Oleh kelompok 2
Nurfitri Zartiyana
Ferani
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada dosen pembimbing yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.
Tim penulis
i
DAFTRAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................................i
DAFTRAR ISI..................................................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.............................................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................................1
BAB II............................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..............................................................................................................................................2
A. AMAL SHALIH...................................................................................................................................2
1. Pengertian amal shalih.................................................................................................................2
2. Membiasakan beramal shalih dalam kehidupan sehari-hari........................................................2
3. Ciri-ciri orang yang beramal shalih...............................................................................................3
B. TOLERANSI........................................................................................................................................4
1. Pengertian Toleransi.....................................................................................................................4
2. Toleransi Menurut Al Qur’an dan Sunnah....................................................................................4
3. Membiasakan Berperilaku Toleransi dalam Kehidupan Sehari-hari.............................................5
4. Ciri-ciri orang yang berperilaku Toleransi.....................................................................................7
5. Nilai-nilai positif Toleransi............................................................................................................7
C. MUSAWAH.......................................................................................................................................8
1. Pengertian Musawah....................................................................................................................8
2. Membiasakan Berperilaku Musawwah dalam Kehidupan Sehari-hari.........................................8
3. Ciri-ciri Orang yang Berperilaku Musawah...................................................................................9
4. Nilai-nilai Positif Musawah...........................................................................................................9
D. UKHUWWAH....................................................................................................................................9
1. Pengertian Ukhuwwah.................................................................................................................9
2. Macam-macam Ukhuwah...........................................................................................................10
3. Pendekatan Ukhuwah................................................................................................................14
4. Nilai-nilai Positif Ukhuwah..........................................................................................................14
BAB III.........................................................................................................................................................16
PENUTUP....................................................................................................................................................16
ii
A. Kesimpulan.....................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................................17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
akhlak berasal dari dari bahasa arab khuluq yang jamaknya akhlak yang artinya
perangi atau budi pekerti. Ukuran akhlak itu baik atau buruk adalah motif yang mendasari
perbuatan dan tindakan dan adanya petunjuk yang mengatakan itu baik berdasarkan firman
Allah dan sabda Rasul saw.
Dalam pergaulan sehari-hari antara kita semua manusia, agar hubungan ini berjalan
dengan baik tentu ada aturan yang harus kita jalankan, bagi kita umat islam tata cara bergaul
tersebut telah diatur dalam al-quran dan sunnah rasulluallah saw yang sering kita sebut
dengan sifat terpuji atau akhlak terpuji.
Dalam pembahasan yang akan kami terangkan pada makalah ini, bahwa kami akan
mengemukakan pengertian amal shalih, toleransi, musawah, dan ukhuwah yang sebaiknya
patut dilaksanakan sehari-hari.
Hal ini kami susun dalam bentuk sebuah makalah, disamping untuk menambah
wawasan kami sebagai pemakalah mengenai pembahasan amal shalih, toleransi, musawah,
dan ukhuwah, dan juga dengan pembahasan ini agar kami dan segenap pembaca lainnya
mampu menjadikan ilmu ini sebagai salah satu rujukan dalam melakukan pergaulan dalam
kehidupan sehari-hari. Kemudian juga pembahasan ini kami buat sebagai bentuk tugas dari
mata pelajaran aqidah akhlak yang disajikan dalam bentuk makalah.
2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian amal shalih, toleransi, musawah, dan ukhuwah?
2. Dimana kita bisa melaksanakan amal shalih tersebut?
3. Kapan nilai-nilai positif dari amal shalih, toleransi, musawah dan ukhuwah itu
dilaksanakan?
4. Siapa saja yang berperan dalam terwujudnya ukhuwah yang sempurna dalam
masyarakat?
5. Mengapa sikap akhlak terpuji ini harus diterapkan dalam kehidupan?
6. Bagaimana ciri-ciri orang yang beramal shalih, toleransi, musawah dan ukhuwah?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. AMAL SHALIH
3. Pengertian amal shalih
Amal shalih menurut bahasa diartikan sebagai perbuatan baik yang mendatangkan
pahala, atau sesuatu yang dilakukan dengan tujuan berbuat baik terhadap masyarakat
atau sesama manusia.
Secara istilah amal shalih adalah perbuatan bersungguh-sungguh dalam
menjalankan ibadah atau menunaikan kewajiban agama yang dilakukan dalam bentuk
berbuat kebaikan terhadap masyarakat atau sesama manusia. Amal shalih adalah setiap
pekerjaan yang baik, bermanfaat dan patut dikerjakan, baik pekerjaan yang besifat
ubudiyah (seperti; shalat, puasa, zakat, haji dan lain-lain) atau pekerjaan yang bersifat
sosial (seperti; menolong orang lain, menyantuni anak yatim, peduli pada sesama dan
lain-lain)
2
a. Niat yang lurus
Dalam ajaran islam niat adalah salah satu faktor penentu amal seseorang. Oleh
karena itu, setiapa akan melakukan sesuatu hendaklah kita luruskan niat dan
tujuan, yaitu hanya karena allah.
b. Ada manfaat
Setiap perbuatan yang hendak dilakukan harus benar-benar bermanfaat baik
bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Baik untuk kehidupan di dunia
maupun di akhirat, karena islam mengajarkan bahwa perbuatan yang tidak
bermanfaat tidak boleh di lakukan, karena termasuk perbuatan yang sia-sia.
c. Benar prosesnya
Satu perbuatan dapat disebuat amal shalih atau tidak, dilihat dari prosesnya
bertentangan atau tidak dengan ajaran agama.
1
Mastho Ibnu Thohar, Amal Shalih, didownload dari https://www.scribd.com/document/421057180/Amal-Shalih
pada Sabtu, 14 Maret 2020 pukul 10:58 WIB
3
B. TOLERANSI
1. Pengertian Toleransi
Kata toleransi berasal dari bahasa latin tolerare yang berarti berusaha untuk
tetap bertahan hidup, tinggal atau berinteraksi dengan sesuatu yang sebenarnya tidak
disukai atau disenangi. Dalam kamus bahasa Indonesia disebutkan bahwa kata
toleransi berarti sifat atau sikap toleran. Kata toleran sendiri di definisikan sebagai
bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan)
Toleransi dalam konteks sosial, budaya dan agama yang berarti sikap dan
perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang
berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat.
4
c. Seorang muslim tidak dituntut untuk mengadili kekafiran seseorang atau
menghakimi sesatnya orang lain. Allah sajalah yang akan menghakiminya
nanti.
d. Keyakinan bahwa Allah swt memerintahkan untuk berbuat adil dan mengajak
kepada budi pekerti mulia meskipun kepada orang musyrik. Allah juga mencela
perbuatan zalim meskipun terhadap kafir.
Dari ulasan dan contoh diatas, hendaknya kita sebagai umat Nabi Muhammad
saw atau sebagai seorang muslim terus berupaya membiasakan diri dengan perilaku
toleransi. Terutama dalam hal memberikan kemudahan dalam bermuamalah bukan
memaksakan keyakinan. Kita sebagai umat Islam yang tinggal di Negara yang
memiliki keanekaragaman budaya, agama dan daerah wajib memiliki sifat toleran.
Terlebih toleransi antar umat beragama.
5
Toleransi dalam pergaulan hidup antar umat beragama yang didasarkan
kepada Setiap agama menjadi tanggung jawab pemeluk agama itu sendiri dan
memiliki betuk ibadah (ritual) dengan system dan tata cara sendiri yang dibebankan
serta menjadi tanggung jawab orang yang memeluknya. Atas dasar itu, maka
toleransi dalam pergaulan hidup antar umat beragama bukanlah toleransi dalam
masalah-masalah keagamaan, melainkan dalam sikap keberagaman pemeluk agama
dalam pergaulan hidup antara umat beragama dalam masalah kemasyarakatan atau
kemaslahatan umum. Dalam al-Qur’an surat al-Kafirun ayat 6 dijelaskan :
Dalam Islam, diajarkan untuk mencari titik temu atau jalan keluar apabila
terjadi perselisihan. Apabila tidak ditemukan persamaan maka masing-masing
hendaknya mengakui keberadaan pihak lain dan tidak perlu saling menyalahkan.
Bahkan dalam al-Qur’an diajarkan kepada Nabi Muhammad saw dan umatnya untuk
menyampaikan kepada penganut agama lain setelah kalimat sawa’ (titik temu) tidak
dicapai.
ِ ال يَ ْن َها ُك ُم هَّللا ُ َع ِن الَّ ِذينَ لَ ْم يُقَاتِلُو ُك ْم فِي الدِّي ِن َولَ ْم يُ ْخ ِر ُجو ُك ْم ِمنْ ِديَا ِر ُك ْم َأنْ تَبَ ُّرو ُه ْم َوتُ ْق
سطُوا ِإلَ ْي ِه ْم ِإنَّ هَّللا َ يُ ِح ُّب
ِ ا ْل ُم ْق
)٨( َس ِطين
“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap
orang-orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak pula mengusirmu dari
negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (QS. Al-
Mumtahanah : 8)
6
6. Ciri-ciri orang yang berperilaku Toleransi
Beberapa kriteria orang yang membiasakan diri berperilaku toleransi, diantaranya
adalah :
e. Tidak sombong
f. Tidak egois
2
Dedy Rahman Fajarianto, Buku Akidah Akhlak MA Kelas XII K13, Kementrian Agama,2016, h. 25
7
8. MUSAWAH
1. Pengertian Musawah
Secara bahasa musawwah adalah persamaan. Sedangkan secara istilah
musawwah adalah persamaan dan kebersamaan serta penghargaan terhadap sesama
manusia sebagai makhluk Tuhan.
3
Zainuddin Ali, Pendidikan Agama Islam, ( Jakarta; Bumi Aksara, 2007), h. 29
8
3. Ciri-ciri Orang yang Berperilaku Musawah
Orang yang memiliki sifat musawwah dapat dilihat dari tingkah lakunya
setiap hari, diantaranya adalah:
a. Tidak sombong
9. UKHUWWAH
1. Pengertian Ukhuwwah
Ukhuwah (brotherhood) biasa diartikan sebagai “persaudaraan”. Ukhuwah
dalam konteks bahasa Indonesia, memiliki arti sempit seperti saudara kandung dan
dalam arti yang luas ukhuwah adalah hubungan pertalian antara sesama manusia dan
hubungan kekerabatan yang akrab diantara mereka.
4
Margiono, Aqidah Akhlak Kelas XI MA, (Bogor;Yudistira,2011), h. 30-31
9
Dalam pengertian yang luas, ukhuwah adalah suatu sikap yang mencerminkan
rasa persaudaraan, kerukunan, persatuan dan solidaritas yang dilakukan seseorang
terhadap orang lain atau suatu kelompok pada kelompok lain dalam interaksi sosial.
2. Macam-macam Ukhuwah
Ada beberapa macam bentuk ukhuwah yang sangat besar peranannya dalam
kehidupan kita, yaitu :
a. Ukhuwah keagamaan
“jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat. Maka (mereka)
adalah saudara-saudaramu seagama. Dan kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi
kaum yang mengetahui.” (QS. At Taubah : 11)
5
Abdullah, Al-hujurat ayat 10, diakses https://tafsirweb.com/9780-quran-surat-al-hujurat-ayat-10.html pada
minggu, 15 maret 2020 pukul 12:23 WIB
10
persaudaraan mereka kepada orang-orang mukmin yang ada di Madinah (Anshar),
sehingga terikat tali ukhuwah keagamaan yang kuat antara kaum Muhajirin dan
kaum Anshar. Mereka sama-sama Islam, sama-sama menjalankan ibadah yang
diajarkan dalam Islam seperti sholat, puasa, zakat dan lain-lain, mereka juga sama-
sama berjihad di jalan Allah dan sama-sama mengorbankan jiwa hartanya di jalan
Allah, sebagaimana firman Allah :
ُ ُأولَِئكَ َب ْع
ٍ ض ُه ْم َأ ْولِيَا ُء َب ْع
)٧٢( ض
Ukhuwah Islamiyah tidak dibatasi oleh wilayah, kebangsaan atau ras sebab
seluruh umat Islam di dunia dimanapun mereka berada adalah bersaudara. Prinsip
ukhuwah Islamiyah (fi din al-Islam) harus diorientasikan pada delapan prinsip
pokok, yaitu :
11
b. Ukhuwah kebangsaan
Agama Islam tidak hanya mengenal ukhuwah diniyah atau Islamiyah saja,
Islam juga memiliki ajaran tentag ukhuwah kebangsaan atau yang kita kenal
dengan ukhuwah wathaniyyah, yaitu ukhuwah yang tumbuh dan berkembang atas
dasar nasionalisme. Dapat diterjemahkan bahwa Islam mengajarkan persaudaraan
sebagai bangsa walaupun berbeda agama. Dalam al Qur’an dijelaskan bahwa
perbedaan adalah hukum yang berlaku dalam kehidupan ini. Selain perbedaan
tersebut merupakan kehendak Allah, perbedaan juga demi kelestarian hidup
sekaligus demi mencapai tujuan kehidupan makhluk di dunia ini. Allah berfirman :
ْ َولَ ْو شَا َء هَّللا ُ لَ َج َعلَ ُك ْم ُأ َّمةً َوا ِح َدةً َولَ ِكنْ لِيَ ْبلُ َو ُك ْم فِي َما آتَا ُك ْم فَا
ِ ستَبِقُوا ا ْل َخ ْي َرا
)٤٨( ت
Beberapa konsep mendasar dari ukhuwah masyarakat madani yang dibangun oleh
Rasulullah saw antara lain;
1) Egalitarisme
6) Musyawarah
12
Ukhuwah kebangsaan akan terwujud secara sempurna apabila setiap masyarakat
memiliki sikap sebagai berikut :
Prinsip paling cocok dalam ukhuwah ini adalah berpijak pada prinsip al-tasamuh
(toleransi), yaitu adanya interaksi timbal balik antar umat beragama, menghargai
kebebasan beragama bagi orang yang tidak sefaham, tidak mengganggu
peribadatan serta tetap menjaga ukhuwah wathaniyahnya.
d. Ukhuwah Insaniyah
3. Pendekatan Ukhuwah
Ukhuwah dapat dijaga apabila kita mengikuti empat prinsip dasar ukhuwah, yaitu
6
Sudirman, ukhwah islamiyah dalam kehidupan bermasyarakat, di download darI
http://jurnal.upi.edu/file/08_Ukhuwah_Islamiyah_-_Sudirman.pdf pada minggu 15 maret 2020 pukul 12:39 WIB
13
a. Ta’aruf adalah usaha saling mengenal sesama manusia, baik secara batiniah
maupun lahiriyah. Saling mengenal antar umat Islam merupakan wujud nyata
ketaataan kepada Allah. Ketika kita saling mengenal, maka akan tercipta interaksi,
adanya interaksi dapat membuat ukhuwah lebih solid dan abadi.
b. Tafahum artinya saling memahami kelebihan atau kekurangan sesama. Seorang
muslim hendaknya memperhatikan keadaan saudaranya, sehingga dapat
memberikan pertolongan sebelum diminta. Tanpa tafahum, proses ukuwah tidak
akan terjalin, dengan saling memahami kita akan dapat menerima kelebihan dling
an kekurangan saudara kita.
c. Ta’aawun berarti saling menolong (tolong menolong). Ta’awun dapat dilakukan
dengan hati (saling mendo’akan), pemikiran (berdiskusi dan saling menasehati)
dan aaman (saling membantu). Saling membantu disini, tentu saja saling bantu
dalam kebaikan bukan saling membantu keingkaran atau perbuatan maksiat.
d. Tafakul dapat diartikan saling menjamin atau saling menjaga, sehingga melahirkan
rasa aman. Dalam sebuah hadis diterangkan bahwa
d. Berjabat tangan apabila berjumpa (tidak berlaku bagi yang bukan muhrim)
14
e. Melaksanakan silaturrahmi
BAB III
PENUTUP
7
Faisal Ismail, Islam Konstitusionalisme dan pluralisme, (bandung;IRCiSoD, 2019), h. 125-126
15
A. Kesimpulan
amal shalih adalah perbuatan bersungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah atau
menunaikan kewajiban agama yang dilakukan dalam bentuk berbuat kebaikan
terhadap masyarakat atau sesama manusia.
Toleransi adalah rasa saling menghargai antara pendapat, pandangan,
kepercayaan, kebiasaan, kelakuan dan sebagainya
musawwah adalah persamaan dan kebersamaan serta penghargaan terhadap
sesama manusia sebagai makhluk Tuhan.
ukhuwah adalah suatu sikap yang mencerminkan rasa persaudaraan, kerukunan,
persatuan dan solidaritas dalam interaksi sosial.
2. Kita dapat melaksanakan amal shalih di berbagai tempat, lingkungan dan setiap
amalan yang bermanfaat itu tidak mengenal waktu, dan kondisi, juga harus di
sertai dengan niat karena Allah
3. Nilai positif dari akhlak terpuji harus dibiasakan dalam diri seseorang yang
berkaitan dengan hal tersebut dan harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
4. Yang berperan dalam terwujudnya ukhuwah yang sempurna adalah dikarenakan
adanya pemimpin yang adil bagi bangsa dan negara, masyarakat yang saling
berinteraksi, saling menghargai pendapat, dan persatuan orang mukmin
5. Akhlak terpuji harus diterapkan dalam kehidupan karena mengandung nilai positif
yang bermanfaat bagi diri pribadi maupun orang lain, sehingga dapat terwujudnya
amal shalih, toleransi, musawwah dan ukhuwah.
6. Ciri-ciri orang yang beramal shalih, toleransi, musawwah dan ukhuwah itu pasti
berakhlak baik, beriman, dan mempunyai banyak ilmu, dan memiliki jiwa
kepemimpinan yang tercermin dari rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri dan
masyarakat dalam berkehidupan sosial.
16
DAFTAR PUSTAKA
Fajrianto Rahman Dedy, Buku Akidah Akhlak MA Kelas XII K13, Kementrian Agama,2016.
17