Anda di halaman 1dari 15

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

“MEMAHAMI TENTANG NILAI, MORAL, DAN NORMA DI MASYARAKAT”

Dosen Pembimbing :

Dr.Yudi Supriyanto, M.Pd

Oleh :

Windi Dwi Apsari

Novia Whilis Nurul Fajrin

Ari Diana Dwi Susanti

PASCA SARJANA PENDIDIKAN DASAR


UNIVERSITAS PGRI RONGOLAWE TUBAN

2023-2024

1|Page
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam, Tuhan yang telah mentakdirkan dan
memeberi kekuatan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan makala yang berjudul
“MEMAHAMI TENTANG NILAI, MORAL, DAN NORMA DI MASYARAKAT”.

Penyusun makalah terselesaikan karena bimbingan dan dukungan dari berbagi pihak.

Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dr. Yudi Supriyanto, M.Pd. selaku dosen pembimbing kami


2. Kedua orang tua yang telah memeberikan dukungan moral maupun material
3. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu Semoga amal kebaikan
Bapak/Ibuk senantiasa mendapat balasan dari Allah SWT.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik isi maupun
bentuk. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik bila ada kesalahan redaksi dalam
penulisan ini semoga menjadi koreksi bagi penulis supaya lebih sistematis dalam menuangkan
kutipan dan asumsi secara saintifik.

Tuban, 3 November 2023

Penulis

2|Page
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR...................................................................................................... 2

DAFTAR ISI..................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang .................................................................................................. 4

B. Rumusan Masalah.............................................................................................. 4

C. Manfaat Penelitian............................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian tentang nilai, moral dan norma......................................................... 5

B. Nilai Moral dalam Kehidupan Bermasyarakat.................................................... 7

C. Pentingnya etika dan moral................................................................................. 8

D. Menanamkan Nilai, Norma, dan Moral dalam Masyarakat dan Pendidikan..... 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpuan…......................................................................................................... 12

B. Saran...................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA

3|Page
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah. Menurut Somantri (2001: 44) tujuan dari pendidikan IPS pada tingkat sekolah, yaitu: 1)
menumbuhkan nilai kewarganegaraan, moral, ideologi negara dan agama; 2) menekankan isi dan
metode berpikir ilmuwan; serta 3) menekankan pada inquiry. Salah satu tujuan yang terdapat dalam
pendidikan IPS yaitu menumbuhkan nilai kewarganegaraan, moral dan ideologi negara dalam hal
ini dapat diwujudkan dengan menjadi warga negara yang demokratis. Tujuan pendidikan IPS
berkaitan pula dengan tujuan pendidikan nasional yang terdapat dalam Undang-Undang No. 20
Tahun 2003 pasal 3 bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

B. Rumusan Masalah

Adapun masalah yang akan saya bahas didalam makalah ini antara lain :
1. Apa pengertian nilai, norma dan moral?
2. Apa nilai moral dalam kehidupan bermasyarakat?
3. Apa pentingnya etika dan moral?
4. Bagaimana menanamkan Nilai, Norma dan Moral Dalam Masyarakat dan Pendidikan?

C. Tujuan
1. Pengertian nilai, norma dan moral.
2. Nilai moral dalam kehidupan bermasyarakat
3. Pentingnya etika dan moral
4. Menanamkan Nilai, Norma dan Moral Dalam Masyarakat dan Pendidikan

4|Page
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Nilai, Norma dan Moral

Pengertian Nilai
Nilai (value) adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda untuk memuaskan
manusia. Sifat dari suatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau kelompok. Nilai
bersumber pada budi yang berfungsi mendorong dan mengarahkan (motivator) sikap dan perilaku
manusia. Nilai sebagai suatu sistem merupakan salah satu wujud kebudayaan di samping sistem
sosial dan karya.

