Anda di halaman 1dari 13

MEMPUNYAI WATAK DAN SIFAT HUBBANI YANG TERMASUK

DALAM TUJUAN, TINGKAH LAKU, POLA PIKIR


Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah etika akademik

Dosen pengampu: MHD.YAMIN M.PEM I

KELOMPOK 1

NURMAJIDAH DLY : 0406231006

CANTIKA :0406232025

YASIR ARAFI GINTING :0406231001

PRODI ILMU HADIS


FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
T.A 2024/2025
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah tentang ini. Tidak lupa
juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan
kontribusi dalam penyusunan Makalah ini.

Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai
pihak.Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam Makalah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
karya ilmiah ini.Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan
manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

Medan,5 Maret 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A.Latar Belakang................................................................................................................1
B.Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C.Tujuan.............................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
A.Pengertian Hubbani.........................................................................................................3
B .Hubungan Watak dan Sifat Hubbâniyah dengan Tujuan Hidup, Tingkah Laku, dan
Pola Pikir.............................................................................................................................5
BAB III.......................................................................................................................................9
PENUTUP..................................................................................................................................9
A.Kesimpulan.....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Landasan Islam:Islam sebagai agama yang dianut mayoritas masyarakat Indonesia
menekankan pentingnya akhlak dan moral yang baik. Konsep ini diwujudkan melalui ajaran
tentang watak dan sifat hubbani. Mengembangkan watak dan sifat ini menjadi tujuan utama
dalam membentuk tingkah laku dan pola iker yang selaras dengan ajaran Islam.

Individu yang Bermanfaat:Watak dan sifat hubbani seperti cinta kepada Allah SWT,
Rasul, dan iker manusia, serta sifat-sifat terpuji lainnya, mendorong individu untuk
berperilaku baik dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Ini selaras dengan tujuan
pembangunan karakter yang ingin membentuk individu yang berkontribusi positif kepada
masyarakat.

Ketahanan Mental dan Spiritual:Watak dan sifat hubbani diyakini dapat membantu
seseorang menghadapi berbagai tantangan dan godaan dalam hidup. Sifat seperti sabar,
syukur, dan tawakkal menjadi bekal untuk menghadapi kesulitan dan membangun ketahanan
mental dan spiritual.

Menjaga Harmoni Sosial: Masyarakat yang beranggotakan individu dengan watak dan
sifat hubbani diyakini akan lebih harmonis dan damai. Sifat seperti toleransi, saling
menghormati, dan menghindari permusuhan menjadi fondasi untuk membangun hubungan
iker yang positif dan saling menghargai.

Kepribadian yang Mulia:Memiliki watak dan sifat hubbani pada akhirnya bertujuan
untuk membentuk individu dengan kepribadian yang mulia. Sifat-sifat ini menjadi landasan
bagi individu untuk bertindak dan berpikir dengan tepat, serta senantiasa berusaha menjadi
pribadi yang lebih baik.

Dengan demikian, memiliki watak dan sifat hubbani memiliki peran penting dalam
membentuk tujuan tingkah laku dan pola iker yang baik, baik secara individual maupun
dalam membangun masyarakat yang bermoral dan harmonis.

1
B.Rumusan Masalah
1.Jelaskan apa ysng di maksud dengan hubbani?

2.apa itu pola piker dalam mata kulia etika akademik?

C.Tujuan
1.untuk mengetahui pengertian dan maksud hubbani

2.untuk mengetahui pola piker dalam etika akademik

2
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Hubbani
Hubbani ‫ خب‬dalam bahasa Arab berarti cinta. Watak dan sifat hubbani, dalam konteks ini,
merujuk pada karakteristik dan kecenderungan seseorang yang didorong oleh rasa cinta. Hal
ini dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, seperti:

• Kasih sayang: Rasa cinta dan kepedulian terhadap sesama manusia, makhluk hidup lain, dan
alam semesta.

• Kedermawanan: Kesediaan untuk memberi dan membantu tanpa pamrih.

• Kebaikan: Bertindak dengan penuh empati dan rasa hormat kepada orang lain.

• Kesabaran: Kemampuan untuk menahan diri dan mengendalikan emosi dalam situasi sulit.

• Keteguhan: Keteguhan hati dalam memegang prinsip dan nilai-nilai yang diyakini.

