Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MANUSIA, NILAI, MORAL, DAN HUKUM

OLEH:

KELOMPOK 6
1. RESTI AMELIA RAMDANI (B1D021281)
2. DEYANG PUTRI HILINGGA LISTI (B1D022311)
3. M. JUANDA SATRIO (B1D02310300)
4. MUHAMMAD LUTFAN ZAIN (B1D02310304)
5. MUHAMMAD ZUMAM HARIYADI (B1D02310305)
6. YONO OKTIAWAN (B1D02310313)
7. INDAH SUCI ANDINI (B1D02310317)

PROGRAM STUDI S1 PETERNAKAN

FAKULTAS PETERNAKANUNIVERSITAS MATARAM

2024/2025
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa. Karena berkat rahmat dan
hidayahnya kami mampu menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul “Manusia,
Nilai, Moral dan Hukum”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang di
berikan oleh Dosen mata kuliah “Pendidikan Ilmu Sosial dan Budaya Dasar”.
Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak
kekurangan, baik dalam hasil maupun sistem dan Teknik penulisannya. Oleh
sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan
makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak-pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah
memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas ini. Akhirnya semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi penulis dan pembaca.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………ii

DAFTAR ISI………………………..……………………………………………………iii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………...1

A. Latar Belakang……………………………………………………………………..1
B. Tujuan………………………………………………………………………..……1
C. Rumusan masalah………………………………………………………………….1
D. Manfaat…………………………………………………………………………….2

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………….

A. Pengertian Manusia, Nilai, Moral dan Hukum……………………………………


B. Fungsi Nilai, Moral Dan Hukum………………………………………………….
C. Hakikat, Dan Perwujudan Nilai, Moral Dan Hukum…………..……….…………
D. Hubungan Manusia Dan Hukum…………………………………………………
E. Hubungan Hukum Dan Moral...…………….……………………………………

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………...

A. Kesimpulan……………………………………………………………….…..
B. Saran…………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk yang tidak dapat dengan segera menyesuaikan


diri terhadap lingkungan. Manusia sebagai makhluk sosial dan berbudaya pada
dasarnya dipengaruhi oleh nilai-nilai kemanusiaan. Nilai tersebut berupa etika yang
erat hubunganya dengan moralitas, maupun estetika yang erat hubungannya dengan
keindahan.
Keterkaitan antara nilai, moral dan hukum merupakan aspek-aspek terpenting
di dalam diri setiap manusia dalam pembentukan kepribadian dan jati diri di
lingkungan sosial dan kehidupan setiap manusia. Selain itu, nilai, moral dan hukum
menjadi aspek terpenting dalam masyarakat sebagai sebuah perangkat, untuk
mengontrol setiap permasalahan dalam pelaksanaanya yang menimbulkan terjadinya
masalah pelanggaran yang terjadi didalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Maka aspek-aspek ini yang akan mengatasinya, supaya kehidupan bermasyarakat dan
bernegara berjalan dengan baik.

A. Tujuan
Tujuan untuk penulisan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui fungsi dari manusia, nilai, moral dan hukum.
2. Untuk mengetahui maksud dari manusia, nilai, normal dan hukum
3. Untuk mengetahui permasalahan manusia, nilai, moral, dan hukum dalam
masyarakat dan Negara
4. Untuk mengetahui cara pemecahan suatu kasus serta memberikan pembahasan
dalam mengatasi permasalahan kasus tersebut.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian manusia, nilai, moral dan hukum ?
2. Apa fungsi nilai, moral dan hukum ?
3. Apa hakikat dan perwujudan nilai,moral dan hukum ?
4. Apa permasalahan nilai, moral, dan hukum dalam masyarakat dan negara ?
C. Manfaat
Manusia didasari sebagai makhluk sosial yang tidak pernah sendirian dan tidak
luput dari bersosialisasi ketika mereka sedang terjun ke dunia masyarakat, terdapat
perbedaan dari segi fisik maupun karakter, namun sebagian dari mereka masih kurang
memahami konsep dan manfaat dari nilai, moral dan hukum ketika mereka
melakukan aktivitas sehari-hari.
Maka dengan disusunnya penulisan ini, supaya kami dan para pembaca dapat
mengetahui yang dimaksud dengan manusia, nilai, moral dan hukum serta fungsi dan
permasalahnnya dalam masyarakat dan negara, dengan memecahkan suatu kasus
dalam permasalahan yang terjadi dan membuat suatu pembahasan yang dapat
diterima dalam pemecahan masalahnya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manusia, Nilai, Moral dan Hukum

1.Pengertian Manusia

Manusia merupakan makhluk yang sangat unik. Upaya pemahaman hakekat manusia sudah
dilakukan sejak dahulu. Namun hingga saat ini belum mendapat pernyataan yang benar-benar
tepat dan pas, dikarenakan manusia itu sendiri yang memang unik, antara manusia satu dengan
manusia lain berbeda-beda. Bahkan orang kembar identik sekalipun, mereka pasti memiliki
perbedaaan. Mulai dari fisik, ideologi, pemahaman, kepentingan dan lain-lain. Semua itu
menyebabkan suatu pernyataan belum tentu pas untuk di amini oleh sebagian orang.

a. Konsepsi Islam
Dalam konsepsi Islam manusia merupakan satu hakekat yang mempunyai dua dimensi, yaitu
dimensi material (jasad) dan dimensi immaterial (ruh, jiwa, akal dan sebagainya). Unsur jasad
akan hancur dengan kematian, sedangkan unsur jiwa akan tetap dan bangkit kembali pada hari
kiamat. (QS. Yasin, 36: 78-79). Manusia adalah makhluk yang mulia, bahkan lebih mulia dari
malaikat (QS. al-Hijr, 15: 29). Bahkan manusia adalah satu-satunya mahluk yang
mendapat perhatian besar dari Al-Qur‟an, terbukti dengan begitu banyaknya ayat al-Qur‟an
yang membicarakan hal ikhwal manusia dalam berbagai aspek-nya, termasuk pula dengan nama-
nama yang diberikan al-Qur‟an untuk menyebut manusia, setidaknya terdapat lima kata yang
sering digunakan Al-Qur‟an untuk merujuk kepada arti manusia, yaitu insan atau ins atau al-
nas atau unas, dan kata basyar serta kata bani adam atau durriyat adam.

b. Kamus Bahasa Indonesia

Dalam kamus bahasa Indonesia “manusia" diartikan sebagai makhluk yang berakal, berbudi
(mampu menguasai makhluk lain); merujuk pengertian ini maka dapat dikatakan bahwa manusia
adalah makhluk Tuhan yang diberi potensi akal dan budi, nalar dan moral untuk dapat menguasai
makhluk lainnya demi kemakmuran dan kemaslahatannya.
c. Menurut Aristoteles

Populernya menurut Aristoteles manusia adalah zoon politicon, yaitu makhluk sosial,
makhluk yang selalu berhubungan dengan manusia lainnya dimana makhluk yang pandai
bekerjasama, bergaul dengan orang lain dan mengorganisasi diri untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.

para ahli dari setiap cabang ilmu banyak memberi definisi mengenai manusia secara utuh
dan menyeluruh belum mendapatkan kesimpulan yang memuaskan, bahkan seorang filsuf
berkebangsaan Jerman yaitu Martin Heidegger selalu menghindari pemakaian kata manusia di
dalam tulisan-tulisannya, ia lebih cenderung memakai kata Dasein yang berarti ada di sana
sebagai kata ganti untuk mengungkapkan kata manusia. Hal ini tentu atas dasar bahwa
konsep manusia belum bisa dirumuskan secara pasti bagaimana konsep pengertian siapa dan apa
manusia sebenarnya itu.

2. Pengertian nilai
Nilai adalah standar atau ukuran (norma) yang kita gunakan untuk mengukur segala sesuatu.
Menurut Kamus Bahasa Indonesia, nilai adalah sifat-sifat (hal-hal) yang penting dan berguna
bagi kemanusian. Atau sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuai dengan hahikatnya.
Misalnya nilai etik, yakni nilai untuk manusia sebagai pribadi yang utuh, seperti kejujuran, yang
berkaitan dengan akhlak, benar salah yang dianut sekelompok manusia.

Nilai sebagai kata benda konkret. Nilai di sini merupakan sebuah nilai atau nilai-nilai yang
sering dipakai untuk merujuk kepada sesuatu yang bernilai, seperti nilainya, nilai dia, dan sistem
nilai. Kemudian dipakai untuk apa-apa yang memiliki nilai atau bernilai sebagaimana
berlawanan dengan apa-apa yang tidak dianggap baik atau bernilai.

Nilai juga digunakan sebagai kata kerja dalam ekspresi menilai, memberi nilai dan dinilai.
Menilai umumnya sinonim dengan evaluasi ketika hal tersebut secara aktif digunakan untuk
menilai perbuatan. Dewey membedakan dua hal tentang menilai, ia bisa berarti menghargai dan
mengevaluasi.

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa nilai merupakan sebuah ide atau konsep tentang
sesuatu yang penting dalam kehidupan seseorang dan menjadi perhatiannya. Sebagai standar
perilaku, tentunya nilai menurut seseorang untuk melakukannya.
3. Pengertian moral

Istilah moral berasal dari bahasa Latin mores, jamak dari mos yang berarti adat
kebiasaan.27Dalam kamus bahasa Indonesia, moral adalah penentuan baik buruk terhadap
perbuatan dan kelakuan.28 Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa moral adalah
ajaran baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap kewajiban, akhlak budi
pekerji, susila. Juga diartinya kondisi mental yang membuat orang tetap berani, bersemangat,
bergairah, berdisiplin

Selanjutnya moral dalam arti terminology adalah suatu istilah yang digunakan untuk
menentukan batas-batas dari sifat, perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan yang secara
layak dapatdikatakan benar, salah, baik atau buruk. Moral menurut Abuddin Nata adalah:30

(1) prinsip-prinsip yang berkenan dengan benar dan salah, baik dan buruk.

(2) kemampuan untuk memahami perbedaan antara benar dan salah.

(3) ajaran atau gambaran tingkah laku yang baik

Berdasarkan kutipan tersebut di atas, dapat dipahami bahwa moral adalah istilah yang
digunakan untuk memberikan batasan terhadap aktivitas manusia dengan nilai (ketentuan) baik
atau buruk, benar atau salah.Jika dalam kehidupan sehari-hari dikatakan bahwaorang tersebut
bermoral, maka yang dimaksudkan adalah bahwa orang tersebut tingkah lakunya baik.

4. Pengertian hukum

Pengertian hukum tidaklah mudah didefinisikan. Secara leksikal, hukum adalah peraturan
atau adat yang secara resmi dianggap mengikat yang dikukuhkan oleh penguasa atau pemerintah.
Hukum juga meliputi aturan berupa undang-undang serta peraturan terkait, kaidah dalam
masyarakat, dan keputusan yang ditetapkan oleh penegak hukum.

Terkait pendefinisian hukum, Yunasril Ali dalam Dasar-Dasar Ilmu Hukum menerangkan
bahwa pengertian hukum yang dapat memadai kenyataan sulit ditemukan. Para ahli hukum
umumnya memberikan definisi sesuai selera masing-masing atau sesuai dengan objek
penelitiannya saja. Hal ini tentu tidak terlepas dari kebudayaan dan situasi dalam penelitian.
Hukum adalah peraturan-peraturan yang bersifat memaksa, yang menentukan tingkah laku
manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib,
pelanggaran mana terhadap peraturan-peraturan tadi berakibatkan diambilnya tindakan, yaitu
dengan hukuman tertentu.

Sehingga, dari berbagai pengertian hukum di atas, dapat dirangkum pengertian hukum adalah
himpunan peraturan yang bersifat memaksa dan dibuat oleh lembaga berwenang yang harus
ditaati oleh masyarakat, dengan memuat ancaman hukuman apabila dilanggar.

B. Fungsi Manusia, Nilai, Moral dah Hukum

1. Fungsi manusia

Manusia mempunyai dua fungsi pokok dalam Al-Qur’an, yaitu sebagai Hamba Allah yang
termuat dalam Surat Adzariyat ayat 56, dan Khalifatullah yang terkandung di surah Al-Baqarah
2:30)1 . Dalam keterangan dua ayat diatas, maka Manusia mempunyai tanggung jawab yang
harus dihadapi di muka bumi ini. Pertama, Manusia sebagai Hamba Allah dituntut agar bisa
menjalankan hubungan hablumminallah atau hubungan Manusia dengan Penciptanya. Maksud
dari konsep ini mengacu pada tugas manusia sebagai hamba Allah dengan menunjukkan
pengabdian kita berupa tata cara beribadah sesuai ajaran agama Islam.

Dalam hal konteks yang lebih luas lagi, Manusia dituntut menunjukkan segala aktivitasnya
sesuai kaidah atau hukum yang berada di lingkungan Islam atau syariat Islam selama hidup di
dunia ini atas dasar untuk mencari keridhoan dari Allah SWT. Kedua, manusia sebagai
khalifatullah, dituntut agar bisa menjalankan hubungan hablumminannas atau hubungan manusia
dengan manusia lain. Satu hal yang harus diingat oleh Manusia itu sendiri adalah sebagai hamba
Allah tapi gagal sebagai Khalifatullah begitupun sebaliknya jiga manusia tersebut gagal sebagai
hamba Allah maka tidak juga manusia tersebut sebagai khalifatullah. Karena manusia yang
disebut Insan kamil, adalah mereka yang sukses sebagai hamba dan sebagai khalifah Allah

2. fungsi nilain
nilai berfungsi mengatur cara-cara berpikir dan bertingkah laku secara Hal ini terjadi karena
anggota masyarakat selalu dapat melihat cara bertindak dan bertingkah laku yang terbaik, dan
dapat mempengaruhi dirinya sendiri. Nilai merupakan penentu terakhir bagi manusia dalam
memenuhi peranan-peranan sosialnya

Fungsi nilai dalam interaksi sosial sebagai berikut.

1. Nilai berfungsi mengatur cara-cara berpikir dan bertingkah laku secara Hal ini terjadi
karena anggota masyarakat selalu dapat melihat cara bertindak dan bertingkah laku yang
terbaik, dan dapat mempengaruhi dirinya sendiri.

2. Nilai mengembangkan seperangkat alat yang siap dipakai untuk menetapkan harga sosial
dari pribadi/grup. Nilai-nilai ini memungkinkan sistem stratifikasi dalam

3. Nilai dapat berfungsi sebagai alat pengawas dengan daya tahan dan daya mengikat
tertentu. Mereka mendorong, menuntun, dan kadang- kadang menekan manusia untuk
berbuat yang tidak

4. Nilai dapat berfungsi sebagai alat solidaritas di kalangan anggota grup dan

5. Nilai merupakan penentu terakhir bagi manusia dalam memenuhi peranan-peranan


sosialnya. Mereka menciptakan minat dan memberi semangat pada manusia untuk
mewujudkan apa yang diminta dan diharapkan, menuju terciptanya cita-cita.

3. fungsi moral

Secara umum, tujuan dan fungsi moral adalah untuk mewujudkan harkat dan
martabat kepribadian manusia melalui pengalaman nilai-nilai dan norma. Namun tak hanya
itu, masih ada lagi sejumlah tujuan dan fungsi moral.
Dijelaskan dalam buku Etika Profesi dan Aspek Hukum Bidang Kesehatan oleh Rudy
Hidana, dkk, berikut tujuan dan fungsi dari moral:
1. Untuk menjamin terwujudnya harkat dan martabat pribadi seseorang dan kemanusiaan
2. Untuk memotivasi manusia agar bersikap dan bertindak dengan penuh kebaikan serta
kebijakan yang disadari atas kesadaran kewajiban yang berlandaskan moral.
3. Untuk menjaga keharmonisan hubungan sosial antar manusia, karena moral menjadi
landasan rasa percaya terhadap sesama.
4. Membuat manusia lebih bahagia secara rohani dan jasmani karena menjalankan fungsi
moral, sehingga tidak ada rasa menyesal, konflik batin, dan perasaan berdosa atau kecewa.
5. Moral dapat memberikan wawasan masa depan kepada manusia, baik sanksi sosial maupun
konsekuensi dalam kehidupan sehingga manusia akan penuh pertimbangan sebelum bertindak.
6. Moral dalam diri manusia juga dapat memberikan landasan kesabaran dalam bertahan di
dalam setiap dorongan naluri dan keinginan/nafsu yang mengancam harkat dan martabat
pribadi.
Nah, itu dia detikers penjelasan mengenai moral beserta ciri nilai, macam-macam, tujuan,
dan fungsinya. Semoga artikel ini dapat membantu detikers dalam memahami makna moral
ketika menjalani kehidupan di lingkungan keluarga, masyarakat, sekolah, maupun tempat
kerja.

4. Fungsi hukum

Anda mungkin juga menyukai