Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PROBLEMATIKA NILAI, MORAL, HUKUM DALAM MASYARAKAT


INDONESIA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Ilmu Ekonomi

Disusun Oleh :

Iksal Maulana Suryadi 206200013

Nabila Rismawarti 206200005

Indawati 206200010

Azni Fazrila 206100040

FAKULTAS EKONOMI PRODI AKUNTANSI

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA

Jl.Dr muwardi Gg. Perjuangan No. 66 Muka, Kec. Cianjur Kab. Cianjur 43253

Telp. (0263) 262604, e-Mail: info@unpi-cianjur.ac.id

CIANJUR

2020
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang telah
memberikan kekuatan lahir batin kepada kita semua, dan atas berkat serta rahmatnya
sehingga kami dapat mengerjakan makalah yang berjudul PROBLEMATIKA NILAI,
MORAL, HUKUM DALAM MASYARAKAT INDONESIA yang dibuat guna memenuhi
salah satu Tugas Mata Kuliah Pendidikan Ilmu Ekonomi

Tidak lupa kami berterimakasih kepada orang-orang terdekat yang telah membantu
memberi dukungan dan memotivasi kepada kami sehingga mampu menyelesaikan makalah
ini. Kami , penulis tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada N. Marlina S.E.,
M.Si selaku dosen penanggung jawab mata kuliah Pendidikan Ilmu Ekonomi

kami menyadari sepenuhnya bahwa penyususunan makalah ini masih jauh dalam kata
sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan kritik dari
berbagai pihak guna membangun kesempurnaan makalah ini. Semoga Allah SWT
memberikan balasan atas kebaikan danbantuan dari semua pihak yang telah memberi doa,
dukungan, bantuan, moril, maupun materil, diharapkan karya ini dapat bermamfaat bagi kami
khususnya dan pembaca pada umumnya

Cianjur, Oktober 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang.................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................1

1.3 Tujuan penulisan.............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Problematika Nilai, Moral, dan Hukum Dalam Masyarakat Indonesia..........................3

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berkaitan dengan nilai. Manusia


memberikan nilai kepada sesuatu. Nilai itu ada atau riil dalam kehidupan manusia. Moral erat
kaitannya dengan akhlak yang mengandung makna tata tertib yang datang dari hati nurani
manusia. Moral merupakan bagian dari nilai. Hukum merupakan suatu norma. Norma hukum
merupakan aturan-aturan yang bersal dari negara dan sifatnya memaksa.Tujuan bernegara
Indonesia adalah terpenuhinya keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Hal ini dapat diketahui
dalam pembukaan UUD 1945 maupun pancasila.
Bedasarkan pancasila sila kedua Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab, maka adil yang
dimaksud adalah perlakuan adil kepada warga negara tanpa pandang bulu. Manusia pada
hakikatnya sama harkat dan martabatnya termasuk pula manusia sebagai warga negara,
Karena itu hendaknya penyelenggara negara menjamin perlakuan yang adil terhadap warga
negaranya. Hal ini tercermin pasal 27 ayat (1) UUD 1945 bahwa segala warga negara
bersamaan kedudukannya didalam hukum dan pemerintahan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
Sila kelima Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat indonesia mengandung makna adil
dalam pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. Hasil pembangunan dan kekayaan bangsa
hendaknya dinikmati secara adil dan menyeluruh oleh seluruh lapisan masyarakat.
Pembangunan dan kekayaan alam tidak boleh dinikmati segelintir orang, sebab hal tersebut
dapat menimbulkan kesenjangan, perasaan iri dan kemiskinan. Sesuai dengan sila kelima
tersebut maka kedilan yang harus terwujud dalam kehidupan bangsa adalah :
1 Keadilan distributif, yaitu hubungan yang adil antara negara dengan negaranya. Kedilan
ini dalam bentuk kesejahteraan, subsidi, serta kesempatan hidup bersama berdasarkan
hak dan kewajiban.
2 Keadilan legal (bertaat), yaitu hubungan yang adil antara negara dengan warga
negaranya. Kedilan komutatif, yaitu hubungan yang adil dan sama antar warga negara
secara timbal balik.
Dilihat dari kenyataan yang ada, Indonesia sebagai negara hukum memang sudah
terwujud terbukti dengan telah adanya Undang-Undang yang mengatur kehidupan bernegara.
Tetapi pada penerapannya didalam kehidupan bernegara itu sendiri belum terlaksana dengan
baik. Terbukti dengan banyaknya pelanggaran-pelanggaran hukum yang dilakukan oleh
segelintir orang namun hukum baginya tidak berjalan dengan semestinya. Hukum pada saat
ini lebih memihak kepada mereka yang memiliki kedudukan
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian nilai, moral, dan hukum dalam masyarakat Indonesia
2. Problematika nilai, moral, dan hukum dalam masyarakat Indonesia
3. Solusi nilai, moral, dan hukum dalam masyarakat Indonesia