Tujuan Tingkah Laku dan Pola Pikir:

Memiliki watak dan sifat hubbani merupakan salah satu tujuan utama dalam membentuk
tingkah laku dan pola pikir manusia. Hal ini bertujuan untuk:

• Menciptakan hubungan yang positif: Rasa cinta dan kasih sayang mendorong manusia
untuk membangun hubungan yang harmonis dan saling menghormati dengan sesama.

• Meningkatkan kebahagiaan: Sikap positif dan kepedulian terhadap orang lain terbukti dapat
meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan individu.

• Membangun masyarakat yang lebih baik: Ketika individu memiliki watak dan sifat hubbani,
maka secara kolektif, masyarakat akan menjadi lebih harmonis, saling membantu, dan
penuh kasih sayang. Penanaman watak dan sifat hubbani dapat dilakukan melalui berbagai
cara, termasuk:

• Pendidikan: Menanamkan nilai-nilai cinta kasih, kedermawanan, dan kebaikan sejak dini
dalampendidikan formal dan informal.

3
• Keteladanan: Orang tua, guru, dan pemimpin menjadi contoh bagi generasi muda dalam
menunjukkan watak dan sifat hubbani dalam kehidupan sehari-hari.

• Media: Penggunaan media massa dan platform digital untuk menyebarkan pesan-pesan
positif dan inspiratif tentang nilai-nilai kasih sayang dan kepedulian.

Dengan menumbuhkan watak dan sifat hubbani dalam diri, kita dapat berkontribusi dalam
menciptakan individu yang berbudi pekerti luhur dan membangun masyarakat yang lebih
harmonis dan penuh kasih sayang.

Islam sebagai agama yang paripurna tidak hanya mengatur aspek ibadah ritual, tetapi
juga aspek kehidupan lainnya, termasuk pembentukan karakter dan moral. Salah satu konsep
penting dalam pendidikan Islam adalah penanaman watak dan sifat hubbâniyah, yang
berorientasi pada cinta dan ridha Allah SWT. Makalah ini membahas pentingnya memiliki
watak dan sifat hubbâniyah serta keterkaitannya dengan tujuan hidup, tingkah laku, dan pola
pikir seorang muslim.

Pengertian Watak dan Sifat Hubbâniyah Secara bahasa: hubbâniyah berasal dari kata
"hubb" yang berarti cinta dan "âniyah" yang berarti bersifat atau memiliki. Dengan demikian,
hubbâniyah dapat diartikan sebagai sifat yang dimiliki seseorang yang didasari oleh cinta dan
keridaan kepada Allah SWT.Watak dan sifat hubbâniyah ini meliputi berbagai karakteristik,
di antaranya:

Ihsan: Beribadah kepada Allah SWT dengan sebaik-baiknya, seolah-olah melihat Allah atau
yakin Allah melihatnya.

Ikhlas: Melaksanakan segala perbuatan semata-mata karena Allah SWT, tanpa mengharap
imbalan dari manusia.

Tawakkal: Meyakini bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah SWT dan berserah diri
kepada-Nya.

Rida: Menerima segala takdir yang diberikan Allah SWT dengan lapang dada, baik berupa
nikmat maupun musibah.

Sabar: Mampu menahan diri dari hal-hal yang tidak baik dan tabah menghadapi ujian dan
cobaan.