Pandangan para ahli tentang nilai-nilai yang terdapat dalam masyarakat :


a. Alport mengidentifikasikan nilai-nilai yang terdapat dalam kehidupan masyarakat dalam enam
macam, yaitu :
Nilai teori
Nilai ekonomi
Nilai estetika
Nilai sosial
Nilai politik dan
Nilai religi
b. Max Scheler, mengelompokkan nilai menjadi empat tingkatan, yaitu:
Nilai kenikmatan
Nilai kehidupan
Nilai kejiwaan
Nilai kerohanian

c. Notonagoro, membedakan nilai menjadi tiga, yaitu :


Nilai material
Nilai vital
Nilai kerohanian

5|Page
Nilai berperan sebagai pedoman menentukan kehidupan setiap manusia. Nilai manusia berada
dalam hati nurani, kata hati dan pikiran sebagai suatu keyakinan dan kepercayaan yang bersumber
pada berbagai sistem nilai.

2. Pengertian Norma

Norma adalah perwujudan martabat manusia sebagai mahluk budaya, moral, religi, dan sosial.
Norma merupakan suatu kesadaran dan sikap luhur yang dikehendaki oleh tata nilai untuk dipatuhi.
Oleh karena itu norma dalam perwujudannya norma agama, norma filsafat, norma kesusilaan,
norma hukum dan norma sosial. Norma memiliki kekuatan untuk dipatuhi karena adanya sanksi.

Norma-norma yang terdapat dalam masyarakat antara lain :


Norma agama:
adalah ketentuan hidup masyarakat yang bersumber pada agama
Norma kesusilaan:
adalah ketentuan hidup yang bersumber pada hati nurani, moral atau filsafat hidup.
Norma hukum:
adalah ketentuan-ketentuan tertulis yang berlaku dan bersumber pada UU suatu Negara tertentu
Norma sosial:
adalah ketentuan hidup yang berlaku dalam hubungan antara manusia dalam masyarakat

3. Pengertian Moral

Pengertian moral berasal dari kata mos (mores) yang sinonim dengan kesusilaan, kelakuan. Moral
adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut tingkah laku dan perbuatan
manusia.
Seorang pribadi yang taat kepada aturan-aturan, kaidah-kaidah dan norma-norma yang berlaku
dalam masyarakatnya, dianggap sesuai dan bertindak secara moral. Jika sebaliknya yang terjadi
maka pribadi itu dianggap tidak bermoral.
Moral dalam perwujudannya dapat berupa peraturan dan atau prinsip-prinsip yang benar, baik
terpuji dan mulia. Moral dapat berupa kesetiaan, kepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
6|Page
B. Nilai Moral Dalam Kehidupan Bermasyarakat
Pancasila sebagai sumber nilai dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara. Ini
berarti bahwa seluruh tatanan kehidupan masyarakat bangsa dan negara menggunakan Pancasila
sebagai dasar moral atau norma sebagai tolak ukur tentang baik buruk dan salah benarnya sikap,
perbuatan dan tingkah laku bangsa Indonesia. Salah satu nilai moral dari kelima dasar Pancasila
yakni "nilai kemanusiaan yang adil dan beradab."

Sebelum kita bahas lebih lanjut, taukah Anda makna dari nilai sila dua Pancasila tersebut?

Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab memiliki arti kesadaran sikap dan perilaku sesuai
dengan nilai moral-moral dalam hidup bersama atas dasar tuntunan hatinurani dengan
memperlakukan suatu hal sebagai mestinya, dan manusia juga harus mempunyai sikap adil yang
berarti sama, seimbang, setara atau tidak membeda-bedakan, setiap manusia harus berperilaku
adil terhadap orang lain tanpa membeda-bedakan derajat, profesi, ras, suku dan lainnya. Dengan
berperilaku yang adil terhadap orang lain maka orang lain akan merasa dihargai karena pada
hakikatnya manusia harus diperlakukan sama.
Sedangkan beradab berarti manusia harus mempunyai norma sopan santun, etika yang baik
mempunyai moral atau akhlak yang baik. Adap merupakan hal penting karena pada dasarnya
adab sudah ditanamkan dari kecil, bagaimana cara kita beradab yang baik terhadap orang lain.
Dengan beradab orang lain akan merasa dihargai, karena tanpa beradab orang lain akan merasa
disepelekan, maka dari itu beradab sangatlah penting untuk kita terapkan dalam kehidupan
sehari-hari dimana dan kapanpun kita harus menerapkan sikap adil dan beradab.

