersamaan ujung lidah menekan lahmatul asnan dan bersamaan dengan didengungkan
secaranyata ke pangkal hidung selama dua sampai tiga harakat.
8
DAFTAR PUSTAKA
dengan.html
https://www.academia.edu/35615568/HUKUM_NUN_DAN_MIM_MUS
Y ADDADAH_MAKALAH
Meefta, Hukum Nun Tasydid dan Mim Tasydid (Ghunnah Beserta
Contoh), diakses pada tanggal 28 Agustus 2017 di https://tajwid.web.id/hukum-
nun-tasydid-dan-mim-tasydid-ghunnah-contoh/
NDA, Pengertian, Cara Membaca, dan Contoh Bacaan Ghunnah
Musyaddadah dalam Alquran, Diakses pada tanggal 29 September 2021 pada
https://kumparan.com/berita-hari-ini/pengertian-cara-membaca-dan-contoh-
bacaan-ghunnah-musyaddadah-dalam-alquran-1wcckHmHc5b/2
Rio Geovani, Hukum Min dan Nun Bertasydid, diakses pada tanggal 2
Januari 2019 di https://riogeovani.wordpress.com/2019/01/02/hukum-nun-dan- mim-
bertasydid/