4
B .Hubungan Watak dan Sifat Hubbâniyah dengan Tujuan Hidup, Tingkah Laku, dan
Pola Pikir
Menanamkan watak dan sifat hubbâniyah tidak hanya berdampak pada hubungan vertikal
antara manusia dengan Allah SWT, tetapi juga berdampak pada horizontal, yakni hubungan
dengan sesama manusia dan makhluk hidup lainnya. Berikut penjelasan hubungannya:
1. Tujuan Hidup: Tujuan hidup seorang muslim yang hakiki adalah meraih ridha Allah SWT.
Dengan menanamkan watak dan sifat hubbâniyah, seseorang akan senantiasa berorientasi
pada hal-hal yang diridhai Allah, sehingga hidupnya terarah dan penuh makna.
2. Tingkah Laku:
Watak dan sifat hubbâniyah akan terwujud dalam perilaku sehari-hari. Seseorang yang
memiliki sifat hubbâniyah akan:
Menjalankan perintah Allah SWT dengan penuh semangat dan taat.
Menjauhi segala larangan Allah SWT dengan kesadaran dan keyakinan.
Berbuat baik kepada sesama manusia, berakhlak mulia, dan menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan.
Menjaga lingkungan dan ekosistem sebagai wujud rasa cinta kepada ciptaan Allah SWT.
3. Pola Pikir:
Pola pikir yang dibentuk oleh watak dan sifat hubbâniyah akan senantiasa positif dan optimis.
Seseorang akan:
Yakin bahwa Allah SWT selalu bersamanya dan tidak akan membiarkannya sendirian.
Bersyukur atas segala nikmat yang diberikan dan bersabar menghadapi ujian.
Memiliki motivasi dan semangat yang tinggi untuk berbuat kebaikan.
Mencari hikmah di balik setiap kejadian dan selalu belajar dari pengalaman.
Pola pikir, atau mindset, adalah sekumpulan keyakinan dan asumsi yang mendasari cara kita
berpikir, berperasaan, dan berperilaku. Ini merupakan lensa yang kita gunakan untuk melihat
dunia dan diri kita sendiri. Pola pikir yang kita miliki dapat memiliki dampak yang signifikan
pada semua aspek kehidupan kita, termasuk kesuksesan, kebahagiaan, dan kesehatan.
Jenis-jenis Pola Pikir
Dua jenis pola pikir utama yang sering dibahas adalah:
Pola Pikir Tetap (Fixed Mindset): Orang dengan pola pikir ini percaya bahwa kemampuan
dan kecerdasan mereka adalah bawaan dan tidak dapat diubah. Mereka cenderung
menghindari tantangan, mudah menyerah, dan tidak percaya pada diri sendiri.
5
Pola Pikir Berkembang (Growth Mindset): Orang dengan pola pikir ini percaya bahwa
kemampuan dan kecerdasan mereka dapat diubah dengan usaha dan belajar. Mereka
cenderung menerima tantangan, pantang menyerah, dan percaya pada diri sendiri.
Dampak Pola Pikir
Pola pikir dapat memiliki dampak yang signifikan pada berbagai aspek kehidupan, seperti:
Kesuksesan: Orang dengan pola pikir berkembang lebih cenderung untuk mencapai tujuan
mereka karena mereka lebih tekun, pantang menyerah, dan terbuka terhadap umpan balik.
Kebahagiaan: Orang dengan pola pikir berkembang lebih cenderung untuk bahagia karena
mereka lebih optimis, resilien, dan fokus pada pertumbuhan.
Kesehatan: Orang dengan pola pikir berkembang lebih cenderung untuk memiliki kesehatan
yang lebih baik karena mereka lebih proaktif dalam menjaga kesehatan mental dan fisik
mereka.
Mengubah Pola PikirPola pikir dapat diubah dengan usaha dan latihan. Berikut adalah
beberapa tips untuk mengubah pola pikir:
Sadari pola pikir Anda: Perhatikan cara Anda berpikir tentang diri sendiri, kemampuan Anda,
dan dunia di sekitar Anda.
Tantang keyakinan negatif: Tanyakan pada diri sendiri apakah keyakinan Anda benar dan
berdasarkan bukti.
Ganti keyakinan negatif dengan keyakinan positif: Fokuslah pada kemampuan Anda untuk
berkembang dan belajar.
Terbuka terhadap tantangan: Terima tantangan sebagai kesempatan untuk belajar dan
berkembang.
Belajar dari kegagalan: Lihat kegagalan sebagai pengalaman belajar yang berharga.
Berlatih afirmasi positif: Ulangi kalimat positif tentang diri sendiri dan kemampuan Anda.
Pola pikir adalah faktor penting yang dapat menentukan kesuksesan, kebahagiaan, dan
kesehatan kita. Dengan mengubah pola pikir kita, kita dapat meningkatkan kualitas hidup kita
dalam berbagai aspek.
Tingkat Laku dalam Matakuliah Etika Akademik
Etika akademik merupakan landasan penting bagi seluruh sivitas akademika, termasuk
dosen dan mahasiswa, dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Matakuliah etika akademik
bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan pemahaman tentang nilai-
nilai dan prinsip-prinsip etika yang harus dijunjung tinggi dalam dunia akademis.
Tingkat laku dalam matakuliah etika akademik dapat dibagi menjadi beberapa kategori:
6
1.Integritas:
Menjunjung tinggi kejujuran dan kebenaran dalam semua aspek kegiatan akademis,
seperti penulisan karya ilmiah, ujian, dan penelitian. Menghormati hak cipta dan karya
orang lain dengan melakukan sitasi dan atribusi yang tepat. Menolak segala bentuk
plagiarisme dan kecurangan akademis.
2. Tanggung Jawab:
Menyadari dan memahami konsekuensi dari tindakan dan perkataan dalam dunia
akademis.Bertanggung jawab atas tugas dan kewajiban akademis dengan menyelesaikannya
tepat waktu dan dengan kualitas terbaik.Menjaga kerahasiaan informasi dan data yang
diperoleh dalam kegiatan akademis.
3. Kejujuran:
Bersikap jujur dan terbuka dalam semua interaksi dengan dosen, staf pengajar, dan
sesama mahasiswa.Menghindari segala bentuk penipuan dan manipulasi dalam kegiatan
akademis.Melaporkan segala bentuk pelanggaran etika akademik yang diketahui.
4.Hormat:
Tingkat Laku dalam Matakuliah Etika Akademik
Etika akademik merupakan landasan penting bagi seluruh sivitas akademika, termasuk
dosen dan mahasiswa, dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Matakuliah etika
akademik bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan pemahaman
tentang nilai-nilai dan prinsip-prinsip etika yang harus dijunjung tinggi dalam dunia
akademis.nilai-nilai kesopanan dan kesantunan.
Menghargai perbedaan pendapat dan keragaman dalam dunia akademis.
Menghormati hak cipta dan karya orang lain.
5. Keadilan:
Memperlakukan semua orang dengan adil dan setara dalam semua aspek kegiatan
akademis.Menghindari segala bentuk diskriminasi dan favoritisme.Memberikan kesempatan
yang sama kepada semua orang untuk belajar dan berkembang.
6. Kepedulian:
Menunjukkan kepedulian terhadap sesama anggota komunitas akademis dengan
membantu dan mendukung mereka yang membutuhkan. Berpartisipasi aktif dalam
kegiatan komunitas akademis untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Menjaga
lingkungan belajar yang kondusif dan ramah bagi semua orang.

