ILMU TAJWID
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ulumul Qur’an
Dosen Pengampu :
Yusida Fitriyati, M.Ag
Disusun Oleh :
Kelompok 3
1. Kms. M. Hafizhul Furqon (23061010139)
2. Meisa Dwi Putriani (23041010109)
3. M. Syifa’at Thaufal (23051010124)
Bismillahirrahmaanirrohim,
Segala puji bagi Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya kepada kita
semua, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang membahas tentang “Tajwid”.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas kelompok dari Ibu dosen pengampu Dosen
Pengampu : Yusida Fitriyati, M.Ag. Pada mata kuliah Bahasa Arab, Selain itu penulisan
makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan terutama bagi penulis dan para pembaca
berkaitan dengan topik yang akan dibahas. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua yang terlibat dalam proses pembuatan makalah.
Penulisan menyadari bahwasanya masih terdapat banyak kesalahan dalam prroses
penulisan dan penyusunan. Oleh karena itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya dapat membangun untuk kedepannya lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................iii
BAB I..................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG.............................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.........................................................................................4
C. TUJUAN MASALAH..............................................................................................4
BAB I..................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...............................................................................................................................5
PENUTUP........................................................................................................................................11
A. KESIMPULAN..................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tajwid merupakan huruf-huruf dalam kalimat Al-Qur'an dengan teratur dan tidak
tergesa-gesa. Sehingga, ilmu tajwid dapat diartikan sebagai ilmu yang mengajarkan kita cara
membaca Al-Qur'an dengan tepat dan benar. Mempelajari ilmu tajwid bukan hanya sekedar
teori, tetapi juga praktik.1 Manfaat ilmu tajwid adalah untuk memelihara bacaan Al-Qur'an
sehingga terhindar dari kesalahan dalam makhraj (tempat keluarnya huruf), sifat dan
bacaannya2
Hukum mempelajari ilmu tajwid adalah fardhu kifayah. Arti dari fardhu kifayah ketika
seorang muslim telah mempelajarinya, maka gugurlah kewajiban bagi muslim lainnya.
Sementara hukum membaca Al-Quran sesuai dengan ilmu tajwid adalah fardhu ain. Karena
hukumnya fardhu ain, maka setiap muslim memiliki kewajiban untuk memperbaiki kesalahan
dalam membaca Al-Quran.3
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara membaca isti'adzah, basmalah, dan awal surat dengan benar?
2. Ada berapa macam kecepatan (ritme) dalam membaca al-quran ?
3. Bagaimana cara waqaf dan ibtida' (berhenti dan memulai bacaan) dengan benar ?
4. Apa saja tanda-tanda waqaf ?
C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Cara Membaca Isti'adzah, Basmalah, Dan Awal Surat
dengan benar.
2. Untuk Mengetahui Ada berapa macam Kecepatan (Ritme) dalam membaca Al-quran.
3. Untuk Mengetahui Cara WAQAF DAN IBTIDA' (Berhenti dan Memulai bacaan) dengan
benar.
4. Untuk Mengetahui Apa saja tanda-tanda waqaf.
1
Pedoman Ilmu Tajwid Lengkap Karya Ust Acep Lim Abdurahim
2
Ilmu Tajwid 1 Karya Nurkholis M.Pd
3
Ilmu Tajwid Praktis Karya Muhammad Amri Amir
4
BAB I
PEMBAHASAN
* َوِم ن َش ِّر َح اِسٍد ِإَذ ا َحَس َد * ِبْس ِم ِهَّللا الَّرْح َمِن الَّر ِح يِم ُقْل َأُعوُذ ِبَر ِّب الَّناِس
3Disambung semua,
* َوِم ن َش ِّر َح اِسٍد ِإَذ ا َحَس َد ِبْس ِم ِهَّللا الَّرْح َمِن الَّر ِح يِم ُقْل َأُعوُذ ِبَر ِّب الَّناِس
5
3. Cara Menyambung Yang Salah
Cara menyambung yang salah adalah menyambung akhir surat dengan Basmalah
kemudian berhenti. Hal ini dikhawatirkan Basmalah menjadi bagian dari ayat pada surat
sebelumnya.
Contoh : * َوِم ن َش ِّر َح اِسٍد ِإَذ ا َحَس َد ِبْس ِم ِهَّللا الَّرْح َمِن الَّر ِح يِم ُقْل َأُعوُذ ِبَر ِّب الَّناِس
6
C.Hasan (Baik)
Waqaf pada kata yang memiliki hubungan dengan kata setelahnya dari sisi sempurna
Contohnya seperti pada:
lafadzh dan makna, selama waqaf pada kata tersebut memberikan makna yang
QS. Al-Faatihah 2: اْلَحْم ُد ِهَّلِل َر ِّب اْلَع َلِم يَن
:Waqar pada • ِهَّلِل اْلَحْم ُد
Hukum: Boleh waqaf tetapi memulai dari kata yang sesuai sebelumnya, tetapi jika kata yang
diwaqafkan itu akhir ayat, maka disunnahkan langsung memulai ayat berikutnya.
d. Qabik (Buruk)
Waqaf pada kata yang memiliki hubungan dengan kata setelahnya dari sisi lafadzh dan
makna, karena waqaf pada kata tersebut dapat mengurangi atau merubah makna. Contohnya
seperti pada: 43 َيتَأُّيَها اَّلِذ يَن َء اَم ُنوا اَل َتْقَر ُبوا الَّصلوَة َو َأنُتْم ُس َك َر ىAn-Nisa . .
:Waqaf pada . الَّصلوَة
Hukum: Tidak boleh waqaf
Catatan:Kesempurnaan melakukan waqaf didasari atas pemahaman terhadap makna al-Qur-
an. Oleh karena itu disarankan bagi yang belum menguasai bahasa Arab agar
melakukan waqaf sesuai dengan tanda-tanda waqaf pada mus-haf, terutama tanda-
tanda yang ada pada mus-haf Mujamma' Malik Fahd cetakan terakhir.
2. Ibtida'
Memulai bacaan dari awal atau setelah Waqaf
A. Hasan (Baik)
Memulai kalam yang berdiri sendiri dari sisi makna, yang tidak merubah apa yang
Allah inginkan dari maknanya.
Contoh:
-QS. Al-Baqarah 5 & 6
Waqaf pada . َو ُأْو َلِئَك ُهُم اْلُم ْفِلُحوَن
Ibtida' dari:ِإَّن اَّلِذ يَن َكَفُروا
Contoh:
- QS. Al-Baqarah 6:
Waqaf pada َأنَذ ْر َتُهْم َأْم َلْم ُتنِذ ْر ُهْم اَل ُيْؤ ِم ُنوَن
Ibtida' dari: َخَتَم ُهَّللا َع َلى ُقُلوِبِهْم
Hukum: Boleh
7
2-Qabih (Buruk)
Memulai bacaan dengan kalam naqish (kurang) yang dapat merubah makna, atau
mengesankan makna yang berbeda dari yang diinginkan.
Contoh:
QS. Al-Baqarah 5
Waqaf pada ُأوَلِئَك َع َلى ُهًدى
Ibtida' dari من َّرِّبِهم
Hukum: Tidak Boleh
1. Waqaf La Washal
Tanda waqaf ( )الartinya "tidak boleh berhenti". Jika terdapat tanda waqaf ini di tengah ayat,
maka tidak diperbolehkan berhenti. Tetapi jika tanda waqaf ini berada di akhir ayat maka
diperbolehkan berhenti contoh Waqaf La Washal terdapat dalam surat Ali Imran ayat 181.
َاْلْۢن ِبَيۤا َء ِبَغْيِر َح ٍّۙق َّو َنُقْو ُل ُذ ْو ُقْو ا
2. Waqaf Lazim
Tanda mim ( ) مـdisebut juga dengan Waqaf Lazim. yaitu berhenti di akhir kalimat sempurna.
Waqaf Lazim disebut juga Waqaf Taamm (sempurna) karena waqaf terjadi setelah kalimat
sempurna dan tidak ada kaitan lagi dengan kalimat sesudahnya. Tanda mim ( ) مmemiliki
kemiripan dengan tanda tajwid iqlab, namun sangat jauh berbeda dengan fungsi dan
maksudnya. Contohnya waqaf lazim terdapat dalam surat Shad ayat 41:
َو اْذ ُك ْر َعْبَدَنٓا َاُّيْو َۘب
8
3. Waqaf Murakhkhas
Tanda sad ( ) ﺹdisebut juga dengan Waqaf Murakhkhas, menunjukkan bahwa lebih baik
untuk tidak berhenti namun diperbolehkan berhenti saat darurat tanpa mengubah makna.
Perbedaan antara hukum tanda zha dan sad adalah pada fungsinya, dalam kata lain lebih
diperbolehkan berhenti pada waqaf sad.
