Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ISBD

MANUSIA, NILAI, MORAL DAN HUKUM

DISUSUN OLEH:

ADINDA NABILA 2304104010093

MATA KULIAH UMUM ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat berkah dan karunia-Nya
yang senantiasa dicurahkan kepada kita sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini,
tidak lupa pula shalawat serta salam kita sanjung sajikan pada junjungan alam baginda nabi
besar Muhammad SAW yang mana beliau telah memberikan kita begitu banyak perubahan
dalam kehidupan yang kita jalani hingga saat ini.

Penulisan makalah pada mata kuliah umum ilmu sosial budaya untuk memenuhi tugas
Tengah semester yang diampu oleh Bapak Dr. Saiful S.Pd., M.Si. Penulis menyadari bahwa
laporan ini masih jauh dari kata sempurna baik dalam bentuk penyusunan maupun materi
mengingat keterbatasan ilmu, pengetahuan serta waktu. Penulis mengharapkan saran dan kritik
yang bersifat membangun guna lebih menyempurnakan laporan ini sehingga dapat lebih
memberikan manfaat untuk semua pihak.

Banda Aceh, 22 November 2023

Adinda Nabila

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 1

1.3 Tujuan Pembelajaran ............................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 3

2.1 Pengertian Manusia, Nilai, Moral, dan Hukum ................................................... 3

2.2 Hakikat; Fungsi; dan Perwujudan Nilai, Moral, dan Hukum ............................... 4

2.3 Keadilan, Ketertiban, Dan Kesejahteraan ............................................................ 7

2.4 Problematika, Nilai, Moral, dan Hukum dalam Masyarakat dan Negara ........................ 8

BAB III PENUTUP .................................................................................................... 10

3.1 kesimpulan ......................................................................................................... 10

3.2 Saran ................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia, nilai, moral, dan hukum merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan.
Masalah-masalah serius yang dihadapi bangsa Indonesia berkaitan dengan nilai, moral, dan
hukum antara lain mengenai kejujuran, keadilan, menjilat, dan perbuatan negatif lainnya
sehingga perlu dikedepankan pendidikan agama dan moral karena dengan adanya panutan,
nilai, bimbingan, dan moral dalam diri manusia akan sangat menentukan kepribadian individu
atau jati diri manusia, lingkungan sosial dan kehidupan setiap insan. Pendidikan nilai yang
mengarah kepada pembentukan moral yang sesuai dengan norma kebenaran menjadi sesuatu
yang esensial bagi pengembangan manusia yang utuh dalam konteks sosial.

Pendidikan moral tidak hanya terbatas pada lingkungan akademis, tetapi dapat
dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja. Secara umum ada tiga lingkungan yang sangat
kondusif untuk melaksanakan pendidikan moral yaitu lingkungan keluarga, lingkungan
pendidikan dan lingkungan masyarakat. Peran keluarga dalam pendidikan mendukung
terjadinya proses identifikasi, internalisasi, panutan dan reproduksi langsung dari nilai-nilai
moral yang hendak ditanamkan sebagai pola orientasi dari kehidupan keluarga. Hal-hal yang
juga perlu diperhatikan dalam pendidikan moral di lingkungan keluarga adalah penanaman
nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan dan tanggung jawab dalam segenap aspek.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah makalah ini membahas mengenai manusia, nilai, moral,
dan hukum yang mencakup hal-hal berikut:

1. Apa pengertian manusia, nilai, moral dan hukum?


2. Apa pengertian hakikat, fungsi dan perwujudan nilai moral dan hukum?
3. Apa hubungan manusia dan hukum?
4. Apa hubungan manusia dan moral?
5. Apa hubungan nilai dan moral?
6. Problematika nilai, moral, hokum dalam masyarakat dan Negara?

1
1.3 Tujuan Pembelajaran

Setelah melaksanakan pembelajaran ini, mahasiswa mampu:


1. Mengemukakan hakikat nilai, norma, moral, dan hukum
2. Menjelaskan pentingnya nilai, norma, moral, dan hukum bagi manusia.
3. Mengemukakan 55tujuan hukum bagi Masyarakat
4. Membedakan perilaku melanggar etik dan melanggar hukum.
5. Memposisikan diri terhadap pelaku pelanggaran etik dan pelanggaran hukum.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manusia, Nilai, Moral, dan Hukum

2.1.1 Manusia

Manusia berasal dari kata “manu” (sansekerta) “mens” (latin), yang berarti
berfikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk
lain). Sedangkan secara istilah manusia adalah makhluk yang tidak dapat dengan segera
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

2.1.2 Nilai

Nilai dapat diartikan sebagai sifat atau kualitas dari sesuatu yang bermanfaat bagi
kehidupan manusia baik lahir maupun batin. Bagi manusia nilai dijadikan sebagai landasan,
alasan atau motivasi dalam bersikap dan bertingkah laku, baik disadari maupun tidak.

2.1.3 Moral

Moral merupakan perbuatan, tingkah laku atau ucapan seseorang dalam berinteraksi
dengan manusia. Apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai degan nilai rasa yang berlaku di
masyarakatnya, maka orang tersebut dinilai mempunyai moral yang baik, begitu juga
sebaliknya. Sehingga moral dapat diartikan sebagai tata aturan norma-norma yang bersifat
mengatur kehidupan manusia untuk melakukan perbuatan tertentu dan sebagai pengendali yang
mengatur manusia untuk men4jadi manusia yang baik.

2.1.4 Hukum

Hukum merupakan system yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian


kekuasaan kelembagaan bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi,
dan Masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak sebagai pemeran utama dalam hubungan
sosial antar Masyarakat.

3
2.2 Hakikat; Fungsi; dan Perwujudan Nilai, Moral, dan Hukum

2.2.1 Hakikat Nilai dan Moral

Pembahasan mengenai nilai termasuk dalam kawasan etika. Bertena (2001)


menyebutkan ada tiga jenis makna etika, yaitu

a. Etika berarti nilai-nilai atau norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau
kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
b. Etika berarti Kumpulan asas atau nilai moral. Etika yang dimaksud adalah kode etik.
c. Etika bearti ilmu tentang baik dan buruk. Etika yang dimaksud sama dengan istilah
filsafat moral.

Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berkaitan dengan nilai. Sebagai contoh
Ketika kita mengatakan bahwa orang itu baik atau lukisan itu indah. Berarti kita melakukan
penilaian terhadap objek. Baik dan indah adalah contoh nilai.

Sesuatu dianggap bernilai apabila sesuatu itu memiliki sifat sebagai berikut:

a. Menyenangkan (peasent)
b. Berguna (useful)
c. Memuaskan (satisfaying)
d. Menguntungkan (profitable)
e. Menarik (interesting)
f. Keyakinan (belief)

a. Nilai moral diantara pandangan objektif dan subjektif manusia


Nilai erat hubungannya dengan manusia, dalam hal etika maupun estetika,. Manusia
sebagai makhluk yang bernilai akan memahami nilai dalam dua konteks, pertama akan
memandang nilai sebagai sesuatu yang objektif, aliran idealism atau objektivisme akan
mengatakan bahwa nilai itu ada disetiap sesuatu. Tidak ada yang diciptakan didunia
tanpa ada suatu nilai yang melekat didalamnya. Kedua, aliran subjektivisme
memandang nilai sebagai sesuatu yang subjektif, dengan mengatakan bahwa nilai
adalah suatu objek yang terletak pada subjek yang dinilai. Misalnya, air menjadi sangat

4
bernilai daripada emas bagi orang kehausan di Tengah padang pasir, tanah memiliki
nilai bagi seorang petani, dsb.

Menurut Bambang Daroeso, nilai memiliki ciri berikut

a. Suatu realitas yang abstrak (tidak ditangkap melalui Indera, tetapi ada)
b. Normative (yang seharusnya, ideal, sebaiknya, diingankan)
c. Berfungsi sebagai daya dorong manusia

b. Nilai diantara kualitas primer dan kualitas sekunder


Kualitas primer yaitu kualitas dasar tanpa adanya objek tidak dapat menjadi ada, sama
seperti kebutuhan primer yang harus ada. Sedangkan kualitas sekunder seperti halnya
kualitas sampingan yang memberikan nilai lebih terhadap sesuatu yang dijadikan objek
penilaian. Perbedaan antara keduanya terletak pada keniscayaannya, kualitas primer
harus ada dan tidak bisa ditawar lagi, sedangkan kualitas sekunder bagian eksistensi
objek tetapi kehadirannya tergantung subjek penilai.

c. Contoh Nilai
Keindahan, keadilan, kemanusiaan, kesejahteraan, kearifan, keanggunan, kebersihan,
kerapian, keselamatan, dsb.

Prof. Drs. Notonegoro, S.H. menyatakan ada tiga macam nilai, yaitu

a. Nilai materiil, yakni sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia


b. Nilai visual, sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat melaksanakan
kegiatan.
c. Nilai kerohanian, dibedakan menjadi 4 macam, yaitu
1) Nilai kebenaran bersumber pada akal pikir manusia (rasio, budi, dan cipta)
2) Nilai estetika (keindahan) bersumber pada rasa manusia
3) Nilai kebaikan atau nilai moral
4) Nilai religious (ketuhanan) bersumber pada keyakinan manusia.

5
2.2.2 Norma sebagai perwujudan Nilai

Nilai penting bagi kehidupan manusia, sebab nilai bersifat normative dan menjadi
motivator Tindakan manusia. Sehingga harus diimplementasikan dalam bntuk norma. Norma
merupakan konkretisasi dari nilai dan perwujudan dari nilai.

Sebagai contoh:

1. “Dilarang membuang sampah sembarangan”. Norma diatas berusaha mewujudkan


nilai kebersihan. Dengan mengikuti norma tersebut, diharapkan kebersihan sebagai
nilai dapat diwujudkan dalam kehidupan
2. “Dilarang merokok”. Dimaksudkan agar terwujud nilai Kesehatan

Norma atau kaidah merupakan ketentuan-ketentuan yang menjadi pedoman dan panduan
dalam bertingkah laku dalam kehidupan Masyarakat. Berisikan anjuran atau larangan sehingga
tercipta kehidupan yang lebih baik.

Norma-norma yang berlaku di Masyarakat ada 4 macam, yakni:

1) Norma yang berkaitan dengan aspek kehidupan pribadi


a. Norma agama/religi
b. Norma moral/kesusilaan
2) Norma yang berkaitan dengan aspek kehidupan antarpribadi
a. Norma adat/kesopanan
b. Norma hukum

2.2.3 Hukum sebagai Norma

Hukum pada dasarnya adalah bagian dari norma, yaitu norma hukum. Hukum sebagai
norma berbeda dengan ketiga hukum yang lain. Perbedaanya ada pada hal-hal sebagai berikut

a. Norma hukum datangnya dari luar diri kita sendiri, yaitu dari kekuasaan negara atau
Lembaga yang resmi dan berwenang
b. Norma hukum dilekati sanksi pidana atau pemaksa secara fisik.
c. Sanksi pidana atau sanksi pemaksa dilaksanakan oleh aparat negara

6
Norma hukum dibutuhkan karena dua hal, yaitu:
a. Karena bentuk sanksi dari ketiga norma belum belum cukup memuaskan dan
efektif untuk melindungi keteraturan dan ketertiban Masyarakat.
b. Masih ada perilaku lain yang perlu diatur diluar ketiga norma diatas, misalnya
perilaku dijalan raya.

2.3 Keadilan, Ketertiban, Dan Kesejahteraan

2.3.1 Makna Keadilan

Keadilan adalah pangkuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Pengakuan atas
hak hidup individu harus diimbangi melalui kerja keras tanpa merugikan pihak lai. Karena
keadilan merupakan hal penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa keadilan merupakan:

1. Kesadaran adanya hak yang sama bagi setiap warga negara


2. Kesadaran adanya kewajiban yang sama bagi setiap warga Negara
3. Hak dan kewajiban untuk menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran yang
merata.

Berdasarkan macamnya, Plato, guru Aristoteles, membedakan keadilan menjadi 3 jenis,


yaitu:

a. Keadilan komutatif,
Keadilan yang memberikan kepada setiap orang sama besarnya, tanpa mengingat
berapa besar jasa-jasa yang telah diberikan.
b. Keadilan distributive
Keadilan yang memberikan hak atau jatah kepada setiap orang menurut jasa-jasa
yang telah diberikan
c. Keadilan legal atau keadilan noral
Keadilan yang mengikuti penyesuaian atau pemberian tempat seseorang dalam
Masyarakat sesuai dengan kemampuannya, dan yang dianggap sesuai dengan
kemampuan yang bersangkutan.

7
2.3.2 Fungsi dan Tujuan Hukum Dalam Masyarakat

1. Sebagai alat pengatur tata tertib hubungan masyarakt


2. Sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan
3. Sebagai penggerak Pembangunan
4. Sebagai fungsi kritis hukum

2.3.3 Faktor-faktor penyebab para anggota Masyarakat mematuhi hukum

1. Kepentingan-kepentingan para anggota Masyarakat yang terlindungi oleh hukum


2. Complience atau pemenuhan keinginan
3. Identification atau identifikasi
4. Internalization atau internalisasi

2.4 Problematika, Nilai, Moral, dan Hukum dalam Masyarakat dan Negara

Hukum sebagai norma harus didasarkan pada nilai moral. Apa artinya undang-undang
jika tidak disertai moralitas. Norma moral adalah norma yang paling dasar. Norma moral
menentukan bagaimana kita menilai seseorang. Moral adalah salah satu bagian dari nilai. Moral
berkaitan dengan nilai baik buruk perbuatan manusia. Pada dasarnya, manusia yang bermoral
tindakannya senantiasa didasari oleh nilai-nilai moral. Tindakan bermoral adalah Tindakan
yang menjunjung tinggi nilai pribadi manusia, harkat, dan martabat manusia.

Namun dalam kenyataannya terjadi berbagai pelanggaran, baik terhadap norma moral
maupun norma hukum. Pelanggaran norma moral merupakan suatu pelanggaran etik,
sedangkan pelanggaran terhadap norma hukum merupakan suatu pelanggaran hukum.

2.4.1 Pelanggaran Etik

Kebutuhan akan norma etik diwujudkan manusia dengan membuat serangkaian norma
etik untuk suatu kegiatan atau profesi. Kode etik profesi berisi ketentuan-ketentuan notmatif
etik yang seharusnya dilakukan oleh anggota profesi. Kode etik prpfesi dibutuhkan untuk
menjaga martabat serta kehormatan profesi, dan disisi lain melindungi Masyarakat dari segala
bentuk penyimpangan maupun penyalahgunaan keahlian. Namun masih sering terjadinya
pelanggaran kode eti terhadap profesi. Contohnya: Dokter melanggar kode etik kedokteran.

8
Pelanggaran terhadao kode etik tidak diberikan sanksi lahiriah ataupun yang bersifat
memaksa. Pelanggaran etik biasanya mendapat sanksi etik berupa rasa menyesal, bersalah, dan
malu. Bila seorang profesi melanggar kode etik profesinya, ia akan mendapat sanksi etik dari
Lembaga profesi, seperti teguran, pncabutan keanggotaan, atau tidak diperbolehkan lagi me
jalani profesi tersebut.

2.4.2 Pelanggaran Hukum

Problema hukum yang berlaku saat ini ialah masih rendahnya kesadaran hukum
Masyarakat mengakibatkan seringnya terjadi pelanggaran hukum bahkan pada hal-hal kecil
yang sesungguhnya tiak perlu terjadi. Misalnya, secara sengaja tidak memakai helm, membawa
SIM dengan alasan hanya untuk sementara waktu.

Pelanggaran hukum dalam artia sempit berarti pelanggaran terhadap perundang-


undangan negara. Sanksi atas pelanggaran hukum adalah sanksi pidana. Bila dicermati, ada
beberapa hal yang menyebabkan lemahnya penegakan hukum.

a. Kesadaran atau pengetahuan hukum yang lemah


b. Ketaatan terhadap hukum dimana munculnya rasa egoisme dan indvidu dala diri
manusia
c. Perilaku aparatur hukum yang baik disengaja ataupun tidak juga telah mempengaruhi
dalam hal penegakan hukum.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 kesimpulan

Manusia, nilai, moral, an hukum adalah suatu hal yang saling berkaitan dan saling
menunjang. Sebagai warga negara kita perlu mempelajari, menghayati, dan melaksanakan
dengan Ikhlas mengenai nilai, moral, dan hukum agar terjadi keselarasan dan harmoni
kehidupan.

Manusia adalah individu yang terdiri dari jasad dan ruh serta makhluk yang paling
sempurna, paling tinggi derajatnya dan menjadi khalifah di permukaan bumi.

Nilai adalah sesuatu yang baik yang selalu diinginkan, dicitacitakan, dan dianggap
penting oleh seluruh manusia sebagai anggota Masyarakat. Niali adalah sesuatu yang berharga,
bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia, sesuatu itu bernilai berarti sesuatu
itu berharga atau berguna bagi kehidupan manusia.

3.2 Saran

Penegakan hukum harus memperhatikan keselarasan antara keadilan dan kepastian


hukum. Karena, tujuan hukum antara lain adalah untuk menjamin terciptanya keadilan
(justice), kepastian hukum (certainly of law), dan kesebandingan hukum (equality before the
law).

Penegakan hukum pun harus dilakukan dalam proporsi yang baik dengan penegakan
hak asasi manusia. Dalam arti, jangan lagi ada penegakan hukum yang bersifat diskriminatif,
menyuguhkan kekerasan dan tidak sensitive gender penegakan hukum.

10
DAFTAR PUSTAKA

Winarno, S.Pd., Msi dan Drs. Herimanto, m.Pd., M.Si. (2008). Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.
Jakarta: Bumi Aksara.

11

Anda mungkin juga menyukai