7
Tingkat laku yang baik dalam matakuliah etika akademik tidak hanya bermanfaat bagi
individu, tetapi juga bagi seluruh komunitas akademis.
Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai etika, kita dapat menciptakan lingkungan belajar
yang kondusif, adil, dan berintegritas.

Berikut beberapa tips untuk meningkatkan tingkat laku dalam matakuliah etika akademik:

 Aktiflah dalam diskusi dan pembelajaran di kelas.


 Ajukan pertanyaan jika ada hal yang tidak dimengerti.
 Bacalah materi pembelajaran dengan seksama.
 Lakukan riset dan penelitian dengan bertanggung jawab.
 Gunakan sumber informasi yang terpercaya.
 Jaga komunikasi yang baik dengan dosen dan staf pengajar.
 Berpartisipasi aktif dalam kegiatan komunitas akademis.
 Tetaplah kritis dan reflektif dalam berpikir dan bertindak.
 Dengan menerapkan tips-tips tersebut, mahasiswa dapat meningkatkan
pemahamannya tentang etika akademik
8

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan
 Menanamkan nilai-nilai Islam dalam diri mahasiswa, termasuk di antaranya sifat
cinta dan kasih sayang kepada Allah SWT dan ciptaan-Nya.
 Membentuk karakter mahasiswa agar memiliki akhlak yang mulia, sesuai dengan
ajaran Islam.
 Mengembangkan pola pikir mahasiswa yang berlandaskan keimanan dan
ketakwaan kepada Allah SWT.

Dengan demikian, meskipun tidak secara eksplisit dinyatakan, pemahaman dan


pengamalan tentang watak dan sifat hubbani diharapkan dapat mempengaruhi tingkah
laku dan pola pikir mahasiswa ke arah yang lebih baik, sesuai dengan nilai-nilai Islam.

9
DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran al-Karim

Tafsir Al-Quran: URL tafsir quran web ON Tafsir Web tafsirweb.com

Hadis Shahih Bukhari dan Shahih Muslim: URL hadist shahih muslim web ON
Muslim.net

Zainuddin, Ahmad. (2011). Pendidikan Islam: Menuju Insan Kamil. Jakarta: PT


RajaGrafindo Persada: URL zainuddin ahmad pendidikan islam menuju insan kamil ON
Gramedia gramedia.com

10

Anda mungkin juga menyukai