Disusun Oleh:
KELAS C
A. Rumusan Masalah
B. Tujuan
C. Manfaat
2. Ciri Manusia Bertuhan Perbedaan Antara Manusia Bertuhan dan Manusia tak
Bertuhan ..................................................................................................................... 7
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………..…12
1
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat
waktu. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang
“Mengapa / Bagaimana Manusia Bertuhan” yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari
berbagai sumber informasi, referensi, dan berita. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan
berbagai rintangan, baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar.
Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini
dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para Mahasiswa Demografi dan Pencatatan
Sipil Kelas C. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing saya meminta masukannya demi perbaikan
pembuatan makalah saya di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari
para pembaca.
Meski demikian, kami menyadari masih banyak sekali kekurangan dan kekeliruan di dalam
penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata Bahasa maupun isi. Sehingga kami secara
terbuka menerima segala kritik dan saran positif dari pembaca maupun dosen.
Kelompok 1
2
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam Al-Quran manusia dipanggil dengan beberapa istilah, antara lain :
Al-insaan berarti suka, senang, jinak, ramah, atau makhluk yang sering lupa.
Al-naas berarti manusia (jama’).
Al-abd berarti manusia sebagai hamba Allah.
Manusia memiliki Kedudukan yang paling mulia.Tujuan utama diciptakannya manusia adalah
untuk beribadah kepada Allah, mendirikan khilafah. Sebagaimana Firman Allah yang terdapat
pada Qur’an surat Adz-Zariyat ayat 56:
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-
Ku.” (Qs. Adz-Zariyat: 56)
Manusia bisa menjadi mulia dan tinggi kedudukannya disisi Allah jika ia mampu menjaga
Akhlaknya kepada sesama manusia.Taat melaksanakan perintahkan Allah dan menjauhi apa
yang ia larangan merupakan hal yang utama
Bagimana manusia ber-Tuhan,dalam dunia ini, ada manusia yang ber-Tuhan tapi tidak
berAgama, begitu juga sebaliknya ada manusia yang ber-Agama tetapi tidak ber-Tuhan.
Sementara itu, dalam masalah ber-Tuhan dan ber-Agama menjadi masalah utama dalam
keimanan dan keislaman, keimanan kepada tuhan itu lah yang akan menjadi dasar orang dalam
memeluk Agama.
3
A. Rumusan Masalah
B. Tujuan
C. Manfaat
Manfaat yang diharapkan melalui makalah ini adalah agar para pembaca mengatahui
Pentingnya manusia Bertuhan karena dalam ber-Agama, didalamnya memiliki aturan yang
membimbing manusia dalam keberaturan, dan ajaran Hidup.
4
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Manusia
Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang
berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk
lain.Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk
manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan
tinggi.
Manusia merupakan makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang
tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, mati,
dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah
hubungan timbal balik positif maupun negatif. Manusia adalah makhluk yang terbukti
berteknologi tinggi. Ini karena manusia memiliki perbandingan massa otak dengan massa tubuh
terbesar diantara semua makhluk yang ada di bumi. Walaupun ini bukanlah pengukuran yang
mutlak, namun perbandingan massa otak dengan tubuh manusia memang memberi kan
petunjuk dari segi intelektua lrelatif.
Dalam islam sendiripun Sesungguhnya manusia diciptakan oleh Allah SWT adalah makhluk
paling sempurna dibandingkan dengan makhluk yang lainya, termasuk diantaranya Malaikat,
Jin, Iblis, Binatang, dan lain-lainnya
Manusia menurut pandangan Islam adalah makhluk Allah SWT yang memiliki unsur dan daya
materi yang memiliki jiwa dengan ciri-ciri berfikir,berakal, dan bertanggungjawab pada Allah
SWT yang diciptakan dengan memiliki akhlak. Secara terperinci,manusia merupakan Makhluk
yang Sempurna dan Mulia.baik dari wujud fisiknya maupun rohaninya.Manusia menjadi
makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna dan mulia karena memiliki akal. Akal inilah yang
membedakan manusia dengan maklhuk lainnya.
5
2. Pengertian Tuhan
Tuhan dipahami sebagai zat Mahakuasa dan asas dari suatu kepercayaan.ada berbagai konsep
ketuhanan meliputi :
- Teisme, Tuhan merupakan pencipta sekaligus pengatur segala kejadian di alam semesta
- Deisme, Tuhan merupakan pencipta alam semesta, namun tidak ikut campur dalam
kejadian di alam semesta
- Panteisme, Tuhan merupakan alam semesta itu sendiri.
Sifat-sifat Tuhan berasal dari konsep ketuhanan yang berbeda-beda. Yang paling umum, di
antaranya adalah :
Penganut monoteisme percaya bahwa Tuhan hanya ada satu, serta tidak berwujud (tanpa
materi), memiliki pribadi, sumber segala kewajiban moral, dan "hal terbesar yang dapat
direnungkan.
Dalam islam Allah (Islam) kata 'Allah' dalam kaligrafi. Dalam konsep Islam, Tuhan disebut
Allah ( bahasa Arab: ) هللاdan diyakini sebagai Zat Maha Tinggi Yang Nyata dan Esa.
Pencipta Yang Maha Kuat dan Maha Tahu, Yang Abadi, Penentu Takdir, dan Hakim bagi
semesta alam. Islam menitikberatkan konseptualisasi Tuhan sebagai Yang Tunggal dan Maha
Kuasa ( tauhid )
6
B. Ciri – Ciri, Tujuan Manusia Bertuhan, dan Perbedaan Manusia yang Bertuhan
dan Manusia tak Bertuhan Manusia berTuhan
- Mengakui kebesaran dan keagungan Tuhan yang diwujudkan dengan berbagai cara.
- Manusia dianugerahi akal dan budi yang dapat dikembangkan secara maksimal.
Perbedaan Manusia yang Bertuhan dan Manusia tak Bertuhan Manusia berTuhan
Manusia diliputi rasa perikemanusiaan, keyakinan dan rasa persaudaraan. Manusia yang
tidak berTuhan adalah manusia yang selalu terbawa oleh nafsu-nafsu (nafsu pribadi) dan watak.
ada yang sangat mempercayai tentang adanya Tuhan hingga ke dasar hatinya, sehingga apabila
disebutkan nama-Nya hatinya akan bergetar. Ada juga yang hanya percaya saja tentang Tuhan,
tanpa adanya pemahaman yang benar tentang Tuhan mereka.
Konsep Spiritualitas Sebagai Landasan Kebertuhanan Pada dasarnya hati manusia itu
bersifat Universal dengan catatan manusia itu telah mencapai titik fitrah (God Spot) dan
terbebas dari segala pradigma dan belenggu. Dalam keadan seperti ini manusia merasakan
ketenangan jiwa yang mendasari segala tingkah lakunya, menggunakan suara hati sebagai
penuntun hidup menuju sebuah kebenaran, dan semua itu bersumber dari yang maha kuasa
yaitu Allah. Sebagaimana Firnan Allah SWT dalam surat As Sajadah Ayat: 9 yang artinya:
7
“Kemudian dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan dia
menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan (perasaan) hati; (tetapi) kamu sedikit
sekali bersyukur”.
Ketika manusia mengakui bahwa Allah lah Tuhannya. Suara hati itu masih terus berjalan dan
masih bisa dirasakan hingga saat ini, kecuali hati yang tertutup. Sudah merupakan fitrah
manusia untuk memiliki rasa ketuhanan dan memiliki kebaikan hati nurani namun hal ini tidak
terjadi kepada orang yang hatinya telah tertutup.
Tuhan berada di dalam hati orang-orang suci. bila ingin mudah merasakan kehadiran Tuhan,
hendaknya berawal dari penyucian hati. Melalui penyucian hati, potensi roh akan semakin
menguat dan mengalahkan semua dorongan instingtif materialistis yang berlebihan (dalam
istilah agama disebut dengan hawā an-nafs). Ketika hati telah suci, maka jiwa manusia akan
menerima pancaran rahmat Tuhan sehingga darinya terpancar energi positif yang kemudian
mempengaruhi penilaian dan sikapnya.
Hidup dengan integritas berarti hidup dengan prinsip bahwa dengan atau tanpa kontrol dari
pihak lain, tetap berpegang teguh pada nilai-nilai yang diyakini. Artinya, integritas manusia
diukur dari apa yang sedang dipikirkan, katakan dan lakukan, bahkan pada saat
sendirian.Untuk mengendalikan dorongan ego dalam diri .Menyadarkan bahwa panggilan
hidup adalah anugerah pemberian dari Tuhan.Sarana untuk melatih kepekaan diri dalam
menggali makna kenyataan hidup.
Iman kepada allah merupakan sebuah kewajiban bagi pemeluk agama islam.Iman kepada
allah merupakan sebuah pondasi dimana kita akan menjalani dan mengikuti segala perintah
dan larangan yang telah disebutkan di dalam Al-quran dan Al-hadist. Dengan adanya iman
kepada Allah, kita dengan senantiasa berada di jalan yang lurus. Arti dari beriman kepada
allah yaitu dengan meyakini bahwa Allah itu ada dan mengikuti segala perintahmya dan
menjauhi larangannya.
Setiap orang memiliki tipe dan cara berbeda bagaimana dapat meyakini akan eksistensi Allah
SWT. Ada 3 tipe berbeda yang menyebabkan mengapa orang akan meyakini akan keberadaan
Allah. Diantaranya adalah:
9
Iman yang disebabkan oleh hukuman
Hukuman dapat membuat sebagian orang takut dan akhirnya beriman kepada Allah.
Hukuman yang diberikan ketika masih berada di dunia sampai panasnya api neraka dapat
membuat sebagian orang berfikir dua kali untuk tetap melakukan larangan-larangannya.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tuhan dan manusia punya Hubungan yang saling berkaitan, Tuhan sebagai pencipta segala
sesuatu, orang-orang di dunia dan alam diciptakan. Tuhan tidak mentaati siapapun, tidak ada lagi
diatas Tuhan atau zat lain yang sebanding dengannya. Manusia tidak akan mampu membangun
relasi yang harmoni dengan tuhan apabila hidupnya lebih memprioritaskan kepentingan ragawi
dan bendawi. Oleh karena itu, sisi spritualis harus menjadi peran utama dalam kehidupan
manusia sehingga mampu merasakan kehadiran tuhan dalam setiap gerak dan sikapnya.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://manfaat.co.id/manfaat-agama-dalam-kehidupan-manusia
https://www.academia.edu/40704247/MANUSIA_DALAM_ISLAM_PENGERTIAN_M
ANUSIA_MENURUT_ISLAM
http://www.definisi-pengertian.com/2015/12/pengertian-manusia-definisi-
menurutahli.html
https://artikelislami27.blogspot.com/2015/02/pengertiantuhan.html#:~:text=Pengertian
%20Tuhan.%20Tuhan%20dipahami%20sebagai%20za
t%20Mahakuasa%20dan,sekaligus%20pengatur%20segala%20kejadian%20di%20ala
m%20semesta%20
https://www.bing.com/search?q=pengertian+tuhan+dalam+islam&qs=UT&pq=pengert
ian+tuhan+&sc=8-
17&cvid=EE76DB64637F49439AE3A1C01EB4F799&FORM=QBRE&sp=1
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam (slideshare.net)
https://id.scribd.com/document/371431495/Makalah-Bagaimana-Manusia-Bertuhan
12