Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Kelompok 2
Desriana :(2522099)
Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT,atas segala rahmat,dan hidayah-
Nya,makalah Akhlak Tasawuf dapat terselesaikan.Shalawat serta salam tak lupa pula kita
hadiahkan untuk Nabi junjungan alam yakninya Nabi Muhammad SAW.Makalah inni dibuat
berdasarkan kepada panduan dan garis-garis besar program pengajaran yang diberikan oleh
Universitas Isalm Negeri (UIN) Sjech M.Djamil Djambek Bukittinggi.
Dan juga kami sampaikan kepada pihak-pihak yang telah banyak membatu didalam
penyusunan materi kuliah ini kami ucapkan terimakasih karena tanpa arahan,bimbingan,dan
motivasi yang diberikan tentunya belum bias tersaji kepada para pembaca,walaupun tidak kami
sebutkan namanya satu persatu.
Akhir kata,untuk menyajikan sebuah karya yang baik tentunya memerlukan celah untuk
menyempurnakan materi kedepannya,untuk itu kami denngan segala karendahan hati menerima
masukan demi peningkatan dan penyempurnaan dalam makalah dan pembelajaran ini.
Kelompok
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ................................................................................................
B. Saran ..........................................................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perbuatan manusia selalu terkait dengan nilai atau norma. Perbuatan itu dapat dinilai
baik atau buruk. Namun demikian, baik buruknya perbuatan itu bukan tergantung dari perbuatan
itu sendiri, melainkan suatu penilaian yang sematkan oleh manusia kepada sebuah perbuatan itu.
Karena itu, predikat baik buruknya perbuatan sifatnya relatif, tidak mutlak. Hal itu disebabkan
adanya perbedaan tolak ukur atau indikator yang digunakan untuk penilaian tersebut. Perbedaan
tolok ukur disebabkan oleh adanya perbedaan latar belakang konteks pemikiran yang bersumber
dari perbedaan-perbedaan kepercayaan, agama, ideologis, tradisi, budaya, lingkungan, dan
lainnya. Dalam Islam, baik buruk tidak ditentukan oleh akal atau pertimbangan lain, tetapi
berdasarkan apa yang ditetapkan Allah sebagaimana yang tercantum dalam alQur’an dan sunnah
Rasulullah Saw. Umat Islam wajib terikat kepada kedua sumber tersebut dalam memberi
penialaian suatu perbuatan dikatan baik atau buruk.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan defenisi baik dan buruk?
2. Apa saja standar baik dan buruk?
3. Jelaskan baik dan buruk menurut syariat islam?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui defenisi baik dan buruk
2. Untuk mengetahui standar baik dan buruk
3. Untuk mengetahui baik dan buruk menurut syariat islam
BAB II
PEMBAHASAN
Mengetahui sesuatu yang baik sebagaimana disebutkan diatas akan mempermudah dalam
mengetahui yang buruk.Dalam bahasa,yang buruk itu dikenal dengan istilah syarr,dan diartikan
sebagai sesuatu yang tidak baik,yang tidak seperti seharusnya,tak sempurna dalam
kualitas,dibawah standar,kurang dalam nilai,tak mencukupi,keji,jahat,tidak bermoral,tidak
menyenangkan,tidak dapat disetujui,tidak dapat diterima,sesuatu yang tercela,lawan dari baikdan
perbuatan yng bertentangan dengan norma-norma masyarakat yang berlaku.Dengan
demikian,yang dikatan buruk itu adalah sesuatu yang dinilai sebaiknya dari yang baik,dan tidak
disukai kehadirannya oleh masyarakat.
Beberapa definisi tersebut memberi kesan bahwa sesuatu yang disebut baik atau buruk itu
relatif sekali karena bergantung pada pandangan dan penilaian masing-masing yang
merumuskannya.Dengan demikian,nilai baik dan buruk menurut pengertian tersebut bersifat
subjektif,karena bergantung kepada individu yang menilainya.Jadi baik dan buruk merupakan
dua istilah yang banyak digunakan untuk menentukan suatu perbuatan yang dilakukan seseorang.