1
1.3 Tujuan penulisan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah ISBD
2. Untuk mengetahui hubungan nilai, moral dan hukum
3. Untuk mengetahui problematika dan solusi nilai, moral, hukum

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Problematika Nilai, Moral, dan Hukum Dalam Masyarakat Indonesia

1 Pengertian nilai, moral, dan hukum dalam masyarakat Indonesia


Nilai dalam masyarakat indonesia
Menurut sumbernya, nilai sosial dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu dari tuhan,
individu, dan masyarakat.
1. Nilai Yang Bersumber Dari Tuhan
Sumber sosial berasal dari tuhan disebut nilai theonom nilai ini biasanya diketahui
melalui ajaran agama yang ditulis dalam kitab suci. Setiap ajaran agama, mengajarkan
nilai kebaikan yang dapat memberikan pedoman dalam bersikap dan bertingkah laku
menuju yang benar. Nilai agama diwujudkan dalam bentuk amal perbuatan sebagai
ibadah kepada tuhan.
2. Nilai Yang Bersumber Dari Individu
Dalam kenyataannya, nilai sosial yang berasal dari individu sering ditularkan dengan
cara member contoh perilaku yang sesuai dengan nilai yang dimaksud. Nilai yang
berasal dai individu disebut nilai otonom.
3. Nilai Yang Bersumber Dari Masyarakat
Masyarakat menepakati sesuatu hal dianggap baik dan luhru, kemudian
menjadikannya sebagai suatu pedoman dalam bertingkah laku. Nilai yang berasal dari
hasil kesepakatan banyak orang disebut heteronom.
Nilai-nilai yang ada dan berlaku di masyarakat bermacam-macam. Ditinjau dari
penilaiannya, nilai terdiri dari :
 Nilai Etika
Nilai etika digunakan untuk menentukan baik atau buruk suatu perbuatan atau
tingkah laku seseorang. Nilai estetika merupakan nilai untuk manusia sebagai pribadi
yang utuh seperti kejujuran. Nilai ini berkaitan dengan benar dan salah yang dianut oleh
golongan atau masyarakat. Nilai etika sering disebut sebgai nilai moral, akhlak, dan budi
pekerti.
 Nilai Agama
Nilai agama digunakan untuk menilai hubungan manusia dengan tuhan, nilai agama
sifatnya mutlak dan berasal dari hidayah yang diberikan tuhan kepada kita. Nilai ini
memberikan petunjuk kepada kita tentang cara menjalani kehidupan, kaitannya dengan
perintah dal larangan-Nya.
 Nilai Estetika

3
Nilai estetika digunakan untuk menilai keindahan, kaitannya dengan bagus atau
jelek.
Nilai estetika atau nilai keindahan sering dikaitkan dengan benda, orang, dan peristiwa
yang dapat menyenangkan hati. Nilai estetika juga dikaitkan dengan karya seni.
Walaupun demikian, nilai estetika sebuah seni bergantung pada selera dan pandangan
masing-masing.
 Nilai Sosial
Nilai sosial digunakan untuk menentukan kualitas hubungan antar manusia dalam
lingkungan masyarakat. Nilai ini terkait dengan bagaimana sikap dan tindakan kita
terhadap orang lain di lingkungan sekitar.
Moral dalam masyarakat indonesia
Moral merupakan suatu hukum perilaku yang diterapkan kepada setiap individu dalam
bersosialisasi dengan sesamanya sehingga terjalin rasa hormat dan menghormati antar
sesama. Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa moral adalah sesuatu yang dihasilkan
oleh nilai budaya dan nilai agama yang mengatur suatu individu dalam berperilaku antar
sesama manusia. Secara keseluruhan moral memiliki arti norma atau nilai-nilai yang
mengatur bagaimana suatu individu saling berinteraksi dengan sesama manusia.
 Fungsi dan Manfaat Moral
Untuk memotivasi manusia untuk bertindak dengan penuh kebaikan yang didasari
dan dilandasi oleh kewajiban untuk bermoral.Moral akan meberikan sanksi sosial,
sehingga setiap individu (manusia) akan memikirkan dan mempertimbangkan semua
tindakan yang akan dilakukannya. Dengan adanya moral, manusia akan lebih
menghormati satu sama lain. Dengan saling menghormati maka setiap manusia akan
dapat menghargai perbedaan pendapat pada setiap individu, sehingga terjalin keselarasan
dan keharmonisan.Moral dapat membentengi kita dari hal buruk. Jika kita telah
membentengi diri kita dari hal buruk maka kita akan terhindar dari kejahatan-kejahatan
dan tetap bertindak benar meskipun ada godaan.Untuk menjaga keharmonisan dalam
suatu hubungan sosial. karena dengan adanya moral maka setiap manusia akan lebih
percaya dan menghargai orang lain.
Dengan demikian moral dapat disimpulkan sebagai kepahaman atau pengertian
mengenai hal yang baik dan hal yang tidak baik. Dengan kata lain, istilah moral merujuk
pada tindakan, perilaku seseorang yang memiliki nilai positif sesuai dengan norma yang ada
di suatu masyarakat dengan harapan moral dapat menjadi kemampuan untuk hidup secara
harmoni dengan manusia dan makhluk lainnya, dan kemampuan untuk menjadikan dunia ini
sebagai wahana kemakmuran dan kesejahteraan bersama agar bangsa tersebut tidak terjadi
tindakan-tindakan seperti penyelewengan yang dapat merugikan bangsa dan negara.
Hukum dalam masyarakat indonesia
Hukum merupakan peraturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat, yang
dikukuhkan oleh penguasa atau pemerintah. Hukum juga dapat diartikan sebagai undang-
undang, dan peraturan untuk mengatur pergaulan hidup masyarakat.
Secara umum, hukum dapat diartikan sebagai peraturan berupa norma dan sanksi yang
diciptakan untuk mengatur tingkah laku manusia dengan tujuan menjaga ketertiban,

4
keadilan, serta mencegah terjadinya tindak kejahatan. Selain itu, hukum juga menjadi
pedoman bagi masyarakat dalam melakukan suatu tindakan dan mendapatkan kepastian
terhadap perlindungan hukum. Norma hukum dibutuhkan karena dua hal:
 Karena bentuk sanksi dari norma agama, kesusilaan dan kesopanan belum cukup
memuaskan dan efektif untuk melindungi keteraturan dan ketertiban masyarakat.
 Masih banyak perilaku lain yang belum di atur dalam norma agama, kesusilaan dan
kesopanan, misalnya perilaku dijalan raya.
Norma hukum berasal dari norma agama, kesusilaanan & kesopanan. Isi ketiga norma
tersebut bisa diangkat sebagai norma hukum.
 Fungsi hukum
1. Sebagai alat pengukur tertib hubungan masyarakat.
2. Sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial.
3. Sebagai penggerak pembangunan.
4. Fungsi kritis hukum.
Hukum bertujuan untuk menjamu kepastian hukum dalam masyarakat, memberikan
faedah bagi warga negara dan menciptakan keadilan dan ketertiban bagi warga negara.
Norma terbagi atas empat, yaitu :
1. Norma Agama. Sanksi yang diberikan tidak secara langsung, tapi hukuman dari Sang
pencipta pada hari akhir nanti.
2. Norma Kesusilaan. Sanksinya berupa tekanan batin sang pelaku.
3. Norma Kesopanan. Sanksinya yaitu dapat dikucilkan oleh masyarakat.
4. Norma Hukum. Hukuman berupa kurungan.

2. Problematika nilai, moral, dan hukum dalam masyarakat Indonesia


Pada hakekatnya perilaku atau perbuatan manusia,baik secara pribadi maupun hidup
bermasyarakat selalu terikat pada norma moral dan norma hukum. Norma moral dan norma
hukum yang diciptakan dalam suatu masyarakat bernegara bertujuan untuk mewujudkan
kehidupan yang damai, tertib, aman, dan sejahtera. Meskipun tujuan dan fungsi hukum telah
jelas, di Indonesia masih banyak problematika yang berkaitan dengan nilai-nilai hukum,
diantaranya adalah:
1. Pelanggaran etik
Salah satu problematika yang terjadi adalah pelanggaran terhadap norma moral atau
sering disebut pelanggaran etik. Pelanggaran etik adalah pelanggaran yang di lakukan di
suatu kegiatan atau profesi. Kode etik merupakan bentuk aturan tertulis yang secara
sistematik sengaja dibuat berdasarkan prisip-prinsip moral. Kode etik berisi ketentuan-
ketentuan normatif etik yang seharusnya dilakukan oleh anggota profesi. Kode etik profesi
diperlukan untuk menjaga martabat serta kehormatan suatu profesi dan melindungi
masyarakat dari penyalahgunaan profesi tersebut. Meskipun telah memiliki kode etik, di
Indonesia masih banyak penyalahgunaan suatu profesi sehingga berdampak pada
masyarakat dan keseimbangan negara. Contoh pelanggaran kode etik adalah pegawai negeri
sipil yang tidak masuk kerja pada hari kerja tanpa keterangan. Contoh yang lebih nyata dan
mengganggu keseimbangan negara adalah penyalahgunaan suatu anggaran yang dilakukan
oleh pejabat-pejabat negararnya atau sering disebut KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme).

5
Di Indonesia, korupsi bukanlah sesuatu yang awam, bahkan sudah membudaya sejak orde
lama. Dari problematika di atas diperlukan solusi yang konkret dan tegas agar di Indonesia
terbebas dari penyalahgunaan profesi atau jabatan.
2. Pelanggaran Hukum
Pada dasarnya hukum adalah seperangkat aturan yang dibuat untuk ditaati oleh
masyarakat agar tercipta keadilan dan keseimbangan di dalam masyarakat. Akan tetapi
kesadaran hukum di Indonesia masih sangat rendah. Pernyataan tersebut dibuktikan dengan
masih banyaknya pelanggaran-pelanggaran hukum yang dilakukan oleh masyarakat
Indonesia. Mulai dari pelanggaran hukum yang ringan sampai pelanggaran hukum yang
berat. Beberapa problematika hukum yang ada di Indonesia adalah belum terciptanya
keadilan hukum untuk rakyat kecil, karena hukum masih memihak kepada orang yang
memiliki kududukan atau kekuatan materiil. Salah Satu contohnya adalah seorang koruptor
yang mengkorupsi miliaran uang negara hanya diberikan hukuman selama 6 tahun,
sementara seorang warga yang mencuri sebuah sepeda motor juga dihukum selama 6 tahun.
Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa belum adanya keadilan dalam pemberian
sanksi hukum di Indonesia. Realita tersebut juga mencerminkan betapa lemahnya hukum di
Indonesia.

3. Solusi nilai, moral, dan hukum dalam masyarakat Indonesia


Problematika nilai, moral dan hukum merupakan masalah yang terjadi karena
kurangnya pendidikan karakter manusia yang baik. Sehingga ketika manusia tersebut
mendapatkan kekuasaan dan kedudukan ia tidak mampu mengendalikan dirinya sendiri dan
terjerumus ke dalam perbuatan yang melanggar nilai, moral dan hukum. Masalah ini
merupakan masalah yang berkaitan dengan akhlak manusia indonesia. Keadaan ini juga
didukung dengan adanya krisis kepemimpinan di Indonesia karena masih sangat minim
wakil rakyat yang mampu memberikan hak-hak keadilan hukum kepada rakyatnya.
Solusi yang dapat ditawarkan untuk menanggulangi problematika nilai, moral dan
hukum diantaranya adalah:
1. Pencegahan (preventif)
Solusi ini ditawarkan untuk mencegah terjadinya problematika nilai, moral dan hukum.
Salah satunya adalah menanamkan pendidikan karakter yang baik sejak dini. Kegiatan ini
dapat diterapkan dengan memberikan pendidikan karakter di sekolah, sehingga memberikan
pola pikir peserta didik untuk mencapai nilai kebaikan jika mereka dewasa. Selain itu,
pendidikan karakter akan membuat peserta didik mampu mengembangan potensi yang
dimiliki secara mandiri. Sehingga mereka akan melakukan usaha yang positif untuk
mengoptimalkan potensi yang mereka miliki dan akan menghindari kegiatan yang kurang
bermanfaat. Dengan demikian peserta didik akan menjauhi kegiatan yang menjerumus ke
dalam pelanggaran nilai, moral dan hukum.
2. Penanganan setelah terjadi
Solusi atau langkah-langkah yang mungkin dapat dilakukan apabila pelanggaran
terhadap nilai, moral dan hukum sudah terjadi. Diantaranya dengan memberikan sanksi
bagi pelaku pelanggaran atau bahkan memecat pegawai dari pekerjaannya jika di

6
melakukan pelanggaran terhadap kode etik. Apabila pelanggaran berkaitan dengan hukum
maka kebanyakan yang dilakukan di Indonesia hanya menjatuhi hukuman penjara untuk
memberikan efek jera kepada pelanggar. Namun kebanyakan hukuman ini tidak efektif
karena pelaku masih melakukan pelanggaran serupa, setelah mereka keluar dari penjara.
Disini diperlukan penanganan khusus agar setelah mereka keluar dari penjara, mereka
menjalani kehidupan yang lebih baik. Solusi yang mungkin ditawarkan
adalah dengan memberikan pelatihan keterampilan sewaktu pelaku menjalani
hukuman di penjara sehingga saat kuluar dari penjara pelaku dapat menerapkan
keterampilan yang ia peroleh untuk melanjutkan hidupnya.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Nilai, moral, dan hukum merupakan suatu hal yang saling berkaitan. Sebagai warga
negara yang baik kita harus melaksanakan nilai, moral dan hukum yang berlaku agar terjadi
keselarasan dalam hidup bernegara.

Problematika nilai, moral dan hukum di Indonesia terjadi karena kurangnya kesadaran
masyarakat untuk mentaati nilai-nilai atau aturan-aturan hukum yang berlaku. Faktor lain
terjadinya problematika tersebut adalah belum adanya pelayanan hukum yang adil di
masyarakat yang dilakukan oleh aparatur hukum. Hukum digunakan sebagai alat kekuasaan
oleh segelintir orang yang mempunyai kedudukan dan materiil. Masih adanya perbedaan
keadilan dalam hukum antara golongan atas dengan golongan bawah merupakan masalah
yang harus segera diselesaikan oleh pemerintah agar tercipta keadilan hukum yang
sebenarnya.

Anda mungkin juga menyukai