Contohnya waqaf murakhkhas terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 187:
َو اْبَتُغ ْو ا َم اَكَتَب ُهللا َلُك ْم ص َو ُك ُلْو اَو اْش َر ُبْو ا
4. Tanda sad-lam-ya'
Tanda sad-lam-ya' ( ) صلىmerupakan singkatan dari "Al-wasl Awlaa" yang bermakna "wasal
atau meneruskan bacaan adalah lebih baik", maka dari itu meneruskan bacaan tanpa
mewaqafkannya adalah lebih baik.
Tanda waqaf dan contohnya sad-lam-ya terdapat dalam surat An-Nas ayat 4:
ِم ْن َش ِّر اْلَو ْس َو اِس ۙە اْلَخ َّناِۖس
5. Tanda qaf
Tanda qaf ( ) ﻕmerupakan singkatan dari "Qeela alayhil waqf" yang bermakna "telah
dinyatakan boleh berhenti pada waqaf sebelumnya", maka dari itu lebih baik meneruskan
bacaan walaupun boleh diwaqafkan.
Tanda waqaf dan contohnya pada waqaf Qeela terdapat dalam surat Al-Haj ayat 17:
َو َّالِذ ْيَن َاْش َر ُك ْو ا ق ِاَّن َهللا َيْفِص ُل َبْيَنُهْم َيْو َم ْالِقَياَم ِة
6. Tanda sad-lam
Tanda sad-lam ( ) ﺼﻞmerupakan singkatan dari "Qad yoosalu" yang bermakna "kadang kala
boleh diwasalkan", maka dari itu lebih baik berhenti walau kadang kala boleh diwasalkan.
Tanda waqaf dan contohnya pada waqaf sad-lam terdapat dalam surat Al-zukhruf ayat 44:
َو ِإَّن ۥُه َلِذ ْك ٌر َّلَك َوِلَقْو ِم َكۖ َو َس ْو َف ُتْس َٔـُلوَن
7. Tanda Qif
Tanda Qif ( ) ﻗﻴﻒbermaksud berhenti! yakni lebih diutamakan untuk berhenti. Tanda tersebut
biasanya muncul pada kalimat yang biasanya pembaca akan meneruskannya tanpa berhenti.
8. Tanda kaf
Tanda kaf ( ) ﻙmerupakan singkatan dari "Kathaalik" yang bermakna "serupa". Dengan kata
lain, makna dari waqaf ini serupa dengan waqaf yang sebelumnya muncul
9
9. Tanda sin atau tanda Saktah
Tanda sin ( ) سatau tanda Saktah ( ) ﺳﮑﺘﻪmenandakan berhenti seketika tanpa mengambil
napas. Dengan kata lain, pembaca haruslah berhenti seketika tanpa mengambil napas baru
untuk meneruskan bacaan.
Tanda waqaf dan contohnya pada waqaf saktah terdapat dalam surat Al-qiyamah ayat 27:
َوِقْيَل َم ْن ۜ َر اٍۙق
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari penjelasan yang telah dipaparkan diatas, maka kesimpulan yang dapat kita tarik,
yakni : Tajwid merupakan huruf-huruf dalam kalimat Al-Qur'an dengan teratur dan tidak
tergesa-gesa. Sehingga, ilmu tajwid dapat diartikan sebagai ilmu yang mengajarkan kita cara
membaca Al-Qur'an dengan tepat dan benar. Mempelajari ilmu tajwid bukan hanya sekedar
teori, tetapi juga praktik. Manfaat ilmu tajwid adalah untuk memelihara bacaan Al-Qur'an
sehingga terhindar dari kesalahan dalam makhraj (tempat keluarnya huruf), sifat dan
bacaannya
Hukum mempelajari ilmu tajwid adalah fardhu kifayah. Arti dari fardhu kifayah ketika
seorang muslim telah mempelajarinya, maka gugurlah kewajiban bagi muslim lainnya.
Sementara hukum membaca Al-Quran sesuai dengan ilmu tajwid adalah fardhu ain. Karena
hukumnya fardhu ain, maka setiap muslim memiliki kewajiban untuk memperbaiki kesalahan
dalam membaca Al-Quran.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ya'la urnaedi, L. (2014). Ilmu Tajwid Praktis. Jakarta: Pustaka Imam As-Syafi'i.
https://www.liputan6.com/hot/read/5332814/14-tanda-waqaf-dan-contohnya-dalam-al-quran-
pahami-ketentuannya?page=2(17/09/23;22.00)
https://kalam.sindonews.com/read/1146843/68/macam-tanda-waqaf-dalam-al-quran-serta-
cara-membacanya-1688746046(17/09/23;22.00)
11