Berikut adalah contoh nilai moral yang terdapat dalam lingkungan masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari antara lain sebagai berikut:

1. Menghormati sesama manusia, tua atau muda


2.membungkukkan badan ketika melewati orang yang lebih tua
3. Menyantuni anak yatim piatu dipanti asuhan atau luar panti
4. Berperilaku sopan terhadap siapapun dan dimanapun
5. Memberikan pembelajaran untuk anak-anak jalanan
7|Page
C. Pentingnya Etika dan Moral

Moral adalah kriteria baik dan buruk yang diterima oleh masyarakat secara umum mengenai
perbuatan, sikap, kewajiban dan sebagainya. Moral merupakan standar perilaku yang
memungkinkan setiap orang untuk dapat hidup secara kooperatif dalam suatu kelompok. Moral
dapat mengacu pada sanksi-sanksi masyarakat terkait perilaku yang benar dan dapat diterima.

Etika adalah konsep tindakan atau perilaku manusia tentang baik dan buruk. Ada tiga macam etika,
yaitu: Deskriptif, Normatif dan Mataetika. Berikut penjelasan dan contoh etika dalam kehidupan.
Kata etika sudah ada sejak filsafat Yunani, Aristoteles memakai kata ini untuk menunjukkan filosofi
moral.

Sebenarnya etika dan moral tidak terlalu jauh berbeda. Sama-sama berhubungan dengan perilaku
benar dan salah. Namun etika mengacu pada aturan yang diberikan dari faktor eksternal, contoh
kode-kode etik dan prinsip keagamaan, sementara moral lebih pada prinsip masing-masing indovidu
yang bernilai benar atau salah.

Pendidikan etika dan moral memanglah sangat penting diterapkan dalam kehidupan, terutama pada
kalangan remaja. Perkembangan etika dan moral dikalangan remaja, terlihat sangat miris sekali,
banyak pelajar yang pintar secara intelektual, namun secara etika dan moral sangatlah kurang.
Pembelajaran etika dan moral bisa dimulai melalui Sekolah Dasar sebagai tingkatan sekolah yang
paling bawah dan tidak akan pernah selesai sampai Pendidikan Tinggi.

8|Page
Dalam kehidupan ini, ada beberapa faktor pendorong krisisnya nilai pendidikan etika dan moral
dalam dunia pendidikan. Beberapa hal yang menjadi pendorong krisis nilai etika dan moral di dunia
pendidikan adalah sebagai berikut:

1. Kurangnya pendidikan moral dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat


2. Pengaruh globalisasi
3. Kurangnya peran agama
Nilai-nilai etika dan moral harus diketahui oleh seluruh pelajar di penjuru dunia. Nilai-nilai tersebut
diantaranya: Religiusitas, jujur, toleransi, disiplin, mandiri, kerja keras, kreatif, dan demokratis.

Manfaat moral untuk memotivasi manusia dalam bertindak dan berbuat baik yang didasari dan
dilandasi oleh kewajiban mempertimbangkan semua tindakan yang akan dilakukan. Sedangkan
manfaat etika dapat membantu pendirian kita dalam berbagai macam pandangan. Etika dan moral
sangatlah penting bagi kalangan pelajar dan bahkan masyarakat pada umumnya.namun, banyak
yang menyepelekan. Oleh sebab itu, kita harus menanamkan nilai-nilai etika dan moral dalam diri
kita, apalagi di zaman milenial seperti sekarang ini. Diharapkan pendidikan moral dapat terlaksana
dengan baik, sehingga tujuan pendidikan benar-benar tercapai dengan sempurna.

D. Menanamkan Nilai, Norma dan Moral Dalam Lingkungan Masyarakat dan Pendidikan
Anak kecil akan selalu mengikuti bagaimana orang tuanya bersikap, karena itu memberikan
contoh yang baik kepada mereka merupakan hal yang wajib untuk dilakukan. Ada banyak
perilaku baik yang bisa diajarkan kepada anak, dari perilaku baik sesuai agama atau moral yang
dipakai di masyarakat.