B. Standar Baik dan Buruk
Pendapat umum Ahmad Amin menyatakan bahwa tiap-tiap bangsa mempunyai adat
istiadat yang tertentu dan menganggap baik bila mengikutinya,mendidik anak anaknya sesuai
dengan adat istiadat itu dan menanamkan perasaan kepada mereka,bahkan adat istiadat akan
membahawa kepada kesucian,sehingga apabila sesorang menyalahi adat istiadat itu sangat dicela
dan dianggap keluar dari golongan bangsanya.
Didalam masyarakat kita jumpai adat istiadat yang berkenaan dengann cara
berpakaian,makan,minum,becakap-cakap,bertandang dan sebagai.Orang yang mengikuti cara-
cara demikian itulah yang dianggap orang yang baik,dan orang yang menyalahinya adalah orang
yang buruk.Kelpmpok yang menilai baik dan buruk berdasarkan adat istiadat ini dalam tinjauan
filsafat dikenal dengan istilah aliran sosialisme.Munculnya paham ini bertolak dari anggapan
karena masyarakat itu terdiri dari manusia,maka ada yang berpendapat bahwa masyarakatlah
yang menentukan baik buruknya tindakan manusia yang menjadi anggotanya.Lebih jelas lagi apa
yang lazim dianggap baik oleh masyarakat tertentu,itulah yang baik.
2. Baik Buruk Menurut Aliran Hedonisme
Aliran hedonism adalah aliran filsafat yang terhitung tua,karena berakar pada
pemikiran filsafat yunani,khususnya pemikiran filsafat Epicurus(341-270 SM).Aliran ini
berpandang bahwa tujuan akhir dari hidup dan kehidupan manusia ia diperoleh dari perbuatan-
perbuatan yang banyak mendatangkan kenikmatan atau kelezatan dan kepuasan nafsu
biologis.Epicurus berpendapat bahwa kebahagiaan akal dan rohani jauh lebih penting dari pada
kebahagiaan badan.Badan tidak dapat mengenangkan kelezatan yang lalu dan tidak dapat
merencanakan kegiatan yang akan datang.
Kekuatan batin ini adalah kekuatan yang telahbada didalam jiwa manusia,tidak
terambil dari keadaan diluarnya.Kita diberikannya kemampuan untuk membedakan antara baik
dan buruk,sebagaimana kita diberikan mata untuk melihat dan diberi telinga untuk
mendengar.Menurut paham ini perbuatan yang baik adalah perbuatan yang sesuai dengan
penilain yang diberikan oleh hati nurani atau kekuatan batin yang ada dalam dirinya.
Penentuan baik-buruk perbuatan melalui kata hati yang dibimbing oleh ilham atau
intuisi ini banyak dianut dan dikembangkan oleh para pemikir akhlak dari kalangan dari
kalangan islam.
Namun demikian,paham ini terkadang cenderung ekstrem dan melihat kegunaan hanya
dari sudut pandang materialistic.Orang tua yang sudah jompo misalnya semakin kurang
dihargai,karena secara material tidak ada lagi kegunaannya.Padahal kedua orang tua tetap
berguna untuk dimintakan nasihat dan doanya serta kerelaanya.Selain itu paham ini juga dapat
menggunakan apa saja yang dianggap ada gunanya.Untuk memperjuangkan kepentingan politik
misalnya segan-segan menggunakan fitnah,khianat,bohong,tipu muslihat,kekerasan,paksaan,dan
lain sebagainya,sepanjang semua yang disebutkan itu ada gunanya.
Paham vitalisme ini pernah dipraktikan para penguasa di zaman feodalisme terhadap
kaum yang lemah dan bodoh.Kekuatan dan kekuasan menjadi lambang dan status sosial untuk
dihormati.Ucapan,perbuatan dan ketetapan yang dikeluarkannya menjadi pegangan
masyarakat.Hal ini biasa berlaku,mengingat orang-orang yang lemah dan bodoh selalu
mengharapkan pertolongan dan bantuannya.
6. Baik Buruk Menurut Paham Religiosisme
Menurut paham ini adalah perbuatan yang sesuai dengan kehendak Allah,sedangkan
perbuatan buruk adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan kehendak Allah.Dalam keyakinan ini
keyakinan teologis yakni keimanan kepada Allah sangat memegang peranan penting karena tidak
mungkin orang mau berbuat sesuai dengan kehendak Allah,jika yang bersangkutan tidak beriman
kepada –Nya.
Ajaran islam adalah ajaran ynag bersumberkan pada wahyu Allah SWT,Al-Qur’an yang
dalam penjabarannya dilakukan oleh hadis Nabi Muhammad SAW.Masalah akhlak dalam ajaran
islam sangat mendapatkan perhatian yang begitu besar sebagaimana telah diuraikan pada bagian
terdahulu.Menurut ajaran islam penentuan baik dan buruk harus didasarkan pada petunjuk Al-
Qur’an dan Al-Hadis.Dalam Al-Qur’an dan Al-Hadis istilah yang berkaitan dengan kebaikan dan
keburukan banyak dijumpai.Beberapa istilah yang berkaitan dengan baik,misalnya:Al-
Hasan,Thayyibah,Khairah,Karimah,Mahmudah, dan Al-Birr.
1. Al-Hasan
Menunjukan sesuatu yang disukai atau dipandang baik,dari segi akal,hawa
nafsu,maupun panca indra.
Allah SWT.berfirman:
َ ُ ُ َ َّ ٰ َّ ُ َّ َ َ َ َّ َ ۤ َ ْ َ َ ۚ َ ْ ِّ ٌ ْ َ ٗ َ َ َ َ َ ْ َ ۤ َ ْ َ
الس ِّيا ِت ِاَّل َما كان ْوا َي ْع َمل ْون الس ِّيئ ِة فَل ُي ْج َزى ال ِذ ْي َن َع ِملوا من جاء ِبالحسن ِة فله خ ْي منها ومن جاء ِب
2. At-Thayyibah
Menunjukkan sesuatu yang diberikan kenikmatan pada pancaindra dan
jiwa,makanan,minuman,pakaian,rumah dan sebagainya.Lawannya adalah Al-Qabihah artinya
buruk.
Allah SWT.berfirman:
َُْٰ َ ُُ ْ َّ َ َّ َ ْ ُ ُ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َ َ ْ ُ ُ ْ َ َ َ ْ َّ َ َ
ۗ السل ٰو ى ۗ كل ْوا ِم ْن ط ِّي ٰب ِت َما َرزقنك ْم وظللنا عليكم الغمام وانزلنا عليكم المن و
Artinya:”kami turunkan kepadamu manna dan sahwa.Makanlah dari makanan yang
baik-baik yang telahkami berikan kepadamu(QS.Al-Baqarah:57)
3. Al-Khairah
Digunakan untuk menggambarkan kebaikan-kebaikan oleh seluruh umat manusia
atau segala sesuatu yang bermanfaat bagi manusia.
Allah SWT.berfirman:
َ َ َ َ ْ َ َ َّ َ َ ْ ً ۙ َ َّ ه
اّٰلل ش ِاك ٌر َع ِل ْي ٌم ومن تطوع خ ْيا ف ِان
Artinya:” Maka barangsiapa beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, tidak ada
dosa baginya mengerjakan sa‘i antara keduanya. Dan barangsiapa dengan kerelaan
hati mengerjakan kebajikan, maka Allah Maha Mensyukuri, Maha
Mengetahui.”(QS.Al-Baqarah:158)
4. Al-Mahmudah
Menunjukkan pada perbuatan yang utama sebagai akibat dari melakukan sesuatu
yang disukai oleh Allah SWT.Dengan demikian kata Al-mahmudah lebih menunjukkan pada
kebaikan yang bersifat batin dan spiritual.
Allah SWT.berfirman:
ً َ َ َ َ ْ َ َۖ َ َّ ً َ َ ْ َ َ َّ
َو ِم َن ال ْي ِل فت َه َّجد ِب ٖه ن ِافلة لك َع ٰىٰس ان َّي ْب َعثك َرُّبك َمق ًاما َّم ْح ُم ْودا
Artinya:”Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat tahajud (sebagai suatu ibadah)
tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang
terpuji.”(QS.Al-Isra:79)
5. Al-Karimah
Untuk menunjukkan perbuatan yang sangat terpuji.Perbuatan tersebut sungguh
mulia,seperti menafkahkan harta di jalan Allah dan berbakti kepada kedua orang tua.
Allah SWT.berfirman:
َ ً َ َّ ُ ُ ْ َ َ ٍّ ُ ٓ َ ُ َّ ْ ُ َ َ َ
ف َّوَّل تن َه ْره َما َوق ْل ل ُه َما ق ْوَّل ك ِر ْي ًمافَل تقل لهما ا
6. Al- Birr
Dijelaskan bahwa seorang sahabat Nabi SAW.bernama Wabishah bin Ma’bad
berkunjung kepada Nabi SAW,lalu beliau menyapa dengan bersabda:”Engkau datang
menanyakan tentang al-birr(kebaikan)?”benar,wahai Rasul jawab Wabishah,”Tanyailah
hatimu!”Al-Birr(kebaikan) adalah sesuatu yang tenang terhadapt jiwa,dan yang tentram terhadap
hati,sedangkan dosa adalah yang mengacaukan hati dan bimbangkan dada,walaupun setelah
orang memberimu fatwa”(HR Ahmad dan Ad_Darimi)
Dalam hadis tersebut kat al-birr dihubungkan dengan ketenangan jiwa dan akhlak
yang baik dan merupakan lawan dari dosa.Ini menunjukkan bahwa al-birr dekat artinya dengan
akhlak yang mulia atau al-birr ini termasuk salah satu akhlak yang mulia.Berbagai istilah
kebaikan yang dijelaskan dalam Al-Qur’an dan Hadist merupakan bahwa tolak ukur kebaikan
dan ajaran islam lebih lengkap dan mendalam.Kebaikan dalam islam itu meliputi aspek
fisik,akal,mental,jiwa,kesejahteraan baik didunia maupun diakhirat.
Sebagimana telah dijelaskan diatas bahwa tolak ukur kebaikan dan keburukan
menurut ajaran islam bersumber dari Al-Qur’an dan Sunah Rasul.Dalam aspek lain,islam
memberikan ukuran kebaikan dan keburukan dari suatu perbuatan itu didasarkan pada adanya
kesadaran penuh,kehendak dan niat untuk melakukan perbuatan itu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebaikan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan yang luhur, bermartabat,
menyenangkan, dan menyukai manusia. Sedangkan buruk adalah sesuatu yang tidak baik, yang
tidak seperti yang seharusnya, tidak sempurna dalam kualitas, dibawah standar, kurang dalam
nilai, tidak mencukupi, keji, jahat, tidak bermoral, tidak menyenangkan, tidak dapat disetujui,
tidak dapat diterima, sesuatu yang tercela, lawan dari baik, dan perbuatan yang bertentangan
dengan norma-norma masyarakat yang berlaku.
Dari penjelasan diatas bahwa islam tidak saja melihat baik buruknya perbuatan itu dari
amalan yang nyata saja,tetapi juga dari niatnya.Perbuatan yang diniatkan baik maka perbuatan
itu dapat dinilai baik,dan sebaliknya kalau niatnya buruk maka perbuatan itu nilainya buruk.
Misalnya,seseorang mempunyai niat yang bai,namun bila dilakukan dengan cara yang
salah,maka perbuatannya dinilai tercela.Orang tua yang memukul anaknya sampai cacat seumur
hidupmadalah perbuatan tercela,meskipun pada dasarnya niatnya baik yakni untuk mendidik
anaknya.Contoh lain,besedekah adalah amalan yang baik,tetapi jika diberikan kepada orang
dengan cara yang menyakitkan hati penerima,maka ia dinilai buruk.
B. Saran
Didalam penulisan makalah,penulisan menyadari masih terdapat kekurangan didalam
perbuatan makalah,untuk itu penulis harapkan kepada setiap pembaca untuk memberikan kritik
atau saran guna penyempurnaan dari makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA