DISUSUN OLEH:
FAKULTAS TEKNIK
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat berkah dan karunia-Nya
yang senantiasa dicurahkan kepada kita sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini,
tidak lupa pula shalawat serta salam kita sanjung sajikan pada junjungan alam baginda nabi
besar Muhammad SAW yang mana beliau telah memberikan kita begitu banyak perubahan
dalam kehidupan yang kita jalani hingga saat ini.
Penulisan makalah pada mata kuliah umum ilmu sosial budaya untuk memenuhi tugas
Tengah semester yang diampu oleh Bapak Dr. Saiful S.Pd., M.Si. Penulis menyadari bahwa
laporan ini masih jauh dari kata sempurna baik dalam bentuk penyusunan maupun materi
mengingat keterbatasan ilmu, pengetahuan serta waktu. Penulis mengharapkan saran dan kritik
yang bersifat membangun guna lebih menyempurnakan laporan ini sehingga dapat lebih
memberikan manfaat untuk semua pihak.
Adinda Nabila
ii
DAFTAR ISI
2.2 Hakikat; Fungsi; dan Perwujudan Nilai, Moral, dan Hukum ............................... 4
2.4 Problematika, Nilai, Moral, dan Hukum dalam Masyarakat dan Negara ........................ 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia, nilai, moral, dan hukum merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan.
Masalah-masalah serius yang dihadapi bangsa Indonesia berkaitan dengan nilai, moral, dan
hukum antara lain mengenai kejujuran, keadilan, menjilat, dan perbuatan negatif lainnya
sehingga perlu dikedepankan pendidikan agama dan moral karena dengan adanya panutan,
nilai, bimbingan, dan moral dalam diri manusia akan sangat menentukan kepribadian individu
atau jati diri manusia, lingkungan sosial dan kehidupan setiap insan. Pendidikan nilai yang
mengarah kepada pembentukan moral yang sesuai dengan norma kebenaran menjadi sesuatu
yang esensial bagi pengembangan manusia yang utuh dalam konteks sosial.
Pendidikan moral tidak hanya terbatas pada lingkungan akademis, tetapi dapat
dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja. Secara umum ada tiga lingkungan yang sangat
kondusif untuk melaksanakan pendidikan moral yaitu lingkungan keluarga, lingkungan
pendidikan dan lingkungan masyarakat. Peran keluarga dalam pendidikan mendukung
terjadinya proses identifikasi, internalisasi, panutan dan reproduksi langsung dari nilai-nilai
moral yang hendak ditanamkan sebagai pola orientasi dari kehidupan keluarga. Hal-hal yang
juga perlu diperhatikan dalam pendidikan moral di lingkungan keluarga adalah penanaman
nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan dan tanggung jawab dalam segenap aspek.
Adapun perumusan masalah makalah ini membahas mengenai manusia, nilai, moral,
dan hukum yang mencakup hal-hal berikut:
1
1.3 Tujuan Pembelajaran
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1 Manusia
Manusia berasal dari kata “manu” (sansekerta) “mens” (latin), yang berarti
berfikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk
lain). Sedangkan secara istilah manusia adalah makhluk yang tidak dapat dengan segera
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
2.1.2 Nilai
Nilai dapat diartikan sebagai sifat atau kualitas dari sesuatu yang bermanfaat bagi
kehidupan manusia baik lahir maupun batin. Bagi manusia nilai dijadikan sebagai landasan,
alasan atau motivasi dalam bersikap dan bertingkah laku, baik disadari maupun tidak.
2.1.3 Moral
Moral merupakan perbuatan, tingkah laku atau ucapan seseorang dalam berinteraksi
dengan manusia. Apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai degan nilai rasa yang berlaku di
masyarakatnya, maka orang tersebut dinilai mempunyai moral yang baik, begitu juga
sebaliknya. Sehingga moral dapat diartikan sebagai tata aturan norma-norma yang bersifat
mengatur kehidupan manusia untuk melakukan perbuatan tertentu dan sebagai pengendali yang
mengatur manusia untuk men4jadi manusia yang baik.
2.1.4 Hukum
3
2.2 Hakikat; Fungsi; dan Perwujudan Nilai, Moral, dan Hukum
a. Etika berarti nilai-nilai atau norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau
kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
b. Etika berarti Kumpulan asas atau nilai moral. Etika yang dimaksud adalah kode etik.
c. Etika bearti ilmu tentang baik dan buruk. Etika yang dimaksud sama dengan istilah
filsafat moral.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berkaitan dengan nilai. Sebagai contoh
Ketika kita mengatakan bahwa orang itu baik atau lukisan itu indah. Berarti kita melakukan
penilaian terhadap objek. Baik dan indah adalah contoh nilai.
Sesuatu dianggap bernilai apabila sesuatu itu memiliki sifat sebagai berikut:
a. Menyenangkan (peasent)
b. Berguna (useful)
c. Memuaskan (satisfaying)
d. Menguntungkan (profitable)
e. Menarik (interesting)
f. Keyakinan (belief)
4
bernilai daripada emas bagi orang kehausan di Tengah padang pasir, tanah memiliki
nilai bagi seorang petani, dsb.
a. Suatu realitas yang abstrak (tidak ditangkap melalui Indera, tetapi ada)
b. Normative (yang seharusnya, ideal, sebaiknya, diingankan)
c. Berfungsi sebagai daya dorong manusia
c. Contoh Nilai
Keindahan, keadilan, kemanusiaan, kesejahteraan, kearifan, keanggunan, kebersihan,
kerapian, keselamatan, dsb.
Prof. Drs. Notonegoro, S.H. menyatakan ada tiga macam nilai, yaitu
5
2.2.2 Norma sebagai perwujudan Nilai
Nilai penting bagi kehidupan manusia, sebab nilai bersifat normative dan menjadi
motivator Tindakan manusia. Sehingga harus diimplementasikan dalam bntuk norma. Norma
merupakan konkretisasi dari nilai dan perwujudan dari nilai.
Sebagai contoh:
Norma atau kaidah merupakan ketentuan-ketentuan yang menjadi pedoman dan panduan
dalam bertingkah laku dalam kehidupan Masyarakat. Berisikan anjuran atau larangan sehingga
tercipta kehidupan yang lebih baik.
Hukum pada dasarnya adalah bagian dari norma, yaitu norma hukum. Hukum sebagai
norma berbeda dengan ketiga hukum yang lain. Perbedaanya ada pada hal-hal sebagai berikut
a. Norma hukum datangnya dari luar diri kita sendiri, yaitu dari kekuasaan negara atau
Lembaga yang resmi dan berwenang
b. Norma hukum dilekati sanksi pidana atau pemaksa secara fisik.
c. Sanksi pidana atau sanksi pemaksa dilaksanakan oleh aparat negara
6
Norma hukum dibutuhkan karena dua hal, yaitu:
a. Karena bentuk sanksi dari ketiga norma belum belum cukup memuaskan dan
efektif untuk melindungi keteraturan dan ketertiban Masyarakat.
b. Masih ada perilaku lain yang perlu diatur diluar ketiga norma diatas, misalnya
perilaku dijalan raya.
Keadilan adalah pangkuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Pengakuan atas
hak hidup individu harus diimbangi melalui kerja keras tanpa merugikan pihak lai. Karena
keadilan merupakan hal penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
a. Keadilan komutatif,
Keadilan yang memberikan kepada setiap orang sama besarnya, tanpa mengingat
berapa besar jasa-jasa yang telah diberikan.
b. Keadilan distributive
Keadilan yang memberikan hak atau jatah kepada setiap orang menurut jasa-jasa
yang telah diberikan
c. Keadilan legal atau keadilan noral
Keadilan yang mengikuti penyesuaian atau pemberian tempat seseorang dalam
Masyarakat sesuai dengan kemampuannya, dan yang dianggap sesuai dengan
kemampuan yang bersangkutan.
7
2.3.2 Fungsi dan Tujuan Hukum Dalam Masyarakat
2.4 Problematika, Nilai, Moral, dan Hukum dalam Masyarakat dan Negara
Hukum sebagai norma harus didasarkan pada nilai moral. Apa artinya undang-undang
jika tidak disertai moralitas. Norma moral adalah norma yang paling dasar. Norma moral
menentukan bagaimana kita menilai seseorang. Moral adalah salah satu bagian dari nilai. Moral
berkaitan dengan nilai baik buruk perbuatan manusia. Pada dasarnya, manusia yang bermoral
tindakannya senantiasa didasari oleh nilai-nilai moral. Tindakan bermoral adalah Tindakan
yang menjunjung tinggi nilai pribadi manusia, harkat, dan martabat manusia.
Namun dalam kenyataannya terjadi berbagai pelanggaran, baik terhadap norma moral
maupun norma hukum. Pelanggaran norma moral merupakan suatu pelanggaran etik,
sedangkan pelanggaran terhadap norma hukum merupakan suatu pelanggaran hukum.
Kebutuhan akan norma etik diwujudkan manusia dengan membuat serangkaian norma
etik untuk suatu kegiatan atau profesi. Kode etik profesi berisi ketentuan-ketentuan notmatif
etik yang seharusnya dilakukan oleh anggota profesi. Kode etik prpfesi dibutuhkan untuk
menjaga martabat serta kehormatan profesi, dan disisi lain melindungi Masyarakat dari segala
bentuk penyimpangan maupun penyalahgunaan keahlian. Namun masih sering terjadinya
pelanggaran kode eti terhadap profesi. Contohnya: Dokter melanggar kode etik kedokteran.
8
Pelanggaran terhadao kode etik tidak diberikan sanksi lahiriah ataupun yang bersifat
memaksa. Pelanggaran etik biasanya mendapat sanksi etik berupa rasa menyesal, bersalah, dan
malu. Bila seorang profesi melanggar kode etik profesinya, ia akan mendapat sanksi etik dari
Lembaga profesi, seperti teguran, pncabutan keanggotaan, atau tidak diperbolehkan lagi me
jalani profesi tersebut.
Problema hukum yang berlaku saat ini ialah masih rendahnya kesadaran hukum
Masyarakat mengakibatkan seringnya terjadi pelanggaran hukum bahkan pada hal-hal kecil
yang sesungguhnya tiak perlu terjadi. Misalnya, secara sengaja tidak memakai helm, membawa
SIM dengan alasan hanya untuk sementara waktu.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Manusia, nilai, moral, an hukum adalah suatu hal yang saling berkaitan dan saling
menunjang. Sebagai warga negara kita perlu mempelajari, menghayati, dan melaksanakan
dengan Ikhlas mengenai nilai, moral, dan hukum agar terjadi keselarasan dan harmoni
kehidupan.
Manusia adalah individu yang terdiri dari jasad dan ruh serta makhluk yang paling
sempurna, paling tinggi derajatnya dan menjadi khalifah di permukaan bumi.
Nilai adalah sesuatu yang baik yang selalu diinginkan, dicitacitakan, dan dianggap
penting oleh seluruh manusia sebagai anggota Masyarakat. Niali adalah sesuatu yang berharga,
bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia, sesuatu itu bernilai berarti sesuatu
itu berharga atau berguna bagi kehidupan manusia.
3.2 Saran
Penegakan hukum pun harus dilakukan dalam proporsi yang baik dengan penegakan
hak asasi manusia. Dalam arti, jangan lagi ada penegakan hukum yang bersifat diskriminatif,
menyuguhkan kekerasan dan tidak sensitive gender penegakan hukum.
10
DAFTAR PUSTAKA
Winarno, S.Pd., Msi dan Drs. Herimanto, m.Pd., M.Si. (2008). Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.
Jakarta: Bumi Aksara.
11