Karena masih anak-anak, tentu perlu cara tersendiri agar mereka mau mendengarkan dan
melakukan nasehat yang orang tua berikan. Ada beberapa cara mudah, dimana anak dan orang
tua bisa saling belajar sambil bermain. Dengan memanfaatkan momen tersebut, bukan hal yang
sulit untuk memberikan contoh dan nasehat kepada anak.

Berikut merupakan cara menanamkan nilai agama dan moral untuk anak usia dini, selain
mudah dilakukan, cara berikut juga bisa dipakai dalam jangka waktu yang lama untuk
menasehati anak.

1. Berikan Contoh kepada Anak

Langkah pertama adalah memberikan contoh terlebih dahulu kepada anak, sebab keluarga
merupakan tempat pertama anak belajar. Anda bisa memberi contoh untuk berbicara secara

9|Page
perlahan, menggunakan bahasa yang halus dan sopan, serta tidak mengucapkan kata-kata yang
kotor.

Anak akan lebih mudah menuruti nasehat yang diberikan oleh orang tua, jika orang tua
memberikan contoh terlebih dahulu. Ini bisa menjadi tempat yang tepat untuk membangun
kebiasaan yang baik untuk anak. Secara perlahan, anak akan mengadopsi nasehat dan kebiasaan
yang dilakukan oleh orang tua.

2 Mulai dari Kebiasaan yang Sederhana

Jika Anda memberikan teladan secara sekaligus, anak biasanya akan sulit mengubah kebiasaan
yang sudah mengakar. Karena itu, mulai dari kebiasaan yang mudah terlebih dahulu, misalnya
mencuci piring sendiri setelah makan.

Anda juga bisa memberikan contoh membaca doa sebelum dan sesudah makan, yang
merupakan kebiasaan sederhana. Cara menanamkan nilai agama dan moral ini
direkomendasikan oleh banyak pakar anak, sebab kebiasaan yang sederhana jika dilakukan
secara beruntun bisa menarik kebisaan baik lainnya.

3 Menyampaikan Nasehat dengan Cara yang Menyenangkan

Hati anak tidak bisa stabil sebagaimana orang dewasa, karena itu memberikan saran dan nasehat
untuk anak sebaiknya dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Misalnya dengan
membacakan cerita sebelum tidur, menceritakan kisah yang memiliki amanat baik, serta
menghibur anak jika mereka sedang sedih dengan nasehat.

Anda juga bisa menyelipkan nasehat ketika anak beraktifitas, misalnya dengan memberikan
mainan, buku, maupun lagu yang mencerminkan kebiasaan baik. Selain bisa menghibur anak
ketika hatinya sedang sedih atau kesal, ia juga bisa tertanam menjadi kebiasaan yang baik.

4 Ajak Anak untuk Bersosialisasi dengan Lingkungan yang Baik

Selain keluarga, lingkungan juga menjadi tempat belajar anak, karena itu perlu untuk membuat
lingkungan pertemanan yang mendukung. Sebaiknya hindarkan anak dengan teman yang
memiliki tabiat kurang baik, dan ajak anak ke tempat yang memiliki kebiasaan baik.

Cara menanamkan nilai agama dan moral untuk anak misalnya dengan mengajak anak
bermain bersama dengan teman sepermainan yang sepantaran. Akan lebih baik jika memberikan
ruang untuk belajar bersama secara bergantian di rumah teman, dengan begitu orang tua bisa
memantau perkembangan dan sosialisasi yang dilakukan oleh anak.

5. Jangan Paksa Anak Melakukan sesuatu

Ketika anak tidak melakukan nasehat yang Anda berikan, biasanya Anda akan kesal. Jika anak
agak sulit menerima kebiasaan dan nasehat yang Anda berikan, atau masih enggan melakukan
kebiasaan yang Anda praktekkan, jangan menyerah dan kesal.

Bisa jadi anak sedang mengalami hari atau mood yang buruk, sehingga ia tidak bersikap seperti
biasanya. Pahami kondisi tersebut dan cobalah untuk menasehatinya secara perlahan, misalnya

10 | P a g e
jika anak tidak mau membereskan kamar tidurnya, berikan nasehat secara lembut dan bantu
anak untuk membereskan tempat tidurnya.

Menjadi panduan untuk anak tentu bukan hal yang mudah, karena itu selalu praktekkan sikap
dan kebiasaan baik. Tidak hanya ketika Anda berada di depan anak, namun juga dalam
kehidupan sehari-hari. Itulah beberapa cara menanamkan nilai agama dan moral yang tepat,
khususnya untuk anak usia dini. Jika anak diarahkan sejak dini untuk berperilaku baik, tentu hal
tersebut akan menjadi kebiasaan ketika ia dewasa.

11 | P a g e
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembelajaran nilai, moral, dan norma bisa dimulai melalui Sekolah Dasar sebagai tingkatan sekolah
yang paling bawah dan tidak akan pernah selesai sampai Pendidikan Tinggi.

Dalam kehidupan ini, ada beberapa faktor pendorong krisisnya nilai pendidikan etika dan moral
dalam dunia pendidikan. Beberapa hal yang menjadi pendorong krisis nilai etika dan moral di dunia
pendidikan adalah sebagai berikut:

1.Kurangnya pendidikan moral dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat


2.Pengaruh globalisasi
3.Kurangnya peran agama
Nilai-nilai etika dan moral harus diketahui oleh seluruh pelajar di penjuru dunia. Nilai-nilai tersebut
diantaranya: Religiusitas, jujur, toleransi, disiplin, mandiri, kerja keras, kreatif, dan demokratis.

Manfaat moral untuk memotivasi manusia dalam bertindak dan berbuat baik yang didasari dan
dilandasi oleh kewajiban mempertimbangkan semua tindakan yang akan dilakukan. Sedangkan
manfaat etika dapat membantu pendirian kita dalam berbagai macam pandangan. Etika dan moral
sangatlah penting bagi kalangan pelajar dan bahkan masyarakat pada umumnya.namun, banyak
yang menyepelekan. Oleh sebab itu, kita harus menanamkan nilai-nilai etika dan moral dalam diri
kita, apalagi di zaman milenial seperti sekarang ini. Diharapkan pendidikan moral dapat terlaksana
dengan baik, sehingga tujuan pendidikan benar-benar tercapai dengan sempurna.

12 | P a g e
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mengemukakan beberapa saran
kepada pihak-pihak yang terkait dalam penelitian :
1. Orang tua, dapat turut mencegah dan mengurangi degradasi moral anak dengan cara memberikan
perhatian yang cukup dari setiap permasalahan yang dialami, mengawasi dan membimbing anak
baik didalam maupun diluar rumah, memberikan contoh sikap moral serta berbahasa yang baik dan
menanamkan nilai-nilai karakter yang sesuai dengan budaya bangsa dan agama.
2. Guru, dapat mengurangi degradasi moral anak dengan cara memberikan pemahaman mengenai
nilai-nilai dan sikap moral yang sesuai dengan karakter Pancasila, memberikan contoh ketauladanan
yang baik agar dapat ditiru siswa dalam baik pergaulan dalam lingkungan keluarga, sekolah
maupun masyarakat, dan memberikan perhatian terhadap bakat yang dimiliki siswa untuk
dibimbing kearah yang positif.
3. Siswa, dapat mencegah terjadinya degradasi moral dalam diri dengan menerapkan nilai-nilai dan
norma yang diajarkan oleh orang tua dan guru, menyibukkan diri dengan kegiatan-kegiatan
keagamaan ataupun kegiatankegiatan positif yang mendidik yang sesuai hobi sehingga mampu
mengasah bakat yang dimiliki.

13 | P a g e
DAFTAR PUSAKA

Goelman, 1995.Perkembangan Nilai Moral, Agama, Sosial dan Emosi Pada Anak Usia Dini.
Surakarta : PT Qinant.
Hidayat, Otib Satibi. 2005. Metode Pengembangan Moral dan Nilai-nilai Agama. Jakarta:
Universitas Terbuka.

Hurlock Elizabet. 1978. Perkembangan Anak Jilid 1.Jakarta: Erlangga

14 | P a g e